Sampah di Sana-Sini Jadi Penoda Keindahan Pantai di Bali
Sampah di Sana-Sini Jadi Penoda Keindahan Pantai di Bali! Saya dan keluarga, menggunakan kendaraan pribadi saat traveling ke Bali di bulan Juni. Karena, perjalanan ini memang sepaket dengan mudik lebaran ke tempat mertua di Madiun dan orangtua saya di Kediri. Hal ini membuat perjalanan dari Jakarta ke Bali pun enggak terlalu terasa jauhnya. Lantaran saya singgah di beberapa tempat dulu sebelumnya.
Lalu, sudah puas belum setelah 5 hari berwisata di Bali?
Beluuuuum!! 😀
Maunya datang lagi dan lagi nanti! hihihi
Rencana, next perjalanan wisata ke Pulau Dewata langsung cusss dari Jakarta saja! 😍
Habisnya, saya belum mendatangi semua tempat menariknya, tidak sempat juga silaturahmi ke teman-teman saya dan masih kurang lama jejemuran di pantainya,,,
Ups..!
Pantai Pandawa |
Memang tidak afdol jika ke Bali tidak berkunjung ke pantainya yang syantiiik. Keindahan pantai di Bali inilah yang menjadi salah satu daya pikat kunjungan para wisatawan.
Mau lihat sunrise yang menakjubkan ada. Ingin menikmati sunset yang tak terlupakan juga ada. Bahkan hunting keduanya, baik sunrise maupun sunset yang indah di pantai yang sama pun... bisaaaa!!
Namun sayangnya akhir-akhir ini pantai di Bali, seperti pantai Kuta dan pantai Sanur menjadi terkoyak pesonanya karena tumpukan sampah di sana-sini.
Sampah memang menjadi masalah cukup rumit yang seringkali dialami oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Begitu banyaknya sampah yang ada di Indonesia membuat negara kita menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia pada tahun 2017.
Hadeeeh!
Hadeeeh!
Pura Tanah Lot |
Pulau Bali sebagai destinasi wisata utama Indonesia pun turut mengalami masalah yang pelik ini. Beberapa pantainya yang selama ini sudah lama terkenal karena keindahannya menjadi ternoda dengan banyaknya sampah yang berada di sana.
Terutama antara bulan Desember sampai Februari, di tiap tahunnya, pantai Bali bagian Selatan hingga Barat dibanjiri oleh sampah, terutama sampah plastik ini.
Beberapa tahun terakhir polusi plastik itu bahkan semakin melonjak hingga menjadi perhatian dunia.
Miris dengar beritanya!
Beberapa tahun terakhir polusi plastik itu bahkan semakin melonjak hingga menjadi perhatian dunia.
Miris dengar beritanya!
Apalagi pada akhir tahun 2017 dan awal 2018 kondisi ini semakin parah. Hingga Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampah di pantai Bali sudah dalam status awas alias mengkhawatirkan.
Duhh!
Duhh!
Pantai Lovina |
Dan, masalah sampah di pantai Bali ini celakanya berpengaruh pada kondisi pariwisata di Pulau Dewata ini. Para wisatawan menjadi merasa enggak nyaman berkunjung ke pantai-pantai yang tercemar oleh sampah tersebut.
Tak hanya itu, pantainya pun ikut terkena getahnya. Sampah memberi dampak buruk juga pada kehidupan ekosistem lautnya.
Hiks!
Tak hanya itu, pantainya pun ikut terkena getahnya. Sampah memberi dampak buruk juga pada kehidupan ekosistem lautnya.
Hiks!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dini Trisyanti, seorang peneliti dari Sustainable Waste Indonesia, sebenarnya 80 persen sampah yang mencemari pantai-pantai di Bali ini berasal dari darat.
Kemungkinan sebagian besarnya asalnya dari sampah rumah tangga.
Dan, sampah rumah tangga ini sendiri bisa berarti banyak. Sampah yang asalnya dari rumah warga, rumah makan, penginapan, tempat wisata - baik dari penduduk setempat maupun wisatawan yang belum memiliki kesadaran penuh membuang sampah pada tempatnya.
Banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan laut. Sampah dari sungai yang tidak hanya di Bali, tapi juga di pulau Jawa itu, kemudian menuju laut dan terbawa arus ke arah Timur dan mengotori pantai Bali.
Hhhhh...syediiih!
Hhhhh...syediiih!
sampah di Pantai Kuta (sumber: merdeka.com) |
Selama ini pemerintah Bali beserta masyarakat, pelaku industri wisata, dan berbagai komunitas telah berusaha mengatasi masalah sampah ini. Mereka bahu-membahu bergantian menyingkirkan berton-ton sampah dari pantai-pantai di Bali.
Selama musim hujan, biasanya sampah tidak lebih dari 5 ton/hari. Sampah ini membuat puluhan pekerja membersihkan 8 km pantai mulai dari Pererenan hingga Jimbaran.
Puncaknya pada 5-10 Desember 2017 pantai Kuta dan Legian dideklarasikan darurat sampah. Dimana tiap hari terkumpul lebih dari 50 ton sampah bahkan hingga sekitar 100 ton. Dan, selama 5 hari itu perlu diterjunkan 700 orang dan 35 truk untuk membersihkan sampah.
Terbayang enggak tuh sebanyak apa?😥
Karena itu, mari kita semua baik yang bertempat tinggal di Bali, Jawa atau dimana saja. Juga yang sedang berwisata kemana saja. Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan lingkungan diantaranya dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Sungguh ini adalah hal sederhana yang bisa dilakukan siapa saja...
Yuk, kita bersama menjaga keindahan pantai agar tak ternoda oleh sampah yang menumpuk dimana-mana. Termasuk kalau ke Bali, jaga kebersihan pantainya agar tak ternoda dari sampah yaaa...💗
Nah, teman-teman sendiri punya enggak pengalaman mendatangi tempat wisata yang penuh dengan sampah?
Terbayang enggak tuh sebanyak apa?😥
Karena itu, mari kita semua baik yang bertempat tinggal di Bali, Jawa atau dimana saja. Juga yang sedang berwisata kemana saja. Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan lingkungan diantaranya dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Sungguh ini adalah hal sederhana yang bisa dilakukan siapa saja...
Yuk, kita bersama menjaga keindahan pantai agar tak ternoda oleh sampah yang menumpuk dimana-mana. Termasuk kalau ke Bali, jaga kebersihan pantainya agar tak ternoda dari sampah yaaa...💗
Nah, teman-teman sendiri punya enggak pengalaman mendatangi tempat wisata yang penuh dengan sampah?
Keep it Clean, Keep it Green!
Dian Restu Agustina
hiyaaa.. itu sampah di kuta mungkin krn habis ada acara ya?
BalasHapus
BalasHapusSebenarnya apa yang telah diciptakan tuhan seharusnya dijaga kelestariannya, Bukan hanya memanfaatkannya saja..
Makanya tak heran banyak bencana seperti gempa, banjir dan lain2.. Semuanya sebenarnya karna ulah manusia itu sendiri..
Bukan hanya dilaut saja..Bahkan disungai pun tak ubahnya seolah2 bak sampah..Miris.😢😢
Sependapat dengan komentar dari mas Satria.
HapusAlam bisa marah jika kita tak ikut merawatmya.
Semestinya ada sanksi tegas untuk pelaku pembuang sampah sembarangan.
Entah di lokasi wisata ataupun ditempat umum.
Kesulitan memang membasmi penyampah di area pantai.
BalasHapusAku juga pernah pas ke Bali pantainya lagi banyak sampah, ngeri kalau ada pecahan beling
BalasHapusWah mba terutama musim hujan itu yang paling banyak sampah. :( dulu kerja di Bali, tiap motret sunset pasti di pinggir pantainya banyak sampah. agak mendingan dikit kalo lagi musim panas. sangat disayangkan :)
BalasHapusKeindahan pantai menjadi berkurang hanya karena tumpukan sampah. Sayang sekali ya mbak. Alhamdulillah pas ke pantai gunung kidul kemarin itu masih bersih banget
BalasHapusBetul mba Dian sampah jd masalsh hampir di semua kota du Indonesia. Apalagi klu nyata-nyata sampah itu mngotori pantai atau tempat wisata lainnya. Yg bisa dilakukn adalah setiap person sadar untuk mmbuang sampah pd tempatnya.
