[Tanpa judul]
Mengunjungi Museum Indonesia di TMII
Haii..haiii..!
Hari Sabtu yang lalu, saya sekeluarga berkesempatan mengunjungi TMII untuk kesekian kali. Sebelumnya, kami sudah pernah singgah ke beberapa museum, anjungan dan wahana yang ada.
Untuk kali ini, kami mengunjungi Museum Indonesia yang berlokasi persis di seberang gedung serbaguna Sasono Utomo/Sasono Langen Budoyo/Sasono Adiguno.
Hari Sabtu yang lalu, saya sekeluarga berkesempatan mengunjungi TMII untuk kesekian kali. Sebelumnya, kami sudah pernah singgah ke beberapa museum, anjungan dan wahana yang ada.
Untuk kali ini, kami mengunjungi Museum Indonesia yang berlokasi persis di seberang gedung serbaguna Sasono Utomo/Sasono Langen Budoyo/Sasono Adiguno.
Sejatinya enggak sengaja juga kami belok ke sini. Semua karena rasa penasaran saya melihat gedung museumnya yang berarsitektur Bali yang megah dan berdiri dengan indah.
Akhirnya, jadilah kami singgah...!!
Akhirnya, jadilah kami singgah...!!
Memasuki area depan, terbaca penanda gedung bertuliskan Museum Indonesia di depan Candi Bentar yang ada. Lalu di sisi kanan, di dekat pintu masuk ada pintu loket tempat membeli tiket seharga 15 ribu rupiah per orang.
Museum Indonesia |
Setelahnya akan nampak di depan mata bangunan indah bernuansa Bali yang cantiiik sekali. Dimana saat memandangnya serasa berada di Bali kita....
Wah, senangnya sayaaa!😍
Wah, senangnya sayaaa!😍
Lalu menginjakkan kaki di teras museum, ada sebuah papan petunjuk bertuliskan informasi mengenai Museum Indonesia ini.
Disebutkan, bahwa museum ini pendiriannya digagas oleh Ibu Tien Soeharto dan pembangunannya diarsiteki oleh Bapak Ida Bagus Tugur.
Bentuk bangunannya sendiri bergaya Bali dengan berpegang pada filosofi Tri Hita Karana. Yaitu filosofi yang menjelaskan akan tiga sumber kebahagiaan manusia yaitu adanya keharmonisan hubungan dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Hmm...dalem yaaa filosofinya!!
Oh ya, selain mengandung filosofi tadi, bangunan museum ini juga menggambarkan gunung Muliawan. Sebuah nama gunung yang berasal dari cerita Ramayana. Tempat dimana Sri Rama memerintahkan pasukan kera untuk mencari Dewi Sinta.
Dan cuplikan cerita ini menghiasi relief bangunan serta disimbolkan pada penempatan beberapa patung tokoh pasukan kera di sekitar bangunan.
Disebutkan, bahwa museum ini pendiriannya digagas oleh Ibu Tien Soeharto dan pembangunannya diarsiteki oleh Bapak Ida Bagus Tugur.
Bentuk bangunannya sendiri bergaya Bali dengan berpegang pada filosofi Tri Hita Karana. Yaitu filosofi yang menjelaskan akan tiga sumber kebahagiaan manusia yaitu adanya keharmonisan hubungan dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Hmm...dalem yaaa filosofinya!!
Oh ya, selain mengandung filosofi tadi, bangunan museum ini juga menggambarkan gunung Muliawan. Sebuah nama gunung yang berasal dari cerita Ramayana. Tempat dimana Sri Rama memerintahkan pasukan kera untuk mencari Dewi Sinta.
Dan cuplikan cerita ini menghiasi relief bangunan serta disimbolkan pada penempatan beberapa patung tokoh pasukan kera di sekitar bangunan.
Museum memiliki pintu masuk di sisi kanan. Di sini ada sebuah pintu kaca yang menuju ke arah dalam. Membuka pintu kita akan disambut papan bertuliskan tanggal diresmikan Museum Indonesia yaitu pada 20 April 1980 oleh Presiden Soeharto.
mulai dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan tahun 1980 |
Lanjut ke arah dalam, di sisi kanan, ada seperangkat gamelan Bali dan Jawa lengkap beserta diorama pagelaran wayangnya.
