[Tanpa judul]
Peringatan United Nations Day 2018 di Indonesia
Keempat pembicara yang ada di panggung: Tasya Kamila, Didiet Maulana, Dwi Andayani dan Donald Santoso, benar-benar telah membuka pola pikir saya yang sebelumnya menyikapi SDGs secara sebelah mata.
Dengan dimoderatori oleh host yang juga news anchor Metro TV yang
Ya, Talkshow and Photo Exhibition yang bertema: "UN an Us: Engaging People in the Realization of 2030 Sustainable Development Agenda" yang bertempat di Museum Nasional ini memang enggak rugi untuk dihadiri.
SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah sejumlah 17 tujuan dengan 169 capaian dan 300 indikator yang berdiri di atas lima fondasi yaitu; manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan. Yang kesemuanya ini terukur dengan tenggat yang telah ditentukan oleh United Nations (UN) / PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai agenda pembangunan yang ditujukan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi tercinta.
Dimana tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan melalui resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai tujuan pembangunan bersama hingga tahun 2030 nanti.
ki-ka: Donald Santoso, Dwi Andayani, Didiet Maulana, Tasya Kamila, Marvin Sulistio |
Duluuuu...
Saya tuh mikirnya, apalah yang bisa saya lakukan untuk sebuah tujuan pembangunan berkelanjutan seperti ini. Saya toh bukan siapa-siapa. Dan enggak berkecimpung di bidang yang berhubungan dengan pemerintahan atau pembangunan pada umumnya.
Tapiiii...
Etdah ternyata saya salah. Setiap insan di bumi ini ternyata punya peluang dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam program ini. Enggak harus dia punya kewenangan, jabatan ataupun pangkat itu ini. Yang utama kesadaran diri untuk ikut serta membuat hidup sesama lebih baik lagi dan bumi makin nyaman untuk ditinggali.
As simple as that!!😎
Nah, karenanya, mari sebelumnya kita refresh dulu, apa saja ke-17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan itu...:
- Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan (Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat)
- Tujuan 2 - Tanpa kelaparan (Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan
- Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera (Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia)
- Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas (Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang)
- Tujuan 5 - Kesetaraan gender (Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan)
- Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak (Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua
- Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau (Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua)
- Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua)
- Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur (Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi)
- Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan (Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara)
- Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan (Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan)
- Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan)
- Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim (Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya)
- Tujuan 14 - Ekosistem laut (Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan)
- Tujuan 15 - Ekosistem daratan (Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati)
- Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh (Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif)
- Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan (Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan)
special music by: Nonaria |
Iya sih..., tapi waktunya kan lama juga, 15 tahun dari pencanangannya!
Horee! Asyiiik, masih lama..😁
Eits, bukan berarti terus ongkang-ongkang kaki dulu selama itu. Karena peran serta semua pihak tentu diperlukan agar tujuan itu bisa tercapai secepatnya dan dengan sebaik-baiknya.
Horee! Asyiiik, masih lama..😁
Eits, bukan berarti terus ongkang-ongkang kaki dulu selama itu. Karena peran serta semua pihak tentu diperlukan agar tujuan itu bisa tercapai secepatnya dan dengan sebaik-baiknya.
mumpung ketemu langsung Marvin..#eh😁 |
Adalah Tasya Kamila, artis yang juga Duta Lingkungan Hidup Indonesia, mengungkapkan bahwa tidak mesti menjadi seperti dirinya untuk bisa membuat lingkungan lebih baik. Tapi dengan ikut berperan dari rumah dan sekitar itu sudah termasuk kontribusi yang nilainya juga penting sekali. Misalnya, ia mencontohkan ada teman-temannya yang menginisiasi rumah belajar gratis untuk anak yang tidak mampu juga mendaur ulang sampah.
