Ini Kopiku, Mana Kopimu?
Ini Kopiku, Mana Kopimu? - Saya adalah seorang peminum dan penikmat kopi. Meski saya bukanlah ahlinya, atau sengaja mempelajari secara detil jenisnya, cara pengolahan, penyajian ataupun varian minumannya. Yang pasti, saya mengenal kenikmatannya sejak belia. Saat itu, Ibu selalu menyiapkan beberapa cangkir teh dan kopi di meja bersanding dengan sajian sarapan yang ada. Siapapun dari kami, boleh mengambil mana yang diingini. Saya enam bersaudara, Bapak dan Ibu, kadang suka-suka saja. Pilih teh atau kopi tergantung selera. Demikian juga saya, kalau lagi mau, saya habiskan tehnya, atau sebaliknya. Sejak itulah kopi menjadi bagian dari keseharian. Dan, secangkir kopi akhirnya mengawali rutinitas pagi.
Saat itu, bubuk kopinya biasa diracik sendiri oleh Ibu. Dari biji kopi yang disangrai di atas tungku lalu ditumbuk dengan alu. Saya sering membantu Ibu mengayaknya. Oh ya, agar banyak hasilnya, Ibu akan mencampuri biji kopi tadi dengan bulir beras. Ada komposisi tertentu yang biasa dianut oleh Ibu. Bisa jadi setengahnya adalah kopi dan setengah lainnya adalah beras. Tapi jika mau lebih murni, paduannya bisa tiga perempat kopi. Selain itu, Ibu juga menambahkan potongan kecil kelapa saat menggoreng kopinya.
Memang nanti hasilnya jadi bukan rasa kopi asli. Tapi menurut perhitungan Ibu ini perlu, mengingat ada 8 orang di rumah belum termasuk stok untuk suguhan para tamu. Dan lagi, Ibu memang menginginkan kopi di rumah kami tetap "ringan" agar aman bagi semua.
Kemudian kebiasaan saya ngopi makin menjadi, ketika saya bekerja dalam sistem shift di sebuah restoran waralaba. Jadwal kerja yang mengharuskan saya masuk pagi-pagi buta, berangkat saat senja atau menjelang tengah malam baru pulang, menjadikan kopi tak lagi saya minum secangkir saja. Kadang dua atau tiga cangkir sehari saya habiskan agar mata tetap terjaga.
Lalu, saat saya tak lagi bekerja di luar rumah, kebiasaan ngopi ini normal kembali. Apalagi ketika hamil dan menyusui, saya mulai mengurangi minuman jenis ini. Meski tidak berhenti total. Dan sekarang, saya meminumnya secara wajar, rata-rata secangkir sehari atau kadang dua(ini kalau sedang lupa, sudah minum apa belum yaaa...hahaha).
Maka ketika kedai kopi kini muncul bagai cendawan di musim hujan saya pun termasuk yang menyambutnya dengan gembira. Warung kopi yang dulunya identik dengan laki-laki, kini membuat perempuan tak canggung lagi menyambangi. Beragam sajian kekinian membuat tak hanya kalangan berusia matang yang menyesaki kedainya, tapi juga para remaja. Apalagi jika tempatnya dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi. Makin tertariklah mereka. Ya, nggak ada salahnya juga, karena kedai kopi emang enak banget buat dijadikan tempat ngumpul bareng keluarga dan teman untuk sekedar ngobrol atau ketemuan.
Espresso
Minuman kopi jenis ini komposisinya terdiri dari: espresso, susu steamed, dan froth(buih susu), masing-masing dengan takaran yang sama, dan ditambahkan taburan bubuk coklat di atasnya. Kita akan merasakan foam yang kuat di tegukan pertama, lalu kopi dengan rasa milky sesudahnya.
Suka ini, karena begitu di dekatkan ke hidung dan tercium aroma bubuk coklat dan kadang ada bau khas kayu manis yang menggoda. Hmmm...wanginya!
Lalu, varian minuman kopi apa yang biasa saya pilih di sana?
