Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"!
Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat", menjadi pembahasan pada webinar yang saya ikuti bersama Nestlé Indonesia, Rabu, 30 September 2020 lalu. Sebuah acara yang memberi banyak pencerahan, mengingat selama ini saya seringkali ngasal saat membeli produk pangan.
Memang sih biasanya, saya memperhatikan kemasan produknya. Tapi hanya membaca tanggal kadaluwarsa dan melihat label “Halal” nya saja. Apalagi, kalau udah tahu itu produknya enak dan jadi favorit keluarga, kadang malah main beli saja, enggak perhatikan lagi kandungan gizinya.
Duh!!
Tapiiiii, semenjak pandemi COVID-19 datang menerjang bumi, saya dan keluarga semakin semangat menjaga kesehatan, terutama asupan gizi supaya tetap bagus kekebalan diri. Mengingat, asupan makanan yang sehat dan bergizi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk bertahan di tengah masa pandemi COVID-19 ini.
Namun sayangnya, tingginya konsumsi gula, garam, dan lemak dalam makanan yang umum dikenal di tengah masyarakat Indonesia, ternyata berkontribusi memicu munculnya penyakit tidak menular. Sehingga saya mesti lebih peduli saat mengonsumsi produk pangan dengan memperhatikan label gizi yang ada pada kemasan.
Terlebih setelah mengikuti acara webinar ini, saya jadi mengerti dan pasti akan memilih produk pangan dengan logo "Pilihan Lebih Sehat" nanti.
Memang ada?
Ada doooong!!
Yess, Nestlé Indonesia hadirkan produk dengan logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk membantu konsumen lebih cerdas dalam memilih produk pangan. Tentunya ini ditujukan buat saya dan kita semua, agar lebih sehat kini dan nanti!!
Tentang Nestlé Indonesia
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A., produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Sebagai perusahaan di bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, Nestlé telah beroperasi selama lebih dari 150 tahun dan hadir di 189 negara dengan lebih dari 2.000 merek yang seluruhnya memiliki tujuan yang sama yaitu menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang.
Nestlé Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan mempekerjakan sekitar 3.300 karyawan dan memiliki tiga pabrik di Indonesia yang memproduksi susu, makanan dan minuman dengan merek-merek terkenal seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, LACTOGROW, CERELAC, KITKAT, BEAR BRAND, KOKO KRUNCH, NESTUM dan lain-lain.
Nestlé merupakan perusahaan makanan dan minuman dengan pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) terbesar di dunia, yang terdiri dari 40 pusat teknologi produk dan Penelitian dan Pengembangan di seluruh dunia. Di Asia, Nestlé memiliki pusat Penelitian dan Pengembangan di Beijing, Shanghai, Singapura dan Gurgaon.
Nah, sejalan dengan komitmen dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang, hari ini Nestlé Indonesia mempersembahkan produk minuman siap konsumsi, yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND, yang sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat "
Di mana hal ini didasari, selama masa pandemi, masyarakat mulai menempatkan perhatian khusus terhadap gaya hidup yang lebih sehat, salah satunya dengan menjaga pola makan dan asupan gizi.
Sementara, dengan banyaknya pilihan produk pangan yang beredar di pasaran, konsumen sering bingung untuk menentukan pilihan produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi baginya, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak yang dikonsumsinya.
Maka, dalam rangka komitmen Nestlé Indonesia, diadakanlah webinar "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” yang dipandu oleh Melisa Gandasari dengan menghadirkan narasumber:
- Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)
- Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP – Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)
- Dr. Rimbawan – Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor Indonesia
- Ganesan Ampalavanar – Presiden Direktur Nestlé Indonesia
- Debora Tjandrakusuma – Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia
- Donna Agnesia – Ibu Inspiratif
Host - Melisa Gandasari |
Dukungan Nestlé Indonesia untuk Pangan Sehat Indonesia - Ganesan Ampalavanar
Nah, Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur Nestlé Indonesia membuka webinar "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat”, yang dihelat secara live streaming dari akun Youtube Nestlé Indonesia.
Ditegaskan oleh Mr. Ganesan bahwa sebagai perusahaan makanan dan minuman, Nestlé terus berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan dari produksi dan distribusi produk untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga Indonesia.
Di samping memproduksi makanan dan minuman bergizi yang beberapa varian produknya telah mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat”, Nestlé Indonesia juga ingin ikut serta dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya membaca label makanan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya, serta memainkan perannya berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Maka sehubungan dengan hal tersebut, Nestlé Indonesia mengadakan acara Webinar dengan tema Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk membahas pentingnya membaca label makanan, mengulas cara memahami label makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi seimbang ini.
Lebih lanjut Mr. Ganesan menjelaskan bahwa tujuan Nestlé Indonesia adalah untuk:
✔Mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi produk pangan berkualitas dengan membangun kebiasaan membaca kemasan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko penyakit tidak menular (PTM) serta meningkatkan kualitas hidup.
✔Mensosialisasikan manfaat dan penerapan dari logo "Pilihan Lebih Sehat" dalam membantu masyarakat memilih produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi individu.
✔Berbagi informasi seputar langkah-langkah nyata yang dapat diambil dari pemerintah, industri, akademisi, serta masyarakat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang serta pembatasan asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia merupakan sebuah masalah yang membutuhkan perhatian kita semua, dan kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk mendorong konsumen agar dapat memilih pangan yang lebih sehat. Hari ini, dengan bangga saya persembahkan produk Nestlé dengan logo “Pilihan Lebih Sehat” yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND,” tegas Mr. Ganesan Ampalavanar menutup sambutannya.
Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM
"Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dengan 71% kematian di seluruh dunia (WHO, 2106). Di mana lebih dari 3/4 kejadian kematian ada di negara dengan pendapatan rendah dan menengah, dengan 46% kematian di usia <70 tahun. Menurut WHO ada 5 faktor risiko penyebab, yakni: tekanan darah tinggi & kolesterol tinggi dalam darah, kurangnya asupan buah dan sayur, obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan penggunaan tembakau"
Demikian Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), menjelaskan dalam pembukaan webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat", mewakili Badan POM RI.
Disampaikan Bu Tanti jika dilihat dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, peningkatan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, dan jantung diprediksi akan berlanjut.
Data dari Riskesdas Kementerian Kesehatan di tahun 2018 menunjukkan, di Indonesia, 5:100 orang mengonsumsi lebih dari 50 gram gula per harinya. Sedangkan untuk garam, sebanyak 53:100 orang mengonsumsi garam melebihi 2.000 mg per hari. Lalu, 27:100 orang mengonsumsi lemak lebih dari 67 gram per hari.
"Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebih, ditambah kurangnya aktivitas fisik dan penggunaan tembakau, berisiko pada meningkatnya penyakit tidak menular. Untuk menekan risiko tersebut, perhatian dan kesadaran masyarakat atas asupan gizi seimbang menjadi penting untuk ditingkatkan," tegas Bu Tanti.
Nah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah merilis kebijakan tentang pengaturan asupan gizi harian dengan mempromosikan pola pangan sehat.
Maka dari itu, masyarakat perlu mulai membiasakan diri membaca label produk pangan dengan cermat. Apalagi, survei dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) menunjukkan bahwa konsumen hanya memperhatikan logo halal dan tanggal kedaluwarsa yang terdapat dalam kemasan, sedangkan kesadaran untuk membaca label gizi masih tergolong rendah.
Sehingga dalam membantu Indonesia mewujudkan visi Indonesia Sehat 2025, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025, perlu adanya dukungan aktif dari setiap individu dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menerapkan pola konsumsi pangan yang sehat.
Seperti yang tertulis dalam Peraturan Badan POM Nomor 22 Tahun 2019, Badan POM mewajibkan seluruh produsen makanan dan minuman mencantumkan Informasi Nilai Gizi (ING) pada label produk pangan.
Peraturan ini juga mengatur desain ING yang mudah dipahami konsumen serta pengaturan pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat”. Produk yang memiliki logo “Pilihan Lebih Sehat” pada kemasannya berarti telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat berdasarkan kandungan GGL dibandingkan dengan produk sejenis dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Logo "Pilihan Lebih Sehat" dalam tahap awal akan hadir dalam sejumlah produk, seperti minuman siap konsumsi, pasta, serta mie instan.
"Diharapkan dengan penerapan label gizi yang customer friendly ini akan membantu konsumen untuk memilih jenis pahan olahan sesuai kebutuhan. Dan untuk mencapai tujuan ini diperlukan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan Indonesia Sehat, SDM Unggul, Indonesia Maju," pungkas Bu Tanti.
Pembicara webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat" |
Mengenal Logo "Pilihan Lebih Sehat" - Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP
Sementara, Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu , Badan POM, yang menjadi pembicara pertama di sesi diskusi webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat" ini, mengungkap alasan pemberian logo "Pilihan Lebih Sehat", pada ketiga jenis produk pangan tersebut.
"Pasalnya, produk minuman siap konsumsi, pasta, dan mie instan saat ini relatif tinggi konsumsinya, dan produk itu menyumbang kelebihan garam, gula, dan lemak di masyarakat," terang Bu Ega.
Bu Ega yang menyampaikan materi tentang Mengenal Logo "Pilihan Lebih Sehat" menyebutkan jika para konsumen sering bingung dalam menentukan pilihan produk pangan yang tepat untuk mereka. Pada saat yang bersamaan konsumen kurang mengerti keterangan yang tercantum pada label gizi di kemasan pangan yang dibelinya.
Nah, dengan banyaknya pilihan produk pangan yang beredar di pasaran, konsumen sering bingung untuk menentukan pilihan produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi baginya, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membaca dan memahami Informasi Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan. Sementara, survei Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa konsumen lebih memperhatikan logo halal dan tanggal kedaluwarsa yang terdapat dalam kemasan, sedangkan kesadaran dan pengertian dalam membaca label gizi masih tergolong kurang.
Maka, logo “Pilihan Lebih Sehat” hadir untuk mempermudah konsumen Indonesia memilih produk pangan dengan bijak. Dalam upaya membantu konsumen Indonesia untuk memahami Informasi Nilai Gizi, Badan POM mengeluarkan peraturan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan, yang mengatur desain label agar lebih mudah dipahami, serta pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat”.
Dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” konsumen bisa lebih mudah memilih produk pangan yang tidak mengandung pemanis buatan, serta lebih rendah kandungan gula, garam, dan lemak dibandingkan dengan produk sejenis, dengan tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Kemudian Bu Ega menambahkan, produk yang dapat mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat" harus memenuhi syarat komposisi gula, garam, dan lemak maksimal yang dianjurkan Pemerintah.
