Mengunjungi Kadal Raksasa di Pulau Rinca
Mengunjungi kadal raksasa di Pulau Rinca? Ya, atraksi utama yang ditawarkan Labuan Bajo adalah komodo. Si kadal raksasa yang mendunia karena keunikannya. Bayangkan saja, spesimen yang pernah hidup bisa berukuran panjang 3,13 meter dan berat 166 kg. Maka tak heran julukan sebagai kadal terbesar di dunia disematkan padanya. Dan istimewanya, mereka hanya ada di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara, yakni di Pulau Komodo, Gili Motang dan Pulau Rinca. Tempat-tempat indah yang jadi rumah bagi ora (nama yang disandang komodo dari bahasa setempat) yang sangat tepat sebagai tujuan wisata. Meski saat mengunjungi, ada beberapa hal yang mesti diwaspadai. Misalnya: jaga jarak, jangan tiba-tiba bergerak, jangan teriak-teriak dan bagi perempuan lebih baik saat sedang tidak hamil atau datang bulan. Yup, ketika berwisata, memang semestinya kita menghormati aturan dan kearifan lokal, agar semua berjalan aman dan nyaman.
Tentang Komodo Si Hewan Rumahan
Varanus komodoensis, merupakan hewan endemik Indonesia. Ini artinya, komodo adalah satwa asli Nusantara. Bertempat tinggal di Nusa Tenggara, komodo ternama sebagai predator andal. Hanya dengan lidahnya, ia bisa melacak mangsa 9 kilometer jauhnya. Tapi, meski mumpuni mencari rejeki mangsa, komodo ternyata tidak pernah meninggalkan tempat ia lahir di sepanjang hidupnya. (Beda bangets sama saya yang anak rantau yaaa haha)
Nah, sebuah penelitian selama satu dekade telah membuktikannya dan memberikan sebutan bagi komodo, kelompok homebody atau anak rumahan. Karena meski punya kekuatan dan bisa "memperluas kekuasaan", komodo tidak mau melakukan dan merasa cukup dengan tinggal di rumahnya saja. Padahal jika hewan ada di suatu daerah selama beberapa generasi, menurut peneliti, mereka berisiko melakukan perkawinan sedarah, menghadapi kelangkaan sumber daya seperti makanan, dan tertimpa bahaya lainnya.
Peneliti pernah mencoba memindahkan tujuh ekor komodo dewasa dari wilayah asalnya. Ada yang dibawa sejauh kurang lebih 220 kilometer di pulau yang sama, ada juga yang ditempatkan ke pulau yang terpisah lautan yang jaraknya hanya 1,6 kilometer. Ternyata komodo yang dipindah ke pulau lain ada yang mengalami masalah. Ia tidak dapat kawin dengan salah satu penghuni di rumah barunya, atau kesulitan menemukan mangsa. Data DNA juga membuktikan adanya tanda-tanda perkawinan sedarah di populasi komodo. Mereka juga rentan terhadap kekurangan makanan, dan terlibat dalam bencana alam. Tapi menariknya, komodo seperti tidak mempermasalahkan ini. sehingga para peneliti menyimpulkan kalau komodo memang punya cara unik tersendiri untuk bertahan hidup.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, komodo bertempat tinggal di Nusa Tenggara diantaranya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Nah, saya berkunjungnya ke Pulau Rinca.
Hm, kenapa enggak ke Pulau Komodo saja?
Kata pemandu tur yang mendampingi rombongan saya, jumlah komodonya lebih banyak di Pulau Rinca. Jadi karena ini sudah sepaket jalannya, yo wis manut saja sayanya...(Meski saya baca dari sebuah berita, kalau perbedaan jumlahnya tak signifikan. Ini diantaranya hanya demi kepraktisan saja. Pasalnya jarak Labuan Bajo ke Pulau Komodo lebih jauh daripada ke Pulau Rinca)
Hm, kenapa enggak ke Pulau Komodo saja?