Tasya yang juga aktif mengkampanyekan tentang isu lingkungan hidup ini lalu menceritakan pengalamannya saat mewakili Indonesia di forum ECOSOC ( Economic and Social Council) Youth Forum yang dihelat di United Nation, New York City pada 30-31 Januari 2018. Dimana dia banyak berkenalan dan bertukar pengalaman dengan anak muda dari negara lainnya dan berdiskusi tentang isu lingkungan berkaitan dengan SDGs ini.
Dan, disimpulkannya bahwa yang utama adalah aksi nyata yang bisa dilakukan anak-anak muda untuk negaranya.
"Mulai dari sekitar kita dulu, lebih bagus lagi kalau bisa sampai bikin gerakan di lingkup nasional atau internasional. Yang penting let's take REAL ACTION!"
Dan....Harapan Tasya, akan ada anak muda yang terlibat dalam struktur pemerintahan misalnya di kementerian, sehingga bisa ikut serta dalam pengambilan kebijakan.
Didiet Maulana |
IKAT Indonesia sejak lama memang telah berkontribusi pada ketercapaian 5 poin yang ada di SDGs ini, yakni:
- Mengurangi Kemiskinan
IKAT Indonesia membuka lapangan pekerjaan dari sektor hulu ke hilir, mulai dari produksi tenun, distribusi, tim kreatif hingga produksi busana.
- Pendidikan
Untuk menarik minat generasi Milenial mau menekuni profesi yang terkait dengan menenun ini, maka IKAT Indonesia memberikan pelatihan lewat kegiatan ekstrakurikuler di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik untuk jurusan Tata Busana maupun Desain Grafis.
- Pemberdayaan Perempuan
IKAT Indonesia memberdayakan perempuan sebagai penenun. Dimana profesi tenun ini merupakan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah sambil mengurus keluarga. Dengan menjadi penenun perempuan mampu mengaktualisasikan diri dan menambah kepercayaan diri di lingkungannya,
- Ekonomi
IKAT Indonesia membuat banyak keluarga Indonesia mendapatkan tambahan penghasilan dari menenun dan profesi terkaitnya. Selain itu di lingkungan setempat, para pemuda juga dibekali dengan kemampuan digital sehingga bisa menjual hasil tenunnya melalui media sosial.
- Berkelanjutan
IKAT Indonesia melakukan pembinaan di sektor hulu dan menggiatkan pemasaran produk sehingga demand-supply akan seimbang.
What a great work IKAT Indonesia!😍
Kemudian, yang tak kalah mengagumkan adalah pencerahan dari Dwi Andayani, Ketua Yayasan 1001Buku. Komunitas 1001buku, merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang literasi dan menjadi jaringan relawan dan pengelola taman bacaan anak.
Komunitas 1001buku ini melakukan berbagai penguatan taman-taman baca anak yang membuka akses baca untuk anak-anak Indonesia, mulai dari pendistribusian buku, pengembangan kapasitas, penyediaan platform, kampanye kerelawanan dan minat baca, memfasilitasi kegiatan-kegiatan dan berbagai riset literasi anak selama kurun waktu hampir 17 tahun terakhir ke seluruh pelosok Nusantara.
Wow, K E R E N!!
Yang mengagumkan, perjuangan pendistribusian buku-buku ini benar-benar penuh tantangan. Mulai dari relawan yang mesti susah payah memilah buku donasi yang kadang bagus kadang sampah, mengirimkannya ke tempat-tempat yang sulit dijangkau serta mendapati di lokasi bahwa jangankan buku bacaan, buku pelajaran saja anak-anak di sana enggak punya. 😭
Memang sih, kenyataan di lapangan yang ditemukan relawan, masyarakat lebih memilih membeli makanan daripada buku karena faktor ketiadaan uang.
Maka kontribusi Yayasan 1001Buku ini sungguh sangat perlu diapresiasi karena ikut mendukung tercapainya salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya dalam bidang Pendidikan dengan mencerdaskan generasi penerus bangsa ini.
