Berkenalan dengan Berbagai Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Bunda, pernah enggak sih si Kecil nangis enggak karuan, sampai Bunda kebingungan? Perutnya sudah kenyang, tempat tidurnya nyaman, enggak kembung, badan juga enggak demam, pokoknya semua baik-baik saja, tapi kok nangisnyaaaa!
Nah, coba deh buka popoknya, apakah ada ruam di sana?
Well, meski bisa diatasi dengan perawatan salep ruam popok, penyebab dari ruam popok sendiri cukup beragam. Selain karena kontak dengan popok kotor terlalu lama dan tidak sering mengganti popok buah hati, iritasi kulit tersebut juga bisa disebabkan oleh hal lain seperti yang dijelaskan berikut ini:
1. Gesekan dengan popok atau kain
Kulit bayi yang masih begitu rapuh dan rentan membuatnya sangat mudah terkena iritasi. Bukan hanya paparan urin atau feses saja, ternyata gesekan dengan popok yang terlalu ketat juga dapat memicu terjadinya ruam, lho.
2. Infeksi jamur
Kemudian, kulit bayi yang tertutup popok seperti area pantat, selangkangan, pangkal paha dan sekitar kelamin akan cenderung lebih lembap dan hangat karena sirkulasi udara yang tidak lancar.
3. Perubahan makanan
Oia, percaya atau tidak Bunda, ternyata perubahan makanan yang dikonsumsi si Kecil baik secara langsung atau melalui ASI dapat memicu terjadinya ruam popok, lho!
Nah, supaya ruam popok tidak terjadi, pastikan untuk rajin mengganti popok bayi dan mengetahui apa saja penyebab ruam popok yang mungkin memicu iritasi pada kulitnya, ya Bunda!
Michelle P. Tellado, Diaper Rash, September 2019, kidshealth.
Ya, ruam popok adalah kondisi kulit yang mengalami iritasi terutama di bagian yang tertutup popok, yang ditandai dengan warna kemerahan pada kulit dan seringkali menimbulkan rasa perih.
Meskipun itu termasuk gangguan kesehatan yang sangat umum terjadi pada bayi ataupun balita namun hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena bukan hanya membuat buah hati tidak nyaman, tapi juga bikin orang tua merasa resah akibat ananda menangis dan gelisah.
Terbayang bingungnya orang tua, ini anak kenapa nangis melulu ya... Hiks! Ternyata ruam popoklah penyebabnya.
Jadi, sebenarnya apa penyebab ruam popok pada bayi? Bagaimana cara mengatasinya?
Berbagai Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Well, meski bisa diatasi dengan perawatan salep ruam popok, penyebab dari ruam popok sendiri cukup beragam. Selain karena kontak dengan popok kotor terlalu lama dan tidak sering mengganti popok buah hati, iritasi kulit tersebut juga bisa disebabkan oleh hal lain seperti yang dijelaskan berikut ini:
1. Gesekan dengan popok atau kain
Kulit bayi yang masih begitu rapuh dan rentan membuatnya sangat mudah terkena iritasi. Bukan hanya paparan urin atau feses saja, ternyata gesekan dengan popok yang terlalu ketat juga dapat memicu terjadinya ruam, lho.
Itulah sebabnya kendati tubuh si Kecil masih mungil, tidak disarankan untuk memakaikan popok yang berukuran terlalu kecil atau memakaikannya dengan sangat rapat dengan alasan khawatir popok akan terlepas.
Selain itu, gesekan dengan material atau kain baju juga dapat menimbulkan iritasi, terutama bagi bayi yang memang mempunyai kulit sensitif. Untuk menyiasatinya, Bunda bisa memilihkan bahan yang sangat lembut dan menyerap keringat yang memang dikhususkan untuk pakaian bayi ya...
Selain itu, gesekan dengan material atau kain baju juga dapat menimbulkan iritasi, terutama bagi bayi yang memang mempunyai kulit sensitif. Untuk menyiasatinya, Bunda bisa memilihkan bahan yang sangat lembut dan menyerap keringat yang memang dikhususkan untuk pakaian bayi ya...
2. Infeksi jamur
Kemudian, kulit bayi yang tertutup popok seperti area pantat, selangkangan, pangkal paha dan sekitar kelamin akan cenderung lebih lembap dan hangat karena sirkulasi udara yang tidak lancar.
Nah, selain mengakibatkan iritasi kulit, bagian yang tertutup ini juga menjadi media sempurna bagi jamur Candida untuk berkembang biak dan memperparah ruam yang terjadi di sana.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memberikan “jam bebas popok” pada waktu tertentu agar kelembapan area tersebut dapat menguap dan kulit bisa kering sempurna sebelum tertutup kembali.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memberikan “jam bebas popok” pada waktu tertentu agar kelembapan area tersebut dapat menguap dan kulit bisa kering sempurna sebelum tertutup kembali.