"Pada kelompok minuman yang siap dikonsumsi, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan, jumlah kandungan gula maksimal adalah enam gram per 100 ml. Sedangkan produk pasta dan mie instan, jumlah kandungan lemak tidak lebih dari 20 gram per 100 gram, dan garam tidak lebih dari 900 miligram per 100 gram," tegas Bu Ega.
Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu BPOM |
Dr. Rimbawan, Departemen Gizi Masyarakat IPB
“Membaca label gizi pada kemasan merupakan salah satu solusi dalam membantu konsumen untuk lebih cerdas dalam memilih produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengetahui seberapa besar sumbangan zat gizi tertentu yang berasal dari produk pangan yang kita konsumsi. Dalam keseharian, pemenuhan asupan gizi seimbang secara teratur akan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh kita secara umum, dan selanjutnya dapat mendukung produktivitas kita.”
Demikian disampaikan Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, di kesempatan webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat".
Dijelaskan oleh Dr. Rimbawan jika memahami label gizi pada produk olahan penting untuk memastikan asupan makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan tubuh. Juga diingatkan agar masyarakat memperbaiki pola makan. Hal ini tak lain untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Risiko tekanan darah tinggi, berat badan bertambah, kolesterol, dan tingginya kadar glukosa darah bisa dihindari dengan mengubah pola makan kita.
Konsumsi gula, garam, dan lemak per hari yang disarankan, yaitu empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, serta lima sendok makan lemak. Dr. Rimbawan juga menyebutkan, penelitian yang dilakukannya bersama BPOM di tahun 2018 yang menemukan rendahnya kesadaran individu untuk membaca label pangan.
"Dari responden yang kami teliti, ada 69,4 persen yang masih jarang membaca label pangan. Selain itu kami juga menemukan, individu yang membaca label pangan atau informasi nilai gizi pada produk pangan memiliki kesehatan yang lebih baik, dan mereka mengonsumsi makanan yang lebih sehat," papar Dr. Rimbawan.
Dr. Rimbawan, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor |
Lalu, bagaimana caranya memilih produk pangan berdasarkan label gizi ini?
Dr. Rimbawan memberi saran:
1. Lihat Daftar Bahan
Periksa apakah "Daftar Bahan" memberi gambaran umum mengenai "komposisi" bahan penyusun produk pangan olahan. Nah, bahan-bahan disusun dari jumlah terbanyak hingga jumlah terkecil. Komposisi yang ditulis paling depan, itulah yang jumlahnya paling banyak.
Contohnya, sebuah produk mencantumkan bahan penyusun sebagai "gula, air dan konsentrat buah". Maka, sebagian besar produk terbuat dari gula dan bahan yang paling sedikit adalah konsentrat buah.
2. Waspadai Ada Bahan yang Berisiko Terhadap Kesehatan
Bahan yang berisiko terhadap kesehatan bila dikonsumsi berlebihan, termasuk gula, garam dan lemak. Anjuran yang diberikan adalah "lebih sedikit lebih baik".
Pasalnya, asupan tinggi dari bahan tersebut seringkali dikaitkan dengan terjadinya obesitas, jantung koroner, stroke hingga diabetes.
3. Perhatikan Kandungan Nilai Gizi Informasi pada Kemasan
Nilai gizi yang diberikan dalam satuan per saji, per 100 gram atau per 100 ml dan disajikan pula persen terhadap Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Konsumen bisa membandingkan kandungan zat gizi dari berbagai merek pangan tertentu.
Dr. Rimbawan juga mengingatkan, perhatikan juga kandungan vitamin, mineral, serat dan protein yang masih harus ditingkatkan konsumsinya bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jika ada logo "Pilihan Lebih Sehat", maka produk itu punya kadar zat gizi tertentu yang lebih baik untuk kesehatan dibandingkan produk sejenis.
4. Dapatkan Nilai Lebih
Ingat periksa harga per sajian produk pangan dan cek berapa banyak porsi yang bisa didapat dari kemasan yang ada. Dua hal bisa diperhatikan, yakni berat bersih yang merupakan jumlah produk di dalam kemasan, juga jumlah porsi dalam kemasan yang bisa membantu kita memutuskan apakah produk itu sebanding dengan harganya.
5. Perhatikan Densitas Energi
Kepadatan energi mengacu pada rasio kalori terhadap berat makanan. Lebih sedikit kalori per takaran saji pada umumnya lebih baik untuk mengatur berat badan. Pangan dengan densitas energi lebih rendah akan membantu konsumen merasa kenyang karena ukuran porsi relatif lebih besar, tapi jumlah kalori relatif rendah.
6. Pahami Klaim Pangan
Pahamilah bahwa produk yang diklaim nol kalori sebetulnya bisa mengandung hingga empat kalori per porsi. Sedangkan produk bebas lemak bisa mengandung hingga 0.5 gram lemak per porsi. Produk rendah lemak bisa memiliki tiga gram untuk produk padat dan 1,5 gram lemak untuk produk cair.
Kemudian, Dr. Rimbawan mengajak masyarakat untuk membiasakan diri membaca label pangan agar bisa memilih produk sesuai kebutuhannya. Label gizi merupakan media komunikasi antara produsen dan konsumen serta bentuk penghormatan terhadap hak konsumen atas informasi dan hak memilih.
"Tanggung jawab konsumen adalah membaca informasi pada label. Singkatnya, biasakan cek kemasan, label informasi gizi, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa pada produk pangan," ujar Dr. Rimbawan menyimpulkan.
