[Tanpa judul]
Memesan Penginapan di Zaman Now, Nggak Bakal Bikin Galau!
Saya belajar Ilmu Pariwisata saat kuliah dulu. Saat itu yang dipelajari antara lain tentang seluk beluk manajemen hotel. Mulai dari pemesanan, pelayanan, pemasaran, dan segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan penginapan.
Misalnya saja untuk memesan penginapan, dulunya masih dilakukan dengan melalui telepon, fax dan surat menyurat. (Oh ya, ini cerita saat saya belajar di zaman baheula yaa, ketika awal kuliah di tahun 1994..Ketahuan tuanya haha...)
Misalnya saja untuk memesan penginapan, dulunya masih dilakukan dengan melalui telepon, fax dan surat menyurat. (Oh ya, ini cerita saat saya belajar di zaman baheula yaa, ketika awal kuliah di tahun 1994..Ketahuan tuanya haha...)
Biasanya berdasarkan pemesanan kamar, ada dua tipe tamu hotel yang datang yaitu yang memesan lebih dulu (by reservation) dan tamu tanpa pemesanan (walk in guest). Yang memesan lebih dulu akan mendapat kepastian ketersediaan kamar. Berbeda dengan yang tanpa pemesanan, jika ada kamar kosong berarti rejeki, kalau tidak ya harus cari-cari hotel lagi.
Pemesanan hotel dulunya memang tak perlu dilakukan. Biasanya orang menginap di hotel karena kemalaman sampai tempat tujuan atau kunjungan ke kota yang jauh dari tempat tinggal untuk suatu keperluan. Karena itu, dulu hotel biasanya berlokasi di dekat stasiun kereta api, terminal bus, tengah kota atau bandara.
Tapi, dengan perkembangan tranportasi dan teknologi, juga mobilitas manusia yang makin tinggi, maka hotel makin dibutuhkan sebagai tempat tinggal sementara. Beragam tujuan melatarbelakanginya seperti tujuan berwisata, berbagai pertemuan, acara kantor, helatan organisasi, bisnis pribadi, kunjungan kerja, silaturahmi keluarga dan bermacam gelaran kegiatan lainnya.
Nah, tentu pemesanannya sekarang tak lagi ribet seperti dulu. Berbagai situs dan aplikasi pemesanan kamar hotel telah tersedia dan mudah sekali aksesnya. Beragam pilihan pun ditawarkan, apakah memesan sekalian dengan tiket pesawatnya, tiket tempat wisata atau tiket moda trasnportasi yang lainnya. Semua pilihan ada di tangan kita, tinggal disesuaikan dengan ketersediaan dana.
Untuk itu sebaiknya pemesanan dilakukan sebelumnya. Karena sebenarnya dengan memesan duluan, kita akan diuntungkan, diantaranya:
Untuk itu sebaiknya pemesanan dilakukan sebelumnya. Karena sebenarnya dengan memesan duluan, kita akan diuntungkan, diantaranya:
- Kita mendapat kepastian bahwa kamar akan tersedia pada saatnya tiba.
- Kita bisa memperkirakan anggaran yang akan disediakan untuk biaya penginapan selama melakukan perjalanan.
- Kita terhindar dari kemungkinan bahaya maupun risiko yang mungkin terjadi dalam perjalanan mencari kamar untuk tempat menginap.
- Kita dapat menikmati pelayanan yang maksimal karena persiapan sudah dilakukan oleh pihak hotel sebelummya.
Tak hanya dari sisi kita sebagai tamu, pihak hotel pun diuntungkan dengan sistem reservasi ini, karena:
- Hotel dapat memprediksi tingkat hunian kamar pada periode tertentu.
- Hotel dapat memperkirakan pendapatan, sehingga dapat menyusun program dan penggunaan anggaran.
- Memudahkan untuk menyusun jadwal bagi karyawan yang akan dipekerjakan.
