Semakin Jatuh Hati pada KAI
Semakin Jatuh Hati pada KAI
Tengah malam, layaknya Cinderella, saya deg-degan menunggu pukul 12 tiba. Ditemani secangkir kopi, standby di depan lappy, sambil membuka situs resmi PT. KAI. Lalu, tepat pukul 12 malam saya pun memesan 4 tiket tujuan Madiun untuk keberangkatan tiga hari sebelum lebaran. Secepatnya ketik ini itu. Memasukkan data yang perlu dan melanjutkan transaksi pembelian sesuai ketentuan. Dan ternyata, ketika semua sudah dilakukan, hasil akhirnya adalah keterangan di layar bertuliskan tiket "HABIS"!
sumber foto: kai.id |
Tahu tidak, kecewanya itu di sini →💔. Padahal pemesanan itu saya lakukan 90 hari menjelang keberangkatan. Tapi, saya sudah kehabisan tiketnya. Akhirnya, terpaksa saya sekeluarga naik pesawat dari Jakarta ke Surabaya, lalu lanjut perjalanan darat ke Madiun. Tentu, lebih mahal biayanya, ribet karena harus ganti moda, juga lebih capek rasanya. Syukurnya, untuk baliknya, saya berhasil memesan tiket kereta dari Madiun ke Jakarta. Jadi biaya perjalanan tak jadi bengkak dua-duanya.
Saya memang pelanggan setia Kereta Api Indonesia, khususnya untuk kereta jarak menengah dan jauh. Mulai dari jaman kereta masih berjubelan penumpangnya. Stasiunnya tak ada beda dengan pasar tumpah kondisinya. Juga ketika melihat sendiri penumpang sebelah yang tak bertiket dengan santainya kasih lembaran uang ke petugasnya! Rasanya sebuah kemustahilan jika ada perubahan pada PJKA, jika ingat jaman dulu kala. Apa mau dikata, kereta sebagai moda yang terjangkau harganya mau tak mau harus tetap dicinta.
Tapi kini, sejak KAI mengganti jubahnya, berubah menjadi moda transportasi yang mudah, cepat dan aman, saya pun menjadi jatuh hati.
Bagaimana tidak jatuh hati, sekarang:
Bagaimana tidak jatuh hati, sekarang:
- Beli tiketnya gampang.
Reservasinya dapat dilakukan mulai H-90 di loket stasiun, agen, minimarket, Contact Center 121 atau secara online melalui web dan aplikasi. Pembayarannya bisa secara tunai, ATM atau kartu debit/kredit. Pembelian selain di loket stasiun akan mendapatkan bukti transaksi berupa struk, email, sms notifikasi atau bentuk lainnya, berisi kode pemesanan, data diri dan data perjalanan. Bukti inilah yang ditukarkan dengan boarding pass mulai 12 jam sampai dengan 10 menit jadwal keberangkatan KA pada mesin Check-in Corner di stasiun keberangkatan penumpang. Gampang, bukan?
- Semua penumpang punya tiket
Semua penumpang wajib membayar harga tiket sesuai tarif yang ditentukan, jadi tak ada salam-salam tempel lagi di atas kereta. Untuk kereta jarak menengah dan jauh, tarif ini berlaku untuk satu tempat duduk. Tidak bakal ada penumpang desak-desakan sampai tiduran di depan toilet. Yang istimewa, ada tarif reduksi untuk lansia, veteran dan beberapa golongan sesuai dengan ketetapan.
duduk di kursi masing-masing |
- Batasan bagasi yang pasti
Dulu, sering kesal sama penumpang sebelah yang bawaannya berkoli-koli. Bukannya tak menghormati pedagang yang baru kulakan dari Tanah Abang. Tapi kalau terlalu banyak barang bawaan kan menganggu yang lainnya. Tapi, syukurnya sekarang semua itu tak mungkin terjadi. Karena ada batasan bagasi yang ditentukan oleh pihak KAI. Jika lebih dari jatah bagasi, penumpang harus membayar atau membeli tiket lagi.
bawaan mudik..., untung tiketnya 4 😁 |
- Penumpang beridentitas jelas
Bertahun silam, banyak tiket dibeli tanpa lewat jalur resmi sehingga dinamai asal-asalan. Jadi antara pemegang tiket dan nama yang tertera bisa beda. Fatalnya, jika terjadi apa-apa, seperti kecelakaan misalnya, pihak berwenang akan kesulitan memastikan identitas korbannya. Alhamdulillah, sekarang jadi mudah. Penumpang dewasa yang melakukan boarding, wajib menunjukkan kartu identitas resmi seperti KTP, SIM dan lainnya untuk bisa memasuki stasiun dan menaiki kereta. Jadi semua penumpangnya jelas dan beridentitas.