Sementara, pembicara lainnya dalam Talkshow UN Days 2018, yang terselenggara berkat kolaborasi antara United Nation, Kementerian Luar Negeri dan Museum Nasional ini adalah: Donald Santoso, Wheelchair Basketball Athlete at Asian Para Games 2018.
Donald Santoso, dulunya adalah seorang atlet bola basket. Tapi, setelah mengalami cidera ligamen dan menjalani beberapa kali operasi, akhirnya ia divonis tidak bisa lagi berlari dan melompat seperti layaknya atlet lainnya. Hal ini membuatnya tak putus asa, ia pun berbelok menekuni wheelchair basket (basket berkursi rosa) untuk kalangan disabilitas.
Dan, ia yang saat itu bermukim di Amerika Serikat pun sempat bergabung di Phoenix Suns Wheelchair Basketball di Arizona dan bermain dengan gemilang di sana. Tapi, keinginannya mendedikasikan hidupnya untuk Indonesia membuatnya pulang kembali ke Tanah Air pada tahun 2017 lalu.
Kemudian Donald pun menginisiasi pembentukan tim nasional basket kursi roda Indonesia dengan dukungan INAPGOC dan NPC untuk berlaga di Asian Para Games 2018 di Jakarta.
Benar-benar semangat dan peran serta yang luar biasa untuk Indonesia! Sejalan dengan semangat yang dimiliki dan disebarkan oleh panitia peringatan United Nations Day 2018.
Salut buat Donald Santoso!
Memang peringatan UN Days 2018 ini tema dan konsepnya dibuat berbeda dibandingkan peringatan sebelumnya. Seperti yang disampaikan Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard di awal acara.
Dipaparkan bahwa tema yang diambil kali ini diharapkan dapat membawa UN lebih dekat dengan semua masyarakat Indonesia. Juga, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan saat ini menjadi tanda Kemlu untuk terus berupaya membangun jembatan lintas generasi yang berkembang.
Selain itu, peringatan yang digelar di Museum Nasional juga memiliki alasan tersendiri, yaitu mengingatkan tentang nilai-nilai sejarah yang diharapkan menjadi kenangan simbol perjalanan panjang kerja sama Indonesia dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara itu, Ms. Anita Nirody, UN Resident Coordinator in Indonesia, menyampaikan bahwa di tahun yang ke-73, UN ingin mewujudkan harapan, impian dan aspirasi rakyat seluruh dunia. Maka demi mewujudkan semua itu, kita semua perlu berpartisipasi aktif dan berkontribusi pada proses pengembangan, Un bersama kita dalam perjalanan kita.
Disebutkan juga UN mendukung inisiatif nasional Indonesia, termasuk dalam hal mengatasi perubahan iklim, melestarikan warisan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu, Un juga memberikan bantuan kemanusiaan dan membantu upaya pemerintah dalan pemulihan atas bencana yang terjadi di Palu dan Lombok. Dan Indonesia disebutkan tetap menjadi mitra UN yang kuat dan gigih untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi, seperti perubahan iklim.
Kemudian, sebagai keynote speaker ada Menteri Luar Negeri RI, Ibu H.E Retno LP. Marsudi.
Beliau menyatakan sangat menyukai tema peringatan UN Day kali ini, 'UN and us'. Karena tema ini mencerminkan bahwa tidak ada 'gap' (jarak) lagi antara PBB dengan kita. Lantaran keberadaan PBB memang harusnya dapat dirasakan oleh kita semua.
Ibu Menlu juga mendorong agar PBB dapat menjadi lebih diterima (relatable) oleh masyarakat umum. Untuk itu, PBB perlu menjadi badan internasional yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Karena dengan membuat PBB lebih dapat diterima oleh masyarakat, kita bisa memastikan hasil kerja PBB juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menekankan pentingnya menjaga kerja sama dan sinergi antarnegara dalam upaya mencapai pembangunan global yang inklusif dengan menegakkan prinsip 'kemakmuran untuk semua dan tidak ada yang tertinggal'.
