Nestlé DANCOW Dongeng Aku Dan Kau

Mengusung Tema “Indonesia Mendongeng”, Nestlé DANCOW Persembahkan 15 Dongeng Indonesia untuk Stimulasi Perkembangan Karakter

Bunda dan Ayah, siapa yang di rumah sudah membiasakan kegiatan mendongeng pada Si Buah Hati? 

Wah, kalau sudah, itu bagus sekali! Mengingat kegiatan mendongeng yang biasanya dilakukan saat sebelum tidur bisa jadi salah satu momen istimewa yang tak hanya penuh kenangan dan kehangatan, tapi juga mampu memperkuat ikatan antara orang tua dan putra-putrinya.

Ya, melalui mendongeng, sejak dini Si Buah Hati bisa diajak berimajinasi, meningkatkan pemahaman terhadap cerita, membantu anak memperkaya kosakata, meningkatkan rasa percaya diri, membantu mempelajari bahan bacaan yang lebih sulit dan menangkap pesan nilai moral yang ada.

Oia, mendongeng tidak hanya menjadi hiburan yang mengundang tawa tetapi juga jadi media untuk menanamkan pendidikan karakter bagi anak. Di mana studi menunjukkan adanya korelasi mendongeng dengan pembentukan nilai moral dan karakter. 

Melalui dongeng, Bunda dan Ayah dapat memberikan afirmasi positif nilai-nilai kehidupan, yang membantu memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.

Karenanya, berkomitmen untuk mendukung Bunda dan Ayah memastikan tumbuh kembang optimal Si Buah Hati, Nestlé DANCOW hadirkan kembali Dongeng Aku Dan Kau dengan tema “Indonesia Mendongeng” yang mengangkat dongeng asli Indonesia yang kaya dengan nilai nilai budaya Indonesia yang penting untuk diperkenalkan kepada Si Buah Hati sejak usia dini.

Tapi, mengapa sih dongeng? Apa saja manfaatnya? Bagaimana tips mendongeng yang efektif? Dan, apa itu "Indonesia Mendongeng"?

Dongeng Bantu Anak Mengenal Kebudayaan Indonesia

Nah, terkait peluncuran program "Indonesia Mendongeng", Nestlé DANCOW menghelat Virtual Press Conference "DANCOW Dongeng Aku Dan Kau", pada hari Kamis, 2 September 2021.

Di mana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia yang diwakili Dr. Muhammad Hasbi, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek RI, pada kesempatan ini menyampaikan dukungan,

“Kami senang dan menyambut baik Program DANCOW Dongeng Aku Dan Kau: Indonesia Mendongeng ini yang sejalan dengan visi-misi Kemendikbudristek, khususnya Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang bercita-cita agar setiap anak Indonesia berkesempatan mendengarkan cerita dongeng. Kemendikbudristek pun terus mendorong peningkatan kompetensi mendongeng untuk guru (PAUD) dan orang tua.” 

Lebih lanjut Pak Hasbi menyebutkan jika mendongeng cerita rakyat bisa membantu anak berkenalan dengan kebudayaan Indonesia lewat cara yang menyenangkan. 

Mengingat cerita rakyat merupakan bagian dari kekayaan ragam budaya Tanah Air yang bisa berfungsi lebih dari sekadar hiburan bagi Si Buah Hati. 

Melalui cerita rakyat, perkembangan kognitif anak akan berkembang karena mereka bisa mendengarkan serta memahami cerminan berbagai kebudayaan yang merefleksikan keunikan budaya Indonesia yang sangat beragam.

Cerita rakyat,  menurut Pak Hasbi, juga dapat memberikan kepercayaan diri pada anak juga pandangan hidup yang berkaitan dengan moralitas. Ini akan terkait mengingat dalam era globalisasi, kebudayaan sudah mulai terkikis. 

Maka untuk membantu melestarikan budaya Indonesia, dongeng dengan berbasis cerita rakyat bisa dikenalkan sejak dini sehingga anak bisa mengenal budaya. Harapannya, anak akan belajar mengapresiasi karya sastra dan mengembangkan kesadaran tentang kebudayaan.

Pak Hasbi lebih lanjut menegaskan jika dongeng bisa jadi strategi memberi nasihat pada anak tanpa terasa menggurui. Bahkan peran dongeng tak berhenti sampai di situ. Karena anak yang sering mendengar dongeng akan bertambah perbendaharaan katanya, kemampuan berkomunikasinya serta punya wawasan baru.

Karenanya, Kemendikbudristek mendorong orang tua untuk mendongeng sebab memberikan banyak manfaat bagi anak. Dalam pendidikan anak usia dini, mendongeng merupakan bagian kegiatan dalam pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi anak sejak usia dini. 