Juga ada seperangkat Jegog (gamelan Bali yang terbuat dari bambu), alat musik tradisional Nias dan beraneka alat musik tradisional Nusantara lainnya. Selain itu ada pula beragam jenis wayang, peralatan tari-tarian dan baju adat provinsi-provinsi di Indonesia.
Juga ada seperangkat Jegog (gamelan Bali yang terbuat dari bambu), alat musik tradisional Nias dan beraneka alat musik tradisional Nusantara lainnya. Selain itu ada pula beragam jenis wayang, peralatan tari-tarian dan baju adat provinsi-provinsi di Indonesia.
Memang, lantai ini bertemakan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga koleksi yang ditampilkan pun tentang keberagaman budaya Nusantara.
Keren dah pokoknya!!
Keren dah pokoknya!!
Dan, berikut beberapa koleksinya:
Di lantai ini, ditampilkan beraneka rumah adat Nusantara, rumah ibadah, ruangan rumah, peralatan kehidupan sehari-hari, alat transportasi dan diorama daur hidup manusia sejak bayi hingga usia dewasa.
Dan, berikut beberapa koleksi yang ada di lantai dua ini:
upacara tujuh bulan |
upacara turun tanah |
upacara khitanan |
upacara penobatan datuk |
dapur dan peralatan memasak dari bambu |
miniatur alat transportasi laut |
Melangkah naik ke atas lagi, kita menuju lantai 3 Museum Indonesia. (Oh ya sebenarnya ada lift ya, tapi karena saya mau sehat jadi pilih pakai tangga.😀)
Lantai ini bertemakan Seni dan Kriya.
Menampilkan beragam hasil kesenian Indonesia diantaranya songket, tenun dan batik. Selain itu juga terdapat beragam kerajinan dari logam seperti perak, kuningan dan tembaga.
Lantai ini bertemakan Seni dan Kriya.
Menampilkan beragam hasil kesenian Indonesia diantaranya songket, tenun dan batik. Selain itu juga terdapat beragam kerajinan dari logam seperti perak, kuningan dan tembaga.
Ditampilkan pula Pohon Hayat sebagai simbol kehidupan. Dimana pohon yang terbuat dari tembaga ini diilhami gunungan dalam pagelaran wayang yang berfungsi sebagai pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam pertunjukan wayang.
Pohon Hayat setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter ini dijadikan simbol alam semesta yang mengandung unsur air, api, udara dan tanah.
Dan, berikut koleksi yang ditampilkan di lantai 3 Museum Indonesia:
beraneka kain Nusantara |
Pohon Hayat |
Semua koleksi yang dipamerkan membuat saya terkagum-kagum dibuatnya. Sungguh, budaya Indonesia itu sangat beragam.
Memang, dari Sabang sampai Merauke jika harus ditampilkan di satu tempat, tentu musykil rasanya, karena saking banyaknya.
Tapi paling tidak, koleksi Museum Indonesia ini sudah mewakili beberapa diantaranya.
Hmm, sampai enggak terasa selesai sudah saya mengelilingi area dalam museum dengan ditutupnya rangkaian cerita pada kisah Pohon Hayat yang berdiri dengan kuat.
Selesainya dari lantai tiga, kita bisa turun ke lantai satu lagi dengan menggunakan tangga atau lift yang tersedia.
Oh ya, selain benda koleksi, museum yang buka dari Senin-Minggu, pukul 8 pagi sampai sore ini juga dilengkapi fasilitas toilet, mushola, kios cinderamata, cermin cantik dan tempat duduk yang apik.
Memang, dari Sabang sampai Merauke jika harus ditampilkan di satu tempat, tentu musykil rasanya, karena saking banyaknya.
Tapi paling tidak, koleksi Museum Indonesia ini sudah mewakili beberapa diantaranya.
Hmm, sampai enggak terasa selesai sudah saya mengelilingi area dalam museum dengan ditutupnya rangkaian cerita pada kisah Pohon Hayat yang berdiri dengan kuat.
Selesainya dari lantai tiga, kita bisa turun ke lantai satu lagi dengan menggunakan tangga atau lift yang tersedia.
