Yuk Lengkapi Imunisasi dan Seimbangkan Nutrisi untuk Mendukung Indonesia Sehat Kini dan Nanti!
Yuk Lengkapi Imunisasi dan Seimbangkan Nutrisi untuk Mendukung Indonesia Sehat Kini dan Nanti!
"Karena status nutrisi yang kurang baik berpotensi menganggu respon vaksinasi," demikian salah satu kata kunci yang saya tangkap pada acara "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat" pada hari Senin, 22 April 2019 di Jakarta.
Sebuah acara persembahan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan PT Nestle Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka menyambut World Immunization Week (WIW) atau Pekan Imunisasi Dunia (PID).
Di mana Nestle dan IDAI berperan aktif mendukung inisiatif pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sehat. Termasuk melalui pemberian edukasi akan pentingnya imunisasi bagi anak Indonesia.
Di mana Nestle dan IDAI berperan aktif mendukung inisiatif pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sehat. Termasuk melalui pemberian edukasi akan pentingnya imunisasi bagi anak Indonesia.
Acara yang menarik sekali sejalan dengan concern saya tentang imunisasi yang didasari pada pengalaman anak pertama saya yang cacat lalu meninggal dunia juga pengalaman anak kedua dan ketiga yang menjalani program imunisasi yang sangat baik selama saya tinggal di Amerika.💖
Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat
Sebelumnya, teman-teman tahu enggak sih....
Imunisasi itu telah menyelamatkan jutaan nyawa dari penyakit menular yang mematikan di dunia. Juga telah mencegah penyakit, kecacatan dan kematian dari penyakit menular yang dapat dicegah oleh imunisasi. Termasuk difteri, hepatitis B, campak, rubela, gondongan, pertusis, pneumonia, polio, diare rotavirus, tetanus dan kanker serviks.
Tapi....., meskipun telah dicapai berbagai kemajuan, ternyata masih ada lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak divaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap yang membuat mereka sangat berisiko menderita penyakit yang berpotensi mematikan.
Sementara, data WHO menunjukkan saat ini imunisasi diperkirakan dapat mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahunnya dan tambahan 1,5 juta nyawa dapat diselamatkan apabila cakupan imunisasi global bertambah.
Nah, pemberian imunisai rutin lengkap yang disertai pemenuhan nutrisi yang tepat bersama-sama dapat mencegah penyakit dan mendukung tumbuh kembang yang optimal. Karena perlindungan yang bersifat spesifik terhadap penyakit berbahaya hanya didapatkan melalui imunisasi ini.
Sedangkan perlindungan kesehatan yang bersifat umum bisa diperoleh dari ASI, MPASI dengan nutrisi lengkap dan seimbang serta Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk memasak, minum, mandi serta menjaga kebersihan badan, pakaian, mainan, rumah dan lingkungan.
Maka, dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Dunia 24-30 April 2019 yang kali ini bertema "Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat", pengurus IDAI dan PT Nestle Indonesia yang berkomitmen mendukung terwujudnya Indonesia Sehat, pada kesempatan ini menyelenggarakan konferensi pers "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat"
Tujuannya untuk menyampaikan informasi bahwa imunisasi dan nutrisi penting untuk setiap usia dan mengingatkan bahwa kita semua dapat terlindungi dengan imunisasi.
Di mana pada acara ini hadir 3 narasumber yakni:
- Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, Sekretaris Satgas Imunisasi – Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
- dr. Yoga Devaera, SpA(K), UKK Nutrisi dan Penyakit- Metabolik – Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Dr. dr. Ray Basrowi, MKK, Head of Medical & Nutrition Service Department, Nestlé Indonesia
"CARA MELINDUNGI Anak, Cucu, Keponakan ..., Agar TIDAK Sakit Berat, Cacat atau Meninggal"
(Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi - Sekretaris Satgas Imunisasi – Pengurus Pusat IDAI)
Narasumber pertama acara ini, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi menyampaikan materi dengan berapi-api dan bersemangat sekali. Tak heran Beliau yang mengampu tugas Sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI ini memang mewakili pihak berkepentingan akan kesuksesan program imunisasi di Indonesia.
Di mana sebagai pembuka, Beliau "menanyakan pertanyaan" bagaimana cara melindungi anak, cucu, keponakan , agar tidak sakit berat, cacat atau meninggal?
