Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan
Salah satu kuliner yang patut dicoba saat di Kediri adalah 'Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan'. Ya, meski ini Kediri, enggak ada salahnya makan tahu campur, kuliner khas Lamongan yang biasanya banyak dijual di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Pasalnya, sang peracik tahu campur ini, Pak Sopyan yang asli dari Lamongan, sudah berjualan di Kediri selama 32 tahun lamanya!
Tentang Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan
FYI, buat dirimu yang belum tahu apa tahu campur itu, ini infonya yang saya kutip dari berbagai sumber.
Yes, tahu campur merupakan masakan khas Lamongan yang biasa kita temui di Surabaya, Sidoarjo juga kini banyak dijumpai di berbagai tempat di Indonesia.
Terbuat dari aneka isian seperti daun selada, mie kuning, lentho (perkedel singkong), tahu, taoge hingga daging atau tetelan sapi, tahu campur disajikan dengan petis udang hitam sebagai bumbu kuahnya yang membuatnya nikmat tiada tara. Apalagi saat disantap hangat dengan pelengkap kerupuk, taburan bawang goreng dan sambal - jika suka.
Sedapnyaaa!!
Nah, tahu campur berbahan dasar tahu, makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang sudah akrab di lidah orang Indonesia. Tahu, merupakan salah satu bahan kuliner yang dapat digunakan di berbagai jenis makanan tradisional Indonesia, meski sejatinya bukan asli dari negeri ini.
Ya, tahu tidak berasal dari Indonesia, tapi berasal dari Tiongkok sejak 3000 tahun yang lalu. Dari Tiongkok, penyebaran tahu akhirnya menyebar ke daerah sekitarnya di Asia, termasuk Indonesia.
Seperti yang disampaikan oleh sejarawan Indonesia, Onghokham, yang menyatakan bahwa tahu termasuk bahan makanan alternatif ketika krisis pangan melanda akibat eksploitasi hasil bumi pada masa penjajahan Belanda.
Tekstur lembutnya membuat tahu mudah diolah dan dapat dikonsumsi oleh semua umur. Selain itu, karena rasanya yang sesuai dengan selera orang Indonesia, tahu banyak ditemukan di berbagai variasi makanan Indonesia. Di antaranya kupat tahu, tahu lontong, tahu gimbal, tahu tek, tahu gejrot, tahu campur dan lainnya.
Oia, tahu campur sendiri dibuat dengan cara merebus daging (atau kikil), serai, dan jahe sampai daging lunak. Sisihkan sebagian kaldu untuk bikin sambal.
Lalu tumis bumbu halus (bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kunyit, jintan) sampai harum. Masukkan bumbu ke rebusan daging. Kemudian tambahkan daging/kikil yang sudah dipotong, gula, dan garam. Rebus sampai bumbu meresap.
Sementara untuk membuat sambal, haluskan cabai merah, petis, bawang putih, gula pasir, dan garam. Tambahkan kaldu dan aduk rata.
Sajikan tahu, mi, taoge, selada, dan daging/kikil dalam satu mangkuk lalu siram kuah kaldu dan hidangkan bersama kerupuk.
Pak Sopyan yang duduk di kursi kasir itu... |
Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan
Nah, tahu campur sendiri antara pedagang satu dengan lainnya bisa dibedakan di antaranya dari rasa petis udang hitam yang jadi salah satu bahannya.
Seperti di Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan yang menurut pengakuan Beliau, petisnya dibikin sendiri. Maka tak heran rasanya khas sekali bikin pelanggan datang dan datang lagi. Apalagi:
- Kuahnya tidak amis dengan cita rasa kaldu sapi yang pas
- Rasa petis udang hitam yang melengkapi membuat kuahnya makin enaaak
- Mie kuningnya sebagai karbo pas untuk seporsi, jika ternyata kurang nendang bisa ditambah lontong yang dijual terpisah
- Ada sayuran taoge dan daun selada segar menyertai sehingga unsur sayur/seratnya ada
- Tahu yang dipakai adalah tahu kuning khas Kediri maka lebih gurih
- Lentho bisa jadi karbo lainnya, membuat sajian seporsi pas buat maksi
- Ada potongan kikil yang lembut dan besar sebagai topping-nya sebagai unsur protein hewani.