Keberpihakan menjadi sangat penting dalam hubungan internasional, keberpihakan terhadap kelompok rentan, keberpihakan terhadap kepentingan negara-negara berkembang dan negara tertinggal, keberpihakan terhadap negara-negara kepulauan kecil, keberpihakan terhadap perempuan dan anak-anak.
Menlu RI juga berharap PBB yang telah memasuki usia 73 tahun dapat semakin menjadi badan internasional yang dapat mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan keadilan bagi semua.
"Saya berharap di tahun yang ke-73, PBB bisa lebih dekat dengan kita. Kita dan PBB bekerja sama bergandengan tangan untuk dunia yang lebih baik," ujar Menlu Retno mengakhiri sambutannya.
Dan acara yang dipandu oleh MC Mbak Indah Nuria Savitri dari United Nations yang juga seorang blogger ini pun berjalan dengan hangat dan bermanfaat. Apalagi dibuka dan diakhiri dengan penampilan unik dari Nonaria dengan musik jazznya yang membuat suasana makin seru saja. Ditambah kehadiran duta besar dari negara sahabat, tamu undangan, media dan masyarakat.
Akhirnya peringatan United Nations Day 2018 pun ditutup dengan sebuah kesimpulan bahwa keterlibatan semua pihak memang diperlukan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Juga sekecil apapun kontribusi kita pasti akan berpengaruh dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi resolusi PBB hingga tahun 2030 nanti.
Sukses buat UN, Indonesia, SDGs dan kita....💖
karena ada undangan khusus kaum disabilitas, maka sepanjang acara disediakan interpreter bahasa isyarat |
Komunitas 1001buku ini melakukan berbagai penguatan taman-taman baca anak yang membuka akses baca untuk anak-anak Indonesia, mulai dari pendistribusian buku, pengembangan kapasitas, penyediaan platform, kampanye kerelawanan dan minat baca, memfasilitasi kegiatan-kegiatan dan berbagai riset literasi anak selama kurun waktu hampir 17 tahun terakhir ke seluruh pelosok Nusantara.
Wow, K E R E N!!
Yang mengagumkan, perjuangan pendistribusian buku-buku ini benar-benar penuh tantangan. Mulai dari relawan yang mesti susah payah memilah buku donasi yang kadang bagus kadang sampah, mengirimkannya ke tempat-tempat yang sulit dijangkau serta mendapati di lokasi bahwa jangankan buku bacaan, buku pelajaran saja anak-anak di sana enggak punya. 😭
Memang sih, kenyataan di lapangan yang ditemukan relawan, masyarakat lebih memilih membeli makanan daripada buku karena faktor ketiadaan uang.
Maka kontribusi Yayasan 1001Buku ini sungguh sangat perlu diapresiasi karena ikut mendukung tercapainya salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya dalam bidang Pendidikan dengan mencerdaskan generasi penerus bangsa ini.
pengisi acara dan panitia berfoto bersama |
Donald Santoso, dulunya adalah seorang atlet bola basket. Tapi, setelah mengalami cidera ligamen dan menjalani beberapa kali operasi, akhirnya ia divonis tidak bisa lagi berlari dan melompat seperti layaknya atlet lainnya. Hal ini membuatnya tak putus asa, ia pun berbelok menekuni wheelchair basket (basket berkursi rosa) untuk kalangan disabilitas.
Dan, ia yang saat itu bermukim di Amerika Serikat pun sempat bergabung di Phoenix Suns Wheelchair Basketball di Arizona dan bermain dengan gemilang di sana. Tapi, keinginannya mendedikasikan hidupnya untuk Indonesia membuatnya pulang kembali ke Tanah Air pada tahun 2017 lalu.
Kemudian Donald pun menginisiasi pembentukan tim nasional basket kursi roda Indonesia dengan dukungan INAPGOC dan NPC untuk berlaga di Asian Para Games 2018 di Jakarta.
Benar-benar semangat dan peran serta yang luar biasa untuk Indonesia! Sejalan dengan semangat yang dimiliki dan disebarkan oleh panitia peringatan United Nations Day 2018.