Diantaranya:
- Sebelum Hamil: makan bergizi, kebersihan badan/lingkungan, imunisasi
- Selama Hamil: periksa teratur, makan bergizi, tablet besi, imunisasi...dll
- Melahirkan: Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin, RS Umum, RSIA
- Menyusui: makan bergizi, kebersihan badan/lingkungan
- Bayi-Balita-Anak Sekolah-Remaja: nutrisi lengkap seimbang, kasih sayang, stimulasi (pendidikan), imunisasi lengkap dan teratur, kebersihan badan/makanan/lingkungan
Kemudian Prof Soedjatmiko menjelaskan mengapa mesti imunisasi, yakni:
1. Semua negara di dunia melakukan imunisasi rutin
Untuk semua bayi, balita dan remaja karena terbukti penting, aman dan bermanfaat.
2. Pencegahan penyakit dengan ASI, nutrisi dan kebersihan akan mendukung imunisasi
Tetapi hal-hal ini tidak menimbulkan kekebalan spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya.
3. Pencegahan dengan imunisasi lebih efektif karena merangsang kekebalan spesifik
Dengan imunisasi lengkap dan teratur, tubuh bayi, anak dan remaja ditanggung oleh vaksin. Sehingga terbentuk kekebalan spesifik dalam kadar tinggi sehingga mampu mencegah penularan wabah, sakit berat, cacat atau kematian akibat penyakit itu.
4. Imunisasi tidak lengkap: mudah tertular, sakit berat, cacat atau meninggal
Jika banyak bayi dan balita tidak diimunisasi maka akan mudah terjadi wabah, sakit berat, kematian atau cacat. Contoh:
- Wabah polio: 2005-2006 dari Sukabumi ke Banten, Lampung, Jatim, Jateng, Sumut dalam beberapa bulan, 351 balita lumpuh seumur hidup
- Wabah campak dan rubela: 2014-2018, ada 57.056 kasus, komplikasinya 2.853 anak menderita radang paru, 5.706 anak diare, 571 radang otak, cacat atau meninggal. Cacat karena rubela (2012-2018) di RS tipe A pada 1.660 bayi: penyakit jantung bawaan (79,5%), kebutaan (67,6%), keterbelakangan mental (50%), otak tidak berkembang (48,6%) dan tuli (31,1%)
- Wabah difteri di Jatim, 2005-2012 menjalar ke Kalimantan, 1.789 anak dirawat di RS, 94 meninggal. Wabah difteri 2017-2018 meluas 144 kab/kota di 30 provinsi, 939 pasien dirawat di RS, 44 meninggal.
5. Banyak info yang salah tentang imunisasi
Bayi dan anak yang terkena wabah di atas umumnya belum diimunisasi atau diimunisasi tapi tidak lengkap. Orang tua ragu atau menolak imunisasi karena beberapa isu salah yang disebarkan oleh bukan praktisi/ahli imunisasi.
Dan, info tidak benar ini bersumber atas pendapat perorangan berdasarkan asumsi sebelum tahun 2000-an. Alias infonya itu sudah jadoel!!
Sementara berbagai penelitian terbaru oleh para ahli periode 2002-2019 menyimpulkan hal berbeda. Misalnya: penelitian terbaru dari ahli di berbagai negara sejak 2014-2019 menyimpulkan bahwa vaksin MMR dan thimerosal tidak terbukti mengakibatkan autisme. Karena autisme dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan dan bukan karena vaksin.
6. Demam, bengkak dan nyeri setelah imunisasi adalah reaksi normal dan tidak berbahaya
Setelah imunisasi kadang anak akan demam, kemerahan, bengkak di sekitar tempat suntikan adalah reaksi wajar, tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari. Jadi ini tidak berhubungan dengan kualitas vaksin dan perlindungannya.
Segera berikan obat penurun panas tiap 4 jam sesuai dosis, paka baju tipis, sering minum, bila panas tinggi kompres dengan air hangat dan bila panas tinggi berlanjut sebaiknya bawa ke tempat imunisasi tadi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bayi yang sedang batuk dan pilek ringan, mencret sedikit, tanpa demam dan tidak rewel boleh diimunisasi. Juga bayi balita yang ceria meski sedang batuk pilek ringan tanpa demam atau diare ringan boleh diimunisasi, aman dan efektif.
