Pengalaman Makan di Restoran Bebek Tepi Sawah Saat Pandemi
Bali serasa kampung halaman kedua bagi saya, lantaran delapan tahun saya pernah tinggal di sana. Membuat kuliner Bali dengan citarasa khasnya selalu ngangeni untuk saya. Diantaranya, olahan bebek dengan bumbu istimewa.
Syukurnya, kini jika rindu menyantapnya tak perlu jauh-jauh ke Bali sana. Berkunjung saja ke brand restoran lokal asal Bali yang mampu mengantarkan menu bebek ke taraf yang lebih eksklusif, yakni Bebek Tepi Sawah yang kini sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan sekitarnya juga kota besar lainnya.
Menu utama bebeknya juwara, dengan bumbu yang asli serasa di Bali. Apalagi saat penyajian dilengkapi tiga jenis sambal yakni sambal matah, sambal ulek dan sambal goreng embe Bali. Santapan bebek ini juga disandingkan dengan kenikmatan sayuran ala Bali...Mantap sekali!
Tak hanya makanan, protokol kesehatan pun sangat ketat dijalankan dengan tak mengurangi layanan yang memuaskan di Bebek Tepi Sawah di Mal Living World Alam Sutera ini! Hm...tombo ati bener saat kangen ke Bali lagi!
Lalu, bagaimana dengan detil menunya? Let's check it out!
Bebek Tepi Sawah - Mal Living World Alam Sutera
Ceritanya, saat akhir pekan sebelum Ramadan, saya sekeluarga sedang cari beberapa peralatan olahraga ke Toko Alat Olahraga Decathlon, Alam Sutera. Penginnya setelah belanja sih mau makan siang ke restorannya IKEA Alam Sutera. Eh lihat antrian menuju ke IKEA panjang bukan kepalang, langsung ubah rencana. Yo wis, ke Living World saja makannya, banyak pilihan.
Sampai sana, setelah pilah-pilih beloklah ke restoran Bebek Tepi Sawah. Ini karena suami dulu cerita waktu ke Bali dalam rangka urusan kerja pernah makan di restoran asalnya yang ada di Ubud, Gianyar. Nah, waktu kami tahun 2018 ke Bali lewat lokasi pas bukan waktu makan. Jadi batal singgah. Karena sudah ada cabangnya di Jakarta dan sekitarnya, kenapa juga enggak coba, yekan?
Well, memang olahan bebek adalah salah satu menu favorit saya dan suami. Sayangnya anak-anak enggak terlalu demen dengan varian kuliner jenis unggas ini. Tapi, mengingat pasti ada pilihan lainnya, ya gapapa, biar mereka pilih menu yang berbeda.
Nah, restoran Bebek Tepi Sawah di Living World Alam Sutera ini tepatnya berlokasi di Ground Floor dengan luasan yang nyaman dengan interior bergaya Bali. Tak heran saat makan di sana saya menemui hampir semua tamu adalah keluarga karena memang pas tempatnya untuk menghabiskan akhir pekan makan di luar bersama.
Begitu masuk lokasi akan ada pengukuran suhu tubuh terkait protokol kesehatan, kemudian akan diantar waiter ke tempat duduk sesuai jumlah orang.
Oia, antar meja kursi diberi jarak sesuai prokes, semua di dalam ruangan, ketiadaan tempat duduk outdoor demi keamanan pelanggan selama pandemi diberlakukan.
Kemudian, semua crew yang bertugas mengenakan masker dan face shield. Uniknya di name tag yang digantung ada foto wajah mereka sedang tersenyum sebagai ganti senyum yang seharusnya ada untuk pelanggan yang datang.
Oia, sebelum cerita menu apa saja yang saya pesan, saya lansir dari berbagai sumber tentang Bebek Tepi Sawah dalam kisah berikut...
Tentang Bebek Tepi Sawah
Berdiri sejak 1999, Bebek Tepi Sawah terbang semakin tinggi. Semua berkat tangan dingin I Nyoman Sumerta, pria berdarah Ubud yang berhasil membangun ‘kerajaan’ kulinernya benar-benar dari nol, sampai akhirnya sekarang menjadi restoran favorit banyak orang. Laris manis dan menuai penghasilan yang luar biasa.
Terlahir di sebuah keluarga kecil dan sederhana, Nyoman tak punya modal apalagi kekayaan yang melimpah. Semuanya ia bangun dengan kerja keras sedari remaja.
