Apa itu Digital Minimalism? Pengertian dan Manfaatnya
Gaesss, dirimu pernah mendengar tentang istilah digital minimalism enggak? Istilah yang mulai populer beberapa waktu belakangan ini, khususnya bagi mereka yang aktif di dunia digital. Misalnya di media sosial. Konon, menerapkan konsep ini bisa memberikan banyak manfaat yang menguntungkan bagi pelakunya, lho.
Nah, contoh perilaku yang menerapkan konsep ini adalah membatasi aplikasi di smartphone, yakni memilih menginstal aplikasi yang memang dibutuhkan dan memberi manfaat. Contoh lainnya adalah membatasi aktivitas online di media sosial. Seperti hanya online di jam tertentu ketika sudah selesai bekerja, selesai belajar, dan lain sebagainya.
Contoh sederhana lainnya adalah melakukan unfollow ke akun-akun di media sosial yang sekiranya memberi pikiran negatif. Misalnya membuat diri sendiri merasa rendah diri, merasa tertinggal jauh karena kalah sukses, merasa tak sepemahaman secara sosial, politik, agama, dan lain sebagainya. Dimana dibanding harus berkutat dengan berbagai pikiran negatif, maka melakukan unfollow dinilai sebagai langkah yang lebih baik.
Nah balik lagi ya, ternyata melakukan digital minimalism dalam keseharian ternyata membantu dirimu mendapatkan banyak sekali manfaat lho, Gaess. Berikut beberapa diantaranya:
1. Lebih Mudah Menjaga Konsentrasi
Manfaat yang pertama adalah membantumu menjaga konsentrasi. Sebab harus diakui notifikasi dari media sosial, email, dan aplikasi yang beragam di smartphone bisa menjadi sumber distraksi. Jika kamu membuat batasan, alhasil dirimu bisa fokus mengerjakan apa yang di depan mata sehingga kerjaan selesai pada waktunya
2. Lebih Produktif di Dunia Nyata
Kemudian, manfaat kedua dari konsep membatasi aktivitas digital adalah memaksimalkan produktivitas di dunia nyata. Misalnya, seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya. Jika tanpa aktivitas digital bisa fokus mengerjakan apa yang mesti dilakukan, maka pekerjaan akan cepat kelar. Sehingga diri lebih produktif.
3. Hubungan dengan Orang Sekitar Menjadi Lebih Baik
Aktivitas digital kadang membuat seseorang kecanduan, sehingga tidak ada sedetik pun bisa melepaskan pandangan dari smartphone. Efeknya hubungan sosial menjadi memburuk, Jika digital minimalism diterapkan maka akan terjadi sebaliknya, ada komunikasi dengan kiri kanan kita sehingga terjalin relasi dengan sesama.
4. Terhindar dari Berbagai Pikiran Negatif
Media sosial merupakan aplikasi yang banyak diakses oleh masyarakat era sekarang. Media sosial kadang menjadi sumber kegelisahan karena melihat orang lain lebih sukses, lebih cantik, lebih kaya, dan sebagainya.
Selain itu, media sosial juga sering menjadi sarana menyebarkan berita hoax yang beberapa diantaranya bisa memicu kecemasan. Bayangkan jika aktivitas di media sosial dibatasi, maka pikiran negatif tidak akan datang sehingga kamu bisa menjalani hari dengan lebih tenang.
5. Memberi Kemudahan untuk Sukses
Aktivitas digital yang berlebihan bagi beberapa orang membuat mereka kehilangan fokus, hanya ingin terlihat sukses di internet tanpa peduli dunia nyatanya seperti apa. Maka aktivitas seperti ini jika dibatasi membantu pelakunya menemukan tujuan hidup, menyusun strategi untuk mencapainya, dan kemudian bisa sukses sesuai keinginannya.
6. Perangkat Digital Lebih Awet
Manfaat berikutnya dari perilaku digital minimalism adalah membantu menjaga perangkat digital lebih awet. Kenapa? Sebab penggunaannya terbatas, sehingga sistem di dalamnya tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga lebih tahan lama. Jadinya kamu bakal lebih hemat karena enggak perlu sering ganti perangkat.
7. Hemat Kuota Internet
Terakhir, melakukan pembatasan aktivitas digital ternyata merupakan langkah efektif menghemat pengeluaran. Sebab tindakan ini membantu dirimu menghemat penggunaan kuota internet. Sehingga anggaran yang tersisa bisa dialokasikan ke tabungan atau yang lainnya.
Well Gaees, melakukan digital minimalism memang dapat membantu kita meraih banyak manfaat. Sehingga bukan langkah yang buruk untuk diterapkan. Namun ingat konsep ini tidak diartikan sebagai proses menghilangkan seluruh aktivitas digital ya Gaess yaa, melainkan hanya membatasinya.