- Hotel dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada para tamu, sehingga tamu akan merasakan kepuasan.
Lalu apa yang dilakukan pertama kali saat memesan kamar lewat situs pemesanan ini?
- Masukkan info tempat yang dituju dengan benar. Bisa ketikkan nama kota tujuan, lokasi hotel yang diinginkan atau nama hotel yang mau dipesan.
- Pilih waktu pemesanan, tanggal check in kapan dan tanggal check outnya.
- Isikan berapa kamar yang dibutuhkan dan jumlah tamu yang akan menginap.
- Log in ke sistem. Jika data kita sudah terdaftar, maka sistem tinggal mencocokkan, jika belum, kita tinggal melakukan pendaftaran.
Setelah semua terisi, sistem akan mencari seperti kualifikasi kamar hotel yang kita butuhkan. Kita tinggal urutkan menurut:
- Harga kamar
- Review tamu
- Popularitas
- Kualitas layanan (hotel bintang berapa)
- Fasilitas yang ada: Wi-Fi, tempat parkir, antar jemput bandara, restoran, lift, akses untuk disabilitas, gym, kolam renang, kid corner dan lainnya.
- Tipe: vila, hotel, hostel, apartemen, dan lain-lain
Semua filter tadi akan mengerucut ke hotel pilihan yang kita inginkan. Misalnya, saya sekarang selalu punya kualifikasi, diantaranya: free Wi-Fi (hari gini, free Wi-Fi lebih penting daripada free breakfast kwkwk), ada kolam renang (kalau nggak ada, anak-anak bisa protes berat), free breakfast dan area parkir (jika bawa mobil sendiri). Sedangkan untuk fasilitas lainnya, saya ikut sajaaa..
Oh ya, jangan lupa untuk membuka juga peta lokasi tempatnya (maps directory). Sehingga kita bisa memastikan letaknya dekat atau jauh dari tempat yang kita inginkan. Jangan sampai kita ingin berwisata kemana ternyata menginapnya di hotel yang jauh dari sana.
Setelah semua sudah sesuai dengan keinginan, tinggal lakukan pembayaran. Pastikan memeriksa Syarat dan Ketentuan yang berlaku lebih dulu. Biasanya berisi tentang kebijakan pembatalan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan pemesanan.
Jika semua sudah oke, lakukan pembayaran. Biasanya ada pilihan apakah memakai kartu kredit, debit, transfer bank dan tunai di gerai mini market yang ditunjuk.
Nah, setelah semua sudah, kita akan dikirimi voucher pemesanan hotel lewat email dan pesan singkat. Voucher ini bisa kita cetak untuk ditunjukkan ke bagian Front Office saat tiba di hotel tujuan. Atau bisa tunjukkan versi mobile-nya saja.
Mudah bukan? Pemesanan hotel secara online zaman now memang simple dan nggak bakal bikin galau!
Kalau kamu lebih senang pilih yang mana, melakukan pemesanan atau langsung datang? Reservasi sebelumnya atau jadi walk in guest saja?
Kalau saya, jika perjalanan memang sudah direncanakan, lebih baik pesan duluan. Pernah kejadian saat saya sedang hamil, bersama suami dan kedua orang tua saya, kemalaman di Brastagi. Tanpa pemesanan sebelumnya putar-putar cari hotel. Dan, karena musim liburan, semua full booked. Jadilah, dapat penginapan dari penjaja vila. Sebuah vila milik PTPN yang dibangun sejak zaman Belanda. Bangunan jadul yang horor banget bikin saya hampir nggak bisa tidur semalaman. Perasaan saya, lukisan yang ada di kamar seperti hidup saja...hahaha. Belum lagi suara air netes sendiri, pintu yang berderit...Aduh, kapok!