Dengan omset ratusan juta setiap bulan dengan gerai-gerai yang berekspansi hingga ke luar daerah membuat suami dari seorang penari Bali, Ni Nyoman Sulasih ini telah menjadi salah satu pengusaha kuliner Bali tersukses saat ini.
Kini, meski usaha kulinernya ini telah diwariskan pada kedua putranya, Putu Gede Suarsana (mantannya Nikita Willy dan Pevita Pearce itu ...#eh) dan Ketut Suarjaya, pria kelahiran 23 Februari 1957 itu tetap memantau perkembangan Bebek Tepi Sawah, dengan berbagai macam ide dan rencana ke depan yang telah dipersiapkan demi kemajuan restoran yang populer dengan hidangan bebek serta pemandangan sawah di restoran asalnya.
Dan beruntung meski tidak bisa mengunjungi resto aslinya di Ubud, Bali, saya bisa menikmati rasa bumbu yang membalut olahan bebek khas Bebek Tepi Sawah di Living World Mal Alam Sutera ini.
Menu di Restoran Bebek Tepi Sawah
Nah, saya pesan menu makanan: Bebek Asap Tepi Sawah, Bebek Betutu, Ayam betutu, Sup Ikan Tampak Siring dan Sate Lilit Bali. Sementara untuk rasanya:
Bebek Asap Tepi Sawah
Don't judge food from its cover cocok untuk menu ini karena meski penampakannya hitam legam tapi rasanya mantap euy! Sepertinya bebek diungkep dulu dengan bumbu khas racikan Bebek Tepi Sawah lalu diasapi. Mengingat bumbunya meresap ke dalam dagingnya. Saat digigit daging bebek terasa gurih, empuk, dan lumer di mulut. Dan adanya sensasi rasa "asap" karena proses pemasakannya, makin bikin istimewa. Apalagi menu ini disandingkan dengan lawar daun singkong, lalapan dan sambal lombok ijo. Beneran makin wow! Sedangkan untuk kurangnya sih, saya sarankan karena ini porsi besar (1/2ekor) buat yang berlambung kecil mending sharing berdua, lalu nambah nasi aja gitu. Tapi kalau beneran mau puas sih silakan pesan satu.
Bebek Betutu
Ini adalah varian olahan lain dari bebek, andalan di Bebek Tepi Sawah. Diracik dengan bumbu betutu khas Bali, bebek berbalut bumbu, dibungkus daun pisang lalu dibakar hingga matang. Setelahnya disajikan dengan lawar kacang panjang plus taoge juga lalapan. Aneka rempah yang meresap ke daging bebek yang empuk membuat olahan dengan penyajian 1/2 ekor bebek per porsi ini membuat rasa hidangan makin istimewa.
Ayam Betutu
Meski bernama belakang sama, Betutu, tapi olahan ayam pilihan anak sulung saya ini adalah versi kuahnya. Bahan daging ayam diolah dengan bumbu khas Bali, dikreasikan menjadi Ayam Betutu berkuah santan. Pengolahan ini menjadikan bumbu dan rempahnya akan terasa sampai ke tulang menambah kesegaran kuahnya. Sepertinya daging ayam bersama bumbu betutu direbus hingga matang dan kuahnya hampir asat. Ini membuat tekstur daging empuk dan aroma serta rasa ayam makin lezat.
Sate Lilit Bali
Ini adalah salah satu menu khas Bali favorit saya. Sate yang dibuat dari daging ikan yang sudah dicincang halus. Daging kemudian dibumbui dengan bumbu basa genep dan diberi parutan kelapa. Adonan sate lilit kemudian dililitkan pada batang serai dan dipanggang hingga matang. Oia, di sini sate lilitnya disajikan cantik dengan tatakan bakar.
Sup Ikan Tampak Siring
Berbahan ikan patin yang lembut berbumbu pedas asam sup disajikan hangat di atas anglo kecil dengan bara arang. Kesegarannya pas banget menemani menu lainnya atau sengaja dipesan untuk menghangatkan badan kita. Hanya saja mesti hati-hati karena ada irisan cabe rawit yang bisa jadi jebakan batman dan bikin kepedesan bagi yang enggak bisa makan pedas.
