Review Buku: United Colors of Indonesia
Review Buku: United Colors of Indonesia ......Bhinneka Tunggal Ika ~ Berbeda-beda tetapi Satu Jua
Judul Buku: United Colors of Indonesia 2
Penulis: Muhammad " Mice" Mirsyad
Kategori: Entertainment
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I/2018
Jumlah Halaman: 90
ISBN: 978-6024800949
Harga: Rp 75.000,- (Pulau Jawa)
Pengantar
Juli 2002, saya menikah dan mengikuti suami tinggal di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Saat itu dalam keterbatasan sarana, diperlukan waktu sekitar 2 jam (80 km) menuju Medan di mana ada toko buku tempat mencari bacaan yang saya idamkan. Walaupun kalau sekedar agen koran dan majalah sih sudah ada di Pangkalan Brandan. Tapi ya itu, kalau kita enggak pesan ya bakal kehabisan atau memang mereka enggak kulakan.
Sementara jaman itu, internet terbilang baru. Meski saya sudah bisa mengaksesnya di luar jam kerja (karena saat jam kerja akses internet dipakai suami saya).
Sementara jaman itu, internet terbilang baru. Meski saya sudah bisa mengaksesnya di luar jam kerja (karena saat jam kerja akses internet dipakai suami saya).
Akhirnya karena butuh bacaan, saya pun berlangganan koran Kompas biar tetap update dengan berita di luar sana. Memang sih datangnya enggak sepagi kalau saya langganan di Jakarta. Tapi lumayan, buat tombo kangen bacaan berkualitas dan berkelas.
Nah, saat itulah saya mulai berkenalan dengan salah satu rubrik di Kompas yang meski nyempil kecil tapi ngangenin, ialah komik empat kolom "Kartun Benny dan Mice".
Sebuah seri strip komik yang muncul setiap hari minggu di harian Kompas saat itu. Latar yang dipakai adalah Jakarta sebagai kota Metropolitan. Dan kartunisnya ada dua, yakni: Benny Rachmadi dan Muhammad "Mice" Misrad.
Menariknya komik "Benny dan Mice ini" banyak melakukan kritik sosial kepada berbagai kalangan terutama berkaitan dengan kehidupan warga Jakarta. Dan kedua tokohnya, yaitu Benny & Mice sebenarnya merupakan gambaran diri dari kedua komikusnya sendiri.
Mengambil gaya hiperbolik kisah kartun Benny & Mice ini mengedepankan isu-isu realisme sosial dan politik. Tapi, tidak seperti kartun lainnya yang terkesan menggurui, kartun Benny and Mice ini tampil apa adanya dengan kekuatan nilai kejujuran yang digambarkan di setiap kisahnya.
Sayangnya, saya tidak bisa mengikuti popularitas mereka lagi karena berpindah ke Amerika pada tahun 2009. Belakangan saya baru tahu kalau sejak 2010, strip komik ini menjadi diampu oleh Mice sendiri, tanpa Benny lagi.
Sampai beberapa waktu setelahnya saya menemukan buku komik solo maupun kolaborasi mereka berdua dengan kartunis lainnya yang sama-sama menjadi buku yang laris manis di Gramedia.
Nah, buku yang saya review ini adalah salah satu buku tunggal dari Muhammad "Mice" Misrad yang berjudul, "United Colors of Indonesia 2"
Ya, United Colors of Indonesia yang saya baca ini adalah buku kedua.
Lah seri 1 nya mana? Kemarin yang beli ini memang anak saya, jadi saya enggak merhatiin waktu di kasir. Sampai di rumah, lah ini kok seri kedua berarti ada seri yang pertama ya hahaha. Tapi enggak apa-apa..lain kali dicari juga kakaknya alias seri pertamanya.
Oh ya, memang anak bujang saya ini penggemar komiknya, baik Mice maupun Benny. Dan dia sudah punya beberapa buku mereka. Dan, Emaknya yang dari awal sudah suka, ikut deh akhirnya baca...😁
Buku United Colors of Indonesia yang berwarna merah menyala dengan tebal 90 halaman ini telah mencuri hati saya lewat gambar depan yang bikin penasaran.
