Pentingnya Memilih Cemilan Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

Memilih cemilan yang baik untuk tumbuh kembang anak memang enggak gampang. Banyak orang tua mengaku kesulitan membedakan cemilan yang baik atau tidak di pasaran, sehingga kadang anak ngemilnya jadi sembarangan. Enggak usah jauh-jauh, saya nih contohnya, karena bingung memilih jadi sering asal kasih cemilan tanpa memerhatikan kandungan gizinya. Mungkin bukan cuma saya, tapi banyak orang tua di luar sana, yang hanya fokus dan mengindahkan gizi anak pada asupan makanan pokoknya saja. Padahal cemilan tak kalah penting dari konsumsi makanan utama. 

Ya, di sela makanan pokok, anak memang membutuhkan cemilan untuk melengkapi kebutuhan gizi harian. Maka, penting kiranya memerhatikan kandungan cemilan agar kadarnya sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak. Terlebih di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini yang membuat anak-anak memiliki lebih banyak waktu di rumah sehingga konsumsi cemilan makin menjadi-jadi.

Well, sejatinya sih konsumsi ideal anak per hari adalah tiga kali makan utama dan diselingi cemilan minimal dua kali diantaranya. Hanya saja, di saat pandemi yang membuat anak lebih sering ngemil ini, orang tua perlu lebih cerdas memilih, lantaran banyak juga cemilan dengan kandungan yang kurang ideal. Khawatirnya, bukannya dapat manfaat, cemilan malah berdampak tidak sehat! Hiks!

Nah, mengingat pentingnya manfaat cemilan untuk tumbuh kembang anak, maka pemilihannya pun enggak boleh asal-asalan. Orang tua bisa menerapkan beberapa kriteria yang dapat menjadi panduan dalam memilih cemilan yang tidak hanya disukai oleh anak tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Penting kiranya peduli akan hal ini, apalagi berdasarkan studi, hampir semua anak Indonesia (97,7 persen) mengonsumsi lebih banyak cemilan dan minuman kemasan dibandingkan sayuran dan buah-buahan. Duh!

Kriteria Cemilan Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

Adalah Dokter Attila Dewanti, Sp.A (K), dokter spesialis anak yang mengingatkan jika pemilihan cemilan menjadi hal sangat penting untuk diperhatikan orang tua. 

“Yang utama kandungan kalori, gula, lemak jenuh dan garam tidak berlebih. Tak hanya itu, sebaiknya cemilan juga mengandung vitamin dan mineral,” kata Dokter Attila dalam webinar “Pentingnya Memilih Cemilan Baik untuk Tumbuh Kembang Anak" bersama Paddle Pop yang saya ikuti bareng teman-teman dari Kumpulan Emak Blogger pada hari Jumat, 22 Januari 2021 lalu.

host webinar: Kemal Mochtar

Dokter Atilla kemudian memaparkan jika berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaiknya anak atau dewasa membatasi gula tidak lebih dari 50 gram, lemak tidak lebih dari 10 persen dan kalori tidak lebih dari 20 persen konsumsi harian. Dijelaskan juga jumlah ideal kalori untuk asupan cemilan anak-anak sehari-hari adalah 330 kkal yang dibagi menjadi 2 kali konsumsi. Tak itu saja, sebaiknya juga menghindari garam, perisa tinggi dan pegurih yang bisa membuat anak adiktif. Pasalnya, jika anak ingin terus yang gurih-gurih akan jadi lebih pemilih. 

Yes, menumbuhkan kebiasaan smart snacking itu penting. Karena kebiasaan memilih dan memberikan cemilan baik bagi anak dapat menumbuhkan kebiasaan gaya hidup sehat sejak dini. Di mana studi yang dipublikasikan di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity tahun 2017 menunjukkan bahwa orang tua yang sejak dini memberikan contoh positif dalam memilih makanan dan cemilan sehat, pada akhirnya akan mewariskan kebiasaan baik pada anak yang terbiasa mengonsumsi makanan dan cemilan sehat pula. 

Sedangkan, jika anak dibebaskan mengonsumsi cemilan kapan saja, maka akan memicu kebiasaan ngemil yang buruk, yang dapat berujung pada kelebihan nutrisi atau nutrisi yang tidak seimbang. Selain itu jika jeda waktu antara snacking dengan waktu makan terlalu dekat, anak juga menjadi kurang berselera untuk mengonsumsi makanan berat.

