Wisata Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo
Kampung Ujung adalah sebuah destinasi wisata kuliner yang wajib disinggahi jika teman-teman berkesempatan mengunjungi Labuan Bajo. Selain ada sajian seafood segar kita juga bisa menikmati pemandangan malam pelabuhan, suasana keramaian dan beli oleh-oleh dengan harga lumayan. Nikmati hidangan lezat berbalut keramahan khas setempat yang bikin suasana bersantap kian hangat!
Makan Malam di Kampung Ujung
Jumat sore setibanya di Labuan Bajo, saya beserta rombongan langsung menuju ke Ayana Komodo Resort Waecicu Beach. Setelah dapat kamar dan taruh barang saya dan keluarga langsung cabut ke dermaga hotel buat menikmati sunset-nya yang keren. Tapi, mengingat panitia rombongan sebelumnya mengumumkan agar pukul 7 malam kami mesti bersiap di lobby untuk jadwal makan malam, batal deh nungguin matahari terbenamnya. Untungnya semua kamar di Ayana ini sea view jadi enggak kelewat sunset-nya, karena bisa dinikmati dari balkon kamar kita saja....
Wah, bahagiaaaaa..!
menanti sunset di dermaga Ayana |
berlatar Ayana Beach Resort Waecicu Beach |
sea view |
sunset at Ayana |
Nah, pukul 7 malam seperti yang dijadwalkan, tour guide dari East Cruise Komodo sudah menunggu di lobby. Dalam satu bis rombongan menuju ke Kampung Ujung. Bayangan saya sih tempatnya seperti kafe/resto seafood di sepanjang Pantai Jimbaran Bali. Tempat makannya persis di pinggir pantai dengan harga yang lumayan aduhai.
Ternyata saya salah...Tempatnya adalah bangunan permanen dengan konsep terbuka dengan atap pelindung beserta kursi dan meja untuk pengunjungnya. Sementara pedagang berjajar dengan gerobak dagangan yang seragam di sisi depan. Di depan gerobak, ada meja tempat meletakkan barisan seafood segar yang menggoda iman.
Karena makan malam ini sudah termasuk yang di-handle guide kami, maka saya tidak tahu-menahu berapa biayanya. Yang jelas, karena sudah dipesan duluan, saat kami tiba enggak perlu menunggu lama makanan segera terhidang di meja. Sedangkan untuk minuman, baru dipesan sesuai selera.
Jadi yang tersaji adalah: ikan, udang, cumi, lobster, kerang, ca kangkung, lalapan, sambal dan nasi. Nama ikannya apa saja jangan tanya saya ya....hahaha. Karena pengetahuan saya tentang ikan tuh parah, tahunya cuma makan! Oh ya, penyajiannya ada yang dibakar, dibumbu asam manis, digoreng tepung, dibikin sop ikan kuah asam dan digoreng biasa.
Kami pesan dan makan barengan jadi bisa saling icip sehingga jatuhnya harga jadi lebih murah. Kata guide kami sih harga ikan tergantung ukuran, mulai dari 30 ribuan sampai ratusan ribu. Dan, ini bisa ditawar. Tapi kalau datang berombongan memang lebih baik porsi bersama begini jadi lebih hemat pasti.
Yang jelas, ikannya beneran terasa fresh, sop ikan kuah asam kuningnya juga istimewa rasanya, sambalnya pun mantap. Tak heran saya lihat bule-bule yang jadi pengunjungnya kelihatan lahap sekali makan ikan dicocol sambal.
keramaian di jalan |
wajah lelah kami |
kapal-kapal bersandar |
agak becek karena habis hujan |
Sementara buat yang enggak bisa atau kurang suka makan seafood ada pilihan makanan lain seperti nasi goreng, ayam goreng, bakso, mie goreng juga jagung bakar. Pokoknya bisa pesan menu lain ke gerobak sebelah jika di gerobak penjual di dekat kita tidak ada. Begitupun minuman, ada kios khusus jus/es juga minuman kemasan dan bir. Jusnya asli, segar sekali, dengan deretan buah segar sebagai pilihan varian.
Saat pukul 8 sampai 9 malam makan di sana suasana sedang ramai-ramainya. Berteman semilir angin dari arah lautan, wangi ikan yang dibakar, senyum ramah penjual dan perbincangan dengan beberapa bahasa serta hidangan lezat di meja. Sungguh nikmat mana lagi yang saya dustakan ....
Alhamdulillah!
Hingga enggak terasa makanan masih ada di meja, kami sudah enggak kuat lagi hihihi...Nasinya aja sebakul gaess per meja (bakul gede pula...!). Sampai bebungkusan deh Bapak-bapak (teman suami saya), rencananya mereka mau makan malam sesi kedua di hotel nanti. Sayang kan kalau sisanya enggak dibawa!
