Sumpah, Kamu Musti Mengunjungi Pulau Pasumpahan! Karena Keren Bangeeeet!
Pulau Pasumpahan, menjadi bahan artikel Trip Minangkabau 5 saya.....Yup, sesampainya di Hotel Hangtuah Kota Padang pada pukul 8 malam, saya dan teman-teman langsung tepar. Maklum saja, ini adalah hari ketiga setelah Jumat lalu saya sampai pertama kali di Kota Padang lalu menginap di Kota Payakumbuh, Sabtunya ke Lembah Harau dan Istano Basa Pagaruyung dan seharian tadi ke Danau Maninjau.
Hhhh...memang lumayan pegal tapi happy maksimal!!😁
Nah..., hari terakhir di Ranah Minang, menurut itinerary yang dibuat oleh owner MoZTrip, Novia Syahidah Rais, adalah ke Pulau Pasumpahan. Sebuah pulau yang belakangan viral di dunia maya karena view-nya yang bikin para netizen terpana!
Lobby Hotel Hangtuah |
Maka, ketika saya dan enam teman lainnya sudah mendapatkan kunci, Uni Novia berpesan agar esok hari kami bersiap sejak pagi, agar puas saat jejemuran di pulau yang kabarnya sungguh menawan.
Tapi, siapa juga yang enggak penasaran akan semaraknya hari Minggu malam di Kota Padang. Apalagi di seberang hotel berdiri Plaza Andalas yang di bagian luar mencantumkan tenant ternama yang tak asing lagi bagi saya yang warga Jakarta (#sombong kwkwk)
Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata saya yang - meski tepar - tapi merasa rugi kalau enggak keluar, pun diajakin Mbak Memeh untuk jalan-jalan. Sementara kelima teman yang lainnya memilih untuk beristirahat saja untuk persiapan tenaga keesokan harinya.
Jadilah kami jalan berdua ke Plaza Andalas yang mengalami kerusakan berat pada gempa Padang 30 Sept 2009 dan ditutup setelahnya, kemudian dibuka lagi pada 1 April 2010 ini.
Plaza Andalas difoto dari depan Hotel Hangtuah |
Puas jalan-jalan, sekembalinya ke hotel, saya dan lima teman bukannya tidur tapi malah sibuk ngepak bawaan di satu kamar.
Memang, sebelum berangkat ke Padang kami sudah memesan di Payakumbuh sebagian oleh-oleh lewat Uni Novia, sehingga di hotel tinggal ngepak saja. Juga ditambah bela-beli itu ini saat di Payakumbuh dan Danau Maninjau.
Maklumlah kalau Ibuk-Ibuk pergi yang dipikirkan pasti makanan buat anak, suami, mertua, ortu, saudara, tetangga....dan paling penting cemilan buat diri sendiri saat pulang ke rumah nanti.
Jadilah bawaan kami bertujuh, bertambah 4 kardus besar dan 5 kardus sedang yang isinya semua M A K A N A N! ( ket: seorang teman buka jastip)🙈
Maklumlah kalau Ibuk-Ibuk pergi yang dipikirkan pasti makanan buat anak, suami, mertua, ortu, saudara, tetangga....
Jadilah bawaan kami bertujuh, bertambah 4 kardus besar dan 5 kardus sedang yang isinya semua M A K A N A N! ( ket: seorang teman buka jastip)🙈
sebagian oleh-oleh |
Makanan itu terdiri dari sanjay, rubik ganepo, peyek kacang, gerigi, ganepo lado, sarang balam, kerupuk singkong, kerupuk lebar, rendang beras, dendeng daun singkong, gelamai...apalah apalah yang semua enak dan murah...!👏
Dan, selesai ngepak, saya yang sekamar bertiga dengan Mbak Wina dan Mbak Memeh bukannya tidur tapi malah ngobrol sampai larut di malam terakhir di Sumatera Barat. Memang yaaa perempuan kalau sudah ngumpul enggak kelar-kelar ceritanya hahaha
Sehingga saat pagi tiba, sebenarnya saya masih terasa berat membuka mata. Hhh, kalau enggak ingat akan Vitamin Sea saya mungkin bakal merem lagi hihihi
lobby hotel Hangtuah |
Tipe kamar bertarif mulai 300 ribu/malam |
Setelah sarapan mie goreng dan kopi (yang enak pakai banget) saya dan rombongan pun check out dari Hotel Hangtuah. Sebuah hotel lama yang nyaman, stafnya ramah dan letaknya strategis karena dekat kemana-mana dan dilewati banyak angkutan kota.