Diantaranya: ada gambar laki-laki yang nampak gila uang. seorang anak muda yang berpakaian rapi dengan memegang alat kebersihan. Seorang anak kecil dengan banyak mainan yang ada di pangkuan. Sekeluarga pemulung bersama "rumah gerobak"nya. Babang ojol dengan pesanan makanan di tangan. Dan ada Mice-sang kartunis dengan pensil yang dijadikan kumis.
Sebuah sampul yang unik yang membuat pembaca tertarik untuk mengulik lebih dalam apa isi buku United Colors of Indonesia ini dan pesan apa yang hendak disampaikan oleh kartunisnya.
Buku United Colors of Indonesia 2 ini diawali dengan kartun berjudul ALAY (Anak Layangan). ALAY digambarkan sebagai seorang remaja yang kekinian yang kemudian terkenal dengan sebutan anak ALAY. Sebuah julukan untuk anak-anak muda yang dicat rambutnya dengan warna keemasan biar nampak kebule-bulean. Tapi ternyata jauh dari harapan, penampakannya malah mendekati pada tampilan bocah-bocah yang sering main layangan di siang bolong yang berakibat rambutnya jadi "BULE" karena tersengat matahari.
Kemudian ada beberapa lagi penggambaran realita sosial ala Mice yang khas dan mengacu pada kehidupan nyata. Yang tak hanya terjadi di Jakarta saja tapi sesuai dengan judulnya United Colors of Indonesia, fenomenanya sudah ada di berbagai penjuru Indonesia.
Misalnya saja pada bebeberapa kisah berikut ini:
1. Mendekatkan yang Jauh..Menjauhkan yang Dekat!
(Duh..jadi pengin ngirimin ibu itu,buku ini kalau punya alamatnya ...)
Ya, United Colors of Indonesia yang saya baca ini adalah buku kedua.
Lah seri 1 nya mana? Kemarin yang beli ini memang anak saya, jadi saya enggak merhatiin waktu di kasir. Sampai di rumah, lah ini kok seri kedua berarti ada seri yang pertama ya hahaha. Tapi enggak apa-apa..lain kali dicari juga kakaknya alias seri pertamanya.
Oh ya, memang anak bujang saya ini penggemar komiknya, baik Mice maupun Benny. Dan dia sudah punya beberapa buku mereka. Dan, Emaknya yang dari awal sudah suka, ikut deh akhirnya baca...😁
Buku United Color of Indonesia 2
Sampul Depan Buku United Colors of Indonesia 2
Buku United Colors of Indonesia yang berwarna merah menyala dengan tebal 90 halaman ini telah mencuri hati saya lewat gambar depan yang bikin penasaran.
Diantaranya: ada gambar laki-laki yang nampak gila uang. seorang anak muda yang berpakaian rapi dengan memegang alat kebersihan. Seorang anak kecil dengan banyak mainan yang ada di pangkuan. Sekeluarga pemulung bersama "rumah gerobak"nya. Babang ojol dengan pesanan makanan di tangan. Dan ada Mice-sang kartunis dengan pensil yang dijadikan kumis.
Sebuah sampul yang unik yang membuat pembaca tertarik untuk mengulik lebih dalam apa isi buku United Colors of Indonesia ini dan pesan apa yang hendak disampaikan oleh kartunisnya.
Isi Buku United Colors of Indonesia 2
Buku United Colors of Indonesia 2 ini diawali dengan kartun berjudul ALAY (Anak Layangan). ALAY digambarkan sebagai seorang remaja yang kekinian yang kemudian terkenal dengan sebutan anak ALAY. Sebuah julukan untuk anak-anak muda yang dicat rambutnya dengan warna keemasan biar nampak kebule-bulean. Tapi ternyata jauh dari harapan, penampakannya malah mendekati pada tampilan bocah-bocah yang sering main layangan di siang bolong yang berakibat rambutnya jadi "BULE" karena tersengat matahari.
Kemudian ada beberapa lagi penggambaran realita sosial ala Mice yang khas dan mengacu pada kehidupan nyata. Yang tak hanya terjadi di Jakarta saja tapi sesuai dengan judulnya United Colors of Indonesia, fenomenanya sudah ada di berbagai penjuru Indonesia.