Kata pemandu tur yang mendampingi rombongan saya, jumlah komodonya lebih banyak di Pulau Rinca. Jadi karena ini sudah sepaket jalannya, yo wis manut saja sayanya...(Meski saya baca dari sebuah berita, kalau perbedaan jumlahnya tak signifikan. Ini diantaranya hanya demi kepraktisan saja. Pasalnya jarak Labuan Bajo ke Pulau Komodo lebih jauh daripada ke Pulau Rinca)
Nah, Pulau Rinca merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo yang berada di sebelah barat Pulau Flores dan dipisahkan oleh Selat Molo. Pulau ini juga menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Padar dan Gili Motang. Oh ya, di pulau ini hidup berbagai jenis binatang seperti komodo, babi liar, kerbau dan burung. Sementara, secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya menuju Pulau Rinca bersama rombongan setelah sunbathing di Pink Beach. Masih dengan speed boat dari East Cruise Komodo Labuan Bajo, kami tiba di Pulau Rinca sekitar pukul 1 siang. Dermaga kayu menyambut kami yang mesti berjalan menuju ranger camp yang berlokasi beberapa ratus meter ke arah dalam. Jalanan setapak berbeton membelah lanskap hutan bakau di tepian dan padang rumput berhiaskan semak belukar dan pohon palem di sekitar. Suasana Pulau Rinca sunyi, hanya ada suara kami beserta beberapa rombongan wisatawan yang datang.
Ya, kami diminta terus berjalan berombongan dengan ditemani pemandu atau ranger yang bertugas di situ. Hingga, sampailah kami di base camp yang terdiri dari beberapa bangunan berbentuk rumah panggung dengan masing-masing fungsi. Ada mushola, kantin yang menjual makanan dan souvenir, kios loket dan toilet. Saya yang sedari tadi nahan pipis, saat ke toilet dikawal oleh salah satu ranger tadi. Maklum di bagian bawah bangunan ada komodo yang sedang tidur siang. Meski kelihatan diam kita tetap musti waspada, kan?
Nah, ranger kemudian memandu kami ke jalur trekking menengah. Memang ada pilihan untuk rute trekking ini, mau yang singkat, menengah atau panjang. Berhubung kami sudah trekking di Pulau Padar tadi pagi, jadi pilih yang agak singkat saja kelilingnya. Takut tepar semuaa..
Jadi, sebelum mulai, ranger yang mengawal kami (ada 4 orang untuk rombongan sejumlah 25 orang), memberi briefing tentang Do & Don't selama berkeliling di Pulau Rinca ini.
Yess, Pulau Rinca ini dihuni oleh satwa liar yang termasuk kategori berbahaya. Maka sebaiknya memang kita mematuhi aturan yang ada dan mempersiapkan diri sebelum berkunjung ke sana.
1. Cari Informasi
Sebelum datang ke sini, cari sebanyak-banyaknya informasi. Seperti baca artikel di blog saya misalnya haha, browsing sini sana atau tanya teman yang pernah ke sana. Dari situ kita jadi tahu apa dan bagaimana, maka punya persiapan dan enggak cuma datang bawa badan.
(Oh ya, anak-anak saya sebelumnya sudah pernah saya belikan komik tentang Labuan Bajo, jadi sebelumnya mereka ada bayangan akan tempatnya dari membaca).
2. Pilih Paket Wisata
Ke Labuan Bajonya sih silakan kalau mau urus sendiri, tapi sebaiknya untuk kunjungan ke Pulau Komodo atau Rinca paling aman ikut paket tur saja. Karena nanti pemandu akan memberikan informasi seputar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat di Taman Nasional Komodo ini. Ini akan menjadi pembuka informasi yang selengkapnya akan disampaikan oleh ranger di lokasi.
3. Taati Aturan
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari jika datang ke pulau ini. Mengingat komodo adalah satwa yang sensitif penciumannya, maka sebaiknya sampaikan ke ranger jika sedang punya luka terbuka (ada darahnya - bukan luka hati karena dikhianati yaaa..), juga jika sedang hamil atau menstruasi. Karena ranger akan mendampingi kita untuk menghindari ketertarikan komodo akan darah tadi. Seperti saat saya tiba di Pulau Rinca, saya sebenarnya juga sedang datang bulan - meski sudah mau selesai, maka ada satu ranger yang selalu ada di dekat saya untuk menjaga.