Salut buat Donald Santoso!
Dirjen Multilateral Kemlu Febrian Alphyanto Ruddyard |
Memang peringatan UN Days 2018 ini tema dan konsepnya dibuat berbeda dibandingkan peringatan sebelumnya. Seperti yang disampaikan Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard di awal acara.
Dipaparkan bahwa tema yang diambil kali ini diharapkan dapat membawa UN lebih dekat dengan semua masyarakat Indonesia. Juga, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan saat ini menjadi tanda Kemlu untuk terus berupaya membangun jembatan lintas generasi yang berkembang.
Selain itu, peringatan yang digelar di Museum Nasional juga memiliki alasan tersendiri, yaitu mengingatkan tentang nilai-nilai sejarah yang diharapkan menjadi kenangan simbol perjalanan panjang kerja sama Indonesia dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara itu, Ms. Anita Nirody, UN Resident Coordinator in Indonesia, menyampaikan bahwa di tahun yang ke-73, UN ingin mewujudkan harapan, impian dan aspirasi rakyat seluruh dunia. Maka demi mewujudkan semua itu, kita semua perlu berpartisipasi aktif dan berkontribusi pada proses pengembangan, Un bersama kita dalam perjalanan kita.
Disebutkan juga UN mendukung inisiatif nasional Indonesia, termasuk dalam hal mengatasi perubahan iklim, melestarikan warisan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu, Un juga memberikan bantuan kemanusiaan dan membantu upaya pemerintah dalan pemulihan atas bencana yang terjadi di Palu dan Lombok. Dan Indonesia disebutkan tetap menjadi mitra UN yang kuat dan gigih untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi, seperti perubahan iklim.
Ibu Retno Marsudi |
Beliau menyatakan sangat menyukai tema peringatan UN Day kali ini, 'UN and us'. Karena tema ini mencerminkan bahwa tidak ada 'gap' (jarak) lagi antara PBB dengan kita. Lantaran keberadaan PBB memang harusnya dapat dirasakan oleh kita semua.
Ibu Menlu juga mendorong agar PBB dapat menjadi lebih diterima (relatable) oleh masyarakat umum. Untuk itu, PBB perlu menjadi badan internasional yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Karena dengan membuat PBB lebih dapat diterima oleh masyarakat, kita bisa memastikan hasil kerja PBB juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menekankan pentingnya menjaga kerja sama dan sinergi antarnegara dalam upaya mencapai pembangunan global yang inklusif dengan menegakkan prinsip 'kemakmuran untuk semua dan tidak ada yang tertinggal'.
Keberpihakan menjadi sangat penting dalam hubungan internasional, keberpihakan terhadap kelompok rentan, keberpihakan terhadap kepentingan negara-negara berkembang dan negara tertinggal, keberpihakan terhadap negara-negara kepulauan kecil, keberpihakan terhadap perempuan dan anak-anak.
Menlu RI juga berharap PBB yang telah memasuki usia 73 tahun dapat semakin menjadi badan internasional yang dapat mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan keadilan bagi semua.
"Saya berharap di tahun yang ke-73, PBB bisa lebih dekat dengan kita. Kita dan PBB bekerja sama bergandengan tangan untuk dunia yang lebih baik," ujar Menlu Retno mengakhiri sambutannya.
bersama teman blogger: Damar Aisyah, Indah Nuria Savitri, Grandys Mawarni |
Akhirnya peringatan United Nations Day 2018 pun ditutup dengan sebuah kesimpulan bahwa keterlibatan semua pihak memang diperlukan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Juga sekecil apapun kontribusi kita pasti akan berpengaruh dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi resolusi PBB hingga tahun 2030 nanti.
Jadi, mari ikut menyukseskannya!