- Tidak jadi pergi? Batalkan saja tiketnya!
Kalau ternyata karena satu dan lain hal tiket yang sudah dipesan ingin dibatalkan, tinggal diurus sesuai prosedur. Dan, tunggu uang pun akan kembali padamu.
- Jadwal mau diganti? Pilih lagi!
Jika ternyata mau ganti waktu atau hari keberangkatan, tinggal ke stasiun lalu ganti sesuai keinginanmu dan ketentuan yang berlaku. Mudah!
- Aman dan nyaman
Nah, dari sekian banyak kemudahan jasa KAI, sejatinya saya masih punya banyak harapan untuk kemajuannya di masa mendatang. Bukannya tak puas dengan pelayanan KAI saat ini. Tapi, ingatlah pepatah:
"Be grateful, never satisfied! You can do better!"
sumber foto: kai.id |
Harapan saya, KAI jangan cepat berpuas diri dan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk penumpangnya. Antara lain dalam hal:
- Perbaikan sistem pemesanan
Sebagai orang awam sebenarnya saya kurang paham, mengapa saat memesan tiket lebaran, tiba-tiba saja situs resmi KAI jadi susaaaah dibuka. Kalaupun bisa, ternyata dalam hitungan menit saja, sudah tak kebagian tiketnya. Padahal koneksi internet di rumah saya lancar jaya. Mungkin ini bisa jadi instropeksi bagi KAI, karena musim reservasi ini polanya berulang dari tahun ke tahun.
Tapi, mungkin tidak ya kalau hal ini diperbaiki? Pasti! Bisa dengan perbaikan teknis reservasi, menyiapkan server menghadapi musim pemesanan tiket lebaran/liburan, atau menambah armada kereta saat lebaran/liburan tiba. Jadi, di masa mendatang, saya tak bakal kehabisan tiketnya!
- Jumlah petugas ditambah
Khusus saat puncak lebaran/liburan, penumpang sangat penuh di stasiun. Sementara, petugas kurang jumlahnya. Sehingga kadang, calon penumpang bingung saat ingin mendapatkan informasi harus bertanya kemana. Mungkin hal ini bisa disiasati dengan merekrut pekerja sementara yang bisa diambil dari anak sekolah yang magang atau komunitas pecinta kereta.
- Siapkan stasiunnya
Lagi-lagi saat arus mudik dan liburan panjang. Penumpang selalu menumpuk di ruang tunggu sehingga tempat duduk yang ada tak mencukupi lagi. Bagaimana kalau pihak KAI menyewa kursi sehingga semua bisa menunggu dengan tenang sampai waktu keberangkatan datang.
- Kebersihan stasiun
Masalah kebersihan stasiun saat musim lebaran/liburan sepertinya masih jadi PR yang tak tuntas dibahas. Toilet stasiun yang kotor, air kran tidak mengalir, kloset yang buntu, tak berimbangnya jumlah toilet dengan jumlah penumpang. Juga tempat sholatnya. Aduh! Apa ini bisa diatasi? Tentu! Jumlah petugas yang mungkin harus ditambah, sehingga stasiun bisa bersih dan indah. Juga, ada pengawasan ke area yang ada sehingga kebersihan bisa selalu terjaga.
- Saat naik kereta
Saya pernah punya pengalaman antara tangga yang telah disiapkan dan pintu kereta yang baru tiba ternyata tidak tepat letaknya. Karena tak ada petugas yang membetulkan, terpaksa saya naik ke kereta setengah melompat saja, tanpa lewat tangga. Padahal saat itu saya sedang bawa anak-anak. Seharusnya ini bisa dicarikan solusi agar penumpang merasa aman dan nyaman saat naik atau turun dari kereta.
