Pepsodent Active Defense Mouthwash Terbukti Bantu Kurangi Jumlah Virus SARS-CoV-2

"Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung teknologi CPC, ternyata terbukti bantu kurangi jumlah virus SARS-CoV-2 lho!!

What?? Seriusan??

Iyess!! 

Kabar baik ini saya dapatkan saat mengikuti webinar peluncuran Pepsodent Active Defense Mouthwash, Selasa, 8 Des 2020 lalu.

Dan, ini bukan klaim abal-abal yang ngasal.....Tapi, didukung hasil studi secara in vitro, yakni studi dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup. 

Di mana terbukti bahwa Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi cetylpyridinium chloride (CPC) efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan waktu kontak 30 detik!

Wow!!

Sungguh, sebuah inovasi yang sangat relevan mengingat total kasus positif COVID-19 di Indonesia telah menembus angka 550.000, dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara, yaitu lebih dari 17.500 orang!

Lelah Hayati Akibat Pandemi

Well, hampir setahun pandemi menghantam penjuru bumi. Sejak kasus pertama diumumkan pada akhir Desember 2019 silam, sampai kini, virusnya enggan enyah dengan korban yang masih terus bertambah. 

Kasus-kasus penyebaran belum bisa dikendalikan, meski sejumlah upaya pencegahan virus terus dilakukan. Di Indonesia sendiri, kasus juga masih menunjukkan peningkatan sejak kasus pertama diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020. 

Benar-benar, sebuah kondisi yang seakan memberikan ketidakpastian kapan akan kelar. Ketidakpastian yang pastinya memicu kelelahan yang memunculkan demotivasi untuk mengikuti berbagai langkah perlindungan yang direkomendasikan. 

"Lelah hayati, Bang! Sudah bosan maskeran. Diam di rumah terus-terusan. Jauh-jauhan sama teman. Dan, ....bolak-balik cuci tangan. Hiks!"

Enggak heran sih, karena menurut para ahli hal ini memang normal terjadi!

Kelelahan akan muncul secara bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi sejumlah emosi, pengalaman, dan persepsi. Di mana kelelahan akibat pandemi dilaporkan di berbagai negara diekspresikan melalui peningkatan jumlah orang yang mulai tidak mengikuti rekomendasi protokol kesehatan dan berbagai pembatasan. 

Mereka mulai mengurangi upaya dalam melindungi diri dan berkurangnya kekhawatiran terhadap akibat virusnya. Sehingga mulai mengabaikan cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak fisik yang sebelumnya mereka patuhi.

Maklum saja, banyak hal yang menyebabkan, misalnya, dampak pandemi yang menyebabkan kehilangan pekerjaan atau mereka yang mengalami tekanan keuangan. 

Mengakibatkan lelah hayati sehingga bosan mengikuti langkah-langkah pandemi dan cenderung tidak mengikuti protokol kesehatan. 

Nah related dengan hal ini drg. Tritarayati, SH, MHKes. selaku Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menuturkan jika di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus ini akan terkendali, ternyata tak hanya karena lelah, masih banyak masyarakat yang abai pada protokol kesehatan akibat salah paham mengenai risiko penularan COVID-19 ini. 

Pasalnya, selain ada di saluran pernafasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liurnya.

“Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita," papar drg Tritarayati pada kesempatan yang sama.

Memang faktanya, virus penyebab COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung, yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala. Membuat kita harus tetap waspada dengan tetap menegakkan protokol kesehatan dan melakukan berbagai tindakan pencegahan demi keselamatan semua.

Kita Lelah Tapi Tidak Boleh Kalah

Yaaaa, kita lelah tapi tidak boleh kalah....

Dan, terkait kasus positif COVID-19 yang terus bertambah, berbagai upaya tengah dilakukan berbagai pihak untuk mengatasi, termasuk Pepsodent yang ikut berperan untuk menjadi bagian dari solusi.

Nah, pada webinar ini, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation menerangkan bahwa di tengah situasi pandemi yang masih mengkhawatirkan, studi awal Pepsodent menunjukkan hasil yang menjanjikan. 

Di mana Pepsodent telah mengkonfirmasi hasil studi in vitro yang diprakarsai oleh Unilever yang menunjukkan bahwa formulasi Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9%. 

Menjadikan kehadiran Pepsodent Active Defense Mouthwash berpotensi semakin melindungi kesehatan keluarga Indonesia di tengah pandemi sebagai pelengkap anjuran 3M yang digaungkan oleh pemerintah saat ini.

Meski ini bukanlah obat, namun bisa menjadi perlindungan tambahan bersama dengan tindakan perlindungan lainnya yang disarankan oleh lembaga kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

“Sebagai brand yang selalu berupaya melindungi senyum sehat keluarga Indonesia melalui berbagai inovasi, kami berharap keunggulan dari Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung CPC dapat merawat kesehatan gigi dan mulut sekaligus menjadi cara tambahan yang potensial untuk membantu mengurangi transmisi COVID-19,” tegas drg. Mirah.

Drg. Mirah juga menerangkan bahwasanya mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan. Dan berbagai temuan menunjukkan bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker.

Oleh karena itu, Unilever ikut berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus SARS-CoV-2. 

Juga menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara internasional untuk mengukur efektivitas mouthwash yang mengandung teknologi CPC, seperti inovasi Pepsodent Active Defense.

Enggak hanya itu, Unilever telah mempublikasikan hasil penelitian sebelumnya tentang efek mouthwash yang mengandung CPC pada pengganti virus corona di platform riset biologi Biorxiv, yang juga memperlihatkan bahwa Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut. 

Dalam studi yang membandingkan produk ini dengan produk mouthwash yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, hanya teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.

