Icip-icip Kuliner Gorontalo dan Peluncuran Buku Sambal Roa bersama Omar Niode Foundation
"Icip-icip Kuliner Gorontalo dan Peluncuran Buku Sambal Roa bersama Omar Niode Foundation", begitu nama acara yang saya hadiri pada hari Minggu, 12 Feb 2023 lalu. Saya diundang melalui Mbak Katerina (@travelerien), yang adalah travel blogger ternama, karena salah satu tulisan saya di blog ikut dibukukan di buku yang akan diluncurkan pada acara.
Berawal dari 1 April 2022, saya diajak Mbak Rien - panggilan akrab Mbak Katerina, untuk mengikuti IG Live 'Sambal Roa: Ragam, Resep dan Rupiah'.
Event ini diadakan oleh Omar Niode Foundation dan menampilkan narasumber Ibu: Amanda Katili (Ketua Omar Niode Foundation), Titin Wala (pemilik RoaRia), Lidia Tanod (Penulis Seri Buku 100 Maknyus) dan Muthya Farida (pemilik Dampur Dango).
Nah, selesai acara, kami para blogger menuliskannya di blog masing-masing. Beberapa waktu berselang, Mbak Rien menghubungi saya lagi, menyampaikan jika Ibu Amanda Katili berniat membukukan tulisan kami para blogger (Maria G Soemitro, April Hamsa, Tuty Queen, Nurul Sufitri, Dian Restu Agustina), dalam sebuah buku.
Long short story, Minggu, 12 Feb 2023 lalu, buku ini diluncurkan dalam sebuah silaturahmi yang hangat bertempat di restoran Nusa Indonesian Gastronomy, Jl Kemang Raya 81, Kemang, Jakarta Selatan.
Diinisiasi oleh Omar Niode Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, citra budaya, dan kuliner Nusantara, khususnya Gorontalo, acara Icip-icip Kuliner Gorontalo dan Peluncuran Buku Berjudul “Sambal Roa. Ragam, Resep dan Rupiah,” dipandu oleh Amanda Katili, dan dihadiri para kontributor artikel, resep, dan foto serta para pegiat Kuliner Nusantara.
Kuliner Gorontalo: Sambal Roa dan Lainnya
Etapiii, sebelum lebih jauh cerita keseruan acara ini, mungkin dirimu belum tahu dimana itu Gorontalo. Nah, provinsi ke-32 di Indonesia ini terletak di Zona Wallacea, daerah transisi antara benua Asia dan Australia. Adalah satu provinsi di Sulawesi yang memiliki pemandangan alam yang permai dengan hutan, sawah, pantai, laut, perbukitan, sungai dan danau.
Meskipun dikenal sebagai tanah leluhur salah satu Presiden Republik Indonesia, serta beberapa budayawan dan pengusaha nasional ternama yang tentunya menggemari kuliner khas daerah ini, makanan tradisional Gorontalo belum kondang seperti makanan dari daerah lain di Nusantara.
Karenanya keberadaan Omar Niode Foundation sebagai penyelenggara acara sungguh istimewa! Apalagi yayasan ini pernah diundang oleh Gourmand International untuk tampil di Frankfurt Book Fair - memperkenalkan buku dan kuliner Gorontalo. Yang mana, para profesional di bidang wisata kuliner dan perbukuan internasional berkumpul di Frankfurt, dan Gorontalo sebagai destinasi yang belum dikenal (unknown destination) disebut pengundang, perlu hadir.
Nah, balik ke kulinernya, bermula dari perjalanan Agama Islam yang masuk ke Gorontalo yang diperkirakan pada abad ke 16, Gorontalo mulai dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam serta pusat pendidikan dan perdagangan.
Salah satunya yang ternama, Sambal Roa, sambal dengan bahan dasar ikan roa asap. Ikan roa yang juga dikenal sebagai julung-julung dengan nama Latin Hemirhamphus sp. ini banyak ditemui di perairan laut Utara Pulau Sulawesi sampai dengan Kepulauan Maluku.
Icip-icip Kuliner Gorontalo
Nah, acara Icip-icip Kuliner Gorontalo ini menampilkan juga Tumpeng Gorontalo dengan nasi kuning Gorontalo, Ayam Iloni, Sate Balanga, Ihu Tilinanga, Acar, dan Sambal Roa.
- Ayam Iloni: ayam bagian dada diolah bersama santan dan bumbu lainnya lalu dipanggang, disajikan dengan disuir/dipotong kecil.
- Sate Balanga: daging kambing dipotong-potong kemudian diolah bersama bumbu dan aneka rempah. Satenya bukan ditusuk seperti sate biasanya melainkan dimasak seperti semur daging.
- Ihu Tilinanga: terong goreng ditaburi orak-arik telur bertabur irisan cabai merah dan bawang merah yang ditumis dengan santan.
- Sambal Roa/Sambal Sagela
Hadir pula kudapan Gorontalo:
- Kue Cara Isi yang berbahan santan, cabe dan ikan tongkol suir.
- Kue Tobu’u (Kue Perahu) yang dibuat dari santan dan gula merah yang dibungkus daun tebu.
- Pisang Goreng Goroho yang digoreng saat masih mengkal tanpa tepung dan dimakan dengan dicocolkan ke Sambal Roa.
Peluncuran Buku "Sambal Roa Ragam, Resep dan Rupiah"
Oia, pada kesempatan ini Ibu Amanda Katili mengatakan, "Sebagai salah satu kekayaan kuliner nusantara, Sambal Roa merupakan topik yang menarik untuk digali termasuk bagaimana memodifikasinya dalam beragam sajian hidangan bahkan memiliki prospek bisnis menarik secara komersial."
Lebih lanjut buku bertajuk 'Sambal Roa. Ragam, Resep dan Rupiah' setebal 100 halaman ini dimaksudkan mencoba menggali dan menyebarkan informasi tentang apa itu Sambal Roa, termasuk asal-usul dan resep dasarnya, penggunaan Sambal Roa pada Kuliner Nusantara, dan kiat bisnis Sambal Roa yang menguntungkan.
Begitu juga Lidia Tanod, pemerhati kuliner Manado, kurator makanan hingga moderator komunitas Jalansutra bentukan pakar kuliner, Bondan Winarno (dan bersamanya menulis buku seri buku kuliner “100 Maknyus"), yang menyebutkan jika buku dan acara ini akan memperkaya wawasan semua akan kuliner Gorontalo khususnya Sambal Roa.
Penutup
Masya Allaaahh, saya kalau liat makanan Sulawesi itu, bawaannya istigfar mulu, takut lemak makin berkembang biak di tubuh wakakakak.
BalasHapusIni sambal roa, bikin sulit berhenti makan dah.
Emang sih makanan Sulawesi, apalagi Sulawesi Utara itu nggak ada lawan dah buat saya.
Maklum saya lahir di sana, dan sungguh kukangen pisgor nya :D
Wah gak hanya sambal Roa aja yang dihidangkan dan peluncuran bukunya, tetapi juga aneka kuliner khas tersaji di depan mata. Hemm, mantap kali nih mbak. Jadi makin takjub ya pastinya bahwa kuliner Nusantara kita ini kaya beraneka ragam
BalasHapusduh lengkap banget reportasenya
BalasHapusSaya ngiri foto-fotonya yang kerennnn
bikin laperrrr...
semoga kita bisa ke Gorontalo mencicipi kuliner di tempat aslinya ya?
Sate balanga tuh unik, ya. Karena biasanya sate ditusuk pakai tusukan bambu. Tapi, ininproses memasaknya beda. Rasanya pun lebih kaya rempah
BalasHapusAduhh sedih aku baca artikel ink sampe bawah..
BalasHapusnasi kuning Gorontalo, Ayam Iloni, Sate Balanga, Ihu Tilinanga, Acar, Sambal Roa, segala kue-kue tradisionalnya yaa ampun... ko bisa gorontalo jauh sekali dari Bandung mau juga cicip-cicip akutuh..😂😍😍
Waaah keren sekali sih, Mbak.. selamat atas peluncuran bukunya ya.. semoga informasi di dalamnya bisa menebar kebahagiaan dan bisa mengenalkan sambel Roa Gorontalo serta keberagaman kuliner di Indonesia bagi pembacanya. Aamiin..
BalasHapusWah baru tahu kalau ada tips nya juga untuk penyajian Roa agar semakin enak di lidah.. Makanan yang bersantan dan asam-asam ya? Begitu kan?
BalasHapusLihat banyak postingan dengan sajian foto-foto sambal Roa dan makanan khas Gorontalo bikin saya penasaran maksimal. Banyak diantara masakan-masakan tersebut yang sampai saat ini belum pernah saya rasakan. Tapi ada juga beberapa yang senada dengan kuliner khas Tidore seperti Lalampa (Dalampa), pisang goreng, yang kesemuanya bisa dinikmati dengan Sambal Roa. Benar-benar ya Mbak, tanah air kita ini kaya sekali dengan ribuan, bahkan jutaan, kuliner yang beragam.
BalasHapusBTW, selamat untuk bukunya ya Mbak. Semoga dengan hadirnya buku Sambal Roa ini bisa menambah kekayaan informasi tentang kuliner nusantara, khususnya Gorontalo. Ditunggu review tentang bukunya.
Wah, ini adalah acara peluncuran buku terkeren ya
BalasHapusBuku tentang kuliner tradisional diluncurkan dengan menikmati hidangan tradisional juga
Wah congratz mbak, pasti senang sekali ada tulisan yang dibukukan.
BalasHapusAcara launchingnya pun seru. Bisa memanjakan lidah, menambah wawasan plus jadi ajang bercengkrama dengan sesama rekan blogger ya
Wah tebel juga ya. 100 halaman. Isinya padat dan tentunya bermanfaat banget.
BalasHapusMba, liat menu2 hidangan acaranya kok bikin perut lapar malem2 bgini. Mana udah lama penasaran bgt sama sambel roa. Pengen order rasanya
BalasHapusBarakallah kak dian.. Tulisannya diabadikan dalam buku. Jujurly aku dengar kata sambal roa pertama kali dari influencer Facebook. Bang arham yang tinggal di kendari. Kebetulan usaha rumahan mereka sambal roa.
BalasHapusDan beberapa makanan di atas sudah pernah dengar juga. Tapi sayangnya yang di