7. Jika imunisasi terlewat dari jadwal segera lengkapi
Kekebalan dan perlindungan akan optimal jika imunisasi sesuai jadwal dengan jarak sesuai yang direkomendasikan Kemenkes dan IDAI. Jika ternyata terlewat waktunya berarti belum punya kekebalan spesifik. Maka usahakan imunisasi teratur dan lengkap.
8. Jika imunisasi bayi dan balita sudah lengkap, lanjutkan imunisasi usia sekolah dan remaja
Sangat perlu karena hasil imunisasi pada saat bayi dan balita kekebalannya akan menurun perlahan sehingga pada usia sekolah dan remaja sangat rendah makan akan berisiko mudah tertular penyakit tersebut.
9. Semua imunisasi penting, pemerintah baru mampu menyediakan sebagian
Yaitu: Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-Hib, Campak-Rubela (MR), DT dan Td. Vaksin Pneumokokus, HPV, JE dan Rabies sementara diprioritaskan di beberapa provinsi tertentu karena berbagai pertimbangan diantaranya pola penyakit dan anggaran.
Oh ya, vaksin ini sebagian masih impor tapi sebagian besar buatan PT Biofarma Bandung dan diekspor ke 120 negara dan diantaranya 36 negara muslim dan semua menyatakan aman dan bermanfaat.
10. Vaksin yang belum disubsidi pemerintah: sama pentingnya
Pemerintah dalam program nasional belum menyediakan vaksin: Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Japanese Encephalitis B, Rabies, MMR, Demam Tifoid, Cacar Air, Hepatitis A, Kanker Leher Rahim (HPV) dan Meningitis untuk jamaah haji.
Kesemua vaksin itu penting sama seperti vaksin lainnya karena terbukti mencegah cakit berat, cacat dan kematian. Oleh karena itu direkomendasikan oleh IDAI, WHO dan hampir semua negara.
11. Jadwal vaksinasi di semua negara mirip, terdapat perbedaan sedikit karena perbedaan pola penyakit dan prioritas
Sehingga tidak perlu meniru jadwal imunisasi negara lain terutama yang berbeda pola penyakit, kondisi geografis, iklim dan sosial ekonominya.
Narasumber dan Penyelenggara |
12. Imunisasi Pentabio (DPT-Hep B- Hib): mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Hib
- Hepatitis B: infeksi virus yang menyerang hati. Imunisasi Hep B untuk mencegah virusnya menyerang dan merusak hati yang bila tidak diobati akan menyebabkan gagal hati dan kanker hati.
- Imunisasi Polio: mencegah serangan virus polio yang menyebabkan kelumpuhan
- Imunisasi BCG: mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian dan kecacatan
- Imunisasi MR dapat mencegah penyakit Campak (measles) dan Rubela (campak Jerman)
- Haemophilus inflenza tipe B (Hib) menyebabkan meningitis dan pneumonia. Imunisasi Hib dapat mencegah infeksi saluran nafas berat (pneumonia) dan radang otak (meningitis)
- Imunisasi DPT mencegah penyakit Difteri-Pertusis-Tetanus. Difteri menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas dan bila tidak diobati racun bakteri dapat menyebabkan kerusakan jantung. Penyakit Pertusis atau lebih dikenal batuk rejan dapan menyebabkan infeksi saluran nafas berat. Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang saraf otot tubuh sehingga tubuh kaku, sulit bergerak dan bernafas.
13. Mengapa ada orang tua di Indonesia dan beberapa negara lain RAGU/MENOLAK imunisasi?
- Tidak tahu: bahaya penyakit, manfaat imunisasi dan jadwal imunisasi, imunisasi dipantau ahli-ahli semua negara
- Terpengaruh oleh HOAX ANTI IMUNISASI yang disebarkan oleh orang-orang yang: mengutip hoax dari negara lain, tidak mengerti bahaya penyakit, KIPI dan manfaat imunisasi atau mungkin mereka ingin anak cucu keponakan kita banyak yang meninggal??
14. Memahami Fatwa MUI tentang imunisasi secara sepotong-sepotong
- Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunisasi) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.
- Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya maka imunisasi hukumnya wajib.
kutipan Fatwa MUI |
Imunisasi Lengkap Harus Dibarengi Nutrisi Tepat dan Seimbang
Setelah menerima penjabaran yang super lengkap dari Prof Soedjatmiko, pembicara ke 2, dokter Yoga kemudian melengkapinya dari sisi nutrisi.