Sehingga Kemendikbudristek mendorong kegiatan mendongeng jadi bagian dari budaya literasi yang berkembang di dalam keluarga dan satuan pendidikan.

"Lewat mendongeng kita mampu membangun aktivitas yang membentuk anak kita agar mendapat rangsangan tumbuh kembang optimal," pungkas Pak Hasbi.

Tanamkan Nilai Moral kepada Anak Lewat Mendongeng

Memang, kegiatan mendongeng memiliki manfaat bagi anak terutama dalam merangsang kreativitas dan kecerdasan anak. Mendongeng juga merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua yang saling mencerahkan. 

"Dongeng dapat melatih panca indra, kemampuan emosi dan menanamkan nilai moral. Apalagi Indonesia punya banyak cerita dongeng yang sarat nilai luhur bangsa," demikian ditegaskan Fery Farhati Baswedan, Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta dan Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta, pada sambutan di acara ini.

Ibu Fery menegaskan akan pentingnya mendongeng untuk tumbuh kembang anak karena bisa menanamkan nilai moral lewat cerita yang disampaikan. Karenanya, orangtua harus memahami bahwa anak-anak punya kebutuhan yang sama saat pandemi maupun sebelumnya.

Oleh karena itu, diingatkan Ibu Fery, orang tua berperan penting dalam membuat anak merasa bahagia, mendapat gizi cukup dan stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal.

Sementara, Atalia Praratya Kamil, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, mengatakan, "Kegiatan mendongeng bisa menjadi langkah sederhana menanamkan kebiasaan baik literasi sejak dini. Apalagi dengan masih rendahnya tingkat literasi di negeri ini."

Ditegaskan Ibu Atalia bahwa penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak agar mereka menjadi orang yang kreatif, inovatif, solutif yang bisa bersaing di kemudian hari.

Tak hanya itu, Ibu Atalia juga mengingatkan jika kegemaran membaca bukanlah bawaan lahir. Tapi merupakan pembiasaan sejak kecil secara terus menerus. Maka, mendongeng bisa jadi langkah pertama untuk membiasakannya.

Kemudian, Nur Asia Uno, Ketua Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak, dalam kesempatan yang sama juga menegaskan jika pembentukan karakter anak dan keluarga sangat penting agar generasi penerus memegang nilai luhur bangsa ketika mereka beranjak dewasa.

"Banyak pilihan dongeng asli Indonesia yang menarik, yang diperlukan adalah kemampuan orangtua meluangkan waktu demi Si Buah Hati. Maka dari itu mari kita sebagai orangtua mendukung tumbuh kembang anak melalui mendongeng ini," tegas Ibu Nur.

Manfaat Mendongeng Bagi Anak

Sementara, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis pada kesempatan ini menjelaskan, jika mendongeng adalah kegiatan stimulasi tepat dan asik untuk optimalkan seluruh dimensi tumbuh kembang Si Buah Hati. Di mana aktivitas ini akan mengeratkan hubungan orang tua dan putra-putri yang akan menorehkan kenangan manis untuk mereka nanti. 

"Manfaat membacakan dongeng untuk tumbuh kembang Si Buah Hati sangat baik," jelas Mbak Ratih. 

Diingatkan juga oleh Mbak Ratih jika membacakan dongeng rakyat Indonesia juga akan membantu Si Buah Hati mengenal dan mengapresiasi budaya kita. Karena mereka akan belajar tentang nilai-nilai moral serta karakter positif seperti keberanian, kasih sayang, dan kepedulian. Membuat mendongeng jadi momen menyenangkan bersama Bunda dan Ayah yang akan ia kenang sampai usia mereka dewasa.

Nah, berikut beberapa manfaat mendongeng untuk tumbuh kembang Si Buah Hati menurut Mbak Ratih:

• Mengembangkan koordinasi otot dan mengoptimalkan indra sensorik
• Menjaga kesehatan fisik dan mental Si Buah Hati
• Menjadi fondasi perkembangan kognitif
• Merangsang daya imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati
• Mengembangkan problem solving skill
• Meningkatkan kecerdasan moral Si Buah Hati
• Dasar kemampuan interaksi sosial
• Meningkatkan kepercayaan diri Si Buah Hati
• Meningkatkan literasi emosi anak
• Meningkatkan kemampuan berbicara
• Memberikan kosa kata dan pengetahuan baru
• Merangsang minat baca anak

Oia, meski cerita dongeng umumnya sederhana, namun orang tua juga perlu menyesuaikan buku dongeng dengan usia anak. Orang tua tetap harus selektif dalam memilih cerita dongeng. 

"Pilih cerita dan tampilan buku yang sesuai dengan usia anak. Jadi di sini untuk anak usia 1 sampai 3 tahun, Bunda dan Ayah pilih cerita yang ada di sekitar lingkungan anak, hal-hal yang sudah dikenali oleh anak, familiar untuk anak," kata Mbak Ratih.