Syukurnya sejak pandemi hadir, kesadaran terhadap gaya hidup yang lebih sehat pun semakin meningkat. Kepedulian akan asupan makanan termasuk cemilan jadi membaik. Mengingat saat ini, pemilihan cemilan sebagai konsumsi yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak sehari-hari pun kian krusial. Sebab, salah memilih cemilan bisa berakibat menurunnya kekebalan tubuh anak. Sehingga kita enggak boleh lagi sembarangan memilihnya.

narasumber webinar "Pentingnya Memilih Cemilan Baik untuk tumbuh Kembang Anak"

Lalu, kriteria cemilan yang baik untuk anak itu seperti apa?

1. Pilih cemilan dengan kadar gula, kalori, dan lemak yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak. Berdasarkan rekomendasi dari WHO, dalam satu hari sebaiknya anak-anak dan orang dewasa membatasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10% total energi (misalkan, sekitar 18g untuk anak usia 7-9 tahun). Selain itu, cemilan untuk anak juga disarankan mengandung tidak lebih dari 20% kebutuhan energi harian atau sekitar 330 kalori untuk anak usia 7-9 tahun. 

2. Mengandung kebaikan susu karena susu memiliki beragam manfaat bagi anak-anak dan mempunyai kandungan kalori dan kalsium yang dapat menunjang pertumbuhan tulang anak secara optimal. 

3. Mengandung serat tinggi, seperti buah-buahan yang mudah dicerna anak. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan balita dan anak usia sekolah untuk mengonsumsi setidaknya 2-3 porsi buah per hari. Karena buah juga mengandung berbagai jenis vitamin yang dapat membantu tumbuh kembang anak. 

4. Cemilan telah memiliki ijin edar dari BPOM dan tidak mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berbahaya dan dilarang oleh BPOM, seperti asam borat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, formalin, hingga pewarna tekstil Rhodamin B. 

"Nah, mengingat semua kriteria ini maka orang tua perlu lebih bijak, cermat dan waspada memilih cemilan untuk anak mereka. Apalagi selama anak-anak beraktivitas dari rumah, orang tua memiliki kesempatan lebih besar untuk memilih cemilan yang lebih baik untuk tumbuh kembang anak-anaknya,” tegas Dokter Atilla.

Tentang Logo "Cemilan Baik Untukmu" dari Paddle Pop

Selanjutnya, terkait dengan cemilan baik untuk anak dan bertepatan dengan perayaan Hari Gizi Nasional 2021, pada kesempatan yang sama Paddle Pop memperkenalkan logo "Cemilan Baik Untukmu". Ini merupakan wujud komitmen dalam menerapkan standar cemilan yang baik sesuai kebutuhan gizi  seimbang anak serta mengedukasi orang tua dan para caretaker tentang pentingnya memilih cemilan yang baik.

Di mana pada acara, Ibu Hernie Raharja, Foods & Refreshment Director of Unilever Indonesia mengatakan jika Univeler akan terus berkomitmen membantu sekaligus mendukung pola makan anak Indonesia yang lebih baik dan aman. Salah satunya melalui merek es krim Paddle Pop, Unilever bertekad memberikan produk yang baik dan dibuat secara bertanggung jawab untuk anak.

“Kami telah berada di Indonesia selama 87 tahun dan menyediakan makanan yang mendukung pola makan sehat. Pada kategori es krim, semua dirancang khusus dengan gizi tinggi susu dan buah, dengan izin edar BPOM dan sertifikat halal MUI,” jelas Bu Hernie.

Well, Paddle Pop sebagai pionir es krim untuk anak yang telah ada dari generasi ke generasi selama 28 tahun di Indonesia, sangat mengerti tanggung jawab yang diemban para orang tua dan caretaker, yang menginginkan hanya yang terbaik untuk anak. Karenanya, Paddle Pop membawa standar cemilan es krim yang lebih baik dengan mengutamakan rasa yang enak dan kandungan nutrisi yang tepat. 

Nah, melalui kampanye #CemilanBaikUntukmu ini, semua es krim Paddle Pop dirancang khusus dengan standar nutrisi tinggi yang membatasi kalori (≤110 kilokalori), gula (≤12 gram) dan lemak jenuh (≤3 gram), serta terbuat dari susu dan buah, untuk meningkatkan asupan nutrisi. 

"Sehingga kalau misalnya kita ngomongin Angka Kecukupan Gizi (AKG), sehari cemilan bisa sampai 330 kkal. Setiap produk Paddle Pop tidak lebih dari 110 kkal. Jadi, secara matematis, sampai tiga kali makan Paddle Pop pun masih tidak apa-apa,” ungkap Ibu Memoria Dwi Prasita, Head of Marketing Ice Cream Unilever Indonesia pada kesempatan yang sama.