Oh ya, selain benda koleksi, museum yang buka dari Senin-Minggu, pukul 8 pagi sampai sore ini juga dilengkapi fasilitas toilet, mushola, kios cinderamata, cermin cantik dan tempat duduk yang apik.
Lalu, keluar dari bangunan museum, di kompleks yang sama juga ada beberapa bangunan lainnya seperti: Bale Panjang, Bale Bundar, Bale Kambang, Bale Nyepi, Menara Angsa, Soko Tujuh, Kolam, Jembatan Situbanda, Taman Argasoka dan Candi Pletasan.
Kesemuanya punya makna tersendiri dan nampak teduh dan asri.
Yang pasti, saya merasa puas sekali setelah mengunjungi Museum Indonesia ini.
Benar-benar tempat yang pas untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya Nusantara, tidak saja untuk anak-anak saja tapi juga untuk kita semua.
Benar-benar tempat yang pas untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya Nusantara, tidak saja untuk anak-anak saja tapi juga untuk kita semua.
Nah, yang ada rencana singgah ke Taman Mini Indonesia Indah, jangan lupa berkunjung ke Museum Indonesia juga yaaa...
Oh ya, ada banyak event yang digelar juga lho di setiap bulannya. Cuss, pantengin website Taman Mini Indonesia Indah untuk info lengkapnya yaaa..!!
Oh ya, ada banyak event yang digelar juga lho di setiap bulannya. Cuss, pantengin website Taman Mini Indonesia Indah untuk info lengkapnya yaaa..!!
Yakin deh, mengunjungi tempat-tempat seperti ini bakal membuat kita makin bangga bertanah air Indonesia!😍
Selamat berwisata,
Dian Restu Agustina
Wah bener-bener penuh akan foto ya, Teh. Saya juga gitu kalau ke museum, rasanya sayang untuk dilewatkan suduh-suduh kerennya itu..he
BalasHapusBtw, ganti template ya, Teh. Jujur saya lebih suka yang ada read morenya, Teh..hehe
Sejauh ini denger mah sering ini museum, hanya saja belum pernah kesana, semoga saja bisa kesana suatu saat nanti. Penasarannya pengen lihat langsung..he
luengkap sampe ada upacara tujuh bulanan
BalasHapusaku suka banget ke museum kayak gini
dulu ke sini gak ya pas ke TMII
kayaknya gak deh cuma ke keong mas, udah lama sih mbak hehe
Iya, upacara adat ada ditampilkan juga Mas...Kapan-kapan kalau ke TMII mampir ke sini
Hapusyaampuuun udah lama banget gak ke TMII... udah 5 taunan kali... dan kalo kesini harus dari pagi banget soalnya museumnya gede-gede... gak bakal cukup kalo cuma seharian hehehehe
BalasHapusIya, meski beberapa kali ke sini, saya juga belum bisa mengunjungi semuanya...hihihi
HapusTradisi Indonesia banget hehe
BalasHapusBener..Indonesia sekali ini..!
Hapuskeren nih museum, aku paling suka ke mueseum suak lihat peradaban manusia , budaya dll
BalasHapusYuls main ke TMII mbak..
HapusBagus musiumnya.. Menampilkan etnik indonesia
BalasHapusYup! Budaya Indonesia dalam satu tempat!
HapusSempet beberapakali ke TMII untuk kepentingan pekerjaan dan liburan tapi belum pernah masuk ke museum ini.
BalasHapusTernyata keren juga koleksinya ya ...
Soalnya TMII luas banget dan kadang bingung mau ke tujuan mana dulu, eh tau-tau udah sore dan waktunya harus pulang 😁
Aku yang terkesan disana lihat miniatur rumah adat Papua.
Miniaturnya di setting sedemikian rupa lengkap dengan orang asli dari sana berkostum Papua ..
Cek event atau peta sebelumnya Mas..memang suka bingung karena luas sekali tempatnya
HapusKeren ni museumnya, menunjukkan kekayaan budaya di seluruh Indonesia...
BalasHapusSalah satu distinasi yang wajib dikunjungi sewaktu di Ibu Kota ni..
mampir sini kalau pas ke Jakarta Mas
HapusIya, kayaknya bingung ke Jakarta mau ke mana aja selain ke sini.. haha
HapusTerakhir menginjak dan mengunjungi TMII waktu masih sekolah, hihihi.