Diingatkan oleh dokter Yoga, pemenuhan kebutuhan nutrisi secara tepat akan mendukung tumbuh kembang optimal serta menjaga kekebalan tubuh bayi.
Lebih lanjut Dokter Yoga memaparkan bahwa:
1. Setelah usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak cukup terpenuhi dari ASI.
2. Keterampilan makan (oromotor skills) perlu dikembangkan
Melalui stimulasi tekstur makanan dan bayi secara psikologis mulai memperlihatkan minat terhadap makanan selain susu. Sehingga bayi harus mendapatkan makanan padat untuk pemenuhan nutrisi seimbang dan tepat
3. Nutrisi untuk 2 tahun pertama:
- ASI: eksklusif 6 bilan pertama, dilanjutkan setidaknya hingga 1 tahun, Lebih baik jika sampai 2 tahun
- MPASI: makan besar dan selingan (semua zat gizi sudah harus diberikan termasuk protein: daging, ayam, ikan dengan kekentalan yang bertahap)
4. Makronutrient (zat gizi makro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak dan penghasil energi. Yang termasuk makronutrient: karbohidrat, protein, lemak
5. Mikronutrient (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit namun mempunya peran yang sangat penting. Misalnya pembentukan hormon, membantu aktivitas enzim dan mengatur fungsi sistem imun tubuh. Vitamin (baik yang larut air maupun lemak) dan mineral merupakan contoh mikronutrien
6. MPASI
- Mengandung cukup kalori, protein dan mikronutrien terutama zat besi dan seng
- Mempunyai tekstur yang sesuai dengan ketrampilan makan bayi
- Mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
7. Apa yang harus diberikan: mulai dengan makanan lumat, konsistensi halus/saring, mulai agak encer dan dikentalkan bertahap
8. Kecukupan zat besi bayi: kadar zat besi dalam ASI tidak dipengaruhi asupan ibu, cadangan besi dipengaruhi oleh status besi ibu, berat lahir dan delayed cond clomping
9. Pilihan MPASI:
- Rumahan: komposisi rasa dan tekstur lebih bervariasi, sumber protein hewani setiap kali makan dalam jumlah cukup, penambahan minyak untuk meningkatkan densitas kalori.
- Komersial: peraturan BPOM nomor 1/2018 tentang pengawasan pangan olahan untuk keperluan gizi khusus: MPASI pokok dan MPASI kudapan usia 6-12 bulan dan 12-24 bulan. Zat besi: min 3,5/100 kkal untuk 6-12 bulan, min 0,86/100 kkal untuk 12-24 bulan.
10. Cara pemberian MPASI: penundaan jenis makanan tidak dianjurkan, pengenalan makanan membutuhkan setidaknya 10-15 kali coba, buat jadwal teratur, jangan memaksa anak makan, perhatikan tanda lapar dan kenyang, kebersihan dalam mengolah. menyiapkan dan memberikan MPASI sangat penting
11. Masih banyak anak Indonesia dengan asupan nutrisi di bawah angka kecukupan gizi. Strategi pemenuhan kebutuhan zat gizi si kecil:
- Menggunakan bahan makanan yang tinggi zat gizi
- Makanan yang difortivikasi
- Suplemen
Bahan MPASI |
Kombinasi MPASI Rumahan dan MPASI Fortifikasi untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Si Kecil
Kemudian, Dokter Ray mewakili dari Nestle Cerelac menutup acara dengan materi tentang pentingnya MPASI Fortifikasi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Karena:
1. MPASI fortifikasi memiliki komposisi yang diatur CODEX termasuk kandungan nutrisi dan zat tambahan lainnya. Seperti yang terkandung pada Nestle Cerelac - MPASI fortivikasi persembahan PT Nestle Indonesia ini.
2. Probiotik adalah bakteri baik yang jika dikonsumsi dalam jumlah cukup akan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satu probiotik yang terdapat dalam MPASI adalah Bifidobacterium lactis yang dapat mendukung daya tahan tubuh, mengurangi risiko infeksi saluran cerna dan meningkatkan daya tahan tubuh pasca vaksinasi.
5. Salah satu masalah zat gizi yang dialami bayi ialah defisiensi besi. Karena zat besi mempunyai peranan penting dalam perkembangan otak dan sistem imunitas.
