Wisata Sungai Chao Phraya
Wisata Sungai Chao Phraya (Chao Phraya Boat Tour) alias tur perahu di Sungai Chao Phraya adalah agenda saya dan rombongan setelah mengunjungi Wat Arun. Ini sekalian arah pulang dari sana, jadi perahu sengaja disewa hanya untuk rombongan kami saja. Kemudian mengarah menjauh dari dermaga untuk menikmati sejenak kota Bangkok dari atas aliran Sungai Chao Phraya, serta bercengkerama dengan 'penghuni' sungainya?
Ha? Penghuni? Iyaaa...
Penasaran? Yuk, mari!
Tentang Sungai Chao Phraya
Chao Phraya mengalir sepanjang 372 kilometer melintasi hampir seluruh kota di Thailand dari Utara sampai Selatan, diantaranya kota Chainat, Ang Tang, Ayyutaya, dan masih banyak lagi. Aliran sungai ini mengalir dari Bangkok hingga bermuara di Teluk Thailand dan memiliki banyak fungsi sehingga bisa dikatakan merupakan sungai penting di negeri Gajah Putih ini.
Nah, Sungai Chao Phraya dulu kala menjadi trasportasi utama. Nama aslinya adalah “Mae Nam” Chao Phraya. Di mana kata ‘Mae’ dalam bahasa Thai berarti ‘Ibu’ sedangkan ‘Nam’ berarti air. Sedangkan nama Chao Phraya diambil dari Chao Pi’a yang menunjukkan bahwa sungai ini menjadi sungai utama pada masa kejayaan Kerajaan Siam. Sehingga Chao Phraya juga ternama dengan julukan “The River King”
Sungai Chao Phraya dikenal juga sebagai alat transportasi di Thailand. Tersedia Bus Sungai (River Bus), Feri Penyeberangan (Cross River Ferry), dan Taksi Air (River Taxi), sebagai alat transportasi bagi warga dan wisatawan yang memerlukan.
Menyusuri Sungai Chao Phraya
Berbeda saat menuju ke Wat Arun di mana saya dan rombongan menyeberang dengan menggunakan Bus Sungai, maka pulangnya kami menggunakan Taksi Air yang ukurannya lebih kecil dari yang tadi.
Taksi Air ini bisa memuat sekitar 20-an orang dengan posisi duduk semua. Dikendarai oleh seorang pengemudi, taksi air ini berkecepatan sedang sehingga kita bisa menikmati pemandangan di kanan dan kiri.
Nampak di kiri kanan bangunan yang rapi dan bersih untuk ukuran di tepi sungai. Beberapa dari bangunan ini memiliki dermaga sendiri sehingga memudahkan naik dan turunnya penumpang jika ingin lewat jalur air. Juga, sepertinya meski mereka (bisa jadi) hadap ke jalan raya, secara estetika juga terlihat fasad bangunan menghadap ke arah sungainya. Sehingga kita tidak melihat "pantat" gedung tapi juga bisa memandang "wajah"nya.
Wisata naik perahu di Bangkok sungguh menyenangkan. Ombaknya tenang membawa kita mengarungi sungai di kota yang menyajikan pemandangan menawan. Tur sungai ini merupakan cara mudah untuk menikmati kota Bangkok dalam waktu yang singkat. Jelajahi keagungan ibu kota Thailand, dengan menaiki perahu di sepanjang sungai utamanya yang mengalir di sekitar gedung pencakar langit, pasar, rumah mewah, kuil, perumahan, pusat perbelanjaan, dan area terbuka hijau yang indah.
Yup, jika kota lainnya mungkin cocok untuk dijelajahi dengan berjalan kaki, Bangkok adalah destinasi yang tepat untuk wisata perahu ini. Tak hanya itu, banyak warga dan wisatawan yang menggunakan alat transportasi air sebagai sarana untuk pergi kemana saja tanpa pusing melintasi padatnya lalu lintas kota. Maka tak heran perahu saya berpapasan dengan aneka jenis kendaraan air bak kecil maupun besar.
Memberi Makan Ikan Patin Penghuni Sungai Chao Phraya
Nah, saat sedang melihat pemandangan, tour guide kasih info jika kami akan memberi makan ikan patin, sang penghuni sungai ini. Pakannya adalah roti tawar yang sudah disediakan oleh pengemudi perahu, jadi bisa membeli jika mau. Saya pun beli roti tawar segebok seharga 100 Baht (47 ribu) dan membagikan ke suami dan anak-anak.
Memang, sungai Chao Phraya punya “penghuni” yang selalu menyambut setiap perahu wisatawan. Mereka ikan patin berukuran besar dalam jumlah ribuan. Pengemudi perahu akan berhenti dan memberi kesempatan penumpang memberi makan ikan. Kita bisa menyobek-nyobek roti itu dan melemparkan ke sungai. Para penghuni sungai pun akan berebut menikmati camilan ini.
Nah, orang Thailand percaya jika ritual memberi makan ikan di sungai ini berguna untuk membuang sial. Ikan-ikan ini juga pantang ditangkap karena akan mengundang musibah. Tapi, jika kita nampak melihat ikan patin berwarna putih, konon itu menjadi firasat akan datangnya berkah. Tapi, karena keasyikan saya enggak perhatian apa ikan yang saya beri makan putih atau hitam kwkw.