Debora Tjandrakusuma – Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia
Sejalan dengan misi Nestlé Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia, Nestlé mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” di produk minuman kemasan siap konsumsi yaitu MILO UHT, DANCOW UHT, dan BEAR BRAND.
Tujuan yang ingin dicapai Nestlé Indonesia adalah mengedukasi masyarakat akan pentingnya membaca label pangan agar konsumen bisa memilih produk pangan yang tepat baginya untuk memenuhi kebutuhan gizi serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak sehari-hari.
Ya, Nestlé Indonesia merupakan salah satu produsen pangan olahan yang sudah mendaftarkan beberapa produknya untuk mendapatkan logo "Pilihan Lebih Sehat".
Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia, Debora Tjandrakusuma menjelaskan pada kesempatan webinar, saat ini produk minuman siap konsumsi seperti MILO, Dancow, dan Bear Brand sudah mendapatkan logo "Pilihan Lebih Sehat", dan akan mulai beredar di pasaran pada kuartal 4 tahun 2020.
Sebelumnya untuk produk MILO Activ Go dan Dancow, Debora mengatakan Nestlé sudah mengurangi kandungan gula dan mengganti dengan bahan yang lebih sehat.
“Sebagai produsen yang menyadari konsumsi gula, garam, dan lemak masyarakat Indonesia cukup tinggi, kami berkomitmen untuk mengurangi kandungan gula di produk kami. Seperti pada MILO Activ Go dan Dancow. Meski harus mengurangi kandungan gula untuk mendapat logo Pilihan Lebih Sehat dari Badan POM, kami menjamin cita rasa produk kami tetap akan disukai karena telah melalui tes konsumen,” tegas Bu Debora.
Debora Tjandrakusuma, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia |
Donna Agnesia - Ibu Inspiratif
Sementara, Ibu Inspiratif - Donna Agnesia, berbagi pengalamannya pada sesi webinar,
“Di samping menjadikan olah raga sebagai hobi, saya dan suami mencoba mengenalkan gaya hidup sehat pada anak-anak dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang. Dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” di produk pangan, kami sebagai konsumen menjadi lebih mudah memilih produk pangan yang kandungannya sesuai dengan rekomendasi dibandingkan produk pangan lain yang sejenis dan dapat membantu pemenuhan gizi seimbang keluarga,” ujar Donna.
Menurut Donna, menanamkan kebiasaan membaca label produk pangan pada anak sejak dini dapat membangun kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Membaca dan memahami label gizi pada pangan olahan penting untuk memastikan produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Sebagai orangtua yang menginginkan asupan gizi terbaik dan seimbang untuk anaknya, Donna Agnesia mengungkapkan jika sang suami, Darius Sinathrya adalah orang yang memerhatikan hal-hal rinci seperti label gizi. Biasanya, hal pertama yang diperhatikan Donna saat membeli produk olahan adalah masa kedaluwarsa. Tapi setelah menjadi orangtua, dia dan Darius menjadi lebih teliti demi memastikan asupan garam, gula dan lemak dari hidangan yang disantap buah hatinya betul-betul seimbang. Tidak berlebihan, tapi juga tidak kekurangan.
Sementara, selama pandemi, aktivitas belanja biasanya dilakukan Donna dan Darius berdua. Donna akan menyerahkan urusan memeriksa label gizi kepada sang suami.
"Aku belajar baca label pangan karena Darius, dia orangnya lebih detail. Penginnya semua serba seimbang gizinya. Selain sehat, kan harus seimbang. Tapi, kalau baca belakang kemasan produk pangan, banyak banget tulisannya, kecil-kecil pula. Kalau belanja sama Darius, aku suruh dia yang baca, aku lihat tulisan yang besar saja, mata sudah plus ini," tutur Donna.
Maka, Donna menyambut baik adanya terobosan baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar label gizi dibuat lebih sederhana dan mudah dimengerti. Apalagi jika produk minuman siap konsumsi serta mi dan pasta instan yang memenuhi kriteria batasan kandungan gula, garam dan lemak yang sudah ditetapkan pun dapat mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat". Pasti akan lebih memudahkan konsumen termasuk dirinya nanti.
Nah, buat teman-teman yang selama ini masih abai sama kandungan gizi produk minuman siap konsumsi atau Ready-to-Drink (RTD) sekarang jadi dimudahkan dengan kehadiran logo "Pilihan Lebih Sehat", kan?
Tapi yang harus diingat juga, produk dengan logo tersebut dikatakan lebih sehat jika dibandingkan dengan produk sejenis, dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar yaaa.
Baiklah, untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Nestlé mengambil bagian dalam membangun generasi Indonesia yang lebih sehat, silakan langsung berkunjung ke http://bit.ly/SNpilihanlebihsehat ya....
Well, semoga infonya bermanfaat dan salam sehat! See Ya!! 💖
The Greatest Wealth is Health
Terima kasih sudah singgah:)
BalasHapusWah.. jadi lebih aware soal makanan dan minuman setelah baca postingan ini, terutama yang akan dikonsumsi anak. Thanks sharingnya mbak :)
BalasHapusbetul, mesti lebih peduli apalagi anak yang konsumsi
HapusPembicaranya keren-keren ya.
BalasHapusWalau nggak ikut webinarnya, tapi dari membaca tulisan ini, saya bisa dapat banyak pengetahuan juga.