6. Sementara ASI hanya memenuhi 0,3 mg dari 11 mg (0,9-1,3 mg/kg BB) kebutuhan harian zat besi bayi berusia 6 - 12 bulan. Nah, kebutuhan harian zat besi bayi berusia 6 - 12 bulan tersebut setara dengan kandungan zat besi dalam 385 g daging sapi atau 85 g hati ayam.
7. Sehingga salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adalah dengan mengombinasikan MPASI rumahan dengan MPASI fortifikasi. MPASI fortivikasi seperti Nestle Cerelac ini memiliki komposisi yang diatur CODEX termasuk kandungan nutrisi dan zat tambahan lainnya. Anak yang mendapatkan nutrisi lengkap pada usianya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik untuk menangkal penyakit menular.
8. Kekurangan nutrisi akan berpotensi menyebabkan anak mengalami penurunan kognitif, tumbuh kembangnya terhambat serta rentan terinfeksi penyakit menular.
9. Karena status nutrisi yang kurang baik berpotensi menganggu respon vaksinasi maka penting untuk memenuhi nutrisi tepat dan seimbang
Dr. dr. Ray Basrowi, MKK - Head of Medical & Nutrition Service Department, Nestlé Indonesia |
Pesan Kunci Pekan Imunisasi Dunia dari WHO
Nah, selain itu ada beberapa pesan tentang imunisasi dari WHO untuk kita semua agar bersama mensukseskan dalam Pekan Imunisasi Dunia ini.
Ini dia pesan-pesannya:
1. Kita perlu bantuan semua pejuang imunisasi dimanapun berada untuk menjangkau 1 dari 10 anak yang belum memiliki akses untuk mendapatkan imunisasi
2. Imunisasi menyelamatkan nyawa semua usia. Imunisasi melindungi anak-anak kita dan juga kita semua orang dewasa
3. Imunisasi memiliki arti kehidupan dan masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak kita
4. Kita bisa memastikan bahwa imunisasi dapat menjangkau orang yang membutuhkan
5. Kita semua bisa menjadi pejuang imunisasi:
- Pastikan kita dan keluarga diimunisasi tepat waktu setiap saat
- Sedang bepergian? Ketahuilah terlebih dahulu sebelum pergi, pastikan kondisi terkini status imunisasi kita
- Jadilah pejuang imunisasi - sebarkan pada orang sekitar mengenai manfaat imunisasi. Imunisasi menyelamatkan nyawa, membantu proses tumbuh kembang anak dan mencegah anak dari sakit berat dan kecacatan.
- Ketahui fakta seputar imunisasi. Vaksin yang memiliki izin edar telah teruji klinis sebelum digunakan untuk memastikan bahwa vaksin aman dan efektif untuk kita dan keluarga
- Bagi pelayan kesehatan setiap pemeriksaan pasien merupakan kesempatan untuk mengecek status imunisasi anak, remaja, dewasa dan lansia
Jadi......Yuk Lengkapi Imunisasi dan Seimbangkan Nutrisi untuk Mendukung Indonesia Sehat Kini dan Nanti!
Bayi, balita, anak sekolah dan remaja yang imunisasinya tidak lengkap atau tidak teratur akan rentan tertular penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. Dan, semua negara melakukan imunisasi rutin karena imunisasi terbukti aman, penting dan bermanfaat mencegah penyakit-penyakit tersebut.
Jadi ayo lengkapi imunisasi bayi, balita, anak sekolah dan remaja kita agar terhindar dari wabah, sakit berat, cacat dan kematian....!
Dan, mari kita sukseskan program "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat"!!