Lanjuuut...
Sebelum berlabuh ke Pulau Pasumpahan mumpung lewat, saya dan teman-teman singgah dulu ke Monumen IORA di Pantai Padang. IORA (Indian Ocean Rim Association) adalah Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia yang beranggotakan 20 negara dan 6 mitra dialog. Forum regional ini, bersifat tripartit, menghimpun perwakilan dari negara, bisnis, dan akademia, untuk mempromosikan kerja sama dan interaksi erat di antara mereka.
Meski sayang tempat ini belum ada punya parkiran khusus sehingga musti parkir di pinggir jalan dan lingkungan sekitar pantai kurang terperhatikan kebersihan dan kerapiannya.
Sebelum berlabuh ke Pulau Pasumpahan mumpung lewat, saya dan teman-teman singgah dulu ke Monumen IORA di Pantai Padang. IORA (Indian Ocean Rim Association) adalah Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia yang beranggotakan 20 negara dan 6 mitra dialog. Forum regional ini, bersifat tripartit, menghimpun perwakilan dari negara, bisnis, dan akademia, untuk mempromosikan kerja sama dan interaksi erat di antara mereka.
Meski sayang tempat ini belum ada punya parkiran khusus sehingga musti parkir di pinggir jalan dan lingkungan sekitar pantai kurang terperhatikan kebersihan dan kerapiannya.
biar enggak dikatakan no pic=hoax, jadi pose di sini dulu...😆 |
ibuk-ibuk |
Setelahnya, saya dan rombongan langsung menuju ke Sungai Pisang. Kami sudah membuat janji dengan pemilik kapal yang akan mengantar ke Pulau Pasumpahan. Pak Del, salah satu driver kami, mempunyai teman yang memiliki kapal angkutan antar pulai di Sungai Pisang, jadi Beliau tahu infonya.
Oh ya, perjalanan dari Kota Padang ke Sungai Pisang ini sekitar 30 km yang kami tempuh selama satu jam. Rute ini akan melewati jalan yang cukup lebar dan bagus dengan aspal yang mulus.
Di beberapa tempat akan kita dapatkan pemandangan yang menawan seperti Teluk Bayur dengan laut birunya dan kapal yang melabuhkan jangkar di tepiannya. Juga jalanan yang menanjak menuju perbukitan sebelum melandai ke arah pantai dengan kelokan cukup tajam.
Di beberapa tempat akan kita dapatkan pemandangan yang menawan seperti Teluk Bayur dengan laut birunya dan kapal yang melabuhkan jangkar di tepiannya. Juga jalanan yang menanjak menuju perbukitan sebelum melandai ke arah pantai dengan kelokan cukup tajam.
Kemudian, sesampainya di Sungai Pisang kami langsung menuju ke rumah pemilik kapal. Di sini, kami nego dulu akan kemana saja dan biayanya berapa. Memang selain ke Pasumpahan biasanya wisatawan juga ke pulau lainnya di sekitar, seperti Pulau Sirandah, Pagang, Pamutusan dan Swarna Dwipa. Tapi, karena kami harus berangkat dengan pesawat menuju Jakarta pukul 8 malam nanti, maka kami hanya akan ke Pasumpahan saja.