Alhamdulillah, terima kasih
HapusWah, emang deh kalau Mbak Dian yang mengulas, pasti bagus dan lengkap. AKu makin ngangguk2 deh ooooh begitu :) Iya sih makanan yang terlalu banyak mengandung gula dll kurang baik bagi kesehatan tubuh kita. Pas belanja kudu ati2 baca dulu logonya ya. Anak2ku minum Milo tiap pagi nemenin sarapan persiapan PJJ :D
BalasHapusIya perlu memperhatikan kandungannya agar tak berlebihan saat dikonsumsi
HapusSaya sudah mengkonsumsi MILO sejak masih kecil. Sekarang anak-anak pun ikutan suka. Jadi, sebetulnya udah percaya aja ma kandungan gizinya. Tetapi, pastinya semakin senang kalau dicantumkan logo seperti ini
BalasHapusBenar, makin dikuatkan untuk komposisinya
HapusEh, Nestlé udah setua itu ya. Dan baru tahu kalau tersebar di berbagai negara. Sejak pandemi, aku pun jadi lebih peduli soal bahan makanan. Pilih yang sehat itu wajib
BalasHapusBetul, kesehatan yang utama nomor satu dari asupan nutrisi kita
HapusPas banget di masa pandemi mendapatkan informasi tentang produk sehat
BalasHapusTernyata logo memegang peranan penting dalam kemasan pangan
benar, logo yang mudah terbaca akan memudahkan konsumen pastinya
HapusMba Dian, apa karena akunya yang tipikal melankolis ya kalo mau beli sesuatu apakah itu produk makanan ataupun yang lainnya suka banget bandingin harga, berat produk, juga ngeliat komposisi dan bandingin dengan produk kompetitor.
BalasHapusPlus diskon juga deh, hihi
Nah, harga juga nih biasa kita bandingkan ya Mbak Shisca...sama kita
HapusAsik asik, kalo ada logo "Pilihan Lebih Sehat" ini sungguh memudahkan para emak tatkala grocery shopping, yeaayy! MILO favorit keluarga banget dah. Dengan adanya logo ini, jadi makin tenaaangg belanja produk2-nya NESTLE ye kan
BalasHapusbetul, Mbak logo lebih besar jadi kelihatan kalau ini pilihan lebih sehat
HapusDengan mempelajari logo di kemasan para konsumen jadi semakin pinter yaaa Dian
BalasHapusIya pintar untuk memilih yang lebih sehat
HapusKeluargaku konsumen Nestle juga Mba Dian dari lama. Soalnya produknya bukannya cuma enak tapi juga bergizi. Contohnya kayak suami aku, tiap bulan pasti nyetok Susu beard brand, dan Erysha juga nyetok tiap bulan sereal dari Cerelac. Rasa susu UHT milo juga suka, rasa coklatnya itu kerasa banget. Suka pokoknya mah ama nestle mah. Udah terpecaya berkualitas sjak dulu bahan-bahannya
BalasHapusBenar, karena sudah mumpuni di bidangnya
HapusSelama ini selalu doyan sama produk-produknya Nestle. Terutama produk susunya. Suka aja~ Terus baca postingannya mbak, jadi ngeh soal logo Pilihan Lebih Sehat.
BalasHapusIya, sesuai aturan dari BPOM untuk pencantuman logo yang akan memudahkan konsumen
HapusSebenarnya saya selalu berusaha membaca label di produk pangan. Sudah jadi kebiasaan saja, mungkin karena diajari ibu saya dulunya. Dengan webinar semacam ini semoga makin banyak yang aware dan berusaha memilih pilihan yang lebih sehat seperti produk Nestle
BalasHapusBenar, agar kita lebih peduli lagi
HapusLogo pilihan lebih sehat ini mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan makanan yang memang benar-benar sehat ya.
BalasHapusIya, jadi tahu kandungan nutrisi sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan
HapusBener banget, kita harus teliti sebelum membeli bahan makanan memang, apalagi untuk produk-produk yang sering kita konsumsi. Thank you mbak artikelnya, ini detail dan informatif banget isinya.
BalasHapusTerima kasih
Hapusbagus ya, sekarang perusahaan pemroduksi makanan semakin aware memberi edukasi pada masyarakat
BalasHapusbenerbanget, paling banter konsumen cuma lihat tanggal kadaluarsa
Karena ngga paham juga dengan komposisi bahan dan lain lain
Jadi tercerahkan setelah membaca tulisan mbakDian
terimakasih ya
Benar, Mbak...agar konsumen makin paham tentang kandungan nutrisi produk pangan yang dibeli dengan logo yang lebih mudah dilihat
HapusBener-bener ya rangkuman + ulasan materi yang mbak Dian buat lengkap banget. Bikin aku makin paham kalau memang sebagai konsumen kita harus cerdas dan peduli pada apa yang kita konsumsi. Kadang aku bingung baca table ingridients karena gak ngeeti cara bacanya gimana, arti bahan2nya apa. Untungnya nestle hadir membawa semangat "customer friendly". Semoga nestle terus berjaya
BalasHapusIya sesuai dengan aturan Badan POM agar lebih customer friendly info kandungan nutrisi produk pangannya
HapusWah bagus jg nih nestle menciptakan label seprrti itu, klo aku sih akan memilih produk yg jelas2 lebih sehat
BalasHapusIya, nantinya semua produk akan ada logonya setelah kandungan GGL disesuaikan aturan Badan POM
HapusNah, benar sekali ini, Mbak Dian. Selama ini, saya bila membeli sesuatu, hanya melihat saja label halal dan kadaluarsa. Padahal perlu nih, melihat label gizi juga. Jadi makanan yang kita konsumsi, tidak hanya halal, tapi juga sehat dan bergizi. Dan bagus sekali ini sosialisasi kepada masyarat, Mbak.