Selain itu, mengganti popok secara teratur tanpa harus menunggu penuh juga dapat dilakukan demi mengurangi kelembapan kulit dan menurunkan temperaturnya agar jamur tidak berkembang, ya Bun!
3. Perubahan makanan
Oia, percaya atau tidak Bunda, ternyata perubahan makanan yang dikonsumsi si Kecil baik secara langsung atau melalui ASI dapat memicu terjadinya ruam popok, lho!
Karena ketika terjadi pergantian makanan yang dikonsumsi, konsentrasi dan frekuensi buang air besar berpotensi ikut berubah, misalnya lebih padat, lembek, banyak atau mengandung zat tertentu yang jika berkontak dengan kulitnya dapat menimbulkan iritasi.
Nah, pada kondisi ini, Bunda bisa menyiasatinya dengan langsung mengganti popok ketika buah hati selesai buang air besar. Dengan begini, area pantat dan selangkangan si Kecil tidak harus berkontak terlalu lama dengan feses yang mengalami perubahan karena makanannya.
Nah, pada kondisi ini, Bunda bisa menyiasatinya dengan langsung mengganti popok ketika buah hati selesai buang air besar. Dengan begini, area pantat dan selangkangan si Kecil tidak harus berkontak terlalu lama dengan feses yang mengalami perubahan karena makanannya.
4. Alergi
Selanjutnya, penyebab ruam popok yang terakhir adalah alergi. Di mana bayi menjadi lebih sensitif misalnya pada bahan kimia yang digunakan pada produk pencuci baju atau kandungan yang ada di dalam produk skincare miliknya. Bayi dengan eczema misalnya, akan lebih peka dan rentan terhadap paparan tersebut.
Oia, perlu diketahui bahwa alergi seperti ini bersifat menurun atau genetis, ya Bunda. Itu artinya, jika diketahui kakek-nenek atau anggota keluarga pernah memiliki kondisi yang sama maka Bunda perlu mewaspadai bahwa si Kecil mungkin memilikinya juga.
Selanjutnya, penyebab ruam popok yang terakhir adalah alergi. Di mana bayi menjadi lebih sensitif misalnya pada bahan kimia yang digunakan pada produk pencuci baju atau kandungan yang ada di dalam produk skincare miliknya. Bayi dengan eczema misalnya, akan lebih peka dan rentan terhadap paparan tersebut.
Oia, perlu diketahui bahwa alergi seperti ini bersifat menurun atau genetis, ya Bunda. Itu artinya, jika diketahui kakek-nenek atau anggota keluarga pernah memiliki kondisi yang sama maka Bunda perlu mewaspadai bahwa si Kecil mungkin memilikinya juga.
Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Nah, supaya ruam popok tidak terjadi, pastikan untuk rajin mengganti popok bayi dan mengetahui apa saja penyebab ruam popok yang mungkin memicu iritasi pada kulitnya, ya Bunda!
Oia, jangan lupa gunakan juga salep ruam popok Bepanthen untuk merawat kulit buah hati sebab kandungan emollient dan pro vitamin B5 di dalamnya dapat membantu menyejukkan kulit serta merawatnya sehingga kenyamanan kulit tetap terjaga.💖
Salam Semangat
Dian Restu Agustina
Referensi
Diaper Rash Symptoms and Causes, mayo clinic.
Diaper Rash Symptoms and Causes, mayo clinic.
Diakses pada 11 Maret 2022 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
Michelle P. Tellado, Diaper Rash, September 2019, kidshealth.
Diakses pada 11 Maret 2022 dari
https://kidshealth.org/en/parents/diaper-rash.html
Diaper Dermatitis, hopkinsmedicine.
https://kidshealth.org/en/parents/diaper-rash.html
Diaper Dermatitis, hopkinsmedicine.
Diakses pada 11 Maret 2022 dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diaper-dermatitis
banyak mama muda yg panik kalo mendapati ada apa2 pada bayi mereka.
BalasHapusapalagi pas muncul ruam popok, tidak sedikit yg bingung, kudu gimana.
alhamdulillah, ada Bepanthen ini ya mba
mama2 kudu sedia di rumah ya.
Pernah ngalami ruam popok waktu anak ke-2. Lanjut ganti pospak lain. Kadang suka tiba2 aja gitu ya mba. Padahal awalnya dia nggak kenapa2 dengan produk yg pertama. Kalau lagi ada ruam, gunain krim ruam popok juga, ampuh. Alhamdulillah beres, bayi jadi nyaman lagi ya mba
BalasHapusWah, ada salem ruam popok Bepanthen nih buat bayi. Iya tuh, paling kasihan melihat bayi yang menangis terus karena iritasi pakai popok. Kulitnya kemerahan, bisa jadi antara perih dan gatal. Tapi kan bayi belum bisa bicara jadi yang ada nangis aja :D Ibu juga harus memerhatikan bahan dan ukuran popok yang sesuai dengan si bayi. Apalagi jika kulitnya sangat sensitif ya... hati2 sekali.