BalasHapusAku pernah mba di daerah ciwidey bandung namanya situ cileunca.. padahal bagus bgt buat selfie tapi sayang banget sampah berserakan
BalasHapusAku tu suka gemesssss ikh klo ada yang buang sampah sembarangan itu. Ngerusak banget sih. Makanya, dari kecil erysha udah aku ajarin buat buang sampah pada tempatnya
BalasHapusSy pernah baca Indonesia, negara nomor 3 penghasil sampah plastik. Serem ya
BalasHapusWaktu terakhir ke Kuta waktu itu masih ada sampah sih. Tapi nggak terlalu spekta. Cuma ya ganggu aja pemandangannya jd kurang cantik.
BalasHapusDi Makassar juga ada pantai bersampah, disebut begitu karena kta bisa berendam di pinggir pantai bersama maaf , tinja. Hiii miris banget
BalasHapusUntungnya kemarin pas ke Bali saya ga nemu sampah di pantainya. Tapiiiii... memang kesadaran untuk buang sampah pada tempatnya tuh masih rendah kayanya. Padahal coba lihat di negara maju, tempat sampahnya mungkin ga sebanyak di Indonesia, tapi negaranya bersih, karena penduduknya rela mengantongi sampah sampai nemu tempat sampah (minimal sampai pulang ke rumah). Semoga masyarakat semakin sadar untuk buang sampah pada tempatnya ya..
BalasHapusBaru ngebayangin sekian ton-nya aja aku udah ngeri, Mbak. Gak kebayang kalau lihat langsung. Tapi di bbrp tempat cenderung begitu. Perkembangan kota diikuti dengan penumpukan sampah. So syedih
BalasHapusSediiiiih Balikuuuuu kok jadi banyak sampah sih. Huhu. Duh kesel banget sama orang2 yg gamau bawa sampahnya sendiri dan seenaknya buang sembarangan ck. Gemesss.
BalasHapusDi pantai Maluku Utara juga gitu, Mbak. Segala pampers, bungkus royco dibuang ke laut. Masyarakatnya kurang dikasih penyuluhan kayaknya.
BalasHapusBanyak orang yang belum sadar, mbak, buang sampah sembarangan justru merugikan diri sendiri dan orang di sekitarnya juga.
BalasHapusMiris ya, Mbak. Alam kita rusak karena ulah manusia. Paling sedih kalau ada tempat wisata Kotor banyak sampah lalu yang disalahkan pengelolanya saja karena dianggap nggak rajin membersihkan sampah. Lhah, pengunjungnya sudah buang sampah di tempat benar, belum? Di gunung juga gitu, Mbak. Ada saja netizen yang protes kok Pengelola nggak rajin bersihkan sampah di puncak? Aduh, ada juga pendaki yang mesti disiplin bawa sampahnya turun. Yuk ah, kita mulai disiplin kebersihan dari diri sendiri, yaaa.
BalasHapusCek n ricek mungkin sudah cukup memadai kah sarana kotak sampah di area wisata mbak. Karena saya sering jalan2 ke tempat wisata yg pengelola kurang dalam memfasilitasi kontak sampah yg memadai dan cukup sesuai banyaknya pengunjung. Ini juga harus jadi evaluasi pihak pengelola.
BalasHapusSelama ini saya hanya mendengar yang indah-indah tentang Bali. Ternyata begitu banyak sampah yang ada di Pantai Kuta ya, Mbak. Sedih sekali dengan kurangnya kesadaran para pengunjungnya.
BalasHapusGak di jalan raya. Gak di pantai orang buang sampah sembarangan. Syaa hanya bisa kontribusi dg mengajak anak2 buang sampah pada tempatnya. Harapannya bisa memberikan perubahan
BalasHapus