- Kerupuk yang membuat tahu campur makin sedap
- Penyajian cepat karena beberapa sudah disiapkan sebelumnya, maka enggak perlu nunggu lama
- Harga yang sangat terjangkau: tahu campur Rp 13.000, Lontong Rp 2.000, Es Teh/Es Jeruk Rp 3.000
Keunikan yang juga membuat meski harus berpindah tempat jualan beberapa kali di berbagai area di Kediri, Pak Sopyan tetap bisa bertahan berjualan, bahkan saat pandemi.
Ya, kini warung tahu campur ini akhirnya dua tahun terakhir menempati bangunan milik Pak Sopyan sendiri yang berlokasi di Desa Burengan, Kediri tepatnya di jalan samping Makam Burengan ke Timur (jalan alternatif ke arah Gumul, sekitar 200 meter di kiri jalan).
Oia, warung ini buka dari pukul 9 pagi sampai 7 malam yaa. Tapi, sebaiknya datang ke sini bukan saat jam makan karena tempat duduknya yang terbatas, sehingga biasanya penuh, enggak ada tempat duduk lagi. Saya datang pukul 11 kurang, pas selesai makan langsung deh banyak yang berdatangan untuk makan siang.
Alternatif lainnya jika mager datang ke warung Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan, dirimu bisa pesan lewat aplikasi ojek online. Ditinggal rebahan, enggak pakai lama tahu campur yang sedap akan tiba.
Enggak itu saja, jika ada acara besar, tahu campur ini bisa juga dipesan. Silakan ke WA 085600494515 saja yaa!
Eh iya, dirimu sudah pernah makan tahu campur belum?💖
Happy Sharing
Dian Restu Agustina
Kalau di semarang lebih terkenal tahu gimbal dibandingkan tahu campur. Ada bbrapa warung yang jual tahu campur. Itu tahu campur emang pakai petis yaa mbak dian...? Kalau tahu gimbal pakai sambal kacang. Dan ga ada daging, biasanya pakai telur dan gimbal udang.
BalasHapusAku belum pernah makan tahu campur kayaknya mbak, pernahnya tahu gimbal di semarang, waktu tinggal di apartemen ada yg jual tahu campur tapi isi dan rasanya kaya tahu gimbal yg pernah aku makan di semarang, lha ternyata yg jualan orang semarang wkwkwk.
BalasHapusTahu campur ini menarik karna ada kikilnya hihihi, kalau tahu campur yang aku beli pakai telor
Kenapa yang terpikirkan sama daku, ini kalau campur nasi atau lontong...yaaakkk efek lihat yang berkuah maunya begitu hehe.
BalasHapusSajian nikmat ini memang asik disantap bareng-bareng
Aku tuh penggemar tahu.Namanya tahu diapain saja pasti enak. Membayangkan nikmatnya tahu campur kikil lamongan,wih ngilerrrrr....seger banget apalagi ditambah daun selada dari tampilan fotonya
BalasHapusSaya dong, seumur-umur baru sekali makan Tahu campur, saking dulu tuh saya nggak suka tahu, setelah sekarang kok rasanya udah jarang nemu tahu campur, kalaupun pas jalan-jalan ketemu di jalanan, nggak bisa mampir juga lantaran anak-anak nggak suka tahu hahaha.
BalasHapusDulu tuh kirain nggak enak, gara-gara tahunya, ternyata rasanya beda ya.
Oh ya, saya juga kurang suka kikil, tapi kalau dicampur gini, kayaknya enak ya :D
Kan bikin ngiler nih :D
Saya penggemar tahu campur lamongan. Makasih banyak ya referensinya ini. Kapan-kapan kalau ke Kediri bisa nyoba ini. Mantappp...