Oh ya, ketika kami makan sesekali datang bapak-bapak penjual kain tenun khas Flores menjajakan dagangan. Ada yang 150 ribu per dua lembar kain, ada yang 100 ribu/lembar, juga 150 ribu/lembar tergantung lebarnya.
Saya yang mengira besok-besoknya akan banyak menemui kain sejenis di kios souvenir, akhirnya beli yang ukuran kecil dan ukuran besar saja. Ternyata perhitungan saya salah...Karena di sini harganya lebih murah hihihi. Oh ya, pakai nawar ya belinya...
Lebih Kurangnya Wisata Kuliner Kampung Ujung
Akhirnya jam 9 malam lebih saya dan rombongan meninggalkan Wisata Kuliner Kampung Ujung. Puas makan di sini, karena:
- Lokasi outdoor dekat pelabuhan jadi bisa menikmati pemandangan dan suasana menyenangkan
- Hasil seafood-nya segar, banyak pilihan dengan harga sepadan
- Rasa hidangan mantap, sop ikannya istimewa dan pas sambalnya
- Ada menu pilihan selain seafood
- Aneka pilihan minuman tersedia
- Tempatnya cukup tertata meski kebersihan mesti ditingkatkan
- Tersedia tempat cuci tangan
- Ada supermarket dan kios-kios di seberang lokasi jika perlu beli itu ini
- Bisa sekalian nyicil beli oleh-oleh di sini
Sementara tips mengunjungi Kampung Ujung:
- Datang sebelum sunset jadi bisa menikmati sekalian pemandangan indah di sekitar pelabuhan, begitu kata guide kami. Oh ya, tempat ini buka dari pukul 4 sore sampai 4 pagi.
- Lebih baik menu sharing agar lebih murah dan jangan lupa pilih ikan yang tersedia dalam berbagai jenis dan tawar harganya. Juga pilih aneka cara memasaknya biar puas makannya
- Kosongkan perut dan santap hidangan seafood segar hasil tangkapan nelayan dari laut. Memang harganya sebelas-dua belas dari di Jakarta tapi ingat saja, ini daerah tujuan wisata. Juga masih terkendalanya distribusi barang lainnya karena mostly daerah sini mengandalkan transportasi laut saja.
- Kalau punya waktu lama, jalan-jalan ke sekitar, ada pertokoan setempat juga pemukiman
- Beli kain tenun di sini, ada bapak-bapak banyak yang jual, bisa ditawar harganya
Akhirnya, hampir pukul 10 malam, saya dan rombongan pun kembali ke Ayana. Sebelum tidur, saya ke balkon lagi menikmati pemandangan malam laut yang tak kalah indah dari sore tadi. Enggak pakai lama karena esok setelah Subuh kami mesti berkumpul ke dermaga untuk one day trip ke Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pink Beach!
Beneran rugi cuma 3 hari (Jumat datang-Minggu pulang) di sini, satu saat Insya Allah saya akan kembali....
Jadi, tunggu saya ya Labuan Bajo!!
Oh ya teman-teman ada yang sudah pernah ke Labuan Bajo?
Kalau belum jangan lupa singgah ke wisata kuliner Kampung Ujung yaa...Rasakan hidangan berbalut keramahan khas setempat yang bikin bersantap makin nikmat. Pokoknya, kosongkan perutmu sebelum berkunjung ke Kampung Ujung!💖
*NB: perjalanan saya lakukan sebelum pandemi
night at Ayana |
life is short and the world is wide
Terimakasih atas kunjungannya:)
BalasHapusmasyaallah... pemandangan sunset nya keren banget mbak, pasti menarik bisa makan bersama pasangan dan keluarga disitu ya. Semoga bisa ke labuan bajo juga dan mbak dian bisa ke sana lagi sesuai doanya
BalasHapusYa ampuuunn, Labuan Bajo ini bucket list traveling saya sejak 4 thn lalu mbaaa
BalasHapusBelum tergapai ampe sekarang
ikan, udang, cumi, lobster, kerang, ca kangkung, lalapan, sambal.... NYAAAMMM bacanya aja udah bikin mouth-watering mbaa
Bhuaaaa, mupeng banget. Menikmati makan sambil menikmati sunset dan pemandangan sekitar itu ternikmat banget, aplagi makanannya seafood plus ada kangkung, nasgor ahhh mager n betah.
BalasHapusGa berassa 3 hari tuh, maunya semingguu yaaaa.