Aturan lainnya, kita disarankan untuk tidak berjalan dengan mengayun-ayunkan tangan atau bawaan. Karena gerakan ini akan menarik perhatian komodo dikira ekor binatang mangsaan. Selain itu, kita juga diminta untuk tidak berisik atau bersuara keras agar komodonya tidak terganggu karena indera penciumannya yang kuat. Juga tidak membuat gerakan mendadak. Kemudian, just in case kita dikejar komodo, kita sebaiknya berlari dengan arah zigzag karena komodo itu hanya bisa lari lurus saja. Atau bisa juga naik ke tempat tinggi/rumah panggung karena komodo kesulitan naik tangga
4. Minta Pemandu
Kita datang sebagai tamu, sedangkan komodo adalah tuan rumahnya. Maka lebih baik minta ditemani pemandu yaitu ranger yang siap sedia mendampingi saat trekking sekalian menjelaskan seputar kehidupan si kadal raksasa. Memang akan ada biaya tambahan yang kita harus kita keluarkan, tapi kita pastinya mau aman, kan?
Nah, ranger akan mengawal kita berbekal batang kayu yang ujungnya berbentuk Y untuk menghalau jika komodo mendekat tiba-tiba. Dan mereka selalu siap siaga dan berkali-kali mengingatkan untuk tetap dalam rombongan dan tidak berjalan sendirian. Berjalanlah biasa saja di dekat pemandu tanpa mengeluarkan suara yang menganggu, dan ikuti instruksi!
Oh ya, nanti jika ada kesempatan berfoto bersama komodo, ranger akan memberikan kesempatan dengan menjaga dari depan dan belakang. Dan biarkan mereka yang menentukan bisa berfoto dengan yang mana. Jangan asal aja ngajak komodo wefie ya...Tunggu aba-aba saja. Seperti saya dan rombongan, ini komodonya lagi santuy di samping rumah panggung. Satu ranger di samping teman yang bertugas memotret, satu ranger di rumah panggung - di sisi atas si komodo dan dua lagi di sisi dekat rombongan kami.
Selama trekking, ranger menceritakan keunikan komodo kepada saya dan rombongan. Para ranger yang usianya bervariasi ini kelihatan kuat fisik dan mentalnya. Tak heran karena mereka terbiasa jalan mengawal wisatawan dan tinggal di Pulau Rinca ini selama beberapa hari sesuai shiftnya untuk bergantian jaga dengan ranger lainnya. Ada bangunan rumah pangggung di bagian agak dalam dari base camp tadi, yang menjadi tempat tinggal mereka di sini. Dan menurut mereka, meski sudah keseharian berteman dengan komodo, para ranger harus tetap waspada saat memandu wisatawan juga selama tinggal di base camp Pulau Rinca.
Nah, komodo punya keunikan-keunikan, diantaranya:
Dan,...masih banyak keunikan lainnya.
Hmm, mending lihat langsung sendiri aja ya. Semoga ada kesempatan juga!
Indonesia indah, maka kunjungilah!
Ya, kami diminta terus berjalan berombongan dengan ditemani pemandu atau ranger yang bertugas di situ. Hingga, sampailah kami di base camp yang terdiri dari beberapa bangunan berbentuk rumah panggung dengan masing-masing fungsi. Ada mushola, kantin yang menjual makanan dan souvenir, kios loket dan toilet. Saya yang sedari tadi nahan pipis, saat ke toilet dikawal oleh salah satu ranger tadi. Maklum di bagian bawah bangunan ada komodo yang sedang tidur siang. Meski kelihatan diam kita tetap musti waspada, kan?
Nah, ranger kemudian memandu kami ke jalur trekking menengah. Memang ada pilihan untuk rute trekking ini, mau yang singkat, menengah atau panjang. Berhubung kami sudah trekking di Pulau Padar tadi pagi, jadi pilih yang agak singkat saja kelilingnya. Takut tepar semuaa..
Jadi, sebelum mulai, ranger yang mengawal kami (ada 4 orang untuk rombongan sejumlah 25 orang), memberi briefing tentang Do & Don't selama berkeliling di Pulau Rinca ini.
Yess, Pulau Rinca ini dihuni oleh satwa liar yang termasuk kategori berbahaya. Maka sebaiknya memang kita mematuhi aturan yang ada dan mempersiapkan diri sebelum berkunjung ke sana.
Persiapan Mengunjungi Komodo
Persiapan Mengunjungi Komodo
1. Cari Informasi
Sebelum datang ke sini, cari sebanyak-banyaknya informasi. Seperti baca artikel di blog saya misalnya haha, browsing sini sana atau tanya teman yang pernah ke sana. Dari situ kita jadi tahu apa dan bagaimana, maka punya persiapan dan enggak cuma datang bawa badan.