Cerita kedua, dulu banget pernah menginap berdua saja sama suami di kawasan stasiun Gambir. Hotel tua dari zaman Belanda juga sepertinya. Nah, sorenya saya taruh sekotak bolen pisang di meja. Semalaman nggak tenang tidur (klisikan, bahasa Jawa). Paginya, itu kue sekotak sudah pindah tempat. Kami berdua sampai lihat-lihatan kebingungan. Beberapa posisi benda di meja juga berganti...Hiiii..!
Jadi, kalau nggak terpaksa sekali mending reservasi. Biar nggak dapat hotel yang hiii...ngeriii!
Kalau saya, jika perjalanan memang sudah direncanakan, lebih baik pesan duluan. Pernah kejadian saat saya sedang hamil, bersama suami dan kedua orang tua saya, kemalaman di Brastagi. Tanpa pemesanan sebelumnya putar-putar cari hotel. Dan, karena musim liburan, semua full booked. Jadilah, dapat penginapan dari penjaja vila. Sebuah vila milik PTPN yang dibangun sejak zaman Belanda. Bangunan jadul yang horor banget bikin saya hampir nggak bisa tidur semalaman. Perasaan saya, lukisan yang ada di kamar seperti hidup saja...hahaha. Belum lagi suara air netes sendiri, pintu yang berderit...Aduh, kapok!
Cerita kedua, dulu banget pernah menginap berdua saja sama suami di kawasan stasiun Gambir. Hotel tua dari zaman Belanda juga sepertinya. Nah, sorenya saya taruh sekotak bolen pisang di meja. Semalaman nggak tenang tidur (klisikan, bahasa Jawa). Paginya, itu kue sekotak sudah pindah tempat. Kami berdua sampai lihat-lihatan kebingungan. Beberapa posisi benda di meja juga berganti...Hiiii..!
Jadi, kalau nggak terpaksa sekali mending reservasi. Biar nggak dapat hotel yang hiii...ngeriii!
Stay Safe & Have Fun!💖
Love,
Dian Restu Agustina
Ngebayangin dapat kamar yang horor banget. Hiii ... Ngeri.
BalasHapusMemang lebih baik pesan penginapan dulu kalau pergi2 ya mbak, keuali boleh nginap di tempat sodara hehe
Haha..itu yang saya suka..nginap di tempat sodara...:D Nggak perlu reservasi tinggal njujug saja gratis pula...
HapusMb Dian, I feel you banget. Sempet kapan hari pengen bikin postingan kayak mb Dian ini. Gara-gara punya pengalaman mirip mb Dian. Pas saya pindah dari Pekanbaru ke Jakarta. Malam Jum'at, malam pertama nginap di hotel. Gak bisa tidur. Ketap ketip doang. Iseng gugling, nyari tau hotel itu. Eh,kok pernah ada pembunuhan di 2-3 kamar samping aku. Langsung cau besok subuh minta jemput kawan, mb... Hahaha. Aku bahkan masih bisa inget kapan aku disana
BalasHapusWaduh..tambah parah inih..pake acara gugling pulak...Kabur aja lah..daripada ada penampakan yang sbenarnya haha:D
HapusMemang lebih enak pesan sebelumnya ya, mbak. Kebetulan saya juga termasuk yang suka ngayal macam2, jadi kalau masuk kamar hotel, saya periksa juga kolongnya atau lemari takut ada mayaaat...hiiii..kan suka lihat di berita...haha
BalasHapusHuaaa..takut...Saya nggak sebegitunya sih..cuma kalau ada aroma jadulnya suka merinding aja..haha
HapusWaduh serem banget Mbak pengalamannya, kebetulan kami juga pernah ngalami hal horor pas nginap di hotel yang lokasinya dekat makam china. malam hari pas lelap tidur, istri tau-tau terbangun katanya "tindihan" dan melihat hantu wanita berambut panjang. Akhirnya kami ga bisa tidur nyenyak dan berharap hari lekas shubuh aja :D
BalasHapusWaduh, ya nggak bakal bisa tidur lagi lah itu..dijamin :D
HapusSekarang memang sudah di mudahkan dari segala hal
BalasHapustinggal kitanya saja mau ikut berkembang atau enggak nya
serem juga ya kejadian nya sampe begitu
Ya mudah semua sekarang...lebih praktis:)
HapusIya ..memang sereeeem :D
Fasilitas free wifi ini emang penting banget, beneran deh istilahnya lebih penting dari free breakfast, hahaha. Kalau nggak ada wifi atau wifinya mati bisa mati gaya.