Oh ya, dipaparkan juga oleh Ibu Memoria, standar komposisi dalam produk Paddle Pop juga mengacu pada standar internasional dari WHO, Kementerian Kesehatan RI, serta mendapatkan persetujuan dari BPOM. Sehingga orang tua dan para caretaker bisa lebih tenang dalam memilih cemilan terbaik untuk anak-anak. Enggak hanya itu, es krim Paddle Pop sebagai cemilan yang baik juga telah mendapatkan nomor ijin edar dari BPOM & halal sertifikat dari MUI. 

Lalu, dijelaskan lebih jauh oleh Ibu Memoria bahwa Paddle Pop berkomitmen untuk menjadi mitra orang tua dan para caretaker di Indonesia dalam memberikan cemilan baik untuk anak. Dengan cara: Paddle Pop turut mengedukasi dan berkomunikasi langsung dengan orang tua melalui kanal digital, karena percaya bahwa orang tua dan para caretaker merupakan pembuat keputusan utama dalam menentukan cemilan baik untuk anak. 

Karenanya untuk memudahkan semua, produk Paddle Pop yang beredar di pasaran akan dilengkapi dengan logo Cemilan Baik Untukmu. Dengan memperkenalkan logo Cemilan Baik Untukmu ini, para orang tua akan lebih terbantu dan terfasilitasi untuk memudahkan mereka memilih cemilan mana yang baik untuk anaknya. Oh ya, logo akan diaplikasikan secara berkala pada kemasan dan media komunikasi Paddle Pop. 

Well, komitmen ini merupakan bagian dari brand purpose #PaddlePopMainYuk yang telah diluncurkan sejak bulan November 2020. Di mana Paddle Pop menyadari betul bahwa tumbuh kembang anak Indonesia yang optimal harus didukung dengan kreativitas dan keceriaan bermain, dan disempurnakan dengan pemilihan cemilan yang baik. Karena dengan cemilan yang mendukung pemenuhan gizi seimbang anak, anak mampu beraktivitas dan bermain dengan baik. Oleh karena itu, Paddle Pop mengajak semua orang tua bersama-sama menciptakan momen bermain dan ngemil yang seru dan menyenangkan bagi anak-anak.

Etapiiii, Bukankah Es Krim Menyebabkan Batuk? Kok Termasuk Cemilan Baik?

Tidak dipungkiri, sebagian besar orang tua merasa khawatir untuk memberikan es krim sebagai menu cemilan kepada anak. Ketakutan tersebut, biasanya didasari oleh kecemasan takut anak menjadi flu dan batuk. Apalagi seperti saya yang punya anak dua-duanya pengidap asma. Mereka mulai menunjukkan gejala batpil saja sudah puyeng kepala, hiks!

Hm...., jadi es krim bikin batuk itu mitos atau fakta?

Nah, mengenai hal ini, Dokter Attila menyebutkan, jika memang anak dalam kondisi sehat dan tidak memiliki alergi, pilihan menu es krim sebagai camilan di antara jadwal tiga kali makanan pokok yang utama itu sah-sah saja. Jika anak mengalami batuk setelah makan es krim, itu beda cerita. Bisa saja hal ini terjadi karena kondisi tubuh memang sedang menurun.

Meski Dokter Attila juga mengingatkan, ketahanan tubuh anak yang rentan terhadap penyakit patut diperhatikan. Misalnya ketika anak berpenyakit amandel sebaiknya tidak minum es krim karena bisa memicu pembengkakan.

"Sebenarnya jika anaknya dalam kondisi sehat enggak masalah. Namun jika anak memiliki alergi tertentu maka harus diperhatikan. Jadi es krim aman dikonsumsi ketika daya tahan tubuh anak bagus," terang Dokter Attila lagi.

Nah....cukup jelas, kan? Asal anak sedang sehat ngasih cemilan es krim gapapa! 

Apalagi kalau es krimnya Paddle Pop, selain enak juga cemilan baik untuk anak, pasalnya:

• Semua es krim Paddle Pop dibuat khusus untuk anak dengan standar nutrisi tinggi yang membatasi kandungan tidak lebih dari 110 kkal, 12 gram gula dan 3 gram lemak jenuh, serta terbuat dari susu dan buah, untuk meningkatkan asupan nutrisi anak. 