BalasHapusPenting banget mengajak anak2 ke tempat ini, untuk bisa belajar tentang budaya yang ada di Indonesia :)
Semoga nanti bisa pergi sama keluarga ya Mbak
HapusWohoo aku terbangkitkan kenangan nostalgia dlu sama papi ke sini pas masa pacaran. Sekarang dah ada io malah belum kesana lagi, kabita jalan - jalan jadinya
BalasHapusAyo ajak Io kapan-kapan dan dedek babynya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapustempat yang sangat mewakili Indonesia, mulai dari budaya dan adat istiadatnya. sangat pas buat pembelajaran anak-anak agar lebih mengenal keragaman Indonesia
BalasHapusIya Mbak..komplit di sini untuk urusan budaya Nusantara
HapusSaya benar-benar bangga jadi bangsa Indonesia. Budayanya sungguh beragam.
BalasHapusAnak saya yang sulung senang sekali kalau diajak ke museum, banyak pengetahuan baru,katanya.
Iya Mbak..museum bisa jadi tempat belajar anak-anak, apalagi kalau tampilannya menarik
HapusWuaaa...udah luamaa banget enggak ke sini nih..hehehehe.. emang Indonesia itu kaya ya! Bangga jadi orang Indonesia
BalasHapusYa Mbak..budayanya banyaaak..sukunya saja 750 coba. keren Indonesia!
HapusLengkap banget habis Papua ke Bali, kan aku tambah mupeng. Ternyata bagus juga ya dalamnga. Lumayan terawat
BalasHapusIYa, yang ini terawat Mbak
HapusCocok banget untuk bawa anak-anak kemari agar bisa belajar budaya secara langsung ya mbak Hehm, jadi ingat Ibu Tien Soeharto yang selalu disebut-sebut pada zaman saya masih SD sebagai pendiri TMII
BalasHapusNah, itu dia..di sepanjang museum banyak yang bernama Bu Tien Soeharto, sepertinya kenang-kenangan saat beliau berkunjung ke daerah ditampilkan untuk umum di sini
Hapusko bisa kelewat ya pas ke TMII, wajib datang lagi nih sambil kasih pengetahuan sama anak. makasih infonya mba
BalasHapusIya Mbak..museum banyak, jadi cek dulu saja sesuai dengan usia anak atau kebutuhan kunjungan
HapusSudah lama sekali saya ke museum.Indonesia. Jadi pengen ke sana lagi bawa anak-anak.
BalasHapusIya Mbak..bagus untuk anak-anak ini
HapusWisata edukatif nih, bs kenalan sm Indonesia dengan berbagai diorama yg mirip aslinya. Moga besok2 pas kira usia SD Luigi bs diajakin ke TMII. Pasti seru. Eh ada kaca tiap sudut penting tuuh mbak, minimal buat benerin jilbab haha :D pisss
BalasHapusIya, tunggu Luigi usia sekolah ya...
HapusHahah bener-bener, kacanya dimana-mana biar jilbab selalu rapi hihihi
Selalu seneng deh baca tulisan tentang museum. Apalagi saya belum pernah ke sana :) Semoga kapan2 pas mampir ke Jekardah bisa ke situ juga, yak.
BalasHapusBtw, museum Indonesia tau banget kebutuhan emak2, yak :D banyak cermin, jadinya bisa numpang bedakan, hehe
Semoga bisa ajak anak-anak nanti ya Mbak..
HapusYa, kalau banyak kaca, plong hati emak-emak hahaha
Kayaknya waktu ke TMII dulu tempat ini terlewat, hehe. Lain kali bisa dinote harus mampir ke museum ini. Padahal ke museum juga jarang, hehe
BalasHapusIni bagus Mbak..suwer..hehehe, koleksinya Indonesia bangets itu yang saya suka
HapusKeren banget ya mba Dian, enak banget sih tinggal di jekardah banyak musium.
BalasHapusDi Surabaya juga sebenarnya lumayan sih, cuman belum sempat.
gasabar nunggu bayi agak gedean biar bisa keluyuran lagi ahahha..
Btw kalau gak ada judulnya, bisa dikira sedang foto di Bali loh.
Daannn saya terpesona plus kangen ama baju adat Buton di foto itu hihihi