Kalau bukan kita yang memulai siapa lagi, kalau enggak saat ini kapan lagi?😍
Nestle Cerelac - MPASI fortivikasi persembahan PT Nestle Indonesia mendukung "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat" |
Oh ya, untuk info selengkapnya silakan singgah ke:
Ikatan Dokter Anak Indonesia
FB: Ikatan Dokter Anak Indonesia / Instagram: @idai_ig / Twitter: @idai-tweets
Stay Happy - Stay Healthy
Dian Restu Agustina
Kalau datang sama anak harus di imunisasi biar si Dede punya kekebalan tubuh melawan kuman dan bakteri
BalasHapusImunisasi harus, wajib dan kudu kita perhatikan ya mba
BalasHapusSupaya anak2 INDONESIA sehat dan kuaaatt!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
semoga anak Indonesia semakin sehat dengan imunisasi
BalasHapusSedia payung sebelum hujan, imunisasi dulu biar tidak mudah kena penyakit
BalasHapusMasih ada bebrapa anak Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi itu, karena banyak faktor ya Mbak. Semoga dengan adanya campaing seperti ini, paling ndak para orang tua dapat terbuka pikirannya ya
BalasHapusAduhhh ini cerelac bikin nutripuff baru setelah anakku gede-gede nih. Hehehe. Padahal ini bakal memudahkan banget ya memenuhi kebutuhan mpasi anak
BalasHapusBener ya klo imunisasi dah lengkap Kita Jd ortu gk khawatir y tinggal memberikn nutrisi yg bergizi stiap hrny
BalasHapusImunisasi penting banget untuk mendukung kesehatan anak sampai dewasa. Tapi sayangnya masih ada saja orang yang anti imunisasi. Kasihan kalau anaknya nantinya jadi sering sakit.
BalasHapusHoax yang soal imunisasi MMR bikin autis tuh dulu santeeerrr banget lho. Orang awam kan kadang jadi takut yaa.. Syukurlah jika sekarang sosialisasinya sudah semakin gencar. Jadi makin pada aware deh memberikan imunisasi kepada anak.
BalasHapusImunisasi penting pisan, sedih kalau ada mama yang anti vaksin, bahkan dokter juga ada :(
BalasHapusTernyata imunisasi itu banyak macamnya dan disebagian malah belum ada di Indonesia (belum disubsidi pemerintah).
BalasHapusImunisasi itu penting tapi kenapa ya banyak yang..ya gitu deh.
Semoga kita mampu memahami tentang pentingnya imunisasi dengan baik serta paham betul yang isi dari fatwa MUI mengenai imunisasi. Bukan hanya baca sepotong saja. Terima kasih infonya Mba Dian.
alhamdulillah sih klo krucilsku insyaAllah yg wajibnya dah lengkap
BalasHapusbahkan klo ada booster di school aku prefer mrk ikutan lg
investasi kessehatan mrk di masa datang
Aku alhamdulillah waktu kecil imunisasi lengkap. Nah ada anak nanti, so pasti pro imunisasi karena memang banyak manfaatnya kan. Ini juga hak anak. Jadi yuk dukung
BalasHapusIya nih, aku masih ingat kejadian wabah polio sekitar tahun 2005 itu. Mana anakku yang bungsu masih kecil. Tapi aku yakin anak-anak aman karena imuniassinya lengkap.
BalasHapusZril belum MMR nih. Kemarin pas jadwal MMR serentak, usianya belum setahun. Jadi belum boleh. Penting banget bagi saya untuk imunisasikan anak, agar dia tumbuh optimal gak sakit2
BalasHapusKalau sudah mewabah ngeri banget ya Mak. Banyak korban berjatuhan dan pertolongan terlambat dilakukan.
BalasHapusKemarin-kemarin memang pernah rame tentang penolakan imunisasi. Waktu itu jadi ikutan khawatir juga sih, tapi untunglah sekarang sudah lebih jelas. Jadi gak perlu ragu lagi untuk memberikan imunisasi pada anak.
BalasHapusLengkap bener ulasan tentang imunisasi dan nutrisi, dua hal yang saling mendukung kesehatan sekarang dan nanti.
BalasHapusImunisasi itu penting untuk anak-anak kita.. jangan disepelekan, karena kalau sudah sakit bisa menular ke mana-mana juga
BalasHapusIya, kak...
BalasHapusImunisasi ini penting banget.
Membuat anak-anak in syaa Allah tahan kalau bakteri yang makin bermutasi.
Kemarin anakku sakit, ternyata penyebabnya bakteri.
Ciri-cirinya, persis seperti DB.
Kan jadi waspada yaa...
Alhamdulillah, kedua anakku udah imunisasi dasar lengkap. Dan insyaAllah, saya sendiri berusaha supaya ngga kelewat buat imunisasi tambahan
BalasHapusWuih lengkaaapp :D
BalasHapusAku pendukung imunisasi dalam rangka memberi hak sehat buat anak2ku mbak :D
Makanya kami suka nyisihin uang sejak anak2 kecil biar imuniasasinya lengkap bahkan yang gak wajib kalau bis ajg dapat...
