Ke Garuda Wisnu Kencana, Ngapain Aja Yaaa?
Ke Garuda Wisnu Kencana, Ngapain Aja Yaaa? Halo Hola...Sebenarnya postingan ini adalah kisah yang tertunda. Tertunda bangets malah..Hiks! Gimana enggak, ini adalah bagian dari perjalanan saat libur Idul Fitri yang lalu dimana saya sekeluarga menghabiskannya di Pulau Dewata. Pertama, kami njujug ke Lovina, lalu menuju Bedugul, kemudian nginep di Kintamani, cusss stay di Jimbaran dan bersantai di Pantai Pandawa.
Nah, saat menginap di Jimbaran inilah kami berkesempatan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana yang lokasinya dari penginapan kami deket banget.
Memang sih, ini jadi salah satu alasan kami nginep di Jimbaran, karena pengin ke Kampus Universitas Udayana, GWK, Pura Uluwatu dan Pantai Pandawa.
Nah....
Setelah dari Pura Uluwatu (saya belum tulis ceritanya 🙈), kami ke Kuta dan Seminyak dulu. Kenapa? Karena ternyata setelah ngecek jadwal di web GWK, ada pertunjukan Kecak Garuda Wisnu pada pukul 18.30 - 19.20 yang sudah termasuk harga tiketnya. Which is, sayang banget untuk dilewatkan.
Jadi sementara menunggu saat itu tiba, kami ke Seminyak dan Kuta. Cuma lewat-lewat saja sih enggak jejemuran...Karena waktunya siang bolong dan sedang panas-panasnya. Saya khawatir kalau jejemuran di pantainya, nanti balik ke Jakarta, tetangga enggak lagi ngenali saya hahaha😁
Nah, singkat cerita kami sampai lagi di GWK, sore pukul lima...
Dan saya langsung terpana...!!
- Menara Eiffle (Perancis): 301 m
- Piramida Giza (Mesir): 139 m
- GWK (Indonesia): 120 m
- Liberty Statue (US): 93 m
- Christ The Redeemer (Brazil): 51 m
Nah....Itulah yang bisa kita lakukan saat di GWK versi saya. Buat teman-teman yang sudah ke Bali dan singgah ke GWK ngapain aja waktu di sana? Cerita dong...!😍
Dan saya langsung terpana...!!
Pasalnya, saya yang dulu pernah bermukim di dekat situ - saat jadi mahasiswa dan nge-kost di seputaran Kampus Universitas Udayana, paham banget daerahnya. Jadi saya menebak-nebak buah manggis sambal meringis berusaha mengingat bahwa ini dulu adalah bukit yang tandus dan enggak banyak yang tinggal di sana.
Dan, sekarang ta daaa...sudah ada kawasan yang diberi nama Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.
Sebuah taman budaya seluas +/- 60 ha yang monumental dan diharapkan di masa mendatang menjadi ikon peradaban Indonesia dan ikon budaya nomor satu di Pulau Dewata.
GWK pada akhir Juni 2018 |
Dimana berdiri dengan megahnya patung Garuda Wisnu Kencana karya pematung ternama, Nyoman Nuarta. Sebuah simbol Dewa Wisnu yang menunggangi Garuda yang agung sebagai pendampingnya yang dipercaya. Patung ini dirancang menjadi salah satu patung monumental terbesar dan tertinggi di dunia. Tinggi total patung rencananya adalah 120 m dan terdiri dari 24 segmen serta dibentuk dengan 754 modul yang terbuat dari tembaga dan asam patina berlapis kuningan.
Dan jika dibandingkan dengan ikon dunia lainnya, perbandingan tingginya adalah sebagai berikut:
- Menara Eiffle (Perancis): 301 m
- Piramida Giza (Mesir): 139 m
- GWK (Indonesia): 120 m
- Liberty Statue (US): 93 m
- Christ The Redeemer (Brazil): 51 m
Nah, Presiden Joko Widodo secara simbolis sudah meresmikan GWK melalui penekanan sirene dan penandatanganan prasasti dengan disaksikan para tamu undangan di Bukit Ungasan, Badung, Bali pada 22 September 2018 yang lalu.