BalasHapusIya, Mas ini untuk memudahkan konsumen tahu jjika produk yang dibeli sesuai kebutuhan nutrisinya
HapusTerima kasih sharingnya mbak...
BalasHapusSekarang aq nakan aware dalam memilih bahan makanan untuk anak
Untuk semua juga, Mbak...agar sehat semuanya
HapusKalau nestle sih di Indonesia udah dipercaya sekali. apalagi dengan adanya Logo ini. orang pasti lebih aware memilih makanan sehat utk keluarga.
BalasHapusBenar, lebih sehat pasti jika dikonsumsi dengan wajar yaa
HapusPenting bnget sebelum membeli Produk apapun itu Kita melihat label /logo dulu ya... Kalau Produk Nestle kayaknya semuanya terjamin ya
BalasHapusiyaa deh kayaknya mbak..udah terjamin dan terkenal bagus tuh kualitasnya produk Nestle. Untuk urusan produk susu, andalan saya banget tuh Nestle.
HapusKualitasnya Nestle memang sudah ternama yaaa
HapusLuar biasa ya perhatian NESTLE untuk asupan sehat dan nutrisi untuk para penikmat produk mereka. Campaign yang tak pernah berhenti dengan forecasting dan future plan yang sangat berkualitas dan terarah.
BalasHapusBetul, tak heran jika produknya diterima semua kalangan
HapusNestle ini produsen yang sudah deket banget dengan berbagai kebutuhan keluarga. Mulai kecil malah...mulai dari susu...mp asi, cemilan sehat juga ada kan? Terpercaya lah menurut aku
BalasHapusIya, kompliiiit ya
Hapuswah gak perlu khawatir deh ya mba untuk sedia produk Nestle di rumah. Dan aku baru tahu kalo mereka komitmen banget sama kesehatan termasuk masalah gulanya ini. Karena anakku dirumah minumnya susu Dancow dan Milo hehe. Sebelumnya gak mudeng sama logo kecil2 di kemasan, baca ini jadi mencerahkan. Makasih mba Dian :)
BalasHapusIya, sekarang logonya jadi lebih terlihat, mudah dibaca
Hapusoh harus banget buibu tau tentang produk yang memiliki logo “Pilihan Lebih Sehat” pada kemasann, karena ini artinya telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat
BalasHapusBenar, kandungan Gula, Garam, Lemaknya sudah sesuai aturan Badan POM
Hapuswah dengan adanya logo pilihan sehat ini jadi lebih membantu konsumen untuk memutuskan saat memilih produk ya maaak.. Alhamdulillah yaaa..
BalasHapusBenar, jadi tahu pilihan terbaik
HapusDuh, aku tuh kalau belanja suka nggak mau repot. Langsung menuju rak tempat barang yang dibutuhkan berada, cek kemasan ada yang rusak atau nggak dan tanggal kadaluarsa, udah deh bawa ke kasir. Bahkan harga pun nggak pernah kucek. Capek gitu menghapal harga produk.
BalasHapusTernyataaa, masih ada yang lebih penting lagi ya, yaitu cek Kandungan Nilai Gizi. Duh, soalnya kan nggak paham juga seberapa banyak sih kandungan gizi yang diperlukan. Padahal penting banget ya karena munculnya penyakit tidak menular tuh berawal dari asupan garam, gula, dan lemak berlebih. Makanya, banyak kasus obesitas, hipertensi, diabetes, dan kelebihan kolesterol yang dialami generasi muda ya, Mbak. Hmmm, bisa jadi ini akibat dari abai membaca Kandungan Nilai Gizi saat hendak mengonsumsi produk makanan atau minuman.
Patut ditiru nih langkah nyatanya Nestle!
Iya, kanudngan gula, garam lemak berlebih bikin penyakit semua tiba menyerang. Maka mesti lebih peduli lagi
HapusPas sebelum ikut webinar ini, aku biasanya cek halal ama harga dan tanggal kadarluarsa. Sekarang makin cek informasi biar makin pilih produk yang tepat
BalasHapusNah, ada logo jadi lebih mudah ngeceknya
HapusNestle emang semakin lengkap ya Mba ada logo "pilihan lebih sehat" nya.
BalasHapusIni membuktikan bahwa Nestle beneran care sama konsumen seperti kita. Dengan adanya logo ini jadi lebih nyaman untuk mengkonsumsi produk Nestle selain logo halal yang tertera.
Iya, nantinya produk yang lain juga mengikuti aturan ini
HapusAlhamdulillah, sebagai konsumen saya ikut senang mba..
HapusLagi-lagi Nestle pelopor banget ya..
Nah ini, aku termasuk yang jarang baca detil kemasan. Jaman anak-anak lebih kecil malah sering baca, karena ada beberapa kandungan yang memang tidak boleh untuk anak di bawah 5 tahun. Tapi makin ke sini kok cuma tanggal kadaluarsa aja, haha. Berarti, ke depannya orang-orang yang suka lupa alias malas baca detil kemasan ini cukup mencari yang ada label "Pilihan Lebih Sehat" gitu ya? Agar lebih aman dalam memilih produk.