Berikut, minuman yang pernah saya coba saat menjajal beberapa kedai kopi bersama teman atau keluarga:
Berikut, minuman yang pernah saya coba saat menjajal beberapa kedai kopi bersama teman atau keluarga:
Espresso
pic: wikipedia |
Espresso merupakan hasil dari ekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau cepat karena memang dibuat untuk disajikan dengan segera untuk pelanggan yang memesan. Dan, lantaran ekstrak, penyajiannya pun tak banyak. Satu shot (single) hanya berukuran 30 ml saja. Jadi espresso ini, express bikinnya, express pula minumnya, cukup sekali teguk saja. Sehingga cangkirnya pun kecil mungil, unyu-unyu kayak dirikuuu...huhuhu. Kalau kamu merasa kurang puas juga dan ingin lebih porsinya, pesan saja Doppio atau double shot espresso. Kalau saya sih, sesekali pilih espresso, sementara suami saya lebih suka Doppio.
Americano
pic: fusioncaffe |
Americano adalah minuman kopi yang dibuat dengan mencampurkan espresso dengan air panas. Espressonya disiapkan terlebih dahulu, lalu ditambahkan air panas setelahnya. Komposisinya adalah satu seloki espresso dan air panas sebanyak 6 hingga 8 ons.
Kalau lagi mau kopi hitam, saya pilih jenis ini lantaran lebih banyak isi cangkirnya daripada espresso. Jadi bisa diminum beberapa kali teguk, biar ngobrolnya lebih lama dan nggak perlu pesan lagi hihihi (emak irit)
Kalau lagi mau kopi hitam, saya pilih jenis ini lantaran lebih banyak isi cangkirnya daripada espresso. Jadi bisa diminum beberapa kali teguk, biar ngobrolnya lebih lama dan nggak perlu pesan lagi hihihi (emak irit)
Capuccino
pic: thegrind caffe |
Suka ini, karena begitu di dekatkan ke hidung dan tercium aroma bubuk coklat dan kadang ada bau khas kayu manis yang menggoda. Hmmm...wanginya!
Latte
dok pribadi |
Latte atau Caffè latte berarti kopi susu dalam Bahasa Italia. Proses pembuatannya, susu dihangatkan (steam) dengan uap air. Proses ini bertujuan untuk menghangatkan susu agar menghasilkan micro foam. Micro foam ini dihasilkan saat udara masuk ke dalam susu saat sedang dihangatkan. Dari tekstur micro foam yang sempurna inilah seorang barista bisa menciptakan latte art yang cantiknyaaa....!
Dan, karena formulanya yang ringan, jenis inilah yang paling sering saya pesan....^^
Ice-Blended
Selain menikmati minuman kopi baik versi dingin maupun hangat, sajian ice-blended yang ditawarkan di kedai kopi kekinian pun tak kalah nikmat. Ice-blended adalah minuman menyegarkan yang dibuat dengan cara memblender bahan-bahan. Misalnya mixed antara kopi dengan coklat, kopi dengan cookies dan cream atau campuran buah-buahan lalu dihiasi dengan whipping cream. Segaaarnya...! Minuman ini, terutama yang varian buah-buahan, cocok jadi pilihan saat ngopi bareng anak-anak saya.
Ice-Blended
Selain menikmati minuman kopi baik versi dingin maupun hangat, sajian ice-blended yang ditawarkan di kedai kopi kekinian pun tak kalah nikmat. Ice-blended adalah minuman menyegarkan yang dibuat dengan cara memblender bahan-bahan. Misalnya mixed antara kopi dengan coklat, kopi dengan cookies dan cream atau campuran buah-buahan lalu dihiasi dengan whipping cream. Segaaarnya...! Minuman ini, terutama yang varian buah-buahan, cocok jadi pilihan saat ngopi bareng anak-anak saya.
dok. pribadi |
Tapiiiii, ada harga ada rupa! Kopi-kopi di atas pun harus memangkas dompet kita hingga 20-50 ribu per porsi di gerai coffee shop ternama. Tergantung pada ukuran gelas yang kita minta. Umumnya ada 3 ukuran: reguler, medium dan large cup.
