Rahasia Agar Tetap Mesra
Rahasia agar tetap mesra dengan pasangan sepanjang masa? Hmm..apa ya? Memang bisa mesra terus-terusan sama pasangan? Bisa,,,, tapi di dunia maya. Ups! Yang ada rumah tangga pasti dihiasi perselisihan, eyel-eyelan, bantah-bantahan dan bunga-bunga lainnya yang bikin hubungan suami istri menjadi berwarna-warni. Yup, saat awal menikah, semua memang terasa indah. Macam Rey Mbayang dan Dinda Hwau yang uwuuu ituuuh. Lalu, beberapa tahun berlalu, lewatlah sudah masa bulan madu. Jangankan bersikap mesra, waktu untuk berdua saja kadang tak ada. Lantaran kesibukan pekerjaan juga urusan rumah dan anak-anak yang tak berkesudahan. Hiks!
Lalu adakah rahasia agar tetap mesra dengan pasangan sepanjang masa? Berikut sedikit sharing dari saya dan suami yang sudah 18 tahun menikah...Etaapi bukan hanya berdasarkan pengalaman sendiri, karena mungkin diantara teman-teman bahkan ada yang lebih lama menikah jadi pasti lebih berpengalaman lagi. Tapi, tips ini juga hasil dari mengamati dan meneladani "kemesraan" kedua orang tua saya yang sampai saat ini Alhamdulillah masih sehat kondisinya di usia pernikahan yang ke-57 tahun. Bapak saya saat ini berusia 82 tahun, sementara Ibuk 75 tahun dan mereka masih berdua kemana-mana, melakukan banyak hal berdua, pokoknya damai rukun sentosa, beneran role model hidup berumah tangga bagi saya.
Nah, sejatinya apa sih rahasia agar tetap mesra dengan pasangan sepanjang masa?
1. Jadikan Agama Dasarnya
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah atas setengah yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)
Alangkah indahnya jika pasangan suami istri menjadikan pernikahan sebagai sarana untuk menggenapi sisi keagamaannya. Semakin mendekatkan diri pada Allah dengan beribadah bersama, mengkaji ayat suci berdua, berbarengan menjalankan puasa juga saling mengingatkan banyak kebaikan lainnya. Dengan demikian, selain ibadah makin kuat dan semangat, hubungan suami istri pun akan bertambah erat.
2. Prioritaskan Pasangan
Prioritaskan dulu pasanganmu, baru anak-anakmu, pekerjaan, kegemaran, teman-teman dan sisi lain kehidupan. Jika hubungan pasangan suami istri serasi maka yang lain akan mengikuti. Jangan sampai saat sudah ada anak, istri jadi lalai melayani suami, atau karena alasan kesibukan pekerjaan, suami abai pada istri. Agar benih-benih cinta tetap terpelihara, biasakanlah saling curhat layaknya sahabat, berbalas pesan, saling memberikan pujian, bertukar hadiah, atau sekedar berbagi tawa sembari nge-teh berdua.
3. Jujur itu Mujur
Kejujuran mutlak adanya untuk melanggengkan hubungan. Ungkapkan perasaan pada pasangan. Kemukakan pendapat, tapi jauhi debat. Sampaikan alasanmu jika memang tak setuju, tak perlu ragu. Dengarkan pula sarannya. Libatkan pasangan dalam pengambilan keputusan. Keterbukaan menjadi kunci utama dalam menyelesaikan persoalan. Dalam hal keuangan misalnya, biasakan terbuka tentang pendapatan pada pasangan, dan jujur saat membiayai kepentingan pribadi, apalagi kalau besar jumlahnya. Karena hal keuangan ini seringkali jadi masalah rumah tangga akibat ketidakterbukaan antara keduanya. Seperti saat beli sepeda misalnya, kalau harganya 5 juta ya jangan bilang istri cuma sejuta, ntar tiba-tiba dijual istri 500 ribu pas suami gatau gimana coba?
4. Tampil Menawan untuk Pasangan
Berpenampilan menarik di depan pasangan adalah salah satu kunci keharmonisan pernikahan. Bagaimana bisa mesra hubungannya, jika istri tiap kali di rumah bersama suami hanya berdaster kumal, padahal saat pergi ke luar rumah ia cantik berdandan. Pun apa artinya saat suami pergi bekerja, berpakaian sedap dipandang mata dari ujung kaki hingga kepala, tapi ketika di depan istrinya ia malas membersihkan badan juga enggan mengganti pakaian. Pantaskanlah penampilan untuk menyenangkan hati pasangan.
5. Sadari, Tak Ada Pernikahan yang Sempurna
Pasangan juga manusia biasa yang ada baik dan buruknya. Terima kelebihan juga kekurangannya. Saling mengisi dan melengkapi. Hindari membesarkan hal-hal kecil. Jangan hanya karena suami ceroboh menaruh sikat gigi di kamar mandi, kemarahan istri sudah menjadi-jadi. Jangan pula ketika masakan istri keasinan, suami mengucapkan kata yang menyakitkan.