At the end, GWK merupakan patung terbesar di dunia dan tertinggi ketiga di dunia hingga saat ini. Keseluruhan Patung GWK ini menjulang dengan total ketinggian 121 meter. Dan berdiri di atas sebuah bangunan pedestal setinggi 46 meter dengan bentang sayap mencapai lebar 64 meter.
At the end, GWK merupakan patung terbesar di dunia dan tertinggi ketiga di dunia hingga saat ini. Keseluruhan Patung GWK ini menjulang dengan total ketinggian 121 meter. Dan berdiri di atas sebuah bangunan pedestal setinggi 46 meter dengan bentang sayap mencapai lebar 64 meter.
Nah, pengelolanya, Alam Sutera Group berkomitmen penuh untuk melanjutkan pembangunan patung GWK hingga selesai. Komitmen ini didedikasikan untuk mewujudkan gagasan Bapak Joop Ave 28 tahun lalu dan seluruh masyarakat Indonesia yang sudah begitu lama menantinya.
Berbagai pembenahan dan serangkaian proses teknis dan non-teknis pun sudah dilakukan oleh pengelola bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskan pembangunannya dan mengembangkan kawasan GWK Cultural Park sebagai kawasan wisata budaya terbaik di Indonesia.
Berbagai pembenahan dan serangkaian proses teknis dan non-teknis pun sudah dilakukan oleh pengelola bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskan pembangunannya dan mengembangkan kawasan GWK Cultural Park sebagai kawasan wisata budaya terbaik di Indonesia.
Sehingga ke depannya, selain dapat dikunjungi untuk kepentingan wisata dan pendidikan, bangunan pedestal patung juga dapat dimanfaatkan sebagai venue berbagai penyelenggaraan acara.
Wooww, enggak sabar nunggu kelar semuanya sayaaa....!! Pasti keren bingits!!
Nah, selain menyaksikan kebesaran ikon budaya bangsa Patung GWK ini, sebenarnya kita bisa ngapain saja ya di GWK?
Penasaran? Berikut listnya:
- Enjoy the view
Dari gerbang saja view-nya sudah oke. Di akses masuknya ada hiasan di kiri kanan ornamen berciri khas Bali. Juga parkiran yang bikin kita termangu melihat bukit yang dibelah untuk dijadikan jalan dan tempat parkir kendaraan di bagian tengah. Juga beberapa sudut cantik lainnya yang bikin mata segar jadinya.
- Being a local
Karena sedang berada di Bali dimana sebagian besar warganya memeluk agama Hindu, maka kita musti menghormatinya. Diantaranya berkaitan dengan adab memasuki tempat suci. Dimana kita diminta berpakaian sopan dan mengenakan selendang yang diikatkan di pinggang. Jika pakaian kita terbuka akan ada sarung/kamen untuk menutupinya.
- Relish the art
Ada banyaaak sekali karya seni yang dipajang di sekitar area GWK. Baik itu berupa arca, relief yang mengandung cerita, ukiran kayu, lukisan dan lainnya. Dan semua ini sayang sekali jika tidak dinikmati.
- Photo hunting
Banyaak sekali spot cantik yang unik dan menarik untuk dijadikan latar belakang pose kita. Tinggal cari sudut yang mana dan cekreeek lalu cuss posting di sosial media.
- Admire the culture
Ada banyak pertunjukan yang ditampilkan di GWK dan semua ada jadwalnya pun sudah termasuk ke dalam harga tiketnya. Jadi, jangan lewatkan! Lebih baik sesuaikan dengan waktu kedatangan kita sehingga kita bisa menikmatinya.
Ada Nusantara Dance, Legong Dance, Balinese Parade, Kecak Garuda Wisnu, Joged Bumbung, Rindik Instrument, Barong Keris Dance, Garuda Cilik Cinema dan lainnya.
Ada Nusantara Dance, Legong Dance, Balinese Parade, Kecak Garuda Wisnu, Joged Bumbung, Rindik Instrument, Barong Keris Dance, Garuda Cilik Cinema dan lainnya.
Seperti saat saya menonton pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu selama hampir satu jam lamanya. Coba itu kalau nonton di luar sana. Musti bayar lagi kan? Begitu juga untuk tari Bali dan lainnya yang dipertunjukkan di sana.