Untuk harga yang lebih murah bisa kita dapatkan di kedai kopi rumahan yang sekarang pun tak kalah keren sajiannya. Bahkan kadang rasanyaaaa...lebih pas di lidah dan kantong saya!(teteup...emak irit!) Apalagi, nggak perlu jauh-jauh pergi, nggak harus bayar tarif tol ataupun kena parkir di mall! Tinggal jalan ke depan perumahaan, ada deh beberapa kedai kopi kekinian. Meski kadang tak berpendingin ruangan, tak apalah, yang penting bisa menyeruput kopi yang nikmat dengan harga hemat. 😁
Dan, yang lebih irit lagi, beli kopi bubuk K*p*l Api lalu bikin sendiri sajalah di rumah. Terus putar lagu kesukaanmu sembari duduk menyesap secangkir kopi di pojok favoritmu.
Untuk harga yang lebih murah bisa kita dapatkan di kedai kopi rumahan yang sekarang pun tak kalah keren sajiannya. Bahkan kadang rasanyaaaa...lebih pas di lidah dan kantong saya!(teteup...emak irit!) Apalagi, nggak perlu jauh-jauh pergi, nggak harus bayar tarif tol ataupun kena parkir di mall! Tinggal jalan ke depan perumahaan, ada deh beberapa kedai kopi kekinian. Meski kadang tak berpendingin ruangan, tak apalah, yang penting bisa menyeruput kopi yang nikmat dengan harga hemat. 😁
Dan, yang lebih irit lagi, beli kopi bubuk K*p*l Api lalu bikin sendiri sajalah di rumah. Terus putar lagu kesukaanmu sembari duduk menyesap secangkir kopi di pojok favoritmu.
pic: kedaikopidcoffe - denpasar (promosi kedai teman😝) |
Akhirnya, diantara beberapa varian minuman kopi yang ada, saya teteup pilih: kopi bikinan Ibu saya. Meski nggak asli, jauh dari murni, tapi sampai kini saya masih bisa membayangkan aroma saat Ibu mengangkat biji kopi yang telah matang kehitaman dari atas wajan baja. Di sela-sela kopinya ada bulir-bulir beras yang akan membuat paduan aromanya tercium khas.
Lalu, setelah ditumbuk dan diayak, diseduhlah kopi yang masih baru itu dengan air panas yang dididihkan terlebih dulu. Kini saya sering merindukan paduan kenikmatan dan kenangan dalam segelas kopi tubruk buatan Ibu. Sayangnya, karena sudah sepuh usianya, Ibu tak lagi meracik kopi sendiri. Namun kapanpun tak ada yang bisa mengalahkan secangkir kopi kenangan saya ini.
Lalu, setelah ditumbuk dan diayak, diseduhlah kopi yang masih baru itu dengan air panas yang dididihkan terlebih dulu. Kini saya sering merindukan paduan kenikmatan dan kenangan dalam segelas kopi tubruk buatan Ibu. Sayangnya, karena sudah sepuh usianya, Ibu tak lagi meracik kopi sendiri. Namun kapanpun tak ada yang bisa mengalahkan secangkir kopi kenangan saya ini.
Lalu, bagaimana dengan kamu? Jenis minuman kopi apa yang kamu suka?
Coffee Lovers,
Dian Restu Agustina
Jadi penasaran rasa kopi campur beras. Bayanginnya susah😂😂😂
BalasHapusKopi rakyat jaman syusyah Mbak..:D
HapusKapokkk neggak espresso. Wkwkwk.... kapan hari cheating kan. Nah.... nongki2 lah kami (beberapa blogger syrabaya dan jakarta) di sebuah gerai donat. Aku order espreso ditemani dua bijik donat. Sampai jelang pagi belum bica bobok. Wkwkwkwk
BalasHapuskwkwkw..iya, memang kuwaaat banget espresso, jangan coba-coba kalau bukan peminum setia haha
HapusMba Dian, kalo saya sukanya sama aroma nya doang hihi...apalagi kopi yang baru selesai di giling trus langsung diseduh air panas. Wanginya menggoda banget.