- Kebersihan kereta
- Makan di kereta
Saya kaget ketika membuka web KAI baru-baru ini. Ternyata kini ada pre-order untuk makanan saat di perjalanan. Keren ini terobosannya. Meski belum mencoba, usul saja, bagaimana kalau ada juga menu anak. Pengalaman saat membawa anak-anak, saya kebingungan memesan makanan. Menu yang tersedia kebanyakan untuk dewasa baik rasa maupun porsinya.
Juga, untuk pengantaran pesanan makanan, lebih baik dipermudah, karena sepertinya pramugari/pramugaranya kesulitan membawa. Mungkin baki bisa diganti troli yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi di dalam kereta api.
- Ketepatan Waktunya
Memang sekarang jadwal kereta jauh lebih tepat daripada dulu. Jam keberangkatan tak banyak selisih angkanya. Hanya di jadwal kedatangan yang masih ada lewat waktunya. Juga kadangkala, entah sampai dimana, kereta berhenti lamaaa, entah karena apa. Karena tidak ada penjelasan dari pengeras suara apa penyebabnya. Semoga ke depan lebih ditingkatkan lagi hal ini, sehingga ketepatan waktu berangkat dan tiba bisa sesuai jadwalnya. Dan, jika memang kereta harus berhenti karena satu dan lain hal tolong diinformasikan kepada para penumpang.
- Keselamatan perjalanan
Perawatan berkala armada kereta, relnya dan peralatan pendukung lain yang sangat vital dalam menentukan keselamatan perjalanan perlu ditingkatkan. Peningkatan kinerja SDM melalui penambahan kesejahteraan, meluaskan pengetahuan melalui pelatihan, dan digitalisasi sistem pengawasan peralatan bisa menjadi solusinya.
Perlintasan kereta, baik yang dijaga ataupun tidak memang menimbulkan persoalan yang berkepanjangan dalam hal keselamatan perjalanan. Sepertinya perlu diutamakan pembangunan underpass atau fly over untuk rel kereta yang bersimpangan dengan jalan raya yang padat penggunanya. Sehingga keselamatan baik penumpang dan pengguna jalan jadi diutamakan.
Sedangkan untuk perlintasan tanpa palang pintu, harusnya diberi tanda lebih jelas sebelum menuju tempat itu. Juga penerangan yang cukup, bahkan kalau mungkin petugas harian dari penduduk setempat yang dikaryakan untuk menjaga.
Hmmm, apalagi ya, sepertinya sudah panjang lebar ngobrol tentang KAI-nya. Yang pasti saya sebagai pengguna jasa KAI terutama untuk kereta jarak menengah dan jauh, selalu mendukung terobosan baru yang dijalankan. Semoga tambah rutenya hingga makin banyak kota yang dilalui, sering kasih diskonan biar saya juga sering jalan-jalan, juga kalau ada free wifi bakal senang sekali.
Semoga KAI makin maju dan menjadi transportasi andalan dan pilihan di negeri ini.
Dirgahayu KAI!😍
Dirgahayu KAI!😍
*Sumber foto dan info: KAI
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis KAI di Masa Mendatang.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis KAI di Masa Mendatang.
sekarang naik kereta menag nyaman dan terjamin
BalasHapusbenear sekali, Mbak..menyenangkan sekarang:)
HapusKalo saya pelanggan KRL Commuter Jadebotabek. Stasiunnya sudah bagus, tapi perlu diperbanyak lagi nih jumlah keretanya.
BalasHapusSip..tambah armada berarti yaa:)
HapusMba barang bawaan mudiknya banyaj sekali hihihi. Klo ngomong soal kereta api, aq baru sekali naik kereta api hee. Tapi kaget, soalnya bersih n rapih bgt. Dulu naik kereta apai waktu mu jalan2 k yogya. Cuma sgtu doang. Smga nti bisa brksmptan jalan2 k yogya lgi hahaha
BalasHapusMudik=oleh-oleh ...kwkwkw:D
HapusAyo, banyak jurusan lain lho..coba in deh, nyaman naik kereta api sekarang..:)
Waaah...saya dulu pas zaman kuliah jg keretaan mbak to skrg udh balik kampung ke kalimantan jd gak keretaan lg. Salam kenal ya mbak (:
BalasHapusSalam kenal, Mbak Desy..