Next kalo ke Labuan Bajo, wajib mampir sini.
aduduh salah satu travel bucket list aku yaitu ke Labuan Bajo sejak lama, udah jadi impian banget deh bisa ke sana sendiri, bersama teman, ataupun keluarga
BalasHapusSampai di Ayana langsung menikmati sunset, asyik banget ya, apalagi bisa lihat di balkon kamar hotelnya. Besar juga hotelnya ya mbak apalai viewnya laut gitu. Aku suka banget sea food makanya kalau ke pantai gitu puas deh makannya. Mudah-mudahan bisa ke Labuan Bajo juga nanti
BalasHapusMakanannya bikin ngiler. Padahal anak pesisir, tapi tetap gak bosen sama seafood. Pemandangan sunset sama malamnya juga cakep ya. Aku belum pernah lihat kapal-kapal bersandar pada malam hari
BalasHapusDuh ikan bakarnyaaaa, apalagi lalapanny pake terong goreng, mantap bangettt. Kalo ada ikan apalagi kondisinya fresh, meski ada bakso dan ayam goreng, aku pilih ikan doong. Apalagi kalo makannya di labuan bajo hehehe, kan nggak tiap hari bisa ke labuan bajo apalagi saya, belum pernah sama sekali.
BalasHapusMakanannya menggiurkan Mbaak, masya Allah ... pemandangannya juga. Nah,l ternyata lebih murah di tempat makan itu untuk yang mau beli kain2 tenun yaa. Noted deh.
BalasHapusaku dah pernah sih mba ke Labuan Bajo...cuma pas makan malam ke Kampung ujung ni aku skpi karena masuk angin. waktu itu lagi musim hujan dan sempat drama saat perjalanan dari Kupang ke Bajo. Krn mmg ada kegiatan di Kupang baru ke Bajo. Tapi aku dibungkusin seafoodnya sih sm temen ke kamar hotel. Sea food indonesia timur mah, segar2 deh. Love bgt
BalasHapusMbak, saya kok jadi laper liat makanannya ! Hhahaha ... Shalawatin aja dlu ya semoga nanti bisa liburan kesana. Aaamiiin
BalasHapusSaya belum pernah ke Labuan Bajo. Tetapi, kalau jalan-jalan ke daerah lain, biasanya memang lebih suka makan di tempat lokal kayak begini. Rasanya biasanya suka enak dan memang khas di daerah tersebut
BalasHapusSemoga suatu hari bisa berkunjung ke Labuan Bajo ya pengen banget menikmati keindahannya...dulu pernah diajak tapi pas ada kendala jadi ngga bisa ikutan huhu
BalasHapusya Allah mbak, sunsetnya cakep banget ya mbak
BalasHapusjadi pengen banget ke labuan bajo
mana kepiting nya menggugah selera banget
Masya Allah, mba Dian. Indah banget viewnya, yang dari atas sama yang pas sunset. Sama makanannya juga lezat sekali. Saya belum pernah ke Labuan Bajo, semoga suatu hari nanti bisa liburan di sana. Aamiin.
BalasHapusView Ayana ini persis kaya vlog keluarga Bunda Maya Estianti.
BalasHapusKeren banget euuii...menikmati Labuan Bajo dan kuliner serta alamnya...
Berapa hari di Labuan Bajo, kak Dian?
Belum pernah ke Labuan Bajo. Lihat di media dan foto foto para traveler rasanya emang bikin pengen banget ke sana.
BalasHapusNungguin sunste salah satu hal yang kusuka juga, selain aku juga gak suka banget dengan seafood, tapi kalau ndak ada pilhan ya, makan seafood tapi dikit aja.
Ih aku ngiler banget liat kuliner Labuan Bajo, enak banget itu seafood gitu. JAdi kangen jalan-jalan juga, dan kebetulan aku belum pernah ke Labuan Bajo jadi ingin mengagendakan kesini setelah pandemi.
BalasHapusLabuan Bajo itu destinasi impianku Maaaak. Ih pengen banget bisa jalan ke sana. Semoga bisa segera terwujud bisa sampai ke sana. Duh itu ikan bakarnya enak banget dicocolin ke nasi panas pake sambel sama lalapannya. Jadi pengen makan ikan besok-besok nih
BalasHapusYa Allah indah banget ya mba tempatnya, lihat gambar makanannya juga beragam ya, langsung auto ngiler, semoga bisa ke labuan bajo😍
BalasHapusHuhu,,,menunya menggoda..seafoodnya pasti seger banget tuh...Apalagi makannya dengan pemandangan laut yang cakepp...duh makin pengen cuzzz ke Labuan Bajo
BalasHapusmupeng pengen ke sana, aku belum pernah ke labuan bajo padahal banyak banget refernsi buat liburan ke sana ya mak. pengen seh, nanti setelah pandemi semogaaaa
BalasHapusHalo, mau tanya ini berkunjung ke kampung ujung nya bulan apa ya? Saya mau ke labuan bajo, bulan maret semoga aja masih buka pasar kuliner sea food nya.. soalnya waktu agustus 2020 kesana, mereka tepaksa tutup karena psbb..
BalasHapusThanks