BalasHapusTapi sayangnya,saya ngga suka minum, takut asam lambungnya naik. Hiks.
iya..mbak Yuli, aroma wanginya itu menggoda ya...Ya sudah nanti ngeteh saja kalau ngopi bareng sayaaa :D
HapusKenangan kopi paling aku ingat itu, pas SD iseng minum kopi giling punya Papa yang dibeli di salah satu bakery. Bau menggoda plus penasaran waktu liat proses di mesin gilingnya. Besoknya pas aku sendirian di rumah, aku cobain tuh Mbak
BalasHapusAku nyaris pingsan,Mbak Dian. Rasanya naik ke kepala semua pas itu. Cleeeeng ... Abis itu kapok minum kopi hitam begitu. Mau yang ada krimnya aja
Saya mungkin dari TK sudah minum Mbak...jadi kuat mungkin yaa...meski kini juga nggak mau yang asli banget..hihi
HapusWaaah.. Kalo ke Aceh cocok nich nongkrong bareng aku minum sanger hehehe, uenak banget Mbak Dian, pasti sukaaa *aku traktir dech*
BalasHapusBoleeeh...ditunggu undangannya hahaha
HapusKatanya espresso pahit banget ya mba? Hihii, saya sendiri bukan pecinta kopi sih, tapi suka aromanya.
BalasHapusiya,,,aromanya menggoda ya Mbak haha
HapusAku nggak suka kopi, suka baunya aja. Lha ngopi atau enggak, nek ngantuk tetep merem meskipun wes nelen kopi tubruk dua cangkir. Hahahaha..
BalasHapusJadi kangen kopi buatan ibuku
Kwkwkw..suamiku juga gitu, mau berapa gelas , ngantuk to merem....:D
HapusAhhh kopiii. Entah kenapa sampai saat ini saya masih belum bisa jatuh cinta sama kopi.... Huhuhu
BalasHapusAsal nggak benci Mbak Dhika..hahaha
HapusKopi memang asyik,aromanya saja bisa mengurangi stress.hmmmmmm
BalasHapusHmm...iyaa, setuju:)
Hapusklo ke Malang coba kopi daerah Tirtoyudo mbak
BalasHapusitu juara, murah lagi...
Tirtoyudo, baiklah...! cataaat! Suwun, Mas:)
HapusJadi ingat ibu saya, Mbak. Di rumah kopi memetik di pekarangan sendiri. Dijemur, kemudian disangrai dicampur sama beras jagung. Tapi, di rumah justru nggak ada yang suka kopi. Lalu buat apa bikin? buat orang kerja di sawah..hehe. Aduh, kalau kopi masa kini saya suka sih nggak nolak..:D
BalasHapusWaduh pasti lebih enak lagi itu...panenan sendiri :)
HapusSaya belom pernah numbuk kopi sendiri euy. Selama ini cuma ngandelin kopi pabrikan yang murmer hahahaha.. modusss..
BalasHapusTapi saya paling suka Cappucino sama Latte.. sluurrrp mantab! Etapi kalo lagi pusing, kopi item plus gula ding ��
Sama...kopi item saat pusiyang kepalaa :D
HapusSaya suka aroma kop, tapi tidak.kuat minum kopi. Kadang kalau datang di pameran kopi hanya menimati aroma kopi yang beragam. Di Bandung, dalam 1 tahun bisa lebih dari 4 kali event kopi. Ayo ke Bandung.
BalasHapusItu dia Mbak..pengin banget kapan-kapan bisa ikutan event kopi seperti ini ..semoga next bisa. Tapi Jakarta aja ya:D
HapusWis, kopinya sama kayak simbahku.
BalasHapusTop banget pokoknya, apalagi kalau pakek gula aren. Slurpp, sedap biyanget
gula aren..wow jadi makin syedap kopinyaa:)
Hapuswah saya bukan penggemar kopi tp suka takjub melihat orang ayng gemar minum kopi bahkan ada yang bisa meracik sendiri denagn alat penggiling kopi
BalasHapusWah kalo yang itu saya juga kagum banget Mbak..Teman sampai ada yang beli mesin-mesin pembuat kopi dan ribet ngracik sebelum minum kopi..keren!
HapusSaya kalo ngantuk berat dan ingin melek beberapa saat, pasti ngopi item :) Tapi aslinya saya lebih suka kopinya Italiano ituh, mamma miaa :D Dan kopi lah yang membuat saya ga bisa konsisten ber-FC *ngaku aja lah
BalasHapushihihi...saya juga gagal mulu FC nya:)
HapusSaya suka kopi mbak, tapi sekarang sudah mulai mengurangi.. Beralih ke jenniper
BalasHapusWah..keren Mbak..saya belum bisa pindah ke lain hati hiks!
HapusSaya sukanya yg cappucini sama kopi susu,
BalasHapusSamaaa...mbak:)
Hapus