Dan akhirnya kami sepakat harga sewa 400 ribu ke pulau Pasumpahan ditambah 50 ribu untuk biaya sewa saung di sana. Tarif ini untuk 9 orang (termasuk driver kami)
Tapi, sebelum berangkat ke sana, kami singgah dulu ke warung nasi di dekat pantai dan bebungkusan dulu makan siang untuk maksi nanti.
rumah pemilik kapal |
warungnya boleh sederhana tapi ikan/ayam bakarnya juwaraaa |
kapal motor antar pulau di pantai Sungai Pisang |
Oh ya, Pulau Pasumpahan ini jaraknya dekat saja dari pinggir pantai Sungai Pisang yaaa. Kelihatan jelas dipandang dari pinggir pantainya. Maka tak heran kami hanya perlu waktu sekitar 10 menit saja sudah sampai di dermaga Pulau Pasumpahan.
Di sepanjang lajunya kapal, birunya lautan benar-benar bikin tenang pikiran. Ditambah di kejauhan hijaunya gugusan pulau yang tampak indah dan bikin hilang lelah....
Syantiiiiknyaa!
Meski sayang kapal tidak menyediakan life jacket untuk keselamatan penumpangnya ...
Tak lama, dermaga Pulau Pasumpahan menyambut saya dan rombongan di tengah panasnya sang surya yang begitu teriknya. Tempatnya tenang, tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa pengunjung lain seperti sepasang bule dan guide-nya, beberapa keluarga juga ada rombongan anak muda yang bermalam di tenda-tenda.
Pasir pantai yang putih menyambut kaki saya saat turun dari dermaga. Pasirnya lembut dan halus teksturnya. Sementara saat kaki masuk ke air dan saya biarkan ombak lautan yang riaknya tak terlalu besar menyapunya, terasa air laut yang berwarna biru kehijauan itu dingin dan segar.
Ada beberapa pengunjung saya lihat berenang juga snorkelling dengan membawa peralatan sendiri. Sebagian lainnya ada yang duduk-duduk di saung yang tersedia sambil memakan perbekalan yang tadi dibawa.
Ada pula yang bermain voli pantai yang memang disediakan lapangannya di sini. Juga tempat bermain anak meski masih sederhana sekali.
Tak lupa tersedia fasilitas kamar bilas, toilet juga musolla bagi pengunjung yang memerlukannya.
Kesemua fasilitas ini sederhana dan belum dikatakan layak untuk kunjungan wisatawan dari beragam kalangan. Juga masih kurang jumlahnya jika pengunjung datang dalam jumlah banyak. Jadi masih perlu sekali ditingkatkan pengelolaannya.
ada penyewaan alat dan penjualan souvenir di sini |
musola |
Lalu buat yang enggak mau basah-basahan selfie-nya, bisa juga menikmati sekitar pulau dengan mengelilingi areanya. Tapi harus ada persiapan untuk jelajah hutan ya. Karena musti menerjang rimbunnyasemak dan pepohonan.
Sedangkan bagi yang mager bener dan hanya ingin datang untuk melupakan kenanganakan mantan, jangan khawatir ...ada banyak tempat untuk menyepi dan duduk sendiri di sini.
Juga happy sekali bisa ke Payakumbuh, Kelok Sembilan, Istano Basa Pagaruyung...dan semua yang sudah saya datangi di Ranah Minang selama 4 hari ini. Meski ada yang musti di skip dari itinerary karena situasi dan kondisi.
Dan puas juga dengan beraneka kuliner Minagkabau yang sudah saya coba. Yang rasanya cuma ada dua: enak dan... enak bangets!😀
Sedangkan bagi yang mager bener dan hanya ingin datang untuk melupakan kenangan
untung enggak ketiduran dan ditinggal teman kwkwkw |
Sementara jika perut sudah ribut minta diisi, silakan buka makanan atau liwetan di saung yang disewa dari pengelola. Dijamin deh makannya bakal dobel nikmatnya. Karena ketambahan vitamin sea juga angin laut yang sepoi-sepoi...😀
Dan....akhirnya setelah puas menikmati Pulau Pasumpahan, saya dan teman-teman pun mengkhiri kunjungan dan kembali ke Sungai Pisang untuk kembali ke Padang setelah singgah ke Pasar Raya Padang. Lalu menuju Bandara Internasional Minangkabau dan bertolak pulang ke Jakarta.