Dan kuy kepoin program UN dan Kemlu lainnya di:
Dan kuy kepoin program UN dan Kemlu lainnya di:
Web UN: United Nations
Web Kemlu: Kementerian Luar Negeri RI
Sukses buat UN, Indonesia, SDGs dan kita....💖
Dian Restu Agustina
Wow keren banget nih acaranya Mba... Dan peduli banget pada penyandang disabilitas dengan disediakannya penerjemah bagi penyandang disabilitas
BalasHapusMbak, bikin envy deh, bisa hadir di acara keren kayak gini.
BalasHapusDan memang benar ya, kadang kita mikir, mau cuek aja terhadap hal-hal yang aslinya sekilas gak ada hubungannya ama kita.
Tapi kenyataannya semua hal selalu saling berhubungan.
Daannn.... saya mupeng liat baju lucunya Tasya *eh
hahahaha
Andai di Surabaya juga diselenggarakan ya. Saya bisa makin tahun UN dengan detail. Plus bisa minta tanda tangan beberapa pejabat penting hehe
BalasHapusLuar biasa ya mba perjalanan hidup Donald Santoso, dan sangat menginspirasi
BalasHapusAcaranya keren, deh. Saya pengen sesekali lihat Tasya Kamila. Sejak dia jadi penyanyi cilik udah suka. Kelihatan kalau anaknya juga cerdas
BalasHapusYup, memang kalau kita kurang puas dengan kinerja pemerintahan, ada baiknya kitalah yang harus berkecimpung di dalamnya. Caranya ya dengan menjadi bagian dari pemerintahan itu sendiri.
BalasHapusSeru banget nih acaranya. Ada kak Tasya Kamila dan ada juga blogger Mbak Indah Nuria. Pengen deh ketemu kak Tasya dan Mbak Indah.
BalasHapusKemarin aku dpt share undangan acara ini nih mba. Tapi pas banget waktunya itu aku ngga bisa. Aku yakin banget acara nya keren, bagus plus berbobot banget.. dan ternyata dugaan aku benar. Benar berbobot dan bagus banget jugaa..Benar aku rugi ngga hadir ..
BalasHapusTapi Alhamdulillah ada yg share di blog .. makasih ya mba sharingnya lengkap banget
Setelah MDGs dilanjutkan SDGs. Semoga Indonesia bisa berhasil mencapainya.
BalasHapusAcaranya sangat menarik banget ya mbak, banyak ilmu yb didapat dan pastinya wawasan juga semakin nambah tentang masalah ini... terima kasih sharingnya
BalasHapusSemoga dengan SDGs ini dapat terwujud yah sebelum 2018 berakhir, agar cita-cita yang mulia tersebut bisa tersampaikan tepat sasaran
BalasHapusWah acaranya keren banget ya, mbak. Saya salut sama mereka yang punya inisiatif melakukan hal-hal yang bisa membantu banyak orang
BalasHapusSetuju deh yang namanya berkontribusi untuk membuat lingkungan lebih baik itu ga perlu jadi public figure atau artis dulu tapi siapapun bisa yaa dan dimulai dari diri kita sendiri ! Btw keren deh acaranya :)
BalasHapusWah keren banget mbak! Aku dari kuliah udah bahas SDGs ini jadi penasaran gimana kondisi sekarang karena udah lama ga update hehehe.
BalasHapus17 tujuan pembangunan yang berkelanjutan,...wow pastinya akan sangat membanggakan jikalau kita bisa ikut berpartisipasi menyukseskannya.
BalasHapusmakasih sharingnya
BalasHapusselamat hari UN untuk semuanya ya
BalasHapusSeru ketemu Mbak Indah dkk.
BalasHapusSemoga PBB bisa makin mengeratkan negaar2 di dunia ya mbak, dan mendorong perdamaian. Aku tertarik sama Yayasan 1001 Buku ini, sering denger jg ttg bantuan2 buku2 gtu. Buku apa aja yang diterima oleh mereka ya?
Keren nih pasti acaranya ya Mba.
BalasHapusSoalnya menyangkut global internasional.