Aku suka gemes banget sama orang yang anti vaksin. Kemaren mantan bos aku dengan bangganya bilang anaknya yang baru lahir bisa pulang tanpa divaksin sama sekali. duh. Aku mikir kasian ntar temen sekolahnya jadi yang rawan.
BalasHapusImunisasi itu penting y mba ,ank2 qu juga lengkap semua . Sekrng d indonesia LBH mudah LG bisa imunisasi d posyandu kalau d Puskesmas suka ngantri
BalasHapusSosialisasi dari pemerintah memang harus terus digaungkan, supaya masyarakat tidak ragu-ragu lagi untuk memberikan imunisasi pada anaknya. Supaya generasi muda Indonesia sehat.
BalasHapusLengkap banget pembahasan tentang pentingnya imunisasi mbak. Aku jadi paham nih buat bekal kelak kalo udah ada anak. Ternyata disemua negara mirip yah imunisasi itu. Dan lebih bangga lagi vaksin yang disediakan ternyata buatan kita khusunya dari Biofarma Bandung.. bangga banget bisa ampe dipake dibeberapa negara. Makasi mbak sharingnya bener-bener daging banget
BalasHapusImunisasi itu bentuk ikhtiar orang tua untuk melindungi masa depan anaknya, walau ada beberapa vaksin yg harganya lumayan, dibela-belain deh demi vaksinnya lengkap :)
BalasHapusbener banget ya bun, imunisasi itu penting sih, kalau enggak kasian anak-anak. Alhamdulillah ponakan juga pada imunisasi semua. Semoga sehat selalu anak-anak indonesia, Aamiin. Makasih bun sharingnya, event-nya keren banget.
BalasHapuspenting banget untuk memilih bahan MPASI yang tepat ya :D
BalasHapusIya bener banget, mbak, dengan imunisasi lengkap bisa mencegah penularan wabah, sakit berat, cacat atau kematian. Memperpanjang usia, menambah manfaat di dunia. Aamiin
BalasHapusMba Dian emang paling top kalo liputan gini. Detail dan lengkap banget. Sumpah, para orangtua semuanyaaaa harus baca tulisan ini. Terutama yang antivaks. Plissss jangan cabut hak kesehatan anak dengan tidak mengimunisasi. Dan ternyata vaksin yang gak disubsidi pemerintah itu sama pentingnya. Ok catet cetak tebel. Dan imunisasi itu aman, jangan ada HOAX diantara per emak an wkwk :D
BalasHapusAlhamdulillah tiga anak saya sudah dapat imunisasi lengkap. Dan alhamdulillah menurut saya kekebalannya bagus, batuk pilek pun jarang
BalasHapusAlhamdulillah ketiga putra-putri kami telah melalui imunisasi lengkap masa balitanya. Cuma memang kadang tertunda karena anak sedang batuk pilek yang disertai demam. Terima kasih Mba, infonya lengkap sekali.
BalasHapusAlhamdulillah, ketiga anakku sudah lengkap imunisasinya. Di sekolah nih mbak, yang suka ada ortu melarang anaknya diimunisasi. Kita sebagai gurunya nggak bisa berkutik ketika ortunya tidak menyetujui. Padahal sudah pernah dibahas di forum sekolah bersama ortu yang berprofesi sebagai dokter.
BalasHapusJika jujur begini kan imunisasi jadi asyiiik ya mbak?
BalasHapusBener tuh imunisasi lengkap kudu dibarengi nutrizi dan gizi yang baik. Setuju mba smg anak2 kita senantiasa sehat menjadi generasi penerus bangsa yang kuat. aamiin..
BalasHapusAku termasuk ProVak, untuk imunisasi dasar alhamdulillah anak-anak lengkap. Cuma yang nambah-nambah itu nggak ambil semua. Aku yakin sih, imunisasi ini salah satu ikhtiar sehat. Meskipun nggak berhenti di imunisasi saja. Tapi menolak imunisasi menurutku kurang bijak. Ya karena kita nggak tahu bagaimana penyebaran virus di sekitar kita. Jadi kalau aku sih mending menjaga.
BalasHapusSetuju bnget sama ulasan Mbak Dian. Alhamdulillah anakku lengkap mbak. Meski pas kena imunisasi kadang rempong. Tapi kalau di desa nih mbak, imunisasi ya cukup imunisasi. Untuk ngimbngi nutrisi masih belum paham benar.
BalasHapus