Tentang Tekonologi CPC

Well, walaupun sifat antibakterial dari teknologi CPC sudah diketahui selama beberapa waktu, penelitian in vitro Unilever terbaru menemukan bahwa mouthwash dengan teknologi CPC bisa melawan virus corona. Penelitian tersebut menunjukan bahwa mouthwash dengan teknologi CPC bisa berperan penting sebagai sebuah perlindungan tambahan melawan COVID-19 dengan membantu mencegah penyebaran virusnya.

Sementara, Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes. selaku Dokter Gigi dan Peneliti yang hadir di acara ini mengapresiasi studi yang dilakukan oleh Pepsodent sebagai bentuk kepedulian untuk membantu melindungi masyarakat di tengah pandemi ini. 

"Hasil studi ini didukung oleh sebuah uji klinis dari sekelompok peneliti independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita COVID-19. Uji klinis tersebut memperlihatkan bahwa berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 secara signifkan setelah berkumur selama 30 detik, dan efeknya bertahan selama 6 jam," jelas drg. Armelia Sari.

Tak hanya itu, Glyn Roberts PhD, Head of Unilever Global Oral Care R&D juga menyebutkan bahwa meskipun penelitian dari Unilever masih terus berlanjut, para ilmuwan terkemuka telah meninjau data studi ini. Mereka setuju bahwa dengan membagikan hasilnya secara luas, masyarakat dapat mempertimbangkan untuk mengikutsertakan berkumur dengan mouthwash berbasis CPC, seperti Pepsodent Active Defense, sebagai tambahan dari tindakan pencegahan transmisi COVID-19 lainnya.

Di mana hal ini disetujui oleh Prof. Iain Chapple, Head of Research dari Institute of Clinical Sciences, University of Birmingham. Menurutnya, mouthwash dengan kandungan teknologi CPC dapat menjadi langkah sederhana, efektif, dan aman bagi masyarakat untuk mengambil tindakan perlindungan dan pencegahan transmisi COVID-19 bersama dengan langkah-langkah yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.

Donasi Pepsodent Active Defense Mouthwash Sebelum Dipasarkan Secara Luas

Nah, dengan semangat untuk turut berperan dalam membantu mengurangi transmisi COVID-19, Pepsodent akan mendonasikan produk Pepsodent Active Defense Mouthwash ini ke sejumlah Rumah Sakit rujukan dan Wisma Atlet Kemayoran. Donasi ini dijalankan bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Gerakan Pakai Masker (GPM).

Inspirasi Pepsodent untuk mendonasikan 50.000 produk Pepsodent Active Defense ini dilaksanakan guna memberikan perlindungan tambahan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam upaya menekan laju transmisi COVID-19. 

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menjadi salah satu mitra Pepsodent dalam menyalurkan donasi ini. Di mana mengenai hal ini, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. selaku Ketua Umum PERSI mengatakan jika industri Rumah Sakit tengah menghadapi perjuangan panjang melawan COVID-19. Untuk itu, upaya pengendalian dan pencegahan di dalam lingkungan rumah sakit sangat diperlukan. 

"Di tengah tingginya risiko penularan COVID-19, kami harap donasi ini dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam melindungi tenaga medis dan pasien dari penyebaran virus," papar dr. Kuntjoro.

 

Yuk Lindungi Diri dan Keluarga Terhadap Risiko Penyebaran COVID-19 Melalui Tindakan 3M Ekstra!

Lalu seperti apa produknya?

Pepsodent Active Defense Mouthwash, inovasi terbaru dari Unilever Indonesia yang memiliki kandungan 0,07% CPC dan fluoride ini hadir dalam rasa menthol yang menyegarkan sehingga nyaman untuk digunakan sehari-hari. 

Produk yang tidak mengandung alkohol ini juga memiliki berbagai manfaat, seperti: mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 di dalam rongga mulut, lalu apabila digunakan secara teratur maka secara signifikan dapat mengurangi jumlah total bakteri anaerobik dalam plak setelah penggunaan selama 6 bulan. 

Selain itu, jika digunakan bersama dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, mampu mengurangi plak 5x lipat setelah 30 hari.

Tapi teteup, kita mesti mengingat pertimbangan penting, yakni:

• Selalu mengikuti anjuran dari lembaga kesehatan lokal
• Cek CPC Shield pada botol Pepsodent Active Defense Mouthwash
• Berkumur dengan Pepsodent Active Defense Moutwash dua kali sehari selama 30 detik seperti yang dianjurkan pada petunjuk pemakaian
• Berkumur hingga mencapai bagian belakang tenggorokan (perhatikan dan ikuti petunjuk pemakaian)
• Gunakan sebagai langkah tambahan dari petunjuk pencegahan yang sudah direkomendasikan oleh lembaga kesehatan. Dan bila merasa tertular virus corona, maka Anda dianjurkan mengikuti petunjuk dari lembaga kesehatan.

“Pada akhirnya, kami mengajak masyarakat semakin melindungi diri dan keluarga terhadap risiko penyebaran COVID-19 melalui tindakan 3M Ekstra, yaitu: Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menggunakan masker, dan dilengkapi dengan Menjaga kesehatan rongga mulut menggunakan mouthwash yang mengandung CPC. Dengan menerapkan kebiasaan yang baru ini, kita bisa berperan mengurangi angka transmisi COVID-19 di lingkungan kita,” tutup Drg. Mirah.

Baiquelah, semoga informasi ini bermanfaat, Mudah-mudahan kita semua selalu sehat dan yuk tetap semangat!!

Oh ya, untuk informasi lebih lengkap mengenai Pepsodent Active Defense Mouthwash dapat dilihat di: https://www.tanyapepsodent.com/mouthwash-cpc.html ya...

See Ya!!💖

Salam Sehat