Pilihlah cerita yang menghibur agar anak senang saat dibacakan dongeng yang menginspirasi, mendidik, juga mengandung nilai-nilai moral.

Misalnya, dongeng "Keong Kecil dan Rumahnya", "Kancil dan Kerbau", "Balas Budi Sang Rusa", yang ada di Dongeng Aku Dan Kau. Menurut Mbak Ratih, semuanya menarik dan cocok untuk anak usia 1 sampai 3 tahun.

Sementara untuk usia 3 sampai 5 tahun, anak biasanya sudah sangat tertarik mempelajari lingkungan di sekitarnya secara lebih luas. Sehingga tepat untuk mulai lebih mengenalkan karakter sesama manusia juga cara berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Misalnya ada di dongeng "Pangeran Pararasan si Lembut Hatinya" dan "Si Kurus dan Harimau Loreng".

"Sedangkan untuk anak usia 5 tahun ke atas yang biasanya sudah mulai masuk usia sekolah, perlu diberi fantasi dengan dongeng yang sesuai dengan umurnya. Mereka sudah bisa dan mulai berminat terhadap kisah dongeng yang lebih kompleks, melibatkan sebab akibat, hingga cara kerja sesuatu pemecahan masalah. Seperti di buku dongeng Aku Dan Kau yang terdapat di dongeng Asal Mula Kota Salatiga", pungkas Mbak Ratih.

Sementara, pendongeng dan pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni (Kak Aio) menuturkan jika dongeng rakyat Indonesia mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kerajinan, gotong royong, berbuat baik dan menolong orang lain, yang dapat membantu Si Buah Hati dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari. 

"Seperti kisah dongeng Pangeran Palasara misalnya, dapat mengajarkan Si Buah Hati tentang pentingnya berbesar hati dan berbuat baik pada sesama," jelas Kak Aio.

Yang utama, Kak Aio sangat menyarankan orang tua meluangkan waktu untuk mendongeng dan bukan sekadar mendongeng saat waktu luang.

Tips Mendongeng dari Meisya Siregar

Sementara pada kesempatan yang sama, Meisya Siregar, Brand Ambassador DANCOW Nutritods mengatakan meski sudah berpengalaman mendongeng untuk dua anak sebelumnya, ia menemui tantangan baru saat mendongeng untuk si bungsu Bambang.

Meisya mengaku ada tantangan saat mendongeng untuk Muhammad Bambang Arr Reybach, anak ketiganya. "Setiap anak itu punya karakter beda. Jadi, kita harus tahu dulu timing yang tepat ketika mendongeng itu seperti apa," tutur Meisya.

Bambang, dikatakannya, tidak mau duduk dengan tenang mendengar dongeng karena lapar atau mengantuk hingga lebih fokus dengan aktivitas lain. Membuat Meisya belajar pemilihan waktu agar Bambang tertarik mendengar dongengnya.

Menurut Meisya, waktu terbaik mendongeng untuk Bambang adalah menjelang tidur sehingga paling fokus mendengar dengan posisi favorit dalam pelukan Bunda Meisya.

Meisya selanjutnya juga memerhatikan ekspresi dan intonasi seperti apa yang disukai Bambang saat ia mendengar dan berupaya terus meningkatkan kemampuannya mendongeng karena bermanfaat untuk tumbuh kembang sekaligus meningkatkan ikatan orang tua dan anak. Naik turun intonasi suara yang tepat, menurut Meisya, membuat Bambang mudah mencerna dongeng yang didengarnya. Intonasi mesti seekspresif mungkin.

Mendongeng, kini jadi salah satu kegiatan favorit Bambang. Menurut Meisya, Bambang juga kritis karena kerap mempertanyakan alasan jalan cerita dan tokoh di dalam dongeng.

Oia, saat mendongeng, Meisya juga lebih memilih posisi Bambang sejajar dengan dirinya, bukan berhadapan. Alasannya agar Bambang sama-sama melihat gambar yang ada di buku.

"Bambang suka mendengar cerita seputar hewan, terutama kucing. Meski belum bisa baca, ia tahu huruf-huruf, jadi andalannya adalah gambar. Dia lihat gambar lalu berimajinasi dan ilustrasinya melalui voice over aku. Voice over itulah yang memegang peranan penting harus berintonasi karena ada beberapa dialog yang berbeda-beda," tutur Meisya lagi.

Enggak itu saaja, Meisya juga kerap menambahkan bahasa percakapan sehari-harinya dengan Bambang saat mendongeng. Tak lupa, saat bercerita, Meisya selalu menatap mata anaknya.