Saya benar-benar senang bisa berkunjung ke pulau Pasumpahan yang sumpaaah, keren bangets!
Dan puas juga dengan beraneka kuliner Minagkabau yang sudah saya coba. Yang rasanya cuma ada dua: enak dan... enak bangets!😀
Alhamdulilah!!
Sungguh Allah Maha Besar telah menciptakan bumi Minangkabau dengan segala pesona yang dimiliki dengan begitu banyak potensi. Meski sayang banyak tempat wisata yang belum terkelola dengan baik. Masyarakat belum sepenuhnya terlibat dengan ikut merawat. Juga pemerintah setempat yang belum memaksimalkan segala daya upaya dalam pengembangannya.
Karena saya yakin jika ditangani dengan lebih serius Ranah Minang akan lebih berjaya lagi. Sehingga satu hari jadi destinasi impian banyak wisatawan. Insya Allah!!
Akhir kata terima kasih buat MoZTrip untuk paket wisata hematnya dan teman-teman serombongan yang bisa diajak menggila hahaha. Uni Novia, Mbak Wina, Mbak Memeh, Mbak Ayi, Mbak Endah dan Mbak Fika...You're Rock, Genks!!
Jadi ....kapan dikau ke Minangkabau, temans?😍
Info Wisata:
Sewa kapal: 400 ribu
Sewa saung 50 ribu
Makan siang rata-rata 20 ribu (satu lauk+sayur)
Oleh-oleh; rubik ganepo 6 ribu, peyek kacang 20 ribu, keripik gerigi 6 ribu, sarang balam 15 ribu, sanjay 10 ribu, rendang beras 10 ribu, gelamai 10 ribu, wajik 10 ribu, kerupuk lebar 6 ribu, dendeng daun singkong 10 ribu...dan lainnya
Paket Trip Minangkabau by MoZtrip 2,8 juta
See You Next Trip,
Dian Restu Agustina
bersih….
BalasHapuspasir putih
iyaaa..masih bersih banget
HapusSetujuuuu, padang itu buaguuus banget wisatanya, dan makanan aku blm nemu yg ga enak :p. Kangen bisa kesana lg.
BalasHapusMba itu tgl tutup dan buka kembali plaza andalasnya sepertinya kebalik yaa :).
Baru dgr sih pulau pasumpahan ini. Dan lgs seneeeeng liat pasirnya putih begitu, airnya biru bangeeeeeet. Mana sepi pula. Pantai begini nih yg aku suka. Drpd keramaian, malah ga bisa nikmati
yuk ke sana Mbak ..masih sepi ....tenang sekali
HapusIndah banget ya Mbak daerah Minangkabau itu. Kulinernya enak dan enak bangets ya hahaha..
BalasHapusTapi kalau saya, ingat Minangkabau ingat juga dengan sastrawan-sastrawannya, seperti Buya Hamka, Marah Rusli dan lainnya. Eh Ketahuan umurnya.
Iya BUnda ..sastrawan ternama itu
HapusSumpah, pantainya tenang dan bagus banget. Mbak, gimana kalau ganti Mbak Dian buka trip buat kita2? Heheheh
BalasHapusHaha..aku juga mau kesitu lagi ajak anak-anak dan suamiiii
HapusSempet nyimak postingan Uni Novia di fb yanv bikin ngiler sebelumnya, dan baca postingan ini bikin tambah mupeng deh...
BalasHapusiyes..berhasil bikin mupeng. Kapan-kapan ke sini ya mbak
HapusUnik namanya. Keren, mudah-mudahan diberi kesempatan berkunjung
BalasHapusAamiin
HapusDitanya kapan ke Minangkabau? Jawabnya ingin segera...#ngintip celengan dulu hehe...waaaww keren yaa...mupeng deh..