Aneka Sambal
Ada 3 jenis sambal yang disajikan bagi setiap tamu: sambal matah, sambal embe dan sambal ulek. Level pedasnya masih bisa diterima jika saya bandingkan dengan sambal asli di Bali saat dulu saya tinggal di sana yang levelnya....beneran bikin huhah huhah. Sambal Matah adalah sambal khas Bali yang berbahan bawang merah, cabe rawit, daun jeruk, jeruk limau, serai dan terasi. Semua diiris tipis, dan disajikan matah (mentah) sehingga aroma lembut aneka bahan begitu menguar. Sedangkan Sambal Embe merupakan sambal goreng khas Bali. Di mana semua bahan: bawang merah goreng, cabe rawit iris, terasi matang, dicampur lalu dikucuri air jeruk limau. Sementara untuk Sambel Ulek bahan sambal digoreng lalu diulek.
Aneka Minuman
Saya pesan Premium Tea Jasmine yang disajikan dalam poci, tanpa gula. Sedangkan anak sulung saya pilih Ubud Summer Time, perpaduan orange, leci dan melon madu yang segar. Lalu si bungsu mau Tuban Tropical, kombinasi orange, peach dan leci. Sementara Bapaknya pesan Kuta Punch, minuman yang merupakan campuran, kiwi, leci, nanas dan melon madu. Most of all, varian minuman ini berasa lumayan, meski porsinya enggak seimbang dengan porsi besar makanan. Bikin kami mesti memesan minuman tambahan.
Jadi, Restoran Bebek Tepi Sawah di Mal Living World Alam Sutera ini...
Pas buat tempat makan bersama keluarga atau teman karena lokasi strategis di mal yang berada di jantung kawasan Alam Sutera, dengan posisi restoran di dekat pintu lobby Mal Living World. Suasana dan outfit crew mewakili Bali, hanya saat saya datang enggak dilengkapi dengan musik khas Bali, musik yang terdengar yang dari mal. Juga enggak ada tepi sawahnya...kwkwwk
Oia, terkait pandemi, protokol kesehatan diterapkan dengan baik, sehingga aman jadi tujuan makan-makan.
Kemudian, pencahayaan ruangan restoran remang-remang yang menurut saya terlalu redup, sehingga irisan cabe rawit dalam Sup Ikan Tampak Siring kegigit si bungsu karena enggak kelihatan sampai dia jejeritan..
Lalu, pelayanan crew ramah dan membantu. Meski perlu ditingkatkan first order first out. Karena ada tamu di meja sebelah saya ternyata makanannya keluar lebih dulu, padahal belakangan datang dan pesan. Hmm, atau mungkin nunggu semua menu pesanan saya siap berbarengan baru disajikan? Gatau deh!
So, is it recommended?
Sure! Untuk rasa khas Bali, sajian di Bebek Tepi Sawah sudah mewakili. Meski memang mesti siapin budget untuk makanan dan minuman dengan kisaran harga 25 - 100 ribu-an/per menu di resto ini.
Oia, satu hal yang bikin saya terkesan, saat saya minta dibungkuskan set sambal anak-anak yang utuh tak tersentuh, eh sama si Mbak waitress saya malah diambilkan set sambal bungkusan dari dapur, sambil bilang, "Ini saja, Bu, yang baru!"
Well, semoga lain kali saat ke Bali saya bisa singgah ke Restoran Bebek Tepi Sawah yang asli, langganan Presiden Jokowi dan para pesohor negeri, dan benar-benar makan di tepi sawah nanti!😁💖
Happy Sharing
Terima kasih sudah singgah:)
BalasHapuskalau ada cabangnya begini lumayan juga buat mengobati kangen dengan Bali
BalasHapusapalagi dari segi rasa juga nggak beda jauh.
aku nggak nyangka kalau dulu pengen makan bebek tepi sawah, pasti ujung ujungnya ke Bali, sekarang di jakarta udah ada
kayaknya aku belum pernah cobain sup nya mbak, next pengen cobain ah
Di Surabaya juga ada mbaaa
BalasHapuscuma, sayangnya resto BTS Sby itu letaknya di jalan darmokali, yg mana ambience-nya menurutku agak kurang cucok sih yaaa (netyjen rewel) wkwkwk
Mungkin kalo di kawasan yang rada sejuk, atau sekalian di mall ber-AC kayak Tunjungan Plaza malah cocok.
Tengkyuu sharing ceritanya mba
wah pasti puas banget makan di bebek tepi sawah ini ya mbak, potongan daging bebeknya besar, 1/2 bebek untuk 1 porsi. Suasananya juga nyaman buat makan bersama anggota keluarga.