BalasHapusBenar, tinggal lihat ada logo Piihan lebih Sehat atau tidak
HapusUlasan yang sangat komplit dan menarik, Mbak. Benar-benar mengedukasi kita semua bahwa ketika membeli makanan atau minuman harus benar-benar membaca label informasi gizi, komposisi, kadaluarsa dan halalnya.
BalasHapusDan betul banget, masyarakat itu dalam mengonsumsi garam, gula dan lemak itu masih berlebihan. Termasuk saya, sehari makan yang mengandung gula itu udah berapa banyak. Jadi setuju banget nih kalau Nestle mengeluarkan produk minuman yang ready to drink, tapi kadar gulanya dikurangin.
Semoga dengan begini, kita makin bijak dalam belanja olahan pangan.
iya, kadar gula disesuaikan aturan dari Badan POM batasannya, agar lebih sehat dikonsumsi
HapusDengan adanya label ini, benar-benar memudahkan konsumen untuk menseleksi apa yang masuk keranjang belanjanya. Sejak saya dan suami menyadari banyak gula yang "tidak kita sadari" di dalam makanan, kita tidak lagi membeli jus pack misalnya, cola, teh manis dan sejenisnya.
BalasHapusUntuk pasta, kami memilih yang full grain dibanding white grain karena kandungan gula lebih rendah.
Masih jauh dari hidup sehat sih mbak, tapi berusaha lebih aware ketika berbelanja,
Seperti yang dipaparkan di atas, kesehatan bermula dari konsumsi apa yang kita makan.
Makasih informasinya yang daging ini ya mbak.
nah, paling tidak dari produk sejenis berusaha pilih yang lebih sehat kita
HapusBaru tahu kalau ada logo "pilihan lebih sehat". Ini jadi nilai plus ya dari produk-produk Nestle.
BalasHapusAku juga jubah percaya dengan produk nya yang memang sehat. Nestle memang oke punya!
Iya, Mbak..logo pilihan lebih sehat akan membantu kita memilihnya
HapusSama mbak, kalau beli produk cuma lihat logo halal dan kadaluarsa hahaha. Cuma kalau ngomongin Nestle, saya sih udah nggak khawatir lagi. Dari saya kecil sampe sekarang udah tua, masih setia sama Dancow, Milo dan Koko Krunch hahaha. Emang seenak itu.
BalasHapusBaca artikel ini, jadi makin aware lagi kalau beli produk, soalnya emang dampak ke tubuh kita dalam jangka panjang ya mbaak
Setuju sama Kak Amelya. Saking udah percaya sama nestle, jadi jarang ceki-ceki. Tapi mungkin perlu lebih aware lagi apalagi kalau produk untuk anak. Takutnya kelebihan kandungan gula atau garam, kan kasian juga buat tumbuh kembang mereka.
HapusBenar, apa yang kita konsumsi dampaknya samai nanti, maka pilihan lebih sehat adalah pilihannya
HapusWah bagus ya ada logonya sendiri jadi kita bisa memilih bahan pangan yang lebih sehat untuk dikonsumsi..
BalasHapusIya, makin mudah dengan lihat logonya saja
HapusAssiapp. Sudah seharusnya setiap produsen mengedukasi masyarakat dengan label sehat seperti ini. Saya juga suka dengan produk dari nestle, kayak Milo, Corn flakes gitu deh...
BalasHapusBetul, sesuai aturan dari Badan POM pastinya
HapusMulai dari si anak bayi sampai sekarang selalu suka sama produk Nestle. kebetulan adikku kerja di Nestle Karawang dan dia jelasin gimana tuh produksinya dari A sampai Z. Bahkan ketika ada bakteri nyempil satu aja, Nestle nggamau ambil risiko, langsung deh dibersihin, yang cacat dibuang. The best ever sih kalau menurutku. Produksinya benar2 dalam pengawasan yang ketat, jadi ngga bikin khawatir
BalasHapusBenar, itulah mengapa berkualitas produknya
Hapusnestle product was be our frienship for a long time. I am never move merk other. I am sure is good product begin the frist..
BalasHapusYes, me too. Nestle is the best choice!
HapusGula, garam, lemak memang sebaiknya dikurang2i yaaa gak cuma org dewasa, tapi anak2 kecil sebaiknya dibiasakan pula sejak dini supaya gak berlebihan mengkonsumsi ketga kompenen makanan itu.
BalasHapusPilih produk dengan logo pilihan lebih sehat salah satu usaha mengurangi konsumsi GGL itu.
Iya, sejak dini bijak dalam mengonsumsi produk dengan kandungan gula, garam lemak sesuai kebutuhan. Logo ini akan lebih memudahkan memilihnya
HapusBermanfaat banget lho ini artikelnya mbak Dian... Sarat ilmu dalam membaca label kandungan gizi. Wah membaca datanya jd semakin aware sama konsumsi gula, garam dan lemak per harinya. Terima kasih Mbak Dian, tulisannya jelas sekali. Saya sukaaa
BalasHapusSama-sama, memang diharapkan logo yang customer friendly akan memudahkan pembeli memilih produk pangan yang lebih sehat sesuai kebutuhan
HapusWah ada logonya khusus ya...Jadi lebih gampang milihnya...Tapi bener sih.. tetep harus dikonsumsi seimbang dengan makanan/minuman sehat lainnya ya..