HapusBerarti punya kenangan dengan KAI, kan? Ayo ikutan lombanya:)
Saya paling senang perjalanan jauh dengan kereta karena gak kena macet. hehe
BalasHapusSama, Mbak..penginnya tiap lebaran dapat tiketnya. Jakarta-Madiun hanya 10 jam sampai..Naik pesawat karena ganti moda jadi lebih kurang sama. Pakai mobil sendiri rekor tecepat 30 jam ...Huaaaa:(
HapusWaduh... parah banget ya mba kalau lebaran.
HapusMenuju deadline saya juga mau ikutan ah mba lombanya.
Yuk, ikuuuut..Masih ada waktu:)
HapusJadi kangen naik kereta....dulu sempat ngalami antri panjang dan berebut tempat duduk...hiks...tapi syukur skrg sistemnya sdh mulai bagus....goodluck ya mba semoga menang lombanya
BalasHapuswah sekarang keren banget kereta Mbak...hemat, cepat dan nyaman...
HapusAamiin..Terima kasih, Mbak:)
Sempat juga alami seperti ini, setiap naik kereta api yang terbayang hanya kerunyaman, kemuraman dan ketidakadilan.
BalasHapusUntung semua telah berlalu.
Namun KAI jangan cepat berpuas diri, harus terus lakukan gebrakan inovatif, tanpa henti.
Benar Mbak...biar KAI tambah maju lagi :)
HapusSekarang KAI sudah bagus ya, ada boarding pass juga kaya pesawat. Tahun lalu naik argo jati ke Cirebon puas deh aku, on time..
BalasHapusYess! Saya malah lebih pilih kereta daripada pesawat kalau mudik, Mbak. Tinggal ke Gambir/Pasar Senen, naik kereta ke Madiun/Kediri, sampai sana tinggal naik becak kalau nggak ada yang jemput...:D
HapusSetelah merantau..rindu sekali naik kereta api, sampai duduk di stasiun berjam-jam juga betah..hehehhe
BalasHapusAyo, sekarang naik kereta lagi...banyak rutenya lo..Yuk, jalan-jalan pakai kereta:)
HapusKangen naik kereta...dulu serinf banget Surabaya-Jogja T.T
BalasHapusPerlintasan kereta banyak memakan korban. Kurang palang sih, untuk area desa2...perlu ditambah, saran untuk KAI
Benar, Mbak..masih banyak perlintasan tanpa palang...semoga ke depan KAI bisa terus mengatasi hal ini:)
HapusSemoga menang yaaa...😇
BalasHapusAamiin, terima kasih Mbak :)
HapusSemoga juara ya mbak Dian...saya sendiri juga biasanya naik KAI pas mudik tapi sebelum sekarang punya bocah...hihi..
BalasHapusAamiin..Terima kasih, Mbak:)
HapusSaya masih, kalau sama anak-anak saja pulkam selalu naik kereta...Mudik, kadang kereta kadang kendaraan sendiri. Tapi karena faktor U sopirnya lebih senang kereta hahaha. Karena tinggal duduk manis saja
thank mbak infonya, saya suka maba blog mbak dia, informasinya lengkap, sy baru sekali ke jawa, itu pun hanya sampai Bogor, waktu itu pas hamil anak ke tiga, niatnya pengen jalan - jalan kejogja pakai kereta api, tapi apa daya keburu pulang.. semoga suatu saat bisa jalan-jalan ke jawa plus naik kereta api :-)
BalasHapusAamiin..iya mbak, kalau ke Jawa lagi coba naik kereta yaaaa:)
HapusSeumur2 baru pernah 1 x naik kereta mba.. itupun kertas wisata wkwkwkwk
BalasHapusKapan-kapan kalau ke Jawa kasih tahu, Mbak..aku antar naik kereta..:)
Hapusanakku belum pernah kuajakin naik kereta api...seringnya kalau naik kendaraan umum pakai bis
BalasHapusAyo ajak, Mbak..
BalasHapusEnak lo kereta, nggak ada macet-macetnya kayak bis..:)
aku dari kecil kenyang naik kereta, mbak. pas kuliah pp jember-surabaya udah kayak naik angkot aja. gratis. ( balada anak pegawai PJKA ) hehehe...
BalasHapusAsyiknya..
HapusKalau aku, Mbah Kung ku yang pegawai PJKA Mbak Nuning...:)