Tentang DANCOW Dongeng Aku Dan Kau 

Kemampuan anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah umumnya muncul pada usia 18-24 bulan. Memasuki masa Toddler dan Prasekolah (3-6 tahun), kemampuan kognitif, bahasa, emosional dan perilaku sosial anak mengalami perkembangan pesat serta menjadi fondasi perkembangan kognitif. 

Nah, agar stimulasi yang diberikan melalui mendongeng dapat diterima anak secara maksimal, orang tua juga perlu memerhatikan kebutuhan nutrisi serta aktivitas Si Buah Hati dan lingkungan penuh cinta dari Bunda dan Ayah.

Karenanya, Lydia Sahertian, selaku Brand Manager DANCOW Nutritods mengatakan jika sebagai ahli tumbuh kembang Toddler dan Prasekolah, Nestlé DANCOW percaya bahwa stimulasi sejak dini sangatlah penting, dan mendongeng kepada Si Buah Hati memberikan manfaat positif bagi kemampuan kogntif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial Si Buah Hati. 

"Maka, kami kembali menghadirkan Dongeng Aku Dan Kau dengan dongeng-dongeng asli Indonesia yang sangat disukai anak-anak seperti Kancil dan Kerbau, Pangeran Palasara dan Kluntung Waluh."

Di mana melalui 15 cerita dongeng asli Indonesia ini, DANCOW mengajak para orang tua untuk lebih aktif lagi membacakan dongeng kepada Si Buah Hati untuk mempererat hubungan emosi, memberikan stimulasi, serta menjadikan dongeng Indonesia sebagai tradisi tak ternilai bagi Bunda/Ayah dan Si Buah Hati.

Oia, apa saja judul Dongeng Aku Dan Kau? Ini dia:

• Usia 1+ 

Kancil dan Kerbau, Mengapa Anijing Tidak Bertanduk, Buaya Tembaga, Balas Budi Sang Rusa, Keong Kecil dan Rumahnya

• Usia 3+ 

Pangeran Palasara Si Lembut Hati, Ibu Kami Seekor Kucing, Kisang Burung Kekekow, Si Kurus dan Harimau Loreng, Biwar Si Pemberani

• Usia 5+

Pangeran Arya dan Guling Kecilnya, Asal Mula Nama Salatiga, Suwidak Loro, Kluntung Waluh, Kilip dan Putri Bulan

Lalu Bagaimana Cara Mendapatkan Dongeng Aku Dan Kau?

“Dengan membeli Nestlé DANCOW 1+/3+/5+ Nutritods ukuran 800 gr atau 1 kg semua varian (bertanda khusus), orang tua bisa mendapatkan buku Dongeng Aku Dan Kau secara gratis. Berbagai kegiatan Indonesia Mendongeng juga akan didukung berbagai keseruan secara digital diantaranya mewarnai karakter via website DANCOW, tepatnya ada di  www.dancow.co.id/dpc/dongengakudankau”, ujar Ibu Lydia.

Well, ini tentunya sejalan dengan misi Nestlé DANCOW Nutritods yang merupakan susu pertumbuhan yang berkualitas dan bergizi diformulasikan secara khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak Indonesia usia 1-5 tahun di masa Toddler dan Prasekolah. 

Di mana di masa tumbuh kembang yang pesat ini, anak membutuhkan perlindungan tambahan melalui nutrisi seperti vitamin A, C, D dan zat besi. Nestlé DANCOW Nutritods hadir dengan 0g Sukrosa, bakteri baik Lactobacillus Rhamnosus, Serat Inulin, dan tinggi Vitamin D. Turut dilengkapi dengan Protein, Kalsium, Minyak Ikan, serta Omega 3 & 6 untuk membantu mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal bagi Si Buah Hati.

Yes, Nestlé DANCOW Nutritods diformulasikan secara khusus bagi anak Indonesia di usia Toddler & Prasekolah bersama program Nutritods 101 Academy yang didukung oleh para Nutritods Council Expert yang menjadi mitra terpercaya bagi Bunda untuk bantu lindungi langkah eksplorasi Si Buah Hati guna mengasah stimulasi Si Buah Hati serta mengedukasi orang tua dalam menghadirkan lingkungan penuh cinta untuk tumbuh kembangnya yang optimal. 

Oia, jangan lupa, ada juga DANCOW Parenting Center yang hadir untuk membantu Bunda dan Ayah dalam mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati dan dapat diakses melalui https://www.dancow.co.id/dpc yaa...

See, banyak sekali manfaat dari mendongeng untuk tumbuh kembang Si Buah Hati! 

Jadi mulai sekarang yuk mulai rutin mendongeng untuk Si Buah Hati, di antaranya 15 Dongeng Indonesia persembahan Nestlé DANCOW Dongeng Aku Dan Kau ini!💛

Happy Parenting