Misalnya saja pada bebeberapa kisah berikut ini:
1. Mendekatkan yang Jauh..Menjauhkan yang Dekat!
Nah, pernah melihat gambaran seperti dalam kartun itu? Atau malah tanpa sadar juga menjadi pelaku? #tutupmuka
Ya, gambaran sebuah keluarga di tempat umum, di restoran biasanya. Sedang makan bersama menikmati family time dengan formasi lengkap, Papah, Mamah dan Bocah...
Tapi tidak seperti jaman dulu kala, bahwa kumpul keluarga itu diisi dengan tawa, canda, ngobrol panjang lebar sambil saling membangun kedekatan. Kini yang ada masing-masing sibuk dengan gawai di tangan. Sehingga yang di depan mata jadi jauuuuh rasanya. Yang ada di belahan lain dunia jadi seperti di sisi kita.
Mice menggambarkan realita kekinian di masyarakat dengan pesan moral yang bisa ditafsirkan, "Lihat nih kalian...Apa gunanya coba barengan, ada yang tercinta di dekat kita, tapi semua sok sibuk sendiri saja Lebih peduli pada sesiapa yang nun ...jauh di sana. Dan enggak peka lagi pada yang ada di sebelahnya!
(Dan duh, tuh bocah sampai hampir jatuuuuh!!)
2. Nggak Suka Dicopy Tapi Suka Dress Code
Nah, salah satu kartun United Colors of Indonesia yang lainnya yang bikin saya menertawai diri sendiri adalah yang ini. Gambaran perempuan kekinian yang kalau enggak sengaja ketemu sesamanya dan ternyata kembaran tampilan, setengah mati kezellnyaa. Eh tapi kalau lagi ngumpul atau mau hang out bareng yang ditanyakan ke teman-teman, "Dress codenya apa-an?"
Hahahaha....Betul apa betul?
Nah Mice, mewujudkan fenomena "keanehan" kaum perempuan ini dalam kartun yang kena banget sindirannya. Coba siapa diatara teman-teman yang pernah enggak sengaja kembaran baju sama orang yang di sebelahnya atau mungin pakai baju yang sama motifnya dengan gorden atau bahkan taplak meja di ruangan yang sama?
Duh, pasti super kezeeel jadinya, kan ya? Namun, ketika satu ruangan atau satu meja bareng girls squad pakai baju, kerudung, tas sampai dalaman yang sama, eh merasa nyaman-nyaman sajaaa....
Jadi kenapa enggak pede aja lagi...begitu kali maksud si Mas Mice menyindir dalam United Colors of Indonesia ini!
3. Korban Order Fiktif
Tak hanya itu, Mice juga mengangkat fenomena yang pernah marak dan viral yang menimbulkan banyak kalangan merasa geregetan terhadap pelakunya dan sangat iba pada korbannya.
Pasalnya, yang dikerjain oleh pelaku adalah driver ojek online dengan membuat order fiktif sekan-akan pesan makanan ke sebuah alamat..Eh giliran pesanan diantar ternyata tidak ada yang merasa pesan dan bahkan nama yang bersangkutan di alamat pemesan tidak ada,
Kalau dipikir pakai logika..kok yo tegaaa! Babang Ojol yang susah payah berhujan-hujanan, berpanas-panasan, bersabar dalam antrian restoran (padahal enggak akan ikut makan), dimaki para pengemudi, dibenci para sopir taksi, dimusuhi ojek pengkolan...demi mencukupi nafkah untuk anak istri, dikerjain dengan besaran jumlah yang mungkin bagi pelaku tak berharga, tapi bagi si babang ojol sungguh berguna.
Saya pernah punya pengalaman pesan makanan saat Ramadan. Si babang ojol telat, lamaaaaa banget, padahal itu mau saya pakai buat menu buka puasa. Eh pas sampai (sudah waktu Isya), dia bilang tadi ngantri lamaaaa ditambah lagi macetnya gilaaa...
Maklum di Jakarta jelang jam buka puasa jalanan memang super padat karena semua mengejar waktu untuk berbuka. Dan dia cerita, sebelumnya tadi ngantar pesanan ke komplek tetangga yang ternyata pemesannya enggak mau nerima, bahkan malah marah-marah karena telat datangnya.
Maklum di Jakarta jelang jam buka puasa jalanan memang super padat karena semua mengejar waktu untuk berbuka. Dan dia cerita, sebelumnya tadi ngantar pesanan ke komplek tetangga yang ternyata pemesannya enggak mau nerima, bahkan malah marah-marah karena telat datangnya.
Demi melihat wajah si korban yang menunjukkan struk pesanan saya sampai kasihan dan pengin nelan...Ya Allah kok tega banget ya. Padahal cuma puluhan ribu nilainya yang mungkin bagi si ibu yang enggak mau itu enggak berarti apa-apa. Akhirnya saya kasih lebih uang dengan niatan ganti uang si babang ojol dan bilang dimakan saja itu pesanannya sama dia.
Dan...ya begitulah, kadang kita enggak mau mikir panjang dengan apa yang kita lakukan. Karena sesuatu yang bagi kita itu KECIL bagi orang lain bisa jadi itu BESAR!
(Duh..jadi pengin ngirimin ibu itu,buku ini kalau punya alamatnya ...)
Sampul Belakang Buku United Colors of Indonesia 2
Seperti ada ucapan selamat untuk pamerannya dan buku-buku karyanya. Juga pertanyaan kepo seperti "Mengapa kok B1JI terus yang dipakai untuk plat kendaraan baik komik di buku maupun instagram". Maupun puja-puji untuk karya Mice yang memang beneran Indonesia bangetsss! Dan tak lupa juga penghargaan untuk Mice atas karya-karyanya yang kekinian dan sarat pesan moral
Beberapa buku komik Mice, Benny dan kawan-kawan koleksi anak saya |
Penutup
Nah, membaca komik United Colors of Indonesia 2 memang menjadikan penyeimbang saya setelah minggu lalu dalam #satuminggusatubuku membaca buku terjemahan Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson yang you know, meski isinya bagus tapi terjemahannya kadang kaku dan enggak cair bahasanya.
Muhammad "Mice" Misrad membuat saya tertawa akan gambaran tokohnya yang "kampungan" tapi enggak bisa diingkari ya memang itulah kita di keseharian. Sebenarnya sudah tahu tapi pura-pura enggak tahu atau malahan enggak mau tahu.
Juga, Mice dalam United Colors of Indonesia 2 ini, mengajak pembacanya menafsirkan sendiri ilustrasi yang disajikan karena beberapa gambar hanya diberikan penjelasan yang minim. Enggak sulit, karena yang ada di situ adalah gambaran orang yang sangat kita kenal, bisa teman, tetangga, tokoh terkenal di Indonesia atau malah diri kita.
United Colors of Indonesia 2 yang tampilannya full colour ini benar-benar menyentak sisi emosi diri jika diresapi dan seperti dalam karya lainnya Mice ingin menggugah pembacanya untuk lebih peduli dengan sesama dan lingkungannya.
Meski, sayangnya buku tidak terbagi dalam kategori, sehingga kesannya campur-campur isinya. Mungkin lebih baik nantinya dikategorikan, misalnya: kartun tema keluarga, tetangga, teman kerja, lingungan sekitar dan lainnya...Biar lebih nyambung bacanya.
Akhirnya, buku komik seperti United Colors of Indonesia 2 ini penting untuk dibaca atau dikadokan suami, istri, mertua, rekan kerja atau teman jalan yang kira-kira berperilaku sama #eh
Yang jelas membaca buku United Colors of Indonesia 2 ini membuat dirimu bakal terhibur karenanya!
Oh ya, rating saya untuk buku United Colors of Indonesia 2 ini 4/5 ...
Dan kalau teman-teman pengin terhibur juga tapi belum berniat membeli, bisa juga mengikuti karya Mice di akun media sosial berikut ini. Dijamin deh bakal tertawa sendiri setiap hari hihihi....!