• Standar komposisi dalam produk Paddle Pop telah mengikuti standar internasional dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI. Es krim Paddle Pop sebagai cemilan yang baik juga telah mendapatkan nomor ijin edar dari BPOM & halal sertifikat dari MUI sehingga orang tua dan para caretaker bisa lebih tenang dalam memilih cemilan terbaik untuk anak-anak. 

• Es krim Paddle Pop sebagai cemilan yang baik juga telah mendapatkan nomor izin edar dari BPOM & halal sertifikat dari MUI. 

Apalagi enggak cuma jadi cemilan yang baik untuk anak, Paddle Pop juga mendukung anak tetap aktif bergerak meski di rumah saja agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga. Seperti aktivitas di hampers Paddle Pop limited edition yang saya punya. Ada permainan ular tangga, susun kata, isi TTS serta tarik garis dan warnai. Juga, magnet kulkas aktivitas 'Ngemil Apa Hari Ini?'  yang dilengkapi Treat-O-Meter untuk tebak-tebakan berapa jumlah kalori cemilan. Wah, happy!

Tips Pilih Cemilan Sehat untuk Anak Ala Sophie Navita

Next, narasumber lain di webinar, Sophie Navita, presenter sekaligus ibu dari dua anak, juga ikut menegaskan pentingnya menanamkan kebiasaan smart snacking kepada anak sejak dini.

Sophie percaya bahwa tugas utama dari orangtua bukan hanya memberikan yang terbaik, namun bagaimana kita bisa mewariskan kebiasaan baik bagi anak. Karenanya Sophie berupaya memberikan alasan setiap kali melarang atau memperbolehkan anak dalam memilih cemilan, dengan harapan kebiasaan ini akan tertanam dalam diri mereka hingga dewasa, dan diwariskan juga ke anak-cucu generasi berikutnya.

Bagi Sophie, mengatur makan anak bukan hanya tentang pola makanan pokok yang utama. Tetapi juga mengatur cemilan pendamping di antara jam makan tersebut. Disebutkan pengaturan pemberian cemilan kepada kedua dua orang putranya, Rangga dan Radya di rumah jadi tantangan setiap hari untuk dirinya.

“Tantangan sih tiap hari ya, pertama buatku sendiri adalah tantangan bagaimana supaya tetap konsisten. Kita sebagai orang tua kasih contoh, harus melatih anak kenapa enggak boleh jajan ini, terus kenapa enggak baik,” kata Sophie.

Selain konsistensi, menurut Sophie memberikan contoh langsung kepada anak memang sangat diperlukan. Tantangan selanjutnya, sebagai orang tua Sophie merasa harus punya level ketelitian tinggi saat memilih aneka cemilan yang tersedia di pasaran. Pasalnya di pasaran banyak banget jenis cemilan, sehingga sebagai orang tua harus cermat memilihnya.

Lebih lanjut, istri musisi Pongki Barata ini juga mengatakan, sebagai orangtua dirinya tidak boleh malas mempelajari dan seksama memeriksa label gizi jajanan anak. Karena orangtua lah yang bertanggungjawab memperkenalkan makanan penuh rasa kepada anak. Maka, sejak awal dia berusaha untuk memberi pengertian kepada anak apa saja dampak bila terlalu banyak mengonsumsi cemilan yang tidak baik bila disantap berlebihan.

"Saya percaya bahwa tugas utama dari orangtua bukan hanya memberikan yang terbaik, namun bagaimana kita bisa mewariskan kebiasaan baik bagi anak kita," tegas Sophie lagi.

Wah....beneran webinar "Pentingnya Memilih Cemilan Baik untuk tumbuh Kembang Anak" ini memberi banyak insight baru bagi saya. Saya jadi makin paham mengapa kepedulian orang tua akan pemilihan cemilan baik untuk anak-anak itu penting adanya. Bikin saya enggak mau sembarangan lagi pilih cemilannya. Juga, enggak ragu lagi nyetok es krim Paddle Pop sebagai #CemilanBaikUntukmu di rumah sebagai teman menciptakan momen bermain dan ngemil yang seru dan menyenangkan bersama anak-anak saya.

Bagaimana dengan teman-teman?

Yuk berikan teladan terkait asupan cemilan baik pada anak-anak kita, lakukan pembiasaan sejak dini perihal cemilan baik ini, sehingga akan tertanam dalam diri mereka hingga dewasa, dan diwariskan juga ke anak-cucu generasi berikutnya!

Selalu sehat dan tetap semangat yaaa!💖

With Love