Semoga negara kita selalu bisa mengikuti perkembangan dunia.
aq baru tahu loh event united nations day ini, dan keren banget mbak dian bisa ikut hadir di event internaisonal gini, hampir semua sektor menjadi tuuan pembangunan berkelanjutan dan dalam jangka 15 tahun semoga bisa realisasi, sebagai warga negara yang baik sudah saatnya kita ikut mensukseskan atau berkontribusi dan aq tertarik banget untuk ikut serta di tujuan ke 4 : yaitu pendidikan yang berkualitas
BalasHapusWah, nggak kebayang deh bisa hadir di eventnya PBB. Pengalaman luar biasa banget ya, Mbak. Semoga program yang telah dibuat dapat direalisasikan dengan hasil yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
BalasHapusTernyata, meski bukan siapa-siapa, kita tetap bisa berbuat banyak untuk kemaslahatan orang banyak. Ini point yang sangat penting yang saya dapatkan dari tulisan ini.
BalasHapusWaw acaranya sepertinya bergengsi sekali ya mba dian. Terus banyak ilmunya. Jadi buat orang awam kayak kita dan bukan dibidangnya juga paham bahwa kita bisa memulainya dari hal-hal kecil dan sederhana dimulai dari kehidupan kita sehari-hari. Sperti yang di sebutkan tasya kamila di atas.
BalasHapus17 hal banyak banget yah. Minimal satu aja kita bisa terlibat udah keren banget tuh. Apalagi rentang waktunya 15 tahun...
BalasHapusAcaranya manfaat, seru tapi santai. Seneng banget bisa mengambil bagian dalam acara tersebut. Semoga kesempatan seperti ini bisa datang lagi.
BalasHapusAcaranya keren, informatif dan bermanfaat. Babang cakepnya juga keren hihihi #galfok
BalasHapusYa Allah. mengapa orang yang namanya mengandung unsur Listyo, Listio, selalu bening ya... #komentar ngaco banget iniiih
BalasHapusBagus banget acaranya mba. Terhentak dengan pendistribusian buku2 sementara buku2 ku di rumah di anggurin begitu aja. Kayaknya udah harus disortir dan dihibahkan kepada yg lebih membutuhkan nih
BalasHapusIri aku mbak bisa hadir ke acara yg super bagus ini. Semua program dari PBB semua demi kemajuan sosial manusia di dunia.
BalasHapusMasya Allah, bagus banget acaranya. Beruntungnya Mbak Dian bisa hadir Di sana, ya. Pastinya jadi ketularan semangat positif. PBB, ke Malang juga, dong :D
BalasHapusAda 17 PR yak dan kita sebaiknya terlibat. Sip lah. Salut buat Tasya. Kecilnya lucu, besarnya cerdas begitu. Salah satu artis pinter yg saya sukai selain Icha Soebandono dan Maudy Ayunda :)
Karen nih acaranya... Bnyk banget ya 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Hehe... 15 thn target nya..Lumayan Lama hihi... Detil infonya kudu baca pelan-pelan... Thx infonya mba
BalasHapus17 tujuan pembangunan sebenarnya tidak muluk-muluk, asalkan setiap insan bersedia menurunkan egonya masing-masing.
BalasHapusAh saya kok ikutan ceramah, hehehe..
Betewe acaranya keren banget, andai kubisa ada di sana. Ngayal dulu ah
Lihat 17 poin itu memang banyak banget dan bertanya, "Apakah bisa?" sing penting action dengan cara sederhana di lingkungan sekitar aja dulu yaaa. Makasih sharingnya Mbak Dian, selalu terkesan dengan tulisannya ^_^
BalasHapusDr 17 point yg dicanangkan, banyak yg bisa masyarakat lakukan secara.personal. Menjadi lingkungan, membuka.lapang pekerjaan, berbagi dg sesama dan masih banyak.lagi. semoga tercapai di 15 mendatang & kit bisa ikut perpartisipasi.
BalasHapus