- Join the people
Ada performances yang interaktif dan mengajak penoton ikut serta menari di GWK ini. Misalnya pada pertunjukan Joged Bumbung, semacam tarian pergaulan khas Bali. Coba saja gabung saat penari Joged Bumbung mengajak kita ikut serta menari di arena. Suasana riuh rendah dan nampak wisatawan senang ketika mencoba ikut menarikannya.
pertunjukan tari ada di bawah sana |
- Shopping
Di sepanjang akses menuju pintu masuk GWK ada area Commercial Strip, dimana ada berbagai toko yang menawarkan pilihan cinderamata unik dan otentik dari kerajinan tangan hingga makanan/minuman.
Selain itu di dalam area juga tersedia Kencana Souvenir seluas 700 m² yang memiliki lebih dari 5000 koleksi, mulai dari patung-patung Bali, gantungan kunci, pernak-pernik, pakaian renang hingga perhiasan.
Maka, kalau mau bela-beli sekalian di sini, boleh bangets...
- Taste the food
Jadi ceritanya, saya sedang antri tiket. Terus baca kalau: tiket per orang weekday 80 ribu/dewasa dan 70 ribu/anak, sedangkan weekend 90 ribu/dewasa dan 80 ribu/anak. Tapi kalau mau sekalian dinner all you can eat di Beranda Restaurant harga jadi 125 ribu/dewasa dan 95 ribu/anak.
Nah, saya yang datang saaat weekend tanya tentang menu makanan, setelah jawaban oke..saya sekeluarga memungkinkan makan di sana, jadi deh ambil yang sekalian makan malam. Jatuhnya lebih murah dong!
Maka, setelah nonton Kecak, kami ke restorannya. Karena sudah kemalaman dan hampir tutup restoran, maka menu all you can eat ini disajikan langsung di meja kami...Dan, banyaaak sekali hihihi. Rasanya? not bad...!
- Enjoy the venue
Kalau ada tempat di Bali yang bisa jadi tempat belajar budaya, menyaksikan pertunjukan tradisional, bisa belajar banyak hal dan berada di ketinggian dimana kita bisa menikmati juga pemandangan adalah GWK Cultural Park ini.
Seperti adanya Patung Wisnu di dalam area Wisnu Plaza yang saat ini berada di tanah tertinggi di daerah GWK. Dimana ini merupakan bagian paling signifikan dari patung Garuda Wisnu Kencana setinggi 20 meter. Dimana pada waktu tertentu, berbagai kesenian tradisional Bali ditampilkan dengan patung agung Wisnu sebagai latar belakangnya.
Selain itu juga ada Garuda Plaza. Dimana Burung Garuda adalah burung dari mitologi yang digambarkan memiliki tubuh setengah manusia dan setengah burung. Tunggangan Dewa Wisnu ini melambangkan kesetiaan, dapat dipercaya, dan berkorban. Garuda juga merupakan simbol kebebasan dari setiap belenggu dan perampasan hak asasi manusia.
- Enjoy the event
Ada banyak event yang digelar di GWK. Mulai dari pertunjukan musik, pameran, festival dan lainnya (selengkapnya lihat event schedule di websitenya). Seperti saat saya berkunjung ke sana sedang ada Street Food Festival. Dimana ada beraneka jajanan Nusantara ditawarkan. Sayangnya karena keenakan makan es daluman (semacam cincau hijau di Bali) saya sampai lupa ambil gambar..kwkwk
sumber: web GWK |
Nah....Itulah yang bisa kita lakukan saat di GWK versi saya. Buat teman-teman yang sudah ke Bali dan singgah ke GWK ngapain aja waktu di sana? Cerita dong...!😍
Oh ya, buat yang belum sempat berkunjung dan mau kepoin infonya, silakan ke sini ya:
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan
Badung 80364, Bali-Indonesia
+62 (361) 700 808
+62 (361) 703 626
info@gwkbali.com
Opening Hours 08.00 - 22.00 WITA
Happy Traveling,
Dian Restu Agustina
Pengen ke sini, dulu ke Bali belum sempat masuk, cuman di depannya doang hahaha.
BalasHapusBali mah gak ada habisnya ya untuk dinikmati.