Jika ada kesalahan dan kekurangan pada pasangan hidup, maka segera ingatlah kebaikan-kebaikannya, jasa-jasanya, serta kelebihan-kelebihannya. Jangan sampai kita dihasut oleh setan yang berusaha menjadikan kita hanya mengingat kejelekan dan keburukannya saja. Pastikan saat ada riak dan ombak selama menjalani pernikahan, pasangan suami istri selalu bersatu bahu-membahu menjalani pernikahan dengan berpegang teguh pada tuntunan Al-Quran dan teladan Rasulullah. Sehingga suami istri akan senantiasa tetap mesra dengan pasangannya sepanjang masa.
See, tips agar tetap mesra dengan pasangan sejatinya adalah hal-hal yang sudah kita lakukan di keseharian. Sekali lagi artikel ini bukan bermaksud menggurui, tetapi menjadi pengingat diri saya pun membagikan semangat pada teman-teman semua.
Yuk, kita kuatkan lagi hubungan sehingga pasangan suami istri akan sebumi sesurga-Nya dan selalu Sakinah Mawaddah Warahmah dalam keberkahan-Nya! Syukur-syukur bisa semesra Rey dan Dinda...#eaaaa 💕
Salam Semangat
Terima kasih sudah berkunjung teman-teman:)
BalasHapusSemuanya benar banget mba, terutama yang nomor satu harus melibatkan Tuhan dalam keluarga, ibarat tali rangkap tiga pasti lebih kokoh
BalasHapusAw aw aw.... co cwit. Semoga kita semua selalu di beri kemesraan bersama pasangan hidup kita ya mba ����
BalasHapusAhh, luar biasa bapak ibunya. AKu sendiri kan gak ada role model dr orangtua ya, karena ibu menjanda sejak usia 35 tahun. Jadi awalnya beneran blank. Baru di usia pernikahan ke-10 ini aku belajar. Lebih-lebih urusan keterbukaan, pokok e sekarang aku selalu bilang kalau punya keinginan atau ada ketidakcocokan. Karena harus kuakui best friend-ku tuh ya cuma suami.
BalasHapusWaow...bapak-ibu masih langgeng di usia pernikahan ke-57. Aku engga ada apa-apanya iniii...Tipsnya cocok banget mb Dian. Kadang sih aku suka buka-buka foto lama, biar tetap menyala-nyala. Eaa apanya yg menyala-nyala. Hehe...Semoga mb Dian dan suami sakinah mawaddah wa rahmah yaaa...
BalasHapusPanutanku mbaaaak Dian, muaah... Senang banget kalau kita bisa saling melengkapi dengan pasangan ya mbak. Bagi Dewi salah satu hal yang kadang sepele, yaitu malas dandan kalau dirumah, hihihi... Setidaknya kita menjaga penampilan ya mbak agar suami tetap liat cantiknya sangviatri, uhuy�� makasih mbak Dian sharingnya.
BalasHapusYuni bisa jadikan ini sebagai pelajaran nih. Selain melihat langsung ke ibu dan bapak yuni.
BalasHapusKalau dipikir-pikir, benar juga. Berumah tangga mah nggak selalunya tenang dan adem. Kadang ada riaknya juga.
Semoga makin langgeng, Mbak Dian. Jodoh dunia akhirat. Aamiin.
Pernikahan orang tua yang harmonis memang bisa dijadikan contoh bagi anak-anak mereka ya...dan yang pasti harus selalu menyandarkan agama sebagai dasar agar tetap harmonis.
BalasHapusbener banget, mbak. anak biasanya akan berkaca pada bagaimana rumah tangga orang tuanya. ya.. nggak semua hasilnya sama, sih karena tergantung dianya juga. Tapi paling tidak jika ada masalah dalam rumah tangga saran orang tua yang harmonis pasti akan mengarah pada terbentuknya rumah tangga yang harmonis juga. Dan saya setuju banget pada poin pertama dan kedua. sebenarnya sih semua setuju, tapi melandasi perkawinan dengan agama dan mengutamakan pasangan bisa jadi kunci harmonisnya rumah tangga. semoga sakinah mwaddah wa rahmah, ya mbak... tukun sampai kaken kaken, ninen ninen.
BalasHapusya ampun terharu banget sama Ibuk dan Bapaknya mba Dian, hingga akhirnya menjadi panutan anak-anaknya dalam membangun rumah tangga bahagia. Aku setuju mba, saling memberi hadiah, bs menyenangkan pasangan. Gak harus dengan yang mahal, tapi hal sederhana jika disertai komunikasi yang baik pasti jadi uwuuuw juga hehe. Dan aku juga gak penganut, terima aku apa adanya, kita sebagai pasangan harus saling bertumbuh, meningkat dalam ilmu atau dalam hal bersosial. Ah, pokoknya semoga Ibu dan Bapak mba Dian sehat selalu, dan mba Dian sekeluarga bahagia seterusnya. Amin :)
BalasHapus