BalasHapusDulu bayiku juga pernah mengalami ruam popok, nangisnya kejer dan lama.Ternyata setelah dibuka popoknya iritasi dikulitnya.Kelamaan pakai popok lupa diganti. Jadi pelajaran deh kalau popok bayi itu jangan tunggu penuh baru diganti
BalasHapuspernah banget mengalami anak saat bayi kena ruam karena popok dan mesti sabar mengatasinya, besok2 makin berhati2 memilih popok untuk anakku
BalasHapusWaktu kecil dulu si Najwa yang paling sensi sama ruam popok. Sampai gonta-ganti merek diapers-nya. Trus sempat lepas diapers juga ganti clodi. Cuma dulu gak tahu kalau Bepanthen itu bisa buat baby. Alhamdulillah sekarang sduah lewat masa-masa begitu. Tapi ganti nih, kalau beli-beli produk bayi buat ponakan yang baru usia 6 bulan.
BalasHapusKirain ruam popok itu terjadi karena pemakaian diapers aja, ternyata perubahan makanan pun bisa padi pemicunya juga.
BalasHapusRuam popok ini emang bisa bikin bayi rewel ya, ortunya juga jadi resah.
Perubahan makanan juga teryata berdampak ya mba. Aku kira hanya pada faktor penggunaan popok saja yang paling banyak
BalasHapusSedih kalau si kecil pas ada ruam gini deh, alhamdulillah dulu anakku gak kena ruam popok tapi aku pun selalu menyediakan salep khusus untuk ruam popok. Apalagi yang masih menggunakan pospak ini memang harus rajin gantinya.
BalasHapusPonakanku pernah nangis terus sampai bingung apa yang sakit ternyata kemerahan di celah pahanya itu perih karena popoknya nggak cocok. Harus pintar-pintar pilih bahan popok yang cocok buat kulit anak.
BalasHapusAnakku dulu gampang banget kena ruam popok rupanya kulitnya emang tipe sensirif dan ada alergi juga makanya selalu punya salep ruam popok
BalasHapusAlhamdulillah ketiga anak aku gak ngabarin ruam popok. Soalnya suka aku ganti dan kalo di rumah lebih suka pakai celana aja meski repot. Beruntung ada produk ini ya sekarang
BalasHapusIni temen waktu anak anak kecil nih, bepanthen
BalasHapusjadi pada saat anak anak ruam aku siap dengan salep ruam dan juga pake cream khsusu bayi yang warnanya pink
kasian banget kalo anak udah ruam popok
BalasHapusanakku dua-duanya punyi kulit sensitif kena popok sebentar udah merah-merah
jadi aku memang ngurangi penggunaan popok dan dikasih salep juga
Anakku yang pertama dulu juga ruam popok. Ternyata, pas udah gedhe, ketahuan kalau dia emang ada turunan alergi dari aku. Sedih dengernya
BalasHapusMasalah ruam popok memang problem bayi yang sering ditemui ya mbak. Seringnya bak dan kulit yang sangat sensitif menjadi pemicunya. Untung ada cream anti ruam ini ya
BalasHapusIya, ruam popok memang mengganggu ya mbak
BalasHapusKasihan anak KLO mengalami ruam popok
Dulu, aku sangat pemilih buat pilih pospak, cari yg bagus dan sering ganti biar anak g ruam
Sekarang KLO Ruam popok bisa diatasi dgn salep Bepanthen ini ya
Ruam popok itu pedih kasian baby. Jadi ingat anak2 dulu waktu kecil gak pakai pempers kalau dirumh jd fokus buat coklat.
BalasHapusBaru tahu ini produknya
BalasHapusNanti deh kalau kejadian mau pakai
Siapa tahu yang ini lebih cepat proses menghilangkan ruam
Sedih sekali melihat bayi rewel menangis karena gak nyaman di area popoknya.
BalasHapusSemoga dengan perawatan yang benar, maka anak bisa nyaman sepanjang hari.
Meskipun udah melewati masa memiliki bayi tetap senang baca artikel gini hahaha. Berasa dulu kok ya ga paham banget dengan ilmu perpopokan anak
BalasHapusDuh lah kasihan banget baby klo kena ruam ya. Jadi teringat jaman dulu waktu anak-anak masih bayik, ya gitu deh, rewel tak berkesudahan klo kulitnya mengalami ruam.
BalasHapus