(Oh ya, anak-anak saya sebelumnya sudah pernah saya belikan komik tentang Labuan Bajo, jadi sebelumnya mereka ada bayangan akan tempatnya dari membaca).
2. Pilih Paket Wisata
Ke Labuan Bajonya sih silakan kalau mau urus sendiri, tapi sebaiknya untuk kunjungan ke Pulau Komodo atau Rinca paling aman ikut paket tur saja. Karena nanti pemandu akan memberikan informasi seputar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat di Taman Nasional Komodo ini. Ini akan menjadi pembuka informasi yang selengkapnya akan disampaikan oleh ranger di lokasi.
3. Taati Aturan
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari jika datang ke pulau ini. Mengingat komodo adalah satwa yang sensitif penciumannya, maka sebaiknya sampaikan ke ranger jika sedang punya luka terbuka (ada darahnya - bukan luka hati karena dikhianati yaaa..), juga jika sedang hamil atau menstruasi. Karena ranger akan mendampingi kita untuk menghindari ketertarikan komodo akan darah tadi. Seperti saat saya tiba di Pulau Rinca, saya sebenarnya juga sedang datang bulan - meski sudah mau selesai, maka ada satu ranger yang selalu ada di dekat saya untuk menjaga.
Aturan lainnya, kita disarankan untuk tidak berjalan dengan mengayun-ayunkan tangan atau bawaan. Karena gerakan ini akan menarik perhatian komodo dikira ekor binatang mangsaan. Selain itu, kita juga diminta untuk tidak berisik atau bersuara keras agar komodonya tidak terganggu karena indera penciumannya yang kuat. Juga tidak membuat gerakan mendadak. Kemudian, just in case kita dikejar komodo, kita sebaiknya berlari dengan arah zigzag karena komodo itu hanya bisa lari lurus saja. Atau bisa juga naik ke tempat tinggi/rumah panggung karena komodo kesulitan naik tangga
4. Minta Pemandu
Kita datang sebagai tamu, sedangkan komodo adalah tuan rumahnya. Maka lebih baik minta ditemani pemandu yaitu ranger yang siap sedia mendampingi saat trekking sekalian menjelaskan seputar kehidupan si kadal raksasa. Memang akan ada biaya tambahan yang kita harus kita keluarkan, tapi kita pastinya mau aman, kan?
Nah, ranger akan mengawal kita berbekal batang kayu yang ujungnya berbentuk Y untuk menghalau jika komodo mendekat tiba-tiba. Dan mereka selalu siap siaga dan berkali-kali mengingatkan untuk tetap dalam rombongan dan tidak berjalan sendirian. Berjalanlah biasa saja di dekat pemandu tanpa mengeluarkan suara yang menganggu, dan ikuti instruksi!
Oh ya, nanti jika ada kesempatan berfoto bersama komodo, ranger akan memberikan kesempatan dengan menjaga dari depan dan belakang. Dan biarkan mereka yang menentukan bisa berfoto dengan yang mana. Jangan asal aja ngajak komodo wefie ya...Tunggu aba-aba saja. Seperti saya dan rombongan, ini komodonya lagi santuy di samping rumah panggung. Satu ranger di samping teman yang bertugas memotret, satu ranger di rumah panggung - di sisi atas si komodo dan dua lagi di sisi dekat rombongan kami.
Komodo Itu Unik Lho!
Komodo Itu Unik Lho!
Selama trekking, ranger menceritakan keunikan komodo kepada saya dan rombongan. Para ranger yang usianya bervariasi ini kelihatan kuat fisik dan mentalnya. Tak heran karena mereka terbiasa jalan mengawal wisatawan dan tinggal di Pulau Rinca ini selama beberapa hari sesuai shiftnya untuk bergantian jaga dengan ranger lainnya. Ada bangunan rumah pangggung di bagian agak dalam dari base camp tadi, yang menjadi tempat tinggal mereka di sini. Dan menurut mereka, meski sudah keseharian berteman dengan komodo, para ranger harus tetap waspada saat memandu wisatawan juga selama tinggal di base camp Pulau Rinca.