Tapi emang lebih enak kalau anak2 udah agak gede, biar emaknya bisa puas liat2, gak ribet urus anak aja hahaha
iya..tunggu tahun depan tahun depan tahun depannya lagi ajaa ya..biar udah bisa jalan sendiri semua anaknya hahaha
HapusTeman-teman saya sudah pernah ke GWK semua waktu jaman SMK pas acara study tour ke Bali. Tapi apa daya kalo aku cuma study tour ke Jogja. Semoga aku segera punya rejeki yang berkah dan melimpah biar bisa liburan ke GWK kayak mbak Dian Restu Agustina.
BalasHapusAamiin
HapusSaya itu dan keluarga kalau jalan-jalan pasti di Bandung lagi di Bandung lagi hihihi. Soalnya sekalian pulang. Tapi semoga nanti bisa jalan-jalan ke sana ya Bun. Aaaminn
BalasHapusAamiin
HapusJadi pengen ke GWK. Dulu belum ada patung itu, cuma Pantai Kuta yg ngehits pada zamannya. Tinggi patung GWK mantep juga nih, lebih tinggi dari Patung Liberty yg ada di U.S. Semoga saya bisa mengunjunginya.
BalasHapusiya..lebih tinggi dari Liberty
Hapusaku belum
BalasHapusmampir sini pas Ke Bali dulu jg pgn cuman jauh euy mb dr lokasi kantor cabang haha
semoga lain kali ya Mbak
HapusWaah keren ya mba. Mamin bangga deh sama Indonesia. Dulu pas ke Bali ga sempat kesini krn mepet waktu sama panitianya juga ga diajak. Waktu ikut lomba karya ilmiah, hehe
BalasHapussemoga lain kali yaa
HapusSeumur-umur saya belum pernah ke bali loh heheheh...semoga ini menjadi refrensi jika suatu saat saya ke bali
BalasHapussemoga bisa ke sini juga
HapusMbaaakk, waktu terakhir kali aku ke Bali GWK-nya belum kayak gini.
BalasHapusTapu spot wisata di bali baang luar biasa ya. Padahal "cuma" patung tapi ya g mau lihat buanyaaakkk banget (termasuk aku)
Bangga ya mbaaakk
iyaaa...patung tapi beda
HapusWaaah...lengkap, menurut pem orongnya dipelataran GWK bisa.sigunakan untuk.pertunjukan musik dg 1000 lebih penonton...saat pemasangan kepalanya, hanya sekali angkat tepat diposisinya..
BalasHapusiya Mbak..keren ya
HapusSangat kereeen Mba Dian..
HapusWah, pengen kesini deh. Udah berapa lama ga kebali. Saking lamanya semua memori udh ilang. Haha. Mantap sekali ya indonesia. GWK ini sungguh membanggakan.
BalasHapusAyo ke sana lagi
Hapusbanyak tempat yang biasa dikunjungi ya, Mba.
BalasHapusiya Mbak karena pernah tinggal di sana saya
Hapuswih...gede banget patungnya.
BalasHapusthank you for sharing
sama-sama
HapusDaku belum pernah ke Garuda Wisnu Kencana 😭. Ternyata banyak hal yang bisa dikunjungi, sehingga wawasan para wisatawan pun bertambah. Semoga selalu terawat dan lestari GWK
BalasHapusAamiin...
HapusSeru jalan-jalannya mba ke GWK. Aku juga mau kalau gitu. Ke semua penjuru Bali.
BalasHapussemoga nanti bisa ya Mbak
HapusTentang Bali selalu bikin ngiler
BalasHapusbetuuul
HapusPembuatan patung yang memakan waktu lama tapi hasilnya bagus sekali. objek wisata bali makin terkenal dengan patung garuda wisnu kencana.
BalasHapusiya lamaaa bangets malah, tapi sepadan hasilnya
HapusWah harus masuk ke list liburan keluarga nih GWK Thanks bunda saran nya hehe
BalasHapussiyaaap, sama-sama
HapusNext ke GWK tapi nunggu anak-anak gede yah mba, hihihi, lahan seluas ini bisa buat ngejar anak-anak mba saking senang lihat lahan luas gini hehehe
BalasHapusIya..pas komplit nanti areanya..ini belum selesai semua area
Hapussekaraang makin cakep udah jadi semua sama burung garuda nya, keren deh
BalasHapuspatungnya udah, area penunjang belum mbak
Hapussaya terakhir ke GWK kuliah, hihi, udah lama banget ternyata yes. Yampun, liat postingan mba dian jadi mupeng mau ke Bali lagi. Akhir tahun apa ya wkwkwk.
