Bali United Cafe di Stadion Kapten I Wayan Dipta

"Next, meluncur ke Stadion Kapten I Wayan Dipta!"

Begitu ujar bestie saya dalam A Day in Bali, Mbak Dhenik Erni pada Bli Ketut, driver kami. Btw, ini adalah destinasi terakhir kami (saya, Mbak Dhenik, Mbak Tami) hari itu setelah sejak pagi berkeliling ke Museum Subak, Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, dan Warisan Budaya Dunia Subak Jatiluwih.

Well, jujurly awal rundingan sama Mbak Dhenik soal itinerary selama di Bali saya sempat keheranan juga. Ke stadion bola? Pas enggak ada pertandingan pula? Paling mau lari pagi atau pepotoan aja.. 

Tapiiii, setelahnya tujuan ini enggak pernah saya sesali. Beneran happy saya bisa mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta, markas klub sepak bola Bali United yang akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 nanti!! 

Beneran deh, traveling kali ini bikin saya bisa memetik hikmah dari sebuah perjalanan. Penasaran???

Tentang Stadion Kapten I Wayan Dipta

Sore menyapa ketika kami tiba di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Berlokasi di Buruan, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, stadion ini dinamai dari sosok pahlawan Kapten I Wayan Dipta berasal dari Banjar Teges Kaja, Gianyar, yang menjadi salah satu dari 1.371 pahlawan yang berjuang dalam perang revolusi fisik di Bali.

Yang mana di usia yang masih sangat belia, 20 tahun, Kapten I Wayan Dipta harus kehilangan nyawanya. Berondongan peluru dari pasukan pemuda bentukan Raja Gianyar yang berpihak kepada penjajah membuat nyawanya lepas dari raga, gugur di usia muda demi kemerdekaan Indonesia.

Berkat sikap patriotik dan pengorbanan heroiknya tersebut, namanya harum diabadikan sebagai nama stadion, kandang Bali United, yang berdiri sejak 2003 silam. Nama ini muncul berkat gagasan mantan Bupati Gianyar Tjokorda Gede Budi Suryawan. Yang mana selanjutnya stadion ini menjadi kandang sejumlah tim legendaris, seperti Persegi Gianyar, Bali Devata hingga kini Bali United.

Nah, bakal menjadi salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 yang digelar pada 20 Mei - 11 Juni 2023 infrastruktur dasar di Stadion I Wayan Dipta pun sedang dilengkapi mulai dari pemugaran stadion dengan memperbarui tempat duduk penonton, ruang ganti pemain hingga pemolesan rumput stadion yang sesuai standar piala dunia.

Tak heran saat saya tiba, stadion ini nampak sedang berbenah diri. Enggak sabar menunggu  kesempatan menonton pertandingannya nanti. Sementara itu, saya hang out dulu menikmati suasana di Bali United Cafe yang ada di komplek stadion yang buka pukul 10.00 pagi dan tutup pada pukul 10 malam ini.

Bali United Cafe

Terletak di Tribun Tenggara Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United Cafe bagi saya merupakan hidden gems yang tak boleh terlupa jika mengunjungi Kota Gianyar di antara deretan destinasi wisata menariknya. 

Pasalnya, tak hanya bisa menikmati menu bervariasi, mulai dari menu internasional hingga khas Bali, cafe ini menawarkan view istimewa, yakni bagian dalam stadion dengan suporter klub berjuluk Serdadu Tridatu. Selain itu tentu saja aneka merchandise yang bisa dibeli tersedia, apalagi jika dirimu adalah kolektor printilan dari klub sepakbola dan stadion terbesar di Bali ini.

Enggak harus rogoh kocek dalam-dalam kok, dengan membeli secangkir kopi senilai belasan ribu rupiah berteman sepiring pisang bakar atau mendoan dengan harga yang sama sudah bisa menikmati keseruannya. Dan jika ingin sekalian menonton pertandingan (saat ada gelaran) maka bisa membeli paket nonton plus pesan makanan/minuman. Bisa deh nonton bola nyaman, tanpa berpanas-pasanan...(saya banget ini hihihi)

Tinggal pilih mau duduk di kursi mantan pemainnya: 'Bachdim 10', 'Martinus 95', 'Agus Nova 27' atau yang lainnya.

Ada Apa saja di Bali United Cafe Stadion Kapten I wayan Dipta?

Komplek stadion ini dilengkapi tempat parkir memadai. Tak jauh dari parkiran ada deretan toko dan salah satunya yang berpintu merah adalah Bali United Cafe. Mencolok cafenya, saya pikir kecil saja, tapi begitu masuk luaaas, pemirsaah!

Memasuki area cafe, mata langsung tertuju pada piala yang dipajang bukti prestasi yang membanggakan Bali United sebagai Juara Liga 1. Di sini pengunjung bisa selfie-selfie dengan beberapa properti klub yang ditampilkan.

Kemudian masuk ke dalam ada counter area dengan sambutan ramah Bli Bagus yang jaga. Cek menunya komplit nih, mau cuma jajanan, ngopi, ngeteh, ngejahe, makanan berat, ada pilihannya. Mulai dari Nasi Goreng Gila bola, Ayam Bakar&Plecing Kangkung, Nasi Ayam Sambal Matah, Bakso, Indomie, Pisang Bakar, Roti Bakar, ...dan lainnya.  

Karena belum lapar banget, kami berempat pesan camilan aja. Tak lupa untuk eksekusi tips menikmati wisata kuliner, saya coba menu best seller-nya. Enggak pakai lama Bli waiter mengantar pesanan dan tak keberatan saat kami nanya-nanya seputar cafe yang beroperasi sejak 5 Juni 2018 ini.

Waktu itu ada beberapa pengunjung lainnya, ada yang terlihat nyantai ada juga yang sedang mini meeting bersama karyawannya. 

Nah, kabarnya konsep cafe dibikin serupa dengan The Red Cafe yang ada di Old Trafford, markas Manchester United. Mulai bangku yang diberi nama dan nomor punggung pemain, sampai suasana stadion seperti tempat duduk tribun. Pihak pengelola juga membedakan spot area merokok dan tidak.

Selain itu, ada pula ruang khusus untuk anak-anak dengan beberapa hiasan di dinding dan juga beberapa permainan. Jadi kalau Bapaknya (atau Ibunya) pengin nonton pertandingan dari cafe, sambil nunggu, anak-anak yang diajak bisa main-main dulu.

Tak heran animo penonton yang ingin menyaksikan pertandingan dari dalam cafe ini tinggi pun jika ada helatan nobar cafe bakalan ramai sekali. 

Gimana Guis, asyik ya cafenya?

Nah,....kalau dirimu main ke Bali datang ke Gianyar juga ya, tepatnya ke Stadion Kapten I Wayan Dipta. Jangan lupa kunjungi Bali United Cafe yang ada di sana! 

Sebelumnya cek videonya di postingan IG saya berikut ini ya...💛

View this post on Instagram

A post shared by Dian Restu Agustina (@dianrestuagustina)

Happy Traveling

Dian Restu Agustina