Nah, komodo punya keunikan-keunikan, diantaranya:
- Komodo mematikan mangsanya dengan bisa yang ada di bawah rahang bawahnya. Setelah si mangsa teracuni hingga tak lama mati, maka komodo akan memangsa bangkainya
- Komodo punya rahang elastis yang memungkinkan ia menelan mangsa yang beratnya 80% dari bobot tubuhnya
- Komodo bisa jadi kanibal dengan memangsa komodo kecil (termasuk bayi merek yang baru lahir), jenazah manusia (dengan membongkar makam) atau memakan temannya.
- Komodo yang baru lahir akan segera berlari sembunyi ke atas pohon untuk melindungi diri dari komodo dewasa
- Komodo kecil makanananya serangga
- Komodo jantan punya dua penis
- Komodo bisa berkembang biak dengan dua cara: pembuahan (fertilisasi) dan tanpa adanya pembuahan (parthenogenesis)
- Komodo makan sekitar sebulan sekali (tapi yang dimakan seekor kerbau)
- Setelah makan maka komodo sunbathing alias jejemuran buat mempercepat pencernaan
- Masa hidup komodo jantan sampai 50 tahun
- Masa hidup komodo betina separuh dari komodo jantan. (Mungkin karena kecapekan ngurus telur sendirian, mengerami hingga menetas nanti)
- Dua atau tiga jantan akan memperebutkan satu betina
Dan,...masih banyak keunikan lainnya.
Hmm, mending lihat langsung sendiri aja ya. Semoga ada kesempatan juga!
Indonesia indah, maka kunjungilah!
Go Komodo!!
Sedikit pesan dari papan yang ada di dekat gerbang Pulau Rinca:
Go Komodo!!
Take nothing but photograph
Leave nothing but footprint
Bring nothing but good memories
STOP!!
Throw anchor
Smoking during the tour
Throw the rubbish away. Take your rubbish with you out of Komodo National Park
Hunting The Wild Animal
Feeding the animals
Set a fire
Take the flora, fauna or physical material such as stone and sand
Happy Traveling
Dian Restu Agustina
Baru tahu komodo kecil-kecil maruk juga ya makan seekor kebo. Kaya onta sekali minum beberapa galon.
BalasHapusSetiap hewan memiliki keunikan seperti komodo penciuman tajam.
Komodo bisa mangap lebar Mpo, ini komodo yang gedeee itu yang makan kebo, yang kecilan makan rusa, seekor juga :D
HapusWahhh, Mba Dian beraniii banget! :D Alhamdulillah, walo lagi mens, si komodonya baik hati ya Mba.
BalasHapusPingin juga daku main2 ke Pulau Rinca ini suatu hari nanti
iyah. saya kira begitu bau darah langsung komodo bringas. ternyata gak gitu juga sih. yg penting dekat2 pawang
Hapusdan pantesan komodo hanya ada di beberapa pulau. ternyata rumahan. kalau pindah makah sakit
Mbak, Nurul karena tinggal nunggu bersihnya mensnya. Teman yang lagi deres-deresnya kemarin enggak ikutan trkking , kuatir dia, jadi nunggu di basecamp
HapusIya Mbak Artha, komodo ga bisa keluar dari kampungnya..anti merantau dia :D
HapusI see mbaaa
HapusMenarik banget ya hewan satu ini.
Daku mupeng buat KOPDAR dan MEET Up ama dese :))))
Seperti ganas tapi berkat hal tsb komodo bertahan hidup
BalasHapusKeren foto nampak depannya , ngga marah ya difoto dari depan?
Enggak, Mbak..lagi santuy dia itu, pawang tahu
HapusPadahal saya aja yang lihat fotonya deg deg an lho, terbayang tiba-tiba komodonya berbalik arah dan menyerang
HapusBerarti kalau luka hati, ga sampe tercium komodo kan mbak? Aman donk saya kesana hahaha
BalasHapusAmaan. Luka hati malah bakal sembuh kalau ke sini hihi
HapusKarena bakal hepi ketemu komodo ini
Waduh, kok ngeri-ngeri sedap ya mba kalo mau pipis sampe ditemenin ranger. Kebanyakan nonton film thriller nih aku. Tapi, finally senang yaa bisa liat langsung hewan famous kebanggaan Indonesia ini.
BalasHapusIya, mesti waspada aja. Soalnya ada pengunjung yang sengaja menggoda komodo, nanti kalau kenapa-kenapa yang disalahkan pengelola atau ranger-nya
HapusWah, ini sih salah satu destinasi wisata impianku. Main ke Taman Nasional Komodo. Seru kayaknya ya bisa lihat komodo di habitatnya langsung. Selama ini lihatnya cuma di kebun binatang
BalasHapusIya, langsung lihat di habitatnya:)
HapusAsik tu bisa ngajakin anak anak ke sana ya. Meyaksikan langsung komodo aslinya. Selama ini kan cuma tau dari bacaan aja
BalasHapusIya, anakku seneng banget ini
HapusAku ngeri-ngerihappy baca ini. ANtara excited dan takut. Antara fomo dan pengen lari. Gimana sih, ini. Hihihi
BalasHapusTapi, kalau suatu saat ada yang ajakin gratis, yang ada hanya happy, excited dan fear of missing out. Hahahaha
Iya, Mbak..pertama lihat saya juga gitu ..parno dan hepi menjadi satu huhu
HapusLucuuuuu... Aku pengen ketemu komodo juga. Keren juga ya komodo ini. Pas baca judul hewan rumahan, kirain beneran ada yang melihara di rumah. Wkwkwk. Ternyata maksudnya"kurung batokeun". Ga mau keluar dari kampung halamannya sendiri toh. Hihihi.
BalasHapusKwkwk..Iya, ga bisa merantau dia. Di kampung aja
HapusTajam sekali ya indra pencecapannya mendeteksi bau mangsa.
BalasHapusJadi emang harus taat aturan banget buat yang berkunjung ke sana.
Bayi komodo juga rentan keselamatannya karena bisa di mangsa oleh komodo dewasa
Iya, bayi harus segera naik pohon untuk keselmatan diri
HapusPengen banget euy jalan jalan ke sana lihat Komodo. Tapi sampai sekarang belum kesampaian. Padahal NTB ke NTT mah dekat yaa
BalasHapusYuk kapan, Mbak..deket kan?
HapusSalah satu mimpi saya bisa kesini
BalasHapusTq info2 nya. Bener2 hepi traveling hehe
Iya..Alhamdulillah
Hapusaku menikmati setiap katanya Dian,
BalasHapussukaaa banget ama detail dan foto-fotonya juga! Ini pengalaman unik, sekaligus belajar juga, karena aku baru tahu bahwa komodo kawin sedarah dan kesulitan kawin jika pindah habitat ya, mungkin karena darahnya "dingin", sehingga kesulitan
seperti ikan jika pindah habitat juga kan sulit bernapas malah
Iya, mereka bukan tipe adaptif, jadi hanya bisa bertahan hidup di tempat lahirnya saja
HapusSerem ga sih liatnya? Kudu ati2 banget ya biar komodonya ga salah paham dan menyerang kita
BalasHapusAnteng sih komodonya..tapi kita tetap harus waspada
HapusNah aku setuju emang sebaiknya pilih pakai paket wisata deh untuk dapat informasi yang lebih maksimal juga. Iyap aku pun denger kalau lagi haid, sebaiknya jangan deket2 komodo :)
BalasHapusIya, Mbak..kalau paket wisata sekalian ada penjelasan dari pemnadu kita jadi tahu mana yang mana yang enggak dan info detil lainnya
HapusYa ampun, makannya sebulan sekali tapi satu ekor kerbau, wow...elastis banget ya rahangnya si komodo ini dan agak menakutkan soal kanibalnya. Kalau menurut aku, komodo ini kayak binatang purba, tapi kerenlah Indonesia menjadi negara di dunia yang masih memiliki hewan menyerupai kadal raksasa ini. Aku kepingin banget ke Nusa Tenggara, tapi masih agak mikir ketemu komodo, makasih mbak info detilnya.
BalasHapusIya, Mbak..komodo dewasa bisa makan seekor kerbau, rusa atau binatang liar yang hidup di habitatnya
HapusAku masih belum merencanakan ke pulau komodo mbak, soalnya takut banget sama hewan melata, bahkan sama cicak pun takut, sebenarnya mereka menakutkan gak sih mbak?
BalasHapusoh ada phobia hewan melata ya Mbak
HapusBacanya aja deg-degan kebayang deh kalau piknik ke sana, aku penakut banget hahaha...menarik banget ni pengalamannya buat bocah ya
BalasHapushihi, awalnya saya juga gitu, mbak..tapi rangernya santuy jadi ikutan
HapusAduh mesti hati-hati ya di sana, harus ikut instruksi yang diberikan. Berarti memang lebih baik kalau ke pulau Rinca ini ikutan tour aja. Itu bisa foto bareng si komodo, wuah kalo aku bakal deg-deg an meskipun ada pawang yang menjaga hahaha *emak2 penakut :D
BalasHapusDeg-degan bacanya... Seru, hehehe... Mudah-mudahan saya sekeluarga juga bisa main ke sana, makasih sharingnya :)
BalasHapusAsal udah ketemu Komodo lah ya Mbak. Toh rupa komodonya sama kan yak? Haha...
BalasHapusAsyik banget udah kemari. Semoga suatu saat aku juga bisa ke sana.
Aku sempat juga nonton youtube dan baca seputar komodo emang indera penciumannya ya mantul, dan baru tahu nih ada penjagaan rangernya mba kalau ke sana pas datang bulan..ngeri2 sedap yah tapi unik ya
BalasHapusWah Komodo sadis juga ya makan bayinya sendiri. Itu bayi dari awal udah punya insting menyelamatkan diri. Wisata apa pun memang kudu mengikuti aturan yang ada. Apalagi kalau hewannya buas ya
BalasHapusmba... senangnya jalan-jalan sekeluarga ke pula rinca dan melihat kadal raksasa, anakmu so happy pastinya ya mba, jadi bahan cerita ke teman-temannya di sekolah
BalasHapusMbaak, saya bacanya kok jadi tegang, kesannya begitu mencekam untuk bisa dekat dengan komodo. Secara mereka binatang buas ya...
BalasHapusDan saya baru tau ternyata gaya hidup mereka itu seperti orang rumahan, yang gak bisa berpindah ke tempat lain.
Itu fotonya bikin deg-degan mba. Takut komodonya khilaf, hehehe..Baru tahu kalau komodo gak bisa zig-zag ya, jalan luruss.. :)
BalasHapusJujur aku tuh takut banget sama hewan satu ini komodo karena dia kan emang buas...ga berani aku sama hewan satu ini
BalasHapusBerani bngt y mba foto dari deket bareng komodo ternyata Ada Juga ya di Pulau Rinca next mesti ini ajak anak2 penasaran
BalasHapusCita-cita mamak yg dr dulu gak kesampaian. Pengen liat kodomo. Eh, komodo. Tp sebenarnya doanya dijawab jg sih. Tiap hari ada biawak gede yg gedenya kayak buaya nongkrong di samping bawah jendela kamar. Ngeri2 sedap juga sih. Tp biawak mah kepalanya agak mungil. Jadi masih bisa berpikir positif gak bakal makan emak yg lg bobok di kamar. Wkwk. Koment macam apa ini..
BalasHapusWah, sama Mbak..rumahku meski di Jakarta tergolong mewah-mepet sawah. Jadi aku blok terakhir di komplek, berbatasan dengan kebon yang ada rawanya..Dulu ada biawak lalu lalang di jalan. Sekarang tapi dah susah lagi..karena rawanya dah diurug. Hiks
HapusDi antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca ternyata jumlah komodo di Rinca lebih banyak. Tapi karena ingin trekkingnya di Pulau Komodo dan waktu terbatas jadi kami nggak sempat ke Pulau Rinca.
BalasHapusIni salah satu list aku tahun ini pengen liburan sama keluarga ke Labuan Bajo. Seru nih baca ceritamu mbak, jadi pengen kesana.
BalasHapusAku baru tau kalau Komodo ini juga ada di Pulau Rinca. Kalau nggak baca ini mungkin aku tahunya Komodo ya ada di Pulau Komodo. Salut sama Mbak Dian.Tiap nulis bisa panjang lebar gini...
BalasHapusHampir sama Kayak Mbak Nunung, aku tahunya komodo itu di Pula Komodo, ternyata ada di beberapa pulau lain termasuk Rinca. Fakta tentang binatang ini lumayan unik ya. Mulai berpenis ganda untuk komodo jantan sampai cara berkembang biak yang juga dua cara. Jatah makannya pun uwow banget. 1 kerbau lho, itu buanyak. Tapi ya emang sebulan sekali kan ya. Wajar.
BalasHapus