BalasHapusayo ayo ke Bali hihihi
HapusJadi nostalgia ke zaman baheula, saat masih jadi mamak kantoran. Halan-halan ke GWK. Pembangunannya belum kelar. Membaca tulisan ini rasa-rasanya kudu balik ke Bali, khususnya GWK. Terima kasih Mbak Dian, informasinya lengkap😍
BalasHapussiip..kapan-kapan ke Bali lagi yes
HapusBbrp kali ke Bali blm ada kesempatan mampir GwK huhuhu. Moga ada rejeki ke sana sama keluarga. Wow banget ya termasuk salah satu patung tertinggi di dunia. Thx infonya.
BalasHapusAamiin...semoga
HapusCerita tentang Pulau Dewata Bali, memang gak akan ada habisnya, ya, Mbak. Banyak sekali tempat wisata yang bisa dieksplore.
BalasHapusHanya saya jadi kepikiran soal bukit yang dibelah itu. Ada kemungkinan longsor, gak, ya?
bukit batu kapur Mbak, jadi bukan tanah ini
HapusAku pengen kesini lagiii. Terakhir kali pas honeymoon, eh ditutup karena ada acara kumpul besar ormas di Bali. HIks.
BalasHapuslah musti diulang ke sana berarti ihihi
Hapusakuuuuu pengen banget ke Gwk udah rencana sejak sbelum hamil blom jadi jadi hikz
BalasHapusNah..segera liburan depan yaaa:)
HapusWaktu aku kesana kayaknya gak sempet nonton pertunjukannya deh. Berarti ini tanda-tanda harus diulang ya? Hahaha
BalasHapusiya haruuus itu
HapusMemang bagus GWK itu, sarat akan seni. Waktu kesana masih dalam pemugaran, jadi belum banyak spot-spot cantik.
BalasHapussekarang sudah kelar Mbak..tinggal fasilitas penunjang saja
HapusHah ternyata tertinggi ke 3 dunia ya, waw mba Dian bener2 meng eksplore GWK. sumpah komplit banget ini mah. Malah banyak yg gk aku tau malah jadi ngerti gegera tulisan ini. Mbak pas akhir taun lalu aku kesana gak pakai selendeng, duh ndak ngerti aku :(
BalasHapusiya ..Mbak, mumpung di sana sekalian muterin area
HapusSeharusnya eiffel jgn dibandingin ama ini dong yaaa.. Itukan tower.. Sandingannya dgn sesama tower, macau tower, monas, pisa tower dll.
BalasHapusSoalnya kalo dibandingin ama eiffel, monas aja masih 132m, msh lbh tinggi drpd patung gwk.
Sayangnya pas ke bali aku liat ini cm dr kejauhan mbaaa :p. Saking tingginya ya, bisa kliatan dr jauh. Aku udh usul ama temen sempet ga kalo mampir jsana. Tp krn ngejar pesawat jam 3, ga bisa.. Tkut macet juga. Kalo ke bali lg deh aku pgn foto dpn patungnya :)
hahha..iya ya Mbak...itu info dari sana begitu, mungkin dari ketinggian aja kali mbandinginnya
HapusSemoga lain kali pas ke Bali bisa mampir ya
Keren review-nya, komplit plit.. Tulisan tentang GWK terlengkap yang pernah kubaca. Mengulas dengan detil semua sisinya. Keep the good work Mbak. 😊
BalasHapusMakasih Mbak
HapusBlog mbak Dian udah cocok banget untuk panduan traveling saat ke Bali loh. Hehe.. lumayan lengkap. Keren nbaak
BalasHapusMakasih Bunda
HapusBali nih emang ga ada habisnya kalo dijadiin bahan obrolan ya mbak. Banyaaaak banget hal yg bisa diperbincangkan. Dari budayanya, tempat-tempat indahnya, keragaman masyarakatnya, daaaan banyak lagi. Beneran iri deh liat orang udah warawiri ke bali, aku masih di sekitaran sumatra aja. Hiks.
BalasHapusSemoga satu hari nanti bisa ke Bali ya Mbak
HapusWah udah berdiri patungnya.. kesana 2011, Wisnu dan Garudanya masih terpisah..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu