Dampak Kata-kata Positif untuk Anak
Dampak Kata-kata Positif untuk Anak. Kata-kata positif bisa berdampak luar biasa untuk membangun rasa percaya diri dan membantu perbaikan masa depan seseorang termasuk untuk anak-anak kita. Memberikan pujian dan menebarkan kata-kata positif akan merubah sekeliling kita. Juga, kita sendiri akan menikmati manfaatnya.
Diberitakan pada Mei 1940 di Perancis, pasukan Inggris bertempur melawan pasukan Hitler dan mengalami kekalahan telak. Sehingga mereka harus mundur kembali ke Inggris melalui laut dan meninggalkan peralatan perangnya di Perancis. Kejatuhan mental pasukan Inggris akibat kekalahan ini berdampak pada perlunya waktu pemulihan untuk membangun kembali pasukan tempur yang berani dan kuat seperti sedia kala.
Tapi yang menarik adalah pidato Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill, saat menyambut pasukan yang pulang dengan tangan hampa dan mental hancur lebur warbiyasaaa...
Dengan pidato yang sangat bersemangat Winston Churchill mengatakan, "Kita akan berjuang terus. Kita akan kembali bertempur di Perancis. Kita akan bertempur di segala lautan. Dan kita akan mempertahankan pulau ini, berapapun harganya, kita akan bertempur di ladang dan pelosok jalan. Dan, kita tak akan menyerah!"
Nah, sebagai pemimpin yang bijak, Winston Churchill tahu cara menyemangati lagi anggota pasukan yang mentalnya hampir terkapar mati. Dan akhirnya pasukan Inggris pun terbukti menjadi pasukan yang bisa diandalkan lagi.
2. Pidato Presiden Soekarno
Tak hanya itu, di tanah air, kita punya Presiden Soekarno, orator ulung yang kata-kata positifnya bisa menghidupkan lagi semangat rakyat dan pejuang bangsa ini. Diantaranya, pidato Presiden Soekarno saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustis 1945. Sebuah pidato pengantar sebelum dibacakannya teks proklamasi, di mana Presiden Soekarno berkata dengan semangat membara,
“Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naik turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita itu. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan kita sendiri."
"Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita”
Dan pidato ini pun membakar semangat rakyat Indonesia untuk menyambut dengan sukacita proklamasi kemerdekaan dan berjuang mati-matian untuk mempertahankannya kemudian.
Nah, kedua contoh itulah yang diantaranya membuktikan bahwa betapa kata-kata yang membangun itu bisa berdampak luar biasa. Sebagaimana kalimat bijak yang menyebutkan,"Berilah sukses maka Anda akan diberi sukses. Berilah kebahagiaan maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan."
Lalu bagaimana kata-kata positif ini bisa memengaruhi mental anak-anak kita?
1. Pendorong Semangat
Pujian positif akan mendorong semangat anak-anak kita sebagai bentuk penghargaan atas upaya dan usaha mereka dalam kondisi baik maupun kurang baik. Seperti saat sedang bosan, banyak PR, tugas sekolah yang numpuk, menyiapkan Ujian Nasional dan lainnya.
Ingatlah bahwa pujian kita berikan pada saat kita betul-betul merasa senang dan kagum terhadap mereka. Memuji dengan tulus dari dalam hati serta memujinya karena alasan telah berhasil menaklukkan sebuah pencapaian.
Kalimat seperti:
"Ibu bangga dengan apa yang kamu lakukan, Kak!"
"Kamu anak yang hebat, pantas saja kamu bisa mendapatkannya!"
"Bapak lihat tulisanmu makin rapi lho dari hari ke hari, Dik!"
Adalah kalimat yang akan menambah semangat anak untuk makin menghebat...
2. Sebagai Masukan
Tapi, bagaimana jika ada perilaku yang kurang baik?
Kita bisa berikan feedback positif dengan:
"Anak sepintar kamu, harusnya enggak numpuk PR begitu! Ayah yakin kok kamu mampu, Mas. Kamu hanya perlu mengatur lagi waktumu!"
"Tuh, kan ternyata kamu bisa. Kalau lebih konsentrasi, Ibu yakin Dik, kamu bakal lebih keren lagi!!"
Pujian yang disertai masukan akan membuat anak-anak merasa dihargai di satu sisi dan mencoba berusaha lagi di kemudian hari.
3. Yakinkan Kemampuan
Pengalaman "aku bisa" memberikan rasa menyenangkan bagi anak-anak kita, sehingga jerih payah meraihnya terasa sepadan dengan hasilnya. Maka, ketika anak ragu saat akan melakukan sesuatu, kata-kata positif bisa kita sampaikan untuk memompa semangatnya.
Ucapkan kalimat membangun untuk meyakinkan kemampuan mereka, diantaranya:
"Ummi percaya kamu bisa mengerjakan PR Matematika ini. Coba dulu pahami materi sebelumnya ya, Bang! Lalu baca lagi bab yang ini!"
"Abi, yakin kamu tahu jawabannya, Mbak. Coba pahami dulu bacaannya, pasti ada penjelasannya di sana!"
"Gaya punggung memang agak sulit di awal. Tapi kamu sudah konsisten latihan renang, jadi Ummi pastikan akan lancar nanti!"
4. Membangun Kegigihan
Keberhasilan hanya akan terjadi ketika kegigihan disertakan saat pengambilan keputusan dilakukan. Dan, kata-kata positif bisa disisipkan dalam membangun kegigihan ini sehingga akan mempertebal keyakinan untuk meraih keberhasilan, misalnya:
"Kamu sudah daftar pertandingan silatnya. Papa percaya kamu bisa bertanding dengan baik nantinya. Ayo kita berlatih tiap hari mulai hari ini ya, Nak!"
"Mama percaya kamu bisa masuk ke SMP Negeri favoritmu. Mari kita mulai siapkan UN dari sekarang ya, Sayang!
5. Menghempaskan Kegagalan
Semua yang menghasilkan kebaikan membutuhkan upaya yang tak sedikit jumlahnya. Bagaimana mungkin di saat kita ingin anak bersemangat tapi kita tidak menyediakan waktu untuk mendampinginya, melihat bagaimana anak mengerjakannya, memberikan pujian atas upayanya, ada saat harus membesarkan hatinya untuk tidak menyerah dan seterusnya. Maka dampingi dan ucapkan:
"Hari ini kamu boleh gagal, tapi percayalah kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Bunda yakin kamu pasti bisa. Berlatih lagi besok yaa.."
"Ayah yakin kamu mampu, meski saat ini gagal tapi semangat tetap nomor satu!"
Kuatkan anak dengan kata-kata positif dengan meyakinkan bahwa:
Dalam hal apapun pasti hanya ada satu juara meski semua orang ingin jadi juara. Tatapi dalam kehidupan kemenangan tidak selalu berpihak pada yang paling kuat atau terampil tapi pada yang paling gigih melakukannya.
Dan ada kesamaan diantara banyak orang yang telah meraih kesuksesan, mereka memiliki kegigihan lebih dari yang lain. Mereka tetap berjuang meski berulang kali gagal. Ya, kesuksesan hanya dapat diraih dan dipertahankan setelah berjuang melawan hambatan. Dan kata-kata positif yang diberikan oleh lingkungan akan jadi salah satu faktor pendukung pencapaian sebuah kesuksesan.
Jadi jangan pernah menyerah untuk menyemangati anak-anak kita ya...!💖
Happy Parenting
Dian Restu Agustina
Ada sebuah peribahasa Jepang yang mengatakan bahwa: "Satu kata yang membangun dapat menghangatkan tiga bulan musim dingin". Ya, sedemikian besar dampak berkata positif ini untuk memotivasi dan mengobarkan lagi semangat untuk menguat sehingga penting kiranya kita terapkan dalam pola pengasuhan anak-anak kita ini.
Beberapa cerita juga dikisahkan tentang begitu besar kekuatan kata-kata positif ini, diantaranya:
1. Pidato Sir Winston Churchill
Beberapa Kisah tentang Kekuatan Kata-Kata Positif
Beberapa cerita juga dikisahkan tentang begitu besar kekuatan kata-kata positif ini, diantaranya:
1. Pidato Sir Winston Churchill
Diberitakan pada Mei 1940 di Perancis, pasukan Inggris bertempur melawan pasukan Hitler dan mengalami kekalahan telak. Sehingga mereka harus mundur kembali ke Inggris melalui laut dan meninggalkan peralatan perangnya di Perancis. Kejatuhan mental pasukan Inggris akibat kekalahan ini berdampak pada perlunya waktu pemulihan untuk membangun kembali pasukan tempur yang berani dan kuat seperti sedia kala.
Tapi yang menarik adalah pidato Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill, saat menyambut pasukan yang pulang dengan tangan hampa dan mental hancur lebur warbiyasaaa...
Dengan pidato yang sangat bersemangat Winston Churchill mengatakan, "Kita akan berjuang terus. Kita akan kembali bertempur di Perancis. Kita akan bertempur di segala lautan. Dan kita akan mempertahankan pulau ini, berapapun harganya, kita akan bertempur di ladang dan pelosok jalan. Dan, kita tak akan menyerah!"
Nah, sebagai pemimpin yang bijak, Winston Churchill tahu cara menyemangati lagi anggota pasukan yang mentalnya hampir terkapar mati. Dan akhirnya pasukan Inggris pun terbukti menjadi pasukan yang bisa diandalkan lagi.
2. Pidato Presiden Soekarno
Tak hanya itu, di tanah air, kita punya Presiden Soekarno, orator ulung yang kata-kata positifnya bisa menghidupkan lagi semangat rakyat dan pejuang bangsa ini. Diantaranya, pidato Presiden Soekarno saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustis 1945. Sebuah pidato pengantar sebelum dibacakannya teks proklamasi, di mana Presiden Soekarno berkata dengan semangat membara,
“Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naik turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita itu. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan kita sendiri."
"Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita”
Dan pidato ini pun membakar semangat rakyat Indonesia untuk menyambut dengan sukacita proklamasi kemerdekaan dan berjuang mati-matian untuk mempertahankannya kemudian.
Nah, kedua contoh itulah yang diantaranya membuktikan bahwa betapa kata-kata yang membangun itu bisa berdampak luar biasa. Sebagaimana kalimat bijak yang menyebutkan,"Berilah sukses maka Anda akan diberi sukses. Berilah kebahagiaan maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan."
Dampak Kata-kata Positif ke Anak
Lalu bagaimana kata-kata positif ini bisa memengaruhi mental anak-anak kita?
1. Pendorong Semangat
Pujian positif akan mendorong semangat anak-anak kita sebagai bentuk penghargaan atas upaya dan usaha mereka dalam kondisi baik maupun kurang baik. Seperti saat sedang bosan, banyak PR, tugas sekolah yang numpuk, menyiapkan Ujian Nasional dan lainnya.
Ingatlah bahwa pujian kita berikan pada saat kita betul-betul merasa senang dan kagum terhadap mereka. Memuji dengan tulus dari dalam hati serta memujinya karena alasan telah berhasil menaklukkan sebuah pencapaian.
Kalimat seperti:
"Ibu bangga dengan apa yang kamu lakukan, Kak!"
"Kamu anak yang hebat, pantas saja kamu bisa mendapatkannya!"
"Bapak lihat tulisanmu makin rapi lho dari hari ke hari, Dik!"
Adalah kalimat yang akan menambah semangat anak untuk makin menghebat...
2. Sebagai Masukan
Tapi, bagaimana jika ada perilaku yang kurang baik?
Kita bisa berikan feedback positif dengan:
"Anak sepintar kamu, harusnya enggak numpuk PR begitu! Ayah yakin kok kamu mampu, Mas. Kamu hanya perlu mengatur lagi waktumu!"
"Tuh, kan ternyata kamu bisa. Kalau lebih konsentrasi, Ibu yakin Dik, kamu bakal lebih keren lagi!!"
Pujian yang disertai masukan akan membuat anak-anak merasa dihargai di satu sisi dan mencoba berusaha lagi di kemudian hari.
3. Yakinkan Kemampuan
Pengalaman "aku bisa" memberikan rasa menyenangkan bagi anak-anak kita, sehingga jerih payah meraihnya terasa sepadan dengan hasilnya. Maka, ketika anak ragu saat akan melakukan sesuatu, kata-kata positif bisa kita sampaikan untuk memompa semangatnya.
Ucapkan kalimat membangun untuk meyakinkan kemampuan mereka, diantaranya:
"Ummi percaya kamu bisa mengerjakan PR Matematika ini. Coba dulu pahami materi sebelumnya ya, Bang! Lalu baca lagi bab yang ini!"
"Abi, yakin kamu tahu jawabannya, Mbak. Coba pahami dulu bacaannya, pasti ada penjelasannya di sana!"
"Gaya punggung memang agak sulit di awal. Tapi kamu sudah konsisten latihan renang, jadi Ummi pastikan akan lancar nanti!"
4. Membangun Kegigihan
Keberhasilan hanya akan terjadi ketika kegigihan disertakan saat pengambilan keputusan dilakukan. Dan, kata-kata positif bisa disisipkan dalam membangun kegigihan ini sehingga akan mempertebal keyakinan untuk meraih keberhasilan, misalnya:
"Kamu sudah daftar pertandingan silatnya. Papa percaya kamu bisa bertanding dengan baik nantinya. Ayo kita berlatih tiap hari mulai hari ini ya, Nak!"
"Mama percaya kamu bisa masuk ke SMP Negeri favoritmu. Mari kita mulai siapkan UN dari sekarang ya, Sayang!
5. Menghempaskan Kegagalan
Semua yang menghasilkan kebaikan membutuhkan upaya yang tak sedikit jumlahnya. Bagaimana mungkin di saat kita ingin anak bersemangat tapi kita tidak menyediakan waktu untuk mendampinginya, melihat bagaimana anak mengerjakannya, memberikan pujian atas upayanya, ada saat harus membesarkan hatinya untuk tidak menyerah dan seterusnya. Maka dampingi dan ucapkan:
"Hari ini kamu boleh gagal, tapi percayalah kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Bunda yakin kamu pasti bisa. Berlatih lagi besok yaa.."
"Ayah yakin kamu mampu, meski saat ini gagal tapi semangat tetap nomor satu!"
Jadi.....
- Sekecil apapun hal baik yang dilakukan pasti ada manfaatnya kelak
- Tanamkan juga bahwa hasil yang bagus diperoleh karena upaya yang besar
- Yakinkan akan selalu ada solusi bagi setiap masalah sesulit apapun nanti
- Beri juga kekuatan agar anak memilih yang baik bukan yang mudah karena yang mudah tak selalu terbaik hasilnya
- Berikan sebanyak mungkin pengalaman "aku bisa" dengan tidak mengijinkan anak menyerah atau berhenti begitu saja
Dalam hal apapun pasti hanya ada satu juara meski semua orang ingin jadi juara. Tatapi dalam kehidupan kemenangan tidak selalu berpihak pada yang paling kuat atau terampil tapi pada yang paling gigih melakukannya.
Dan ada kesamaan diantara banyak orang yang telah meraih kesuksesan, mereka memiliki kegigihan lebih dari yang lain. Mereka tetap berjuang meski berulang kali gagal. Ya, kesuksesan hanya dapat diraih dan dipertahankan setelah berjuang melawan hambatan. Dan kata-kata positif yang diberikan oleh lingkungan akan jadi salah satu faktor pendukung pencapaian sebuah kesuksesan.
Jadi jangan pernah menyerah untuk menyemangati anak-anak kita ya...!💖
"There is no job more important than parenting"
Artikel ini adalah trigger untuk kolaborasi Pasukan Blogger Joeragan Artikel bersama rekan blogger saya: Nurul Fitri Fatkhani, Meirida dan Damar Aisyah
Happy Parenting
Dian Restu Agustina
Kata-kata positif sangat besar artinya bagi anak, dia akan termotivasi dan bahagia karena beroleh perhatian semestinya.
BalasHapusKata-kata negarif bisa meruntuhkan kepercayaan diri anak. Ia jadi pribadi rapuh yang tak bisa mandiri karena takut sebelum berjuang. Takut pada kegagalan maka berupaya masa bodoh karena sudah punya mindset yang salah jadinya menghibur diri dengan sikap pasif.
Sepakat! kata-kata adalah doa. Maka berkata-katalah yang baik dan positif agar hasilnya pun demikian.
BalasHapusBetul mba. . Apa yg dilakukan dan dikatakan orgnya akan diserap anak apalagi usia seanakku gini, under 3y. O. Meskipun dia blm bs ngomong jelas di usia 1.5 th ini tp pastinya dia kelak akan meniru juga
BalasHapusSetuju banget, Mbak Dian. Penting sekali menahan diri untuk tidak mengecilkan atau menganggap remeh semua usaha anak. Kalau anak malas menghafal, saya bilang, "Kamu itu cerdas, Bang. Sekali ngafalin bisa langsung nempel. Ibu aja perlu berkali-kali ngafalin baru bisa nempel. Eh .. nggak disangka dia langsung semangat belajar. Dia bilang, "Iya Bu, ini aku ngapalin cepet banget." Berhasil juga ternyata, padahal biasanya susah banget anak laki-laki saya itu disuruh ngafalin.
BalasHapusSetuju, Mbak Dian. Kata-kata positif bisa membuat anak yang sebelumnya terpuruk jadi termotivasi. Dengan membiasakan diri selalu menggunakan kata-kata positif di depan anak, anak pun jadi berkepribadian positif
BalasHapus