BalasHapusMba hafal banget sama mantan anaknya pemilik resto bebek tepi sawah haha malah aku baru tahu ternyata pernah pacaran sama Pevita :p aku jadi penasaran pastinya sedep ya ga perlu jauh2 ke Bali ada juga di Alam Sutra
BalasHapussuka banget nih makan bebek tepi sawah juara banget deh ayam dan bebeknya, apalagi sambalnya mantap jaya lah, bisa lupa nambah nasi
BalasHapusOalah aku pikir namanya tepi sawah beneran di tepi sawah gitu mbak ternyata ini nama restorannya ya? 😂
BalasHapus(mantannya Nikita Willy dan Pevita Pearce itu ...#eh)
BalasHapuspenting ini untuk dicantumkan ya mbak hehehehe (tosss deh soal mencantumkan hal2 receh di tulisan) hihihi
Bebek ini daging yang enak kalau ngolahnya pinter ya mbak. Kalau salah pengolahan, bau amisnya masih terasa. Saya malah sama sekali belum pernah makan bebek. Mauu banget kalau diajak makan di BTS..eh lha kok malah sekalian inget BTS yang lain hihihi
Di Alsut lumayan dekeut rumah aku nih mba..BTS enak yaaa, servicenya excellent banget ituu mba. Bikin mau balik lagi deh yaaaa 😍 udah enak, service kereeen
BalasHapusSebetulnya saya kurang suka dengan resto yang suasananya temaram. Berasa kurang nyaman menikmati makanannya. Tetapi, lihat semua menunya kok ya pengen banget cobain hehehe. Apalagi saya memang suka dengan rasa daging bebek
BalasHapusMakan ini jadi bisa mengobati rindu ke Bali ya, Mbak. Aku pun udah lama gak makan bebek. Menu macam-macam gitu jadi penasaran juga pengen nyobain
BalasHapusMenunya banyak juga ya Mbak, aku belum pernah cobain nih makan di bebek tepi sawah di Semarang belum ada cabangnya
BalasHapusDi tempat saya juga ada tempat makan yang menyajikan makanan khas bali, memang ya rasa masakan bali itu khas sekali dengan rempah2. Btw, jadi ngiler sama sambalnya dong mbaaakk 😅
BalasHapusFix ini mah menu Bali-nya komplit banget. Enggak perlu jauh-jauh ke Bali udah bisa menikmati santapab yang lezat khas Bali. Ada Bebek Betutu, Ayam Betutu dan Sate Lilit, sedap banget rasanya.
BalasHapuswahh iya mbak, Bebek Tepi Sawah ini enak bangett..
BalasHapusaku pernah makan yg di Surabaya, paling doyan ya menu bebek betitu klo aq
Rindu sekali makan ke Bebek Tepi Sawah, biasanya setiap bulan Ramadan pasti selalu menyediakan waktu untuk bukber keluarga disana. Tapi sudah 2 tahun ini off belum kesana lagi.
BalasHapusOh di Mal Living Waorld Alam Sutera juga ada Bebek Tepi Sawah ya. Aku malah belum nyobain di sini nih, terakhir nyobain di Bali jauh banget. Buat mengobati kerinduan makananan ini tinggal cus ke Alam Sutera aja ya.
BalasHapusWih aku malah gak ngerti kalau Putu Gede Suarsanba ini punya mantan artis hihihi
Eeeh.. Sate lilit itu bahannya ikan mba? Aku baru tau nih. Kupikir daging loh yg dililit. Jd penasaran begimana rasanya niih
BalasHapusNyaaamm aku suka banget bebek. Ini cita rasa bebek khas Bali kyknya ya utuh2 gtu.
BalasHapusAku baru tahu ada betutu yang berkuah mbak, biasanya aku makan yang berbumbu aja. Duh jd laper malam2 gini baca kulineran :D
Wah, menu makanannya bikin ngiler. Penasaran dengan Bebek Betutu nya, pasti enak, ya 😃
BalasHapusAku paling suka menu bebek. Beneran makin lahap dan nambah-nambah kalau pakai menu ini.
BalasHapusApalagi bebeknya terkenal karena banyak pelanggan yang berasal dari "orang besar" NKRI.
Aku kurang suka dengan bebek Kak hehehe tapi pasti enak ya. Suasananya mendukung banget, bareng keluarga asik ini
BalasHapusWihh enak enak banget ini menunya. Bebek Tepi Sawah udah banyak ya mbk cabangnya. Kayaknya dekat rumah ada deh, next pingin nyoba euy
BalasHapusBebek tepi Sawah ini favorite suami banget, bebeknya enak katanya. SAmbalnya juga maknyos yah.
BalasHapus