BalasHapussok atuh...smeoga celengan cepet penuh :D
HapusGa kuat liat pantai bersih gitu indah bangeeet. Mupeeeng
BalasHapusIya..masih bersih bangets di sini
HapusJadi ingat, sedang ada promo tiket ke Padang. Tergoda banget nih sama cerita jalan-jalannya Mbak Dian. Tapi alamnya Indonesia itu memang bagus dan kondisinya banyak banget yang belum terawat dengan baik. Bayangkan coba gimana pusingnya wisatawan asing kalau seluruh tempat wisata kita ditata dengan keren. Bingung pasti mau berkunjung kemana dulu.
BalasHapusiya..yuk kita bikin bingung mereka
HapusMbak Diaaannn, liat ini kadang berkhayal saat anak-anak udah gedean dikit, bakal biisa ditinggal buat trip bareng teman kayak mbak Dian.
BalasHapusSumatera jadi wishlist tujuan berikut nih setelah pulau Jawa sebagian besar sudah dilewati hahaha.
Cantik banget pulaunya ya, meski serem juga naik perahu tanpa alat keselamatan, jadi serem sendiri bayanginnya karena gak bisa renang hahaha.
Indonesia emang kaya banget pemandangan alam nan cantik kayak gini, di Sulawesi juga banyak, kapan-kapan mbak Dian harus eksplore Sulawesi juga :D
Sulawesi...?Segera! semoga...Aamiin :)
HapusMauuuuuu udah lama gak mantai dan snorkeling. Masukin bukcet list nih Pantai Pasumpahan ~
BalasHapusHuaaaa aku mupeng tiap kali ngeliat pantaiiii, semoga kesampaian menjejak kaki di pasirnya, aamiinn
BalasHapusDuuh...pengen deh kayak Mbak Dian, travelling terus! Pemandangannya memang indah ya, meskipun sayang perlengkapan untuk keselamatannya kurang lengkap.
BalasHapusAku kok fokus dengan namanya mbak, pasumpahan lho. Kata dasarnya sumpah, betul kan?
BalasHapusAaak, pulau pasumpahan emg keren ya mbaak. Sayang dirimu ga sempet mampir ke pulau tetangganya yaitu Sikuai, Pagang dan pulau Cubadak. Eksotisnya bikin lupa pulang yaa. Oh ya, aku juga pernah tulis ttg keindahan pulau2 perawan ini.
BalasHapusArtikelnya lengkap banget. Trims mba lagi belajar nulis travel writing
BalasHapusAwak alun ado pernah kesitu lai buk. Btw, thanks info nyo yo buk...
BalasHapusPantainya bagus banget mbak, pasirnya putih. Lengkap ya wisata minangkabau, ada gunung, kuliner, laut. Mudah-mudahan bisa ke Padang juga.
BalasHapusTernyata padang selain mempunyai makanan yang lezat wisata nya pun indah yaa, Komplit deh Indonesia
BalasHapusPaling asik emang ya mba ngebolang bareng temen2 gini. Dan ini beneeeerrr keren banget pulaunya.
BalasHapusSumpah jadi penasaran banget nih mba sama alam yang indah di sana secara langsung. Semoga bisa mendapatkan kesempatan untuk traveling ke sana.
BalasHapusMba Dian komplit banget sampe tiket peswatnya 2,8jt disebutin mantul deh jadi buat yang mau keisni bisa nabung dulu sesuai anjuran mb Dian yah
BalasHapuskeren banget ini pantainya kusuka :)
Aku kenal Padang itu dr majalah Bobo saat kecil haha.
BalasHapusMoga2 ada kesempatan jg ke sana suatu waktu nanti.
Sepertinya yg wajib2 dikunjungi udah mbak Dian datangi semua yak :D
Aiih pengen juga jalan2 sama temen2 perempuan kayak gini. Pasti seneng banget yaaa
BalasHapusBaguuuus ya mbak! Jadi pengen nyoba snorkeling disana. Ada penyewaan alatnya ga atau memang harus bawa sendiri?
BalasHapusIndonesia memang punya pemandangan alam yang mengagumkan ya Mbak :) salah satunya Pulau Pasumpahan ini.. berkunjung ke sini pasti menyenangkan untuk bersantai melepas penat..
BalasHapusPerlu dikunjungi nih kalau ke Sumbar.
BalasHapus