Sebab bagaimanapun juga di masa sekarang, akses digital tetap diperlukan untuk update informasi yang tentu penting untuk dilakukan.
Apa saja keuntungannya?
Apa itu Digital Minimalism?
Well, istilah digital minimalism memiliki pengertian sebagai sebuah konsep penggunaan teknologi secara efisien, yakni membuang aktivitas digital yang dirasa tidak memberikan manfaat dan dianggap tidak perlu dilakukan. Secara sederhananya sih istilah ini merupakan proses meminimalkan aktivitas online yang tidak memberi manfaat.
Contoh sederhana lainnya adalah melakukan unfollow ke akun-akun di media sosial yang sekiranya memberi pikiran negatif. Misalnya membuat diri sendiri merasa rendah diri, merasa tertinggal jauh karena kalah sukses, merasa tak sepemahaman secara sosial, politik, agama, dan lain sebagainya. Dimana dibanding harus berkutat dengan berbagai pikiran negatif, maka melakukan unfollow dinilai sebagai langkah yang lebih baik.
Memang sebaiknya untuk mendapatkan hal positif kita mengikuti akun yang inspiratif. Di antaranya dengan membaca artikel bermanfaat seperti blog teman saya, Mba Shinta, di Kata Shyntako atau blog/media lainnya yang sesuai dengan preferensimu. Apakah dirimu tertarik dengan kuliner, travel, beauty, seni...semua tinggal disesuaikan asalkan bisa membawa kebaikan.
Manfaat Digital Minimalism
1. Lebih Mudah Menjaga Konsentrasi
Manfaat yang pertama adalah membantumu menjaga konsentrasi. Sebab harus diakui notifikasi dari media sosial, email, dan aplikasi yang beragam di smartphone bisa menjadi sumber distraksi. Jika kamu membuat batasan, alhasil dirimu bisa fokus mengerjakan apa yang di depan mata sehingga kerjaan selesai pada waktunya
2. Lebih Produktif di Dunia Nyata
Kemudian, manfaat kedua dari konsep membatasi aktivitas digital adalah memaksimalkan produktivitas di dunia nyata. Misalnya, seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya. Jika tanpa aktivitas digital bisa fokus mengerjakan apa yang mesti dilakukan, maka pekerjaan akan cepat kelar. Sehingga diri lebih produktif.
3. Hubungan dengan Orang Sekitar Menjadi Lebih Baik
Aktivitas digital kadang membuat seseorang kecanduan, sehingga tidak ada sedetik pun bisa melepaskan pandangan dari smartphone. Efeknya hubungan sosial menjadi memburuk, Jika digital minimalism diterapkan maka akan terjadi sebaliknya, ada komunikasi dengan kiri kanan kita sehingga terjalin relasi dengan sesama.
4. Terhindar dari Berbagai Pikiran Negatif
Media sosial merupakan aplikasi yang banyak diakses oleh masyarakat era sekarang. Media sosial kadang menjadi sumber kegelisahan karena melihat orang lain lebih sukses, lebih cantik, lebih kaya, dan sebagainya.
Selain itu, media sosial juga sering menjadi sarana menyebarkan berita hoax yang beberapa diantaranya bisa memicu kecemasan. Bayangkan jika aktivitas di media sosial dibatasi, maka pikiran negatif tidak akan datang sehingga kamu bisa menjalani hari dengan lebih tenang.
5. Memberi Kemudahan untuk Sukses
Aktivitas digital yang berlebihan bagi beberapa orang membuat mereka kehilangan fokus, hanya ingin terlihat sukses di internet tanpa peduli dunia nyatanya seperti apa. Maka aktivitas seperti ini jika dibatasi membantu pelakunya menemukan tujuan hidup, menyusun strategi untuk mencapainya, dan kemudian bisa sukses sesuai keinginannya.
6. Perangkat Digital Lebih Awet
Manfaat berikutnya dari perilaku digital minimalism adalah membantu menjaga perangkat digital lebih awet. Kenapa? Sebab penggunaannya terbatas, sehingga sistem di dalamnya tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga lebih tahan lama. Jadinya kamu bakal lebih hemat karena enggak perlu sering ganti perangkat.
7. Hemat Kuota Internet
Terakhir, melakukan pembatasan aktivitas digital ternyata merupakan langkah efektif menghemat pengeluaran. Sebab tindakan ini membantu dirimu menghemat penggunaan kuota internet. Sehingga anggaran yang tersisa bisa dialokasikan ke tabungan atau yang lainnya.
Penutup
Well Gaees, melakukan digital minimalism memang dapat membantu kita meraih banyak manfaat. Sehingga bukan langkah yang buruk untuk diterapkan. Namun ingat konsep ini tidak diartikan sebagai proses menghilangkan seluruh aktivitas digital ya Gaess yaa, melainkan hanya membatasinya.