BalasHapusduh glek, saya harus ke sini nih kalo jalan ke Kediri
BalasHapustahu campur mah banyak di Bandung
tapi tahu campur kikil, saya baru lihat
wajib coba ya?
Saya bukan pemakan kikil dan daging sapi atau kambing sih, tapi penasaran sama cita rasa kuatnya yang pakai petis udang hitam. Kalau campuran petis pada bumbu, saya suka banget.
BalasHapusAku sering makan tahu campur mbak
BalasHapusDi Surabaya banyak banget penjual tahu campur
Makanya bisa sering makan
Tapi ada satu sih yang jadi favoritku, yg ada di depan kantor suami
Asli Lamongan juga pembuatnya
Karena kan emang tahu campur adalah kuliner khas Lamongan ya mbak
Ya ampunnn lafarrrr saya...liat gambarnya menggoda untuk disantap...jadi kepo banget pengen cicipi langsung enaknya nyam..nyamm tahu campur kikil lamongan pak Sopyan
BalasHapussaya belum pernah makan tahu campur, Mba. Tapi kalo lihat gambarnya kayaknya enak deh, jadi penasaran pengen cobain juga
BalasHapusDi Cianjur jarang banget malah mungkin belum ada tahu campur seperti ini. Bisa jadi ide bisnis kuliner di sini nih dong ya? Hehehe
BalasHapusBiasanya icip icip makanan gitu kalau pas perjalanan mau mendaki ke gunung di daerah Jateng dan Jatim saja ...
Saya pernahnya makan tahu campur eh tahu gunting, sama tahu tek tek, mbak Dian
BalasHapuskalo tahu campur kikil Lamongan kayaknya belom deh
tapi gini deh, kalo yang namanya TAHU - udah pasti enak hihi....
Lamongan makanan khasnya salah satunya tahu campur selain soto, porsi tahu campunya mumouni citarasa mantap
BalasHapusSaya suka makan tahu campur mbak, biasanya request nggak usah pakai lentho. Entahlah, sampai sekarang masih belum bisa menikmati rasa dari lentho, daripada nggak dimakan lalu terbuang, mending nggak usah pakai.
BalasHapusNoted nih tahu kikil lamongan pak Sopyan, kapan-kapan klo ada kerjaan ke kediri, bisa mampir makan disini
hemm kalo ada masakan bumbu kacang gin udah ngiler duluan. jadi inget campur, rujak, gado-gado, semua deh yang pakai bumbu kacang kaaknya gak pernah gagal. btw harganya murah lho itu
BalasHapusHastaga salah baca pas ujan-ujan begini, jadi auto laper lagi. Ini harganya terjangkau lhooo. 18 ribu aja masih dapet tahu campur kikil, es jeruk sama lontong. Semoga nanti aku bisa ke tahu campur kikil lamongannya pak sopyan
BalasHapusSelama pandemi ga pernah makan tahu campur. Kasihan banget diriku. Tapi gapapa asalkan semua dalam keadaan terjaga karena masih pandemi. Ntar kalau udah normal lagi bisa makan sepuasnya. Dulu tiap minggu kalau ke car freeday selalu menikmati. Pasti makin enak rasanya karena ada tambahan kikil. Btw, tempatnya bersih dan lumayan luas ya, Kak
BalasHapusKebayang enaknyaaa
BalasHapusada kikilnya, kesukaan saya hehe
moga kl ksana bisa cobain Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan, noted
Gerakan belanja di warung dan pedagang kecil menengah yg dilakukan kak Dian sy acungi jempol karena bisa membantu mendongkrak perekonomian mereka termasuk pak sopyan. Wah kapan yg bisa makan tahu campur kikil lamongan ini? Sepertinya enak...
BalasHapusMenarik sekali tampilannya ya, jadi kepo rasa Tahu Campur Kikil Lamongan Pak Sopyan ini pastinya enak. Aku sendiri sejak pandemi suka jajan hahah.... entahlah lagi perbaikan gizi aja. Plus kepo nih dengan rasa kikilnya, soalnya suamiku suka makan kikil.
BalasHapus