BalasHapusIys, dengan adanya logo makin mudah terbaca mana produk pangan yang lebih sehat
HapusKarena mampu menjaga kualitas dengan inovasi yang terus-menerus, sampai sekarang Nestle bertahan hingga 150 tahun dan terus saja dipercaya konsumen. Luar biasa. Produk-produknya juga berkualitas dengan beragam turunannya.
BalasHapusBenar karena konsistensi dan inobasi hingga maju terus sampai kini
HapusWah bagus juga nih kalau ada logo maka lebih cerdas memilih produk yang sehat dan tidak ya. Anak-anak perlu juga diajarkan nih
BalasHapusBetul..lebig baik jika diajarkan sejak dini peduli akan komposisi label pangan
HapusSerem sekali terkena panyakit Tidak Menular ini.
BalasHapusSebagian dari kita gak sadar kalau sudah mengikuti pola hidup yang tidak sehat.
Ayoo...semangat baca label gizi.
Yuk..semangat!
HapusWah dengan hadirnya terobosan baru yakni logo PILIHAN lebih Sehat ini, jadi memudahkan konsumen terutama emak emak seperti kita untuk menghadirkan makanan dan minuman yang lebih sehat ya mba...
BalasHapusAlhamdulillah banget deh inovasi barunya keren. Jempol deh buat nestle
Sekarang para mamak kudu aware nih saat membaca logo di kemasan makanan.
BalasHapusJadi nggak bingung lagi untuk memilih produk yang lebih sehat karena ada logo baru ini. Sejak dahulu Nestle udah dipercaya sebagai produsen makanan dan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan. Makin kesini makin oke improvement nya ya.
BalasHapusYup, membaca label makanan kudu dilakukan ya Mbak agat mengetahui kandungan gizi minuman anak kita. Btw sedari kecil anak2 saya pun suka minum Milo, di kulkas hampir selalu sy sediakan Milo, pilihan lebih sehat!
BalasHapusProduk-produk nestle dari dulu jadi favorit saya. Rasanya enak dan terjamin kualitasnya. Apalagi dengan adanya logo "pilihan lebih sehat", makin yakin deh konsumsi produk-produknya
BalasHapusbener ya sampai 60 persen lebih masyarakat kita ga embaca label makanan, memang literasi di negara kita masih dikit hiks. semoga dengan banyak informasi dari bloger gini jadi makin aware dengan memperhatikan label kemasan pangan sehat ya mbak dian
BalasHapusWoo... Ternyata ada logo baru untuk makanan dan minuman kemasan ya sekarang. Aku baru tahu lo kalau ada logo pilihan lebih sehat ini.
BalasHapusNggak semua orang baca komposisi satu-satu kan mbak, terlebih kalau sambil belanja sambil awasin anak-anak. Nah ada logonya gini jadi simple banget nih mbak
BalasHapusKita jadi konsumen harus cerdas juga ya jadi gak cuma asal beli saja. Kalau aku sih memang selalu memperhatikan label dan logo juga mbak, apalagi untuk makanan anakku. Kadang bisa lama karena ngecekin label dan logo.
BalasHapusKeren ya kalau arahnya swasta ikut memperhatikan domain sektor publik.
BalasHapusJadi simbiosis mutualisme, saling menguntungkan kedua belah pihak
Kok baru tahu ya ada logo pilihan sehat. Jadi lebih tenang juga dong kita mengkonsumsinya.
BalasHapusWah, bagus nih ada yang begini. Bikin kita bisa lebih mudah dalam memilih produk makanan atau minuman yang bergizi ya. Apalagi kalo buat keluarga. Jadi tenang kitanya ya. Dan di masa pandemi kayak sekarang, milih makanan atau minuman yang lebih sehat pastinya suatu keharusan. Biar keluarga selalu fit dan sehat.
BalasHapusIya nih sekarang kalau mau beli makanan atau minuman yang siaop konsumsi saya juga selalu cek ada logo Pilihan Lebih Sethatnya atau gak.
BalasHapusDi rumah jg kami konsumsi Milo, ikut seneng karena kami gak salah pilih minuman utk dinikmati sama keluarga :D
Sama mbak...
HapusAku juga gitu sekarang klo beli produk makanan dan minuman di supermarket
Jadi membantu banget bagi customer ya Mbak, kl ke supermarket tinggal memilih produk minuman yang berlogo Pilihan Lebih Sehat aja deh, insyaallah sudah jaminan mutu ya
BalasHapuswah baru tau nih ada logo khususnya.. Jadi lebih memudahkan nih kalau mau belanja ya.. kadang aku malah ribet ngeliatin komposisinya, kan kelamaan jadinya, ahaha ..
BalasHapusMasyarakat semakin peduli pada pola hidup sehat dan logo chek list warna hijau atau pilihan hidup sehat merupakan salah satu contoh mempermudah komitmen kita untuk melakukan hidup sehat
BalasHapusPilihan lebih sehat logo yang paling mencuri perhatian memang kak kalo ngealfa. jadi bisa milih mana yang pantas dipilih
BalasHapusMemang penting ya Mba membaca setiap informasi yang ada pada kemasan produk, kadang terlewat karena hanya fokus pada masa kadaluarsa nya aja. Makasi sharing nya Mba.
BalasHapus