BalasHapusBetuuuullll...lebih baik lapar dan beli breakfast di luar hahaha:D
HapusKalau saya sering denger aja mbak. Suara orang ndorong2 perabotan kayak mindah2in barang di beberapa hotel yg pernah saya inapi. Tapi belum sampai yg barang di kamarnya bergerak sendiri. Hiii asli Serem ini
BalasHapusHii..saya kalau inget saja..masih suka ngeri. Tapi suamiku tuh berani banget, dia denger tapi bilang nggak ada apa-apa..hahah:D
HapusWah skrg klo pesan hotel jd smakin gampang ya, Mba. Semoga saya berkesempatan lagi buat liburan n nginep d hotel
BalasHapusAamiin..ya Mbak, makin mudah sih pemesanan sekarang :D
HapusYa allah taun 94 aku masih sebesar anaknya mbak Dian paling kecil yang difoto -__-
BalasHapuseh iya sekarang udah enaak banget pesen hotel mbak
daripada dapet horor ya
lagian klo udah pesen penginapan udah njujug pas dateng di kota tujuan gak muter2 dulu gitu
Hahaha..jadi saya yang tua atau mas Ikrom yang muda yaaa:D
HapusIya..lebih mudah sekali kini:)
Iya bener mb Dian zaman now mendingan free wifi wkwkwk abis klo dah dikamar terus males nonton ya kita mending update blog minimal BW y mb :D
BalasHapusbtw serem amat mba pengalaman tidur dihotelnya tapi aku pribadi jujur klo dinas tidur sendiri di hotel suka ga nyenyak terakhir nginep di hotel surabaya lampu mati2 terus wkwkwk padahal kartu dah diganti 3x bikin ga tidur :p
Waduh ngeri amat yaaak! hiiii
HapusIya, kalo free wifi, pas lagi di kamar biar nggak bingung mau apa hahaha...bw boleh juga atau bikin satu blogpost pun jadilah :)
Ih seremnya mba.. ternyata penginapan horor itu bukan hanya di film2...
BalasHapushiii..iyaaa:D
HapusGa kebayang zaman dulu itu ribetnya gmn kalo mau traveling. Yg aku inget sih, kalo mau ke LN aja msh hrs byr fiskal :p.. Beli tiket ke travel agen, dan hrgnya selaluuuuu mahal :p. Makanya dulu ortuku ga terlalu srg ajakin kita jalan2 mba. Beda zaman skr, tiap bulan kali kita ngajakin anak jalan hihihi, saking gampang dan mudahnya yaa :D
BalasHapusYup! Bener banget, sekarang mah, mau pergi tinggal cuss...jalan aja! :0
HapusPenginapan dgn fasilitas WiFi, suka. biar gk mati gaya mba...
BalasHapusHaha
iya Mbak..biar nggak sepi, mau ngapain lagi, untung ada free wifi
HapusSaya juga demennya pesan hotel dulu ketimbang pesan walk in. Kalau pesan hotel tuh, saya bisa request macam-macam, misalnya mau early check in. Atau minta kamar yang view-nya menghadap pemandangan tertentu. Jadi hotelnya pun lebih siap. :)
BalasHapusTapi bagian yang paling saya suka dari reservasi adalah, saya selalu bisa melihat komentar tamu-tamunya. Kalau tamunya punya kesan yang jelek, saya tinggal batal saja buat nginep di situ :)