Sebab bagaimanapun juga di masa sekarang, akses digital tetap diperlukan untuk update informasi yang tentu penting untuk dilakukan.
Oia, tak lupa pastikan dirimu tahu tips aman berselancar di ruang digital ya...Tentunya untuk menjaga keamanan data pribadimu di sana. 💗
Salam Semangat
Dian Restu Agustina
Aku juga mulai melakukan itu mba Dian, kaya unfollow akun yang bikin kita malah jadi stres dan berpikiran negatif. Meskipun itu akun teman ya. Lebih baik berteman sajalah di dunia nyata ya. Setelah punya anak juga mulai milah milih akun mana ato aplikasi apa yang bikin lebih produktif sebagai ibu, bukan malah bikin gak waras haha
BalasHapusSetuju Mak. Membaca dan mengikuti situs yang bermanfaat, serta menghindari pertemanan yang toxic bisa meminimalisir rasa dari negatif thinking.
BalasHapusIya banyak hal positif ya mba Dian dengan minimalisir kegiatan digital yg jasuke klo kata anak sekarang, jangan suka kepo...Pokoknya yg positif aja, yg berkarya, yg cari ilmu, yg baik2 insya Allah nggak bawa pengaruh buruk ke kita. Siaaap apalagi pas ngobrol sama ortu, kudu jgn megang gadget hihi
BalasHapusDengan menerapkan digital minimalism, sebenernya kita jadi lebih menghargai apa yang terjadi di sekeliling kita juga yaa..
BalasHapusAku juga kalau sedang kumpul sama temen, uda lupa banget sama HP.
Dan gak heboh bikin konten story atau reels. Huhu, ini ribet sih menurutku.
Baru tau istilahnya, tapi baca penjelasan tentang digital minimalism langsung ngeh sih. Betul banget mbak, misalnya kita mau nulis blog itu harus menjauhkan smartphone dulu & fokus di satu pekerjaan supaya cepat selesai & menulis yang terbaik
BalasHapusYupp mbaa aku ajaa sering memory hp full soalnya video foto banyak, buat youtube jg pake hp alhasil kadang proses membuat harus delete banyak app biar bisa maksimal mengerjakan konten youtube
BalasHapusKayaknya susah diterapkan. Ke kamar mandi aja aku bawa hape. Tapi ga selalu liat medsos sih. Lebih banyak untuk nonton drakor wkwk
BalasHapusAku kalau meminimalisir kegiatan digital, bener-bener bisa produktif di dunia nyata, ngerasain bgt. Soalnya, kalau udah pegang hape, terus scroll dari sosmed ini ke sosmed itu, wah waktu enggak kerasa berlalu.
BalasHapusIya nihh... kadang2 kebanyakan scrolling medsos malah bikin kita ga produktif ya mba. Harus kesadaran dari diri kita sendiri untuk mengatur penggunaannya.
BalasHapussayapun mulai melakukannya mba, kalau yang mengganggu ta hide postingannya, edisi kalau di unfriend belum tega^_^
BalasHapussepakat banget mbak, digital minimalism ini membuat kita jadi fokus pada salah satu aktivitas yaa. memang perlu dilatih lagi ya, kadang kita secara gak langsung jadi gadget adicted karena memang masa sekarang itu udah gak bisa jauh dari dunia digital. nah konsep digital minimalism ini bagus juga diterapkan ya, apalagi banyak banget manfaatnya buat kita juga buat gadgetnya tentu yaa
BalasHapusBetul banget nih, aku juga sudah mulai bersih bersih akun, unfollow akun akun yang bisa menimbulkan berbagai persepsi negatif, sekarang lebih banyak follow akun akun tentang masuk PTN hehe
BalasHapusSepakat banget dengan postingan ini. Salah satunya karena memang pada kenyataannya, enggak sedikit aplikasi yang terinstall di smartphone padahal enggak penrah digunakan.
BalasHapusMakasih untuk sharingnya ya, Mbakk.
Aku dari awal terjun di media sosial itu tujuanku silaturhami dengan pembaca novelku, lalu jualan novelku dan buku-buku anak murah. Dari sini berlanjut bekerja sebagai blogger, jadi ya karena fokus dengan tujuan, Alhamdullilah yang perlu-perlu aja, jadi otomatis ya minimalis
BalasHapusSebetulnya digital minimalis kalau diulik lebih dahsyat lagi dari sekedar unfollow. Dari penulis buku digital minimalis sendiri memiliki program utk stop gadget dkk slm beberapa minggu sebelum decluttering gadget. Tapi itu berat menurutku tidak banyak orang terutama Indonesia sanggup karena ketergantungan tinggi pada gadget. Belum termasuk media sosial. Orang Amerika bisa mengusulkan ini karen mrk yg invent internet dan smartphone. Kita lebih sebagai user
BalasHapus