JNE Jalin Kolaborasi Bersama UMKM Cilegon

Sahabat saya, seorang ibu tunggal, akhirnya bisa saya ajak ngopi di tengah kesibukannya sebagai pelaku UMKM sembari mengasuh sendiri ketiga putra-putri. Entah mengapa reunian setelah bertahun lamanya kami tak berjumpa, sungguh membekas di hati saya. 

Mendengar cerita bagaimana ketika awal pandemi ia dirumahkan, sementara ada 3 bocah di rumah yang butuh makan, sungguh bikin nyesek hati saya. Betapa di luar sana begitu banyak yang terdampak akibat virus yang bikin hampir seluruh dunia nyaris tak berdaya. 

Sama halnya dengan sahabat yang dulu jadi tempat curhat saat kami satu kos di Bali. Demi mengais rezeki, ia pun berjualan aneka kuliner bikinan sendiri dan jadi reseller beberapa produk lainnya.

Alhamdulillah, akhirnya dari rumah ia masih bisa mendapatkan rupiah! Karena kegigihannya dengan memanfaatkan kanal digital sebagai sarana pemasaran, usaha yang dirintisnya pun bisa berjalan. 

Berkat mengoptimalkan berbagai lini media sosial yang berbiaya lebih hemat, ia bisa mendapatkan sarana pemasaran yang dahsyat. Hal yang selama ini enggak pernah terpikirkan bisa dia lakukan. Sungguh, selain menyisakan kepedihan, pandemi mengajarkan juga banyak pelajaran.

Hikmah Pandemi Bagi Pegiat UMKM

Well, pandemi telah mentransformasi lebih dari 17,5 juta UMKM di Indonesia untuk mengenal kanal digital dan memanfaatkan berbagai lini media sosial sebagai sarana pemasaran, juga melakukan terobosan baru melalui kolaborasi. 

Ya, kolaborasi, sebuah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama.

Banyak lini usaha yang kolaps akibat pandemi. Seperti cabang perusahaan tempat bekerja sahabat saya yang merumahkan sekian puluh karyawan demi efisiensi. 

Nah, tak hanya dengan inovasi dan beradaptasi pada perubahan, kolaborasi menjadi bagian penting bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menjaga eksistensinya. 

Ini pula yang harus diterapkan untuk membangkitkan UMKM di tengah pandemi, juga meningkatkan perekonomian rakyat pasca pandemi mereda.

Well, memang ya perlu strategi jitu bagi pelaku usaha agar UMKM terus maju, di antaranya:

1. Perkuat identitas brand

Pegiat UMKM harus mengoptimalkan pemasaran untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan media sosial dan platform e-commerce. Dengan perencanaan yang matang terkait identitas brand dan produk yang ingin dipasarkan, strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

2. Pahami pasar

Posisikan diri sebagai konsumen lalu lakukan riset pasar secara berkala agar dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 

3. Terbuka dengan inovasi dan kolaborasi 

Membuka diri dengan inovasi, sesuaikan produk dengan tren terkini agar bisnis berkembang dan berkelanjutan. Juga, manfaatkan momentum kolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemajuan usaha.

Jualan teman saya di toko online " ALFAZA" di antaranya: Nasi Campur Bali dan jual aneka kurma premium

JNE Jalin Kolaborasi Bersama UMKM Cilegon 

Tak terkecuali yang dijalani sahabat saya tadi, para pegiat UMKM Cilegon juga berupaya menghasilkan terobosan baru melalui kolaborasi. 

Tidak hanya melibatkan UMKM saja, kolaborasi yang dilakukan UMKM Cilegon juga melibatkan sektor ekspedisi. Misalnya JNE Express yang pada kesempatan ini menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon.

JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon merupakan kota ke-sembilan dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll...Aborasi Bisnis Online yang pada tahun 2022 akan dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia. 

Enggak itu saja, dalam rangka mendukung UMKM Cilegon untuk terus berkembang, JNE Cilegon menghadirkan beberapa program untuk para UMKM dan masyarakat sekitar.