Mice Cartoon
Website: micecartoon.co.id
Facebook: micecartoonofficial
Instagram: micecartoon.co.id
Twitter: mice_cartoon
Happy Reading
Dian Restu Agustina
Saya baru ngeh ada Komik United Colors of Indonesia nih mom, belum pernah baca tapi dari reviewnya mom Dian sepertinya komik ini seru juga ya.
BalasHapusIn shaa Alloh nanti kalau ke Gramedia harus cari bukunya.
lucu ya buku komiknya ceritanya ringan cerita sehari-hari tapi menarik dibaca. koq jadi pengen beneran beli jadinya hihihi kayaknya bisa jadi hiburan dirumah baca ini .
BalasHapusEyaampun, keren banget bukunya. banyak jlebnya nih. Hahahaha... jadi kepengen baca. :D
BalasHapusoh my god mom dian, bagian dress code sangat benar sekali. sekarang dimana mana pake dress code dan emang seru. aku pernah baca yang seri buku pertamanya. dan sangat relate sekali.
BalasHapusNih buku kayaknya klop banget sama kejadian yg Kekinian di lingkungan sekitar kita ya mom. Juga cocok utk segala usia
BalasHapusMbak Diaaaannn, kok lucu banget sih bukunya hahaha
BalasHapusPengeeennn punyaaa, yang begini2 kayaknya lebih menarik dibaca
Dan kayaknya anak saya yang bakal lebih dulu baca.
Btw ngakak ama yang gak suka di copy tapi suka dress code wkwkwk
Akoh mau beliiihhhh 😍😍😍😍
Setuju, baca yang kocak kocak jd penyeimbang hidup kita ya dian biar tetep waras haaha
BalasHapusWkwkwk... lucu juga yaa, mau baca ah. Ada gak yah di ipusnas? Kadang perlu juga baca yang menghibur gini biar otot wajah kenceng terus, wkwk...
BalasHapusAhhhh.. saya jadi penasaran mba sama buku-buku komik ini.. Lagi butuh bacaan yang bikin segar juga inihhh..
BalasHapuswah terenyuh hati saya baca ilustrasinya yang driver online. Kreatif banget yah kak, bisa menyampaikan kritiknya melalui gamabr,sekalipun itu dikemas dalam humor, ttp aja ngejleb bangett
BalasHapusGambaran kegiatan orang sehari-hari ya. Jadi pas baca dan lihat kartunnya ngerasa "gue banget"ini.
BalasHapusAku tuh paling suka baca buku yang ada gambar-gambarnya. Lebih menarik dan ngga bosenin saja menurut aku. Komik aku suka karena ada gambarnya. Kayanya bukunya menarik juga untuk dibaca..
BalasHapusIsi bukunya kehidupan Kita keseharian Kita banget yakk jadi kepingin beli mba,, ringan tapi ngena bngt ini isinya
BalasHapusDari karakter kartunnya kayak pernah lihat, agak lupa tapi akhirnya ingat dulu sering stalking karya Mice di instagram dan di koran. Hmm...
BalasHapusKemarin nyari buku ini tapi out of stock di Gramedia dekat rumah. Makanya kudu beli online. Bulan depan dibujetkan lah nih
BalasHapusKayaknya bukunya seru dan menghibur ya mbaaakk :D
BalasHapusSesuai realitas zaman now. Jd karya2nya udah ada sejak lama ya nih penulisnya.
Pengen cari ah bukunya, pasti pas baca kyk "kesindir2" sendiri wkwkwkwk :P
Aku pertama kali tahu tentang MICE di koran kompas. Selalu ngikutin ceritanya, lucu-lucu gimanaaa gitu.
BalasHapusAku tau kalau dia nerbitin buku, tapi belum pernah beli eui. Padahal komik asli indonesia yaa
Karya mice emg menggelitik
BalasHapuskritik sosial nya nyetil banget makanya pasti mesam mesem sendiri klo baca Mice ...hehehe
Aku mau kadoin suami ku ah. Kayaknya isinya menarik banget nih dan bikin penasaran untuk baca sampai selesai. Makasih rekomendasinya mbak dian
BalasHapus