Setelah puas bercengkerama dengan ikan, rombongan pun mengarah ke dermaga yang ada di dekat mal dan bis sudah menunggu di sana untuk jadwal selanjutnya, makan malam ke Picnic Hotel. Ya, meski menginap di Centre Point Hotel Pratunam, jadwal makan disesuaikan oleh travel yang mengurus paket turnya ke restoran yang halal makanannya. Jadi makan apa saya di sana? Tunggu edisi #perginyakapannulisnyakapan chapter Thailand ya! haha
See Ya!💗
Ikan Patin di Sungai Chao Phraya |
to travel is to live
Terima kasih sudah singgah...
BalasHapusSaya ingat terakhir ke sini 10 tahun lalu, ngasih makan ikan gitu pas kita lagi di perahu, gelang emasnya hampir lepas haha.. Untung segera lihat dan sigap.
BalasHapusSemoga nanti bisa ke sini lagi deh ketika pandemi sudah kelar.
Iya, ..saya dagdigdug tuh anak sulung saya pegang HP sambil deket-deket ke arus sungai..dengan santai pula. haha. Padahal tuh HP baru dibeli buat dia, kuatir terlepas dari tangan
HapusAamiin, semoga semua segera membaik kondisinya ya
Wah, aku pas naik perahu di sini kok nggak diarahkan buat kasih makan ikan yhaaa, hiks hiks. Pengin main2 ke Thailand lagiii, kulinernya endeus, asalkan guide kita ngasih tau lokasi resto/warung yg halal ya mbaaa
BalasHapusIya, dekat situ, Mbak..lumayan sekitar 1 jam wisata sungainya
HapusIni ada dalam pelajaran sekolah loh, chau phraya, makasih udah kasi wisata virtual huhu
BalasHapusIya, sungai utama di Thai ini
HapusAkhirnya aku bisa melihat sungai Chao Phraya melalui postingan mba Dian ini :)
BalasHapusSemoga aku bisa punya rejeki bisa mengunjungi lokasi ini :) krn aku blm pernah ke Thai
Aamiin
HapusWah mba lihat foto-foto ini aku jadi pengen jalan-jalan ke Thailand. Mbakku juga pernah kesana, lihat foto-fotonya bagus semua. Mupeng suatu saat pengen juga bisa traveling ke Thailand.
BalasHapusAamiin, semoga bisa
HapusEh bisa ngasih makan ikan langsung begitu juga ya. Pasti senang tuh anak anak kalau bisa ngasih makan hewan. Padahal itu kan sungai luas, segimana nanam ikannya ya hehehe
BalasHapusmemang ikan asli situ, mbak bukan dipelihara
HapusMba Dian, itu namanya sungai tapi serem juga kek danau atau lautan hihihi.
BalasHapusBelom pernah ke Thailand, tapi sering baca postingan orang, baru kali ini baca tentang sungai Cao.
Biasanya bahas makanan seafoodnya yang bikin ngiler :D
Semoga nanti suatu saat bisa ke sana, buat shoping barang lucu sih, kalau ngasih makan ikan nomor sekian, hahahaha
kwkw...iya mending shopping ya
Hapusunik aja bisa wisata air dan lihat sudut kota yang berbeda
Asyik banget nih peperahuan kayak gini. Apalagi bisa lihat dan ngasih makan ikan patin yang gede-gede.
BalasHapusiya, sensasinya beda
Hapushiks kapan Indonesia punya sungai sejernih ini?
BalasHapusYang bisa dilayari sambil ngasih makan ikan
Apa Indonesia harus kembali ke sistem kerajaan lagi seperti Thailand ya?
Oh tidaaaaaakkkkkkk :D :D
jangan..rajanya istrinya banyak eh
HapusUnik2 banget bentuk alat transportasi airnya ya, bisa betah berlama-lama deh kayaknya di situ. Pemandangan seru ni. Semoga saja saya bisa ke sana. 😁
BalasHapusIya, kapal kecil sampai besar di sungai ini ada
HapusWaahh seru juga ya ternyata wisata airnya Thailand. Saya belum pernah nyobain. Bisa melihat keindahan kota dari sudut yang berbeda. Kapan balik ke sana cus deh cobain
BalasHapusiya, bisa menikmati sudut kota yang berbeda
HapusWuaaaa ternyata penghuninya tuh Ikan Patin. Unik ya, memberi makan ikan Patin bisa untuk buang sial. Mana tau roti tawarnya sempat tertangkap sama ikan patin putih ya.
BalasHapusiya kata orang sana begitu, dan ini ikannya ga boleh ditangkap
HapusMbak Diaaan...Jauh-jauh ke Thailand ngasih makan ikan patin ya :)) Kenapa nggak di sini aja? Eh iya, di sini air sungainya keruh dan banyak sampah :(
BalasHapusNah sungai di sini dah ga kelihatan ikannya lagi
HapusMelihat foto-foto mbak membuatku merindukan momen pertama kali menyusuri Chao Phraya tahun 2018. Sungai yang digunakan sebagai tempat berlalu lalangnya transportasi air di Bangkok. Aku suka banget naik perahu disini karena inilah baru pertama bisa naik perahu di sungai tapi pemandangannya skyscraper. Meskipun warna airnya luar biasa banget kurang menggoda tapi setidaknya suasana di sekitarnya buat happy.
BalasHapusAh seru ya mbak wisata sungai..
BalasHapusKalimantan punya potensi untuk dikemabangkan spt ini ya kan mbak?
Serunya wisata menyusuri sungai gini. Saya belum pernah merasakannya euy. Atau kalau di Lombok dibuat beginian juga kayaknya bagus tuh..tapi ya gitu, sungainya mesti ditata dulu.
BalasHapus