“JNE adalah perusahaan yang didirikan oleh anak bangsa, mengusung tagline Connecting Happiness, kita tidak hanya mengantar saja tapi juga memberikan kesempatan kolaborasi bagi UMKM setempat”. ungkap Herry Herbowo selaku Branch Manager JNE Cilegon, pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online, Rabu(18/5).
 

Oia, JNE Cilegon juga kerap melakukan program CSR seperti pembangunan rumah, wakaf Al Quran, memberikan bantuan saat ada bencana, bahkan yayasan asrama. JNE Cilegon juga terus berupaya untuk mampu meningkatkan penjualan para UMKM. 

“Ada kegiatan yang akan kita lakukan setelah Goll..Aborasi, yaitu trading house, digital marketing, serta lainnya, yang akan berkolaborasi dengan para seller. Tentu kita selalu berinovasi dan melihat potensi yang ada.” papar Herry lagi.

JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon

“JNE menggelar JNE Goll..Aborasi Bisnis online dalam rangka mendukung para UMKM, semoga dengan adanya acara JNE Goll..Aboras online ini bisa menjadi inspirasi untuk para UMKM dan kita semua.” jelas Herry

Nah pada gelaran ini, JNE menghadirkan dua pelaku UMKM, salah satunya Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). 

Kartika mengaku tak luput dari berbagai kesulitan, seperti angka penjualan beberapa produknya sempat mengalami penurunan drastis saat pandemi.

“Adanya pandemi ini menghambat produksi kita, sehingga adanya COVID-19 membuat kita menjadi lebih putar otak bagaimana supaya UMKM kita tetap berjalan."

"Melalui sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, kami sebagai UMKM manfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, kita juga berkolaborsasi di sana, usaha kita yang di masa pandemi krisis menjadi stabil lagi.” 

Pandemi ini tak membuat pihaknya patah semangat, berbagai strategi terus ditekuni Kartika.

Sebagai sosok yang bergerak di industri perhotelan, Ia menilai pentingnya mampu menjalin hubungan kepada para customer. 

“Kita percaya loyalitas ke customer itu penting, kita selalu menerima komplain lalu kita catat dan evaluasi untuk jadi lebih baik. Kita juga sering memberikan reward kepada pelanggan seperti kartu ucapan. Pembeli akan merasa dihargai dan terus repeat order.” ujarnya.

Senada dengan Kartika, hadir pula Linda Yuli Yani selaku Owner ELYECRAFT yang sepakat bahwa media sosial berperan penting pada kesuksesan UMKM. 

“Hampir semua bisnis dari mikro dan makro terkena dampak dari pandemi, dulu sehari kita bisa mendapatkan order 40-80 paket. Saat pandemi produk kami hanya terjual 4 paket”

Menjawab persoalan tersebut, Linda menyatakan, 

“Waktu itu masyarakat heboh mencari masker dan kita mencoba membuat konektor masker untuk wanita yang memakai hijab. Kita jual di marketplace, Instagram dan Facebook sehingga omzet-pun melejit.” 

Selain itu Linda juga memberikan tips and trick untuk para UMKM agar sukses dalam bisnisnya:

• Jangan malas untuk buat konten
• Kita harus memiliki diferensiasi dan tentunya original
• Jangan anggap kompetitor jadi lawan, tetapi jadikan motivasi bahkan teman kolaborasi

Penutup

UMKM merupakan salah satu komponen penting dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca Indonesia dilanda pandemi COVID-19. Kolaborasi berbagai pihak terus dilakukan guna mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi.

Karenanya, gelaran JNE jalin kolaborasi bersama UMKM Cilegon, melalui JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon, untuk tingkatkan perekonomian rakyat pasca pandemi ini tentu bermanfaat sekali. Sebab akan mendukung UMKM seperti usaha sahabat saya dan yang lainnya makin berkembang, pun bisa menjadi inspirasi untuk pegiat UMKM lainnya dan kita semua. 

Semoga makin sukses JNE dan UMKM Indonesia!

Oia, setelah Kota Cilegon, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Pasuruan pada 19 Mei 2022. Berikutnya kota mana? Tungguin di kotamu tercinta yaaa...!💖

Salam Semangat

Dian Restu Agustina