Ke Pulau Padar? Jangan Lupakan 10 Hal Ini!
Hari masih dini dan belum nampak sama sekali tanda-tanda munculnya matahari. Tapi, saya sudah bersiap mandi karena sebelum tidur telah menyetel alarm hape pada pukul empat pagi. Ya, pukul 6 nanti saya, suami dan anak-anak sudah harus berkumpul di lobby Hotel Ayana Komodo Resort bersama anggota rombongan Komodo Tur lainnya untuk memulai perjalanan hari ini. Rencananya, kami akan mengunjungi Pulau Padar, Pink Beach dan Pulau Rinca. Ketiganya, akan kami tuntaskan hari ini maka pagi-pagi perjalanan sudah akan dimulai.
Pulau Padar sebagai tujuan pertama! Dan, ternyata benar kata orang, jika mengunjungi pulau Padar kita mesti siapin beberapa hal.
Apa saja? Kuy terus baca yaaa!!
Tentang Pulau Padar
Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Tapi, berbeda dengan kedua pulau tetangganya, pulau ini tidak dihuni oleh komodo.
Oh ya, di sekitar Pulau Padar terdapat tiga atau empat pulau kecil lainnya. Pulau ini termasuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang.
Oh ya, di sekitar Pulau Padar terdapat tiga atau empat pulau kecil lainnya. Pulau ini termasuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang.
Taman Nasional Komodo sendiri memiliki area 173.300 Ha dengan luas wilayah daratan 58.156,52 Ha dan perairan 115, 143 Ha. Wilayah daratan sebagian besar merupakan savana dengan pohon lontar (Borassus flabellifer) sebagai flora paling dominan dan khas. Sementara wilayah perairan dihuni oleh sekitar 260 jenis karang, 1000 jenis ikan terumbu, 2 jenis penyu, 6 jenis hiu dan 2 jenis pari manta.
Sementara Pulai Padar menempati wilayah seluas 14, 09 km² dengan topografi terjal dengan gunung-gunung vulkanik dalam laut yang curam dan bukit-bukit yang berhadapan dengan teluk laut yang dalam. Padar memiliki iklim kering dengan semak-semak dan pepohonan padang rumput yang menutupi pulau, menciptakan kondisi bukit sabana yang indah.
Untuk jenis burung yang ada di Pulau Padar ini diantaranya: Burung Elang, Alap-Alap, Gagak, Pergam, Perkutut Jawa, Burung Gereja, Sesap Madu, Walet dan Kuntul. Untuk Reptil yang hidup di sini ada; Ular Hijau, Ular Watok, Ular Lidi, Gecko, Penyu ijau dan Penyu Sisik. Sedangkan fauna lainnya ada Rusa dan Kalong.
Kemudian untuk flora, di Pulau Padar hidup pohon Rotan, Bambu, Asam, Kepuh, Bidara dan Bakau.
Pulau Padar memiliki empat teluk yang dalam dengan pasir pantai dalam berbagai warna: putih, abu-abu dan merah muda. Di sekitar pulau ini terdapat juga beberapa tempat yang populer untuk scuba diving dan snorkeling. Jadi selain bisa menikmati pemandangan indah yang menakjubkan kita juga bisa sekalian bercengkerama dengan penghuni lautan.
Jadi, aktivitas di Pulau Padar ini banyak karena kita bisa:
- Tracking
- Adventure
- Bird Watching
- Snorkelling
- Scuba Diving
- Enjoy the View
Sayangnya, untuk menuju ke Pulau Padar ini tidak ada public boat yang tersedia. Maka, karena harga sewa kapal pribadi mahal sebaiknya kita mengikuti paket tour yang banyak ditawarkan. Seperti saya yang berangkat bersama East Cruise Komodo berangkat dari Hotel Ayana pada pukul 07.00 pagi dan menempuh perjalanan sekitar 1 jam dengan menggunakan speed boat ke Pulau Padar ini.
10 Hal yang Perlu Disiapkan Saat Berkunjung ke Pulau Padar
1. Mental Maksimal
Perjalanan menuju puncak Pulau Padar tidaklah mudah. Konturnya yang menanjak membuat kita harus trekking di kemiringan 45 derajat dan melewati anak tangga (sebagian kayu, batu dan makin ke atas tak beraturan bentuknya) dengan jumlah sekitar 300 lebih anak tangga. Maka, mental maksimal pun diperlukan. Sekalinya sudah datang ke Pulau Padar ya niatkan sampai ke puncak tujuan dan jangan cuma duduk-duduk di pos jaga yang ada di bawah saja...hahaha (kecuali yang punya alasan faktor U ya) Percaya, segala lelah akan sepadan dengan pemandangan yang sungguh indah. Ingat, niat kuat akan membawa kita bisa mencapai puncaknya!!😀
2. Fisik Baik
Karena kita bakalan trekking di Pulau Padar maka kesiapan fisik yang baik sangatlah diperlukan. Buat yang sudah rutin berolahraga atau terbiasa jalan kaki sehari-hari sih enggak masalah. Tapi, bagi yang enggak pernah, ya bakalan ngos-ngosan. Saya saja tertinggal di belakang sendiri. Si sulung sudah ngudrug aja setengah berlari naik ke puncak. Juga, suami saya nemenin si bungsu ada di belakangnya. Sementara saya....oalah, faktor U memang ga bisa bohong pemirsaaah!
Tapi, saya tetap semangat dan akhirnya bisa menyusul mereka. Sayang toh, jauh-jauh dari Jakarta ke Labuan Bajo kalau nyerah di tengah. Malu juga sama bule-bule yang sudah lansia penampakannya tapi masih semangat warbiyasaaaah haha.
Maka, kalau ke Pulau Padar, siapkan fisik dengan baik! Juga untuk stamina agar pendakian lancar jaya sebaiknya sudah isi perut sebelumnya. seperti saya dan rombongan tur yang dibekali sarapan dari hotel, berupa nasi goreng, 2 potong roti, jeruk dan apel untuk dimakan di kapal tadi.
3. Bekal Air Minum
Kalau ke Pulau Padar itu sebaiknya pagi-pagi sekali atau jelang senja saja, begitu pesan teman saat tahu saya mau mengunjungi pulau ini. Ternyata benar adanya! Kalau enggak tepat waktunya, seperti mendekati siang hari, teriknya itu warbiyasaaa! Karena hampir enggak ada pepohonan di kontur perbukitannya, maka teriknya Sang Surya bakalan bikin kita keringatan plus kehausan nantinya. Sebotol air minum pun wajib kita bawa sebagai bekal trekking di Pulau Padar. Kalau bisa bawa, lebih pun akan lebih baik untuk menghidari dehidrasi. Pasalnya, karena ini lingkungan Taman Nasional, jadi enggak ada yang jualan makanan/minuman. Cuma ada seorang penjual kelapa muda (airnya saja) seharga 30 ribu rupiah per butirnya. Maka, bawa air minum sebelum ke Pulau Padar itu wajib hukumnya!
4. Pelindung Matahari
Namanya juga trekking di alam terbuka ya mesti siap kena paparan sinar matahari yang makin siang makin berbahaya bagi kulit kita. Maka perlengkapan perang buat perlindungan adalah must bring item kalau traveling ke Pulau Padar. Oleskan tabir surya buat muka dan badan, kenakan topi, masker juga kacamata. Jangan sampai pulang liburan dari Labuan Bajo teman-teman atau tetangga enggak mengenali kita karena parah tingkat kegosongannya. Jadi..oles-oles dulu sebelum pergi dan ulangi oleskan lagi jika perlu nanti biar kita terlindung dari paparan zat berbahaya dari sinar matahari.
5. Pakaian dan Sepatu yang Nyaman
Namanya juga trekking, jadi mesti siap kotor-kotoran, kena debu, keringatan, kepanasan, melompat, berlari kecil,..Maka, pakaian dan sepatu yang nyaman adalah koentji agar kita tetap bebas beraktivitas. Jangan sampai pakai high heel juga pakaian yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat. Pilih baju yang berbahan adem pun yang modelnya leluasa bagi gerak kita. Juga alas kaki yang sesuai agar nyaman buat jalan. Pokoknya, jangan salah kostum yaaa, biar kita lancar sampai ke puncaknya.
6. Baju Renang dan Baju Ganti
Di Pulau Padar sudah ada dermaga, jadi turun dari boat kita bisa langsung naik ke dermaga. Jadi enggak perlu takut berbasah-basah ria. Tapi nanti di tujuan berikutnya, Pink Beach, belum ada dermaga. Jadi kita turun dan jalan menuju pantai dengan ketinggian air sedengkul. Maka sebaiknya bawa pakaian ganti buat antisipasi. Juga jika berencana mau snorkelling atau scuba diving jangan lupa bawa baju renang atau selamnya. Juga properti penunjang jika punya. Meski pihak penyelenggara tur biasanya sudah menyediakan juga. Cuma, di paket tour yang saya ikuti, snorkellingnya saat di Pink Beach-nya dan bukan di Pulau Padar ini.
7. Waktu yang Terbaik
Best moment di Pulau Padar adalah saat sunrise dan sunset. Pilih paket yang menyertakan pilihan ini jika memang pengin sekali. atau ambil yang Phinisi Tour yang biasanya sudah parkir di sini sejak dini hari dan siap menyambut terbitnya matahari di sini. Tapi biasanya ini untuk wisatawan yang stay 3-4 hari di Labuan Bajo. Lha, kalau saya karena cuma weekend-an aja ya ikut paket tur sehari aja. Jadi sampai ke puncak Pulau Padar ya jam 10-an. Tapi jangan khawatir, kapanpun waktunya tetap akan kita dapatkan pemandangan yang luar biasa.
8. Kamera
Sudah siap jiwa raga, jangan lupa bawa kamera! Meski bisa foto-foto pakai HP, kalau ada kamera yang ketje tentu bakal makin oke! Ambil saja sudut gambar dari sisi terbaik di pulau ini (yang viral di sosmed itu lho). Tapi mesti hati-hati karena lokasi berbatu, dan spot foto butuh kita menaiki titik itu, jadi ya enggak perlu grusa-grusu. Perhatikan tempatnya dan utamakan keselamatan jiwa. Jangan sampai demi foto yang oke kita kenapa-napa nantinya. Big NO for eksis yang endingnya nangis!
9. Buang Sampah Pada Tempatnya
Pulau Padar masih bersih dan alami. Bahkan saat pulang dan singgah meminum es kelapa, saya masih mendapati seekor rusa yang main air di pantainya. Maka, mari kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan di sini. Jika tidak menjumpai tempat sampah bawa pulang saja sampahnya dan buanglah nanti di tempatnya. Jaga alam dan jangan kotori agar anak cucu kita nanti juga bisa menikmati!
Perjalanan menuju puncak Pulau Padar tidaklah mudah. Konturnya yang menanjak membuat kita harus trekking di kemiringan 45 derajat dan melewati anak tangga (sebagian kayu, batu dan makin ke atas tak beraturan bentuknya) dengan jumlah sekitar 300 lebih anak tangga. Maka, mental maksimal pun diperlukan. Sekalinya sudah datang ke Pulau Padar ya niatkan sampai ke puncak tujuan dan jangan cuma duduk-duduk di pos jaga yang ada di bawah saja...hahaha (kecuali yang punya alasan faktor U ya) Percaya, segala lelah akan sepadan dengan pemandangan yang sungguh indah. Ingat, niat kuat akan membawa kita bisa mencapai puncaknya!!😀
2. Fisik Baik
Karena kita bakalan trekking di Pulau Padar maka kesiapan fisik yang baik sangatlah diperlukan. Buat yang sudah rutin berolahraga atau terbiasa jalan kaki sehari-hari sih enggak masalah. Tapi, bagi yang enggak pernah, ya bakalan ngos-ngosan. Saya saja tertinggal di belakang sendiri. Si sulung sudah ngudrug aja setengah berlari naik ke puncak. Juga, suami saya nemenin si bungsu ada di belakangnya. Sementara saya....oalah, faktor U memang ga bisa bohong pemirsaaah!
Tapi, saya tetap semangat dan akhirnya bisa menyusul mereka. Sayang toh, jauh-jauh dari Jakarta ke Labuan Bajo kalau nyerah di tengah. Malu juga sama bule-bule yang sudah lansia penampakannya tapi masih semangat warbiyasaaaah haha.
Maka, kalau ke Pulau Padar, siapkan fisik dengan baik! Juga untuk stamina agar pendakian lancar jaya sebaiknya sudah isi perut sebelumnya. seperti saya dan rombongan tur yang dibekali sarapan dari hotel, berupa nasi goreng, 2 potong roti, jeruk dan apel untuk dimakan di kapal tadi.
3. Bekal Air Minum
Kalau ke Pulau Padar itu sebaiknya pagi-pagi sekali atau jelang senja saja, begitu pesan teman saat tahu saya mau mengunjungi pulau ini. Ternyata benar adanya! Kalau enggak tepat waktunya, seperti mendekati siang hari, teriknya itu warbiyasaaa! Karena hampir enggak ada pepohonan di kontur perbukitannya, maka teriknya Sang Surya bakalan bikin kita keringatan plus kehausan nantinya. Sebotol air minum pun wajib kita bawa sebagai bekal trekking di Pulau Padar. Kalau bisa bawa, lebih pun akan lebih baik untuk menghidari dehidrasi. Pasalnya, karena ini lingkungan Taman Nasional, jadi enggak ada yang jualan makanan/minuman. Cuma ada seorang penjual kelapa muda (airnya saja) seharga 30 ribu rupiah per butirnya. Maka, bawa air minum sebelum ke Pulau Padar itu wajib hukumnya!
4. Pelindung Matahari
Namanya juga trekking di alam terbuka ya mesti siap kena paparan sinar matahari yang makin siang makin berbahaya bagi kulit kita. Maka perlengkapan perang buat perlindungan adalah must bring item kalau traveling ke Pulau Padar. Oleskan tabir surya buat muka dan badan, kenakan topi, masker juga kacamata. Jangan sampai pulang liburan dari Labuan Bajo teman-teman atau tetangga enggak mengenali kita karena parah tingkat kegosongannya. Jadi..oles-oles dulu sebelum pergi dan ulangi oleskan lagi jika perlu nanti biar kita terlindung dari paparan zat berbahaya dari sinar matahari.
5. Pakaian dan Sepatu yang Nyaman
Namanya juga trekking, jadi mesti siap kotor-kotoran, kena debu, keringatan, kepanasan, melompat, berlari kecil,..Maka, pakaian dan sepatu yang nyaman adalah koentji agar kita tetap bebas beraktivitas. Jangan sampai pakai high heel juga pakaian yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat. Pilih baju yang berbahan adem pun yang modelnya leluasa bagi gerak kita. Juga alas kaki yang sesuai agar nyaman buat jalan. Pokoknya, jangan salah kostum yaaa, biar kita lancar sampai ke puncaknya.
6. Baju Renang dan Baju Ganti
Di Pulau Padar sudah ada dermaga, jadi turun dari boat kita bisa langsung naik ke dermaga. Jadi enggak perlu takut berbasah-basah ria. Tapi nanti di tujuan berikutnya, Pink Beach, belum ada dermaga. Jadi kita turun dan jalan menuju pantai dengan ketinggian air sedengkul. Maka sebaiknya bawa pakaian ganti buat antisipasi. Juga jika berencana mau snorkelling atau scuba diving jangan lupa bawa baju renang atau selamnya. Juga properti penunjang jika punya. Meski pihak penyelenggara tur biasanya sudah menyediakan juga. Cuma, di paket tour yang saya ikuti, snorkellingnya saat di Pink Beach-nya dan bukan di Pulau Padar ini.
7. Waktu yang Terbaik
Best moment di Pulau Padar adalah saat sunrise dan sunset. Pilih paket yang menyertakan pilihan ini jika memang pengin sekali. atau ambil yang Phinisi Tour yang biasanya sudah parkir di sini sejak dini hari dan siap menyambut terbitnya matahari di sini. Tapi biasanya ini untuk wisatawan yang stay 3-4 hari di Labuan Bajo. Lha, kalau saya karena cuma weekend-an aja ya ikut paket tur sehari aja. Jadi sampai ke puncak Pulau Padar ya jam 10-an. Tapi jangan khawatir, kapanpun waktunya tetap akan kita dapatkan pemandangan yang luar biasa.
8. Kamera
Sudah siap jiwa raga, jangan lupa bawa kamera! Meski bisa foto-foto pakai HP, kalau ada kamera yang ketje tentu bakal makin oke! Ambil saja sudut gambar dari sisi terbaik di pulau ini (yang viral di sosmed itu lho). Tapi mesti hati-hati karena lokasi berbatu, dan spot foto butuh kita menaiki titik itu, jadi ya enggak perlu grusa-grusu. Perhatikan tempatnya dan utamakan keselamatan jiwa. Jangan sampai demi foto yang oke kita kenapa-napa nantinya. Big NO for eksis yang endingnya nangis!
9. Buang Sampah Pada Tempatnya
Pulau Padar masih bersih dan alami. Bahkan saat pulang dan singgah meminum es kelapa, saya masih mendapati seekor rusa yang main air di pantainya. Maka, mari kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan di sini. Jika tidak menjumpai tempat sampah bawa pulang saja sampahnya dan buanglah nanti di tempatnya. Jaga alam dan jangan kotori agar anak cucu kita nanti juga bisa menikmati!
10. Jangan Lupa Ini Jugaaa......
Beberapa barang lain yang sebaiknya dibawa, msialnya: kain tenun khas Flores yang banyak dijual penjaja saat di kota. Harganya bervariasi tergantung bentuknya, misal yang berupa ikat kepala 20 ribu, selendang 50 ribu, selembar kain 100-300 ribu.
Buat apa? ya, buat fotolah, buat apalagi hihihi. Biar makin oke gitu yeee...Terus kalau hiking ke Pulau Padarnya Subuh atau jelang Maghrib, kan pasti adem, bisa untuk selimutin badan, ye kan?
Selain itu bagi yang punya hiking stick bisa juga kalau enggak ribet dibawa. Lumayan membantu pasti. Suami saya sih di rumah punya tapi mau bawa kok mikir ya. Padahal saat di Padar saya lihat beberapa wisatawan mancanegara sangu tongkat pendakian ini.
Kemudian sebelum jalan ke Pulau Padar, lepaskan hajat dulu ya, mau BAK atau BAB, baik di penginapan maupun di kapal. Karena fasilitas toilet di sini cuma ada di dekat pos jaga. Itupun enggak banyak, jadi jangan sampai terus mojok atau ngedoprok di rerumputan kalau enggak tahan. Ingat, masih ada ular dan binatang lainnya di sini.
Terus apalagi ya...hmm, oh ya, jangan lupa perhatikan peringatan dari pengelola Taman Nasional Komodo yang ada di pos jaga di Pulau Padar:
Beberapa barang lain yang sebaiknya dibawa, msialnya: kain tenun khas Flores yang banyak dijual penjaja saat di kota. Harganya bervariasi tergantung bentuknya, misal yang berupa ikat kepala 20 ribu, selendang 50 ribu, selembar kain 100-300 ribu.
Buat apa? ya, buat fotolah, buat apalagi hihihi. Biar makin oke gitu yeee...Terus kalau hiking ke Pulau Padarnya Subuh atau jelang Maghrib, kan pasti adem, bisa untuk selimutin badan, ye kan?
Selain itu bagi yang punya hiking stick bisa juga kalau enggak ribet dibawa. Lumayan membantu pasti. Suami saya sih di rumah punya tapi mau bawa kok mikir ya. Padahal saat di Padar saya lihat beberapa wisatawan mancanegara sangu tongkat pendakian ini.
Kemudian sebelum jalan ke Pulau Padar, lepaskan hajat dulu ya, mau BAK atau BAB, baik di penginapan maupun di kapal. Karena fasilitas toilet di sini cuma ada di dekat pos jaga. Itupun enggak banyak, jadi jangan sampai terus mojok atau ngedoprok di rerumputan kalau enggak tahan. Ingat, masih ada ular dan binatang lainnya di sini.
Terus apalagi ya...hmm, oh ya, jangan lupa perhatikan peringatan dari pengelola Taman Nasional Komodo yang ada di pos jaga di Pulau Padar:
- Jangan membuang jangkar
- Jangan merokok selama trekking
- Jangan berburu satwa
- Jangan membuang sampah sembarangan
- Jangan menyalakan api
Akhirnya....
Kalau sudah siap sedia, selamat menikmati Pulau Padar yang sungguh memesona! Ucapkan puja-puji pada Illahi Rabbi saat kita sudah di puncaknya. Dan bersyukurlah akan keindahan alam yang dianugerahkan Allah SWT pada Indonesia negeri kita tercinta!
Indonesia itu indah, jadi yuks kita kunjungi tempat- tempat memesonanya!!❤🇮🇩
Salam Bahagia
Dian Restu Agustina
wah, keren...
BalasHapussayangnya lagi musim kemarau ya. kelihatan keringnya...
Wah... bulan-bulan begini, Taman Nasional Komodo lagi bagus nih. Oh ya, wajib juga beli oleh-oleh dari warga setempat (di pulau yang ada penduduknya, ya) untuk membantu roda ekonomi lokal.
BalasHapus((((300 anak tangga)))) bisa lah kalau pelan2 biar gak ngos2an.. Lagi summer walau panas, tapi worthed lah ke sana tuh. Langit dan lautnya tjakep!!
BalasHapusAku baru tau soal pulau padar. Auto jadi pingin ke sana deh. Tapi harus ninggal buntut dulu sebagai persiapan pertama hihihi...
BalasHapusSuamiku minta ke Laboan Bajo ini. Liat pemandangan alamnya indah banget ya mba. Asik ntar aku cobain ah ada rejeki main ke sini :)
BalasHapusYa ampyuuun MasyaAllah TabarokAllah keren buangett ini, Mak!
BalasHapusBucket list 2020: cuss sekeluarga ke pulau Padar!
Tandai tips2 ini supaya makin enjoyyy tripnyaaa
Wuah indahnya pulau Padar. Makasih tips nya, noted! Semoga suatu saat bisa ke sana bersama keluarga. Duh tapi kayaknya bakalan ngos-ngosan deh menuju ke puncaknya, jarang olah raga :D
BalasHapusOh pantesan banyak yang ke foto-foto di Pulau Padar pakai kain khas sana. Kirain saya pada bawa dari rumah. Ternyata bisa juga beli di lokasi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSubhanallah, indah sekali ini pulaunya, bersih pula. Langsung ngiler aku tuh, bisa jadi di list-kan untuk berkunjung ke pulau ini.
BalasHapuspemandangannyaaa... sepadan banget yaa dengan perjuangan nanjak ke atas. kalo aku kayaknya bakal banyak berhenti krna ngos2an ahaha
BalasHapusMasya Allah teluknya [punya 4 warna pasir ya, aku pingin lihat yang pink mbak. Kayanya kalau ke sana enak lewat tour gitu ya jadi smeua udah terjadwal.
BalasHapusKain khasnya keren mbak, aku suka motif2nya
Ya Allah senangnya mbak bisa liburan sekeluarga ke Labuan Bajo. 300 anak tangga??? Kalau aku kayaknya nggak kuat mbak.
BalasHapusTernyata buat foto di spot kece butuh perjuangan juga ya. Hihihi
Uwaaa keren bangettt mbkkk sudah sampai Pulau Padar. Nginepnya di Resort Ayana, tempat artis2 ngibep nih.. Semoga tahun depan busa kesini
BalasHapusAlhamdullillah, Mak Dian dan keluarga keren.
BalasHapusSampai bukit Pulau Padar!
View Pulau Padar ini memang hits banget ya.
Worthy it banget dengan usaha ke sana.
Mesti ke sini, Insya Allah :)
Biar kuat berarti sebelum ke Pulau Padar, saya mesti olahraga jauh-jauh hari ini. Pemanasan dulu gitu ya. Ampun ampuun jalannya. Ratusan anak tangga, trekking dengan kemiringan 45 derajat, belum lagi tanah yang semacam mendekati gersang begitu. Panas. Duh komplitnya perjuangan menuju Pulau Padar.
BalasHapusTapi semua itu terbayar dengan keindahannya yang tiada tara. Jadi ingin segera ke Pulau Padar.
Dulu ke Pulau Padar jalannya masih jalan tanah dan pas bagian yang najaknya masih pakai kayu. Alhamdulillah sekarang sudah permanen ya
BalasHapusAsri masyaAllah ga kecolek sama yang sekarang lagi hits digambar2 dll daerahnya jadi tetep dibiarkan asli.
BalasHapusBelum pernah mak ke sini tapi liat poto2nya kok kepengen
Masya Allah, indahnyaaa... seneng ya mba bisa ke Pulau Padar bersama keluarga. Jadi pengin juga jelajah sampai ke Pulau Komodo, Padar dan Rinca jika ada rejeki.
BalasHapusMasya Allah, Mbaak, indah sekali pemandangan laut lepas yang dilihat dari atas bukit. Jadi pengen ke sana untuk melihat langsung, deh!
BalasHapusMasyaa Allah bagus banget pemandangan Pulau Padar. Canti disemua sisi. Aku jadi pengen ke sana, mbak. Pengen tracking sampai puncak.
BalasHapusBahagianya bisa kesana mba akupun mupeng bngt memang Best moment Pulau Padar adalah saat sunrise dan sunset temenku Juga cerita ini doakan y biar bs k sana
BalasHapusDi balik poto yang cetar ada perjuangan utk jalan dan butuh stamina fisik haha. Noted ini tipsnya, kali rezeki bisa ke sana :D. Btw kalau Pulau Komodo jadi wisata eksklusif apa pulau ini juga akan jadi bagiannya mbak? :D
BalasHapusMbaaaa....
BalasHapusNggak ada akses naik helikopter gratis langsung di paling atas kah?
Lihat fotonya aja, udah ngos-ngosan sayah hahahahahaha.
pemandangannya keceeehh, tapi tidak perjalanannya kayaknya.
Suka banget, tapi kayaknya butuh persiapan mental banget banget, secara.. jangankan jalan mendaki gitu, cuaca panas aja saya udah krenki ngalahin bayi.
ckckckck, saya memang bukan petualangan sejati.
Tapi memang harus dibiasakan traveling biar nggak manja :D
Luar biasa cantik banget pemandangannya. Jadi pengen kesana, kudu siapin fisiki dulu dari sekarang ya. Biar pas main ke pulau padar nggak ngos2an
BalasHapusMasyaAllah cakep bener pemandangan pulau padar ini mbak. thanks for sharing mbak, mudah-mudahan nanti bisa ke sana juga bareng keluarga. Walaupun entah kapan. hehehe...
BalasHapusViewnya cakep banget mba, aku suka.
BalasHapusPastinya merupakan pengalaman yang tak terlupakan bisa mengunjungi pulau badar ya.
Cocok banget nih jadi referensi buat yang kepengen kesana untuk berlibur akhir tahun.
Next semoga bisa kesana bareng suami juga.
kalau ke pulau Padar ini aku bakalan pake krudung yang ujung atasnya kokoh, lalu ujung bawahnya panjang biar bisa berkibar-kibar, hohooo...
BalasHapusudah bayangin dulu dah mau foto model apa, hahaha
Baca cerita ini jadi pengin ke sana lagi deh, soalnya nggak akan bisa dilupain banget eksplor Labuan Bajo. Mudah-mudahan nanti bisa ke sana ama keluarga ah
BalasHapusSubhanaullah pemandangannya indah sekali. Mungkin kalau di musim hujan lebih kelihatan hijau ya mom
BalasHapusPulau Padar indah nian. Selamat telah berhasil menjelajah sampai puncak karena pada akhirnya bisa berbagi keindahan alamnya lewat doto dokumentasi. Saya suka sekali. Pulau Padar dari gugusannya memang indah luar biasa. Omong-omong, fotonya cakep semua. Saya suka. Bisa turut menikmati keindahan alam dan rasa syukur tinggal di Indonesia.
BalasHapusKalo baca artikel mba dian selalu aja mupeng mupeng sampe ngencess. Mana potonya bagus bagus pula..
BalasHapusakan kuingat baik2 saran mba kalo nanti akhirnya aku kesampean ke pulau komodo dan pulau radar.
What a lovely article.
Pulau Padar Teluknya banyak yaam bakal puas berwisata di sini, dan kudu snorkeling. Waah flora dan fauna jg beraneka sekali di sini
BalasHapusBagus banget ya pulau padar ini kece asli.. Kalau aku kesana pengen bawa baju yang banyak biar puas foto fotonya
BalasHapusPemandangannya indah banget ya, ingat pernah diajak ke sana cukup bayar tiket pesawat saja sayang masih banyak kebutuhan di rumah huhu, moga nanti ada rezekinya aamiin
BalasHapusMakasih tipsnya mbak Dian. View pulau pandar bagus sekali ya mbak.aku terkesima sambil berdoa semoga suatu hari bisa kesini juga
BalasHapusOh My Good.. ini keren sekali, Mbak Dian. Dari foto-fotonya saja sudah memikat, apalagi dilihat langsung ya, Mbak. Saya langsung mupeng mau ke sana dan pulau-pulau lainnya, Mbak Dian.
BalasHapusTipsnya juga keren, Mbak. Dan saya banget adalah nomor 10. Saya akan bela-belain beli ikat kepala dan kainnya, lalu pose-pose tampan rupawan di lokasi yang sudah indah dan menawan itu hehehe. Semoga bisa segera ke sana. Aamiin.
Masya Allah indah banget ya Pulau Padar pengen banget kesana sama keluarga. Do'ain aku ya mba semoga dalam waktu dekat bisa kesini hehe.
BalasHapusKeluarga yg inspiratif, Mbak Dian,, traveling ke Pulau Padar akhirnya semakin menambah rasa syukur akan keindahan alam yg Allah SWT anugerahkan bagi Wonderful Indonesia ini. Noted.
BalasHapusWaktu paling tepat ke Pulau Padar itu pas musim kemarau atau hujan ya mbak? Kelihatan ya teriknya hahaha tapi justru itu sih sinar matahari terbaik untuk hasil foto yang terokeh ☺
BalasHapusBanyak banget aktivitas yang bisa dilakukan di pulau ini yaa. Emang kalau ke Labuhan Bajo kudu mampir sini ya mbak :D
BalasHapusPengen juga nih kalau ke sana snorkeling atau scuba diving asalkan dijagain sama instrukturnya aja sih hehe :D
Aktivitas di pulau Padar ini nyenengin banget ya, segala ada.
BalasHapusTempatnya cantiik banget, no wonder harus siap mental sama jalannya yg menguras energi
Aw... aw... aw... ini lebih dari indah, Mbak. Swear! Mata langsung melek melihat bentuk teluknya. Bisa begitu, ya. Ih.. bikin iri, sungguh.
BalasHapusTapi saya juga harus sadar diri sih, mungkin tidak bisa ikut naik karena faktor u dan o. Lutut saya sudah sedemikian berat dan saat berjalan menanjak, denyut darah di kepala sangat terasa. Saya pernah coba naik bukit dan rasanya ada jantung di kepala. Karena sepi dan rombogan sudah saya minta pergi duluan, saya buka jilbab. tetap terasa menyiksa sekali, denyut yang saya rasakan di kepala. Akhirnya saya turun sendiri dan menunggu di pos penjagaan saja.
Ini postingan liburannya dari kemarin bikin mupeng beneran ih!
BalasHapusBTW, saya lagi mikir..itu kalau saya di sana bakal kuat nanjak gak ya? Maklum..nih badan berat bener..
Ga usah mimpi ketempat yang jauh2, ke pulau komodo aja aku belum kesampaian. Ditambah lagi pulau2 yang ada disana indah banget, airnya yang terlihat jernih, pengen banget bisa kesini.
BalasHapusMemang bentang alam Indonesia itu sangat memesona. Beruntunglah yang berkesempatan mengunjunginya. Dan memang benar adanya untuk dapat menikmati panorama yang istimewa, harus dengan perjuangan juga..
BalasHapusWau keren abis mba . Semoga nanti aku dah keluarga bisa kesana. Makasih juga infonya mba
BalasHapusSeru banget bs ke Pulau Komodo dan pulau sekitarnya, sudah lama nih gak jalan2 ke pulau, anak2 masih kecil jg soalnya, akan aku save utk tipsnya mba, semoga next bs kesana
BalasHapusSuamiku dah berkali2 ngajakin kesini, tapi aku masih belum jawab iya mba 😅, karena mikirin, panasnya ituuuu hahahahhaa. Aku bener2 ga kuat kalo panas. Makanya jrg banget traveling kliling indonesia walopun aku tau cakep2 ❤️.
BalasHapusTapi kalo pun nanti ke sini, berarti memang hrs pagi yaa, biar ga kepanasan bgt waktu trekking. kalo hikingnya sih aku yakin kuat, Krn sering workout juga, tapi kalo panasnya mikir lama dulu 😂
Tx buat tips nya mba, bawa kain tradisional wajib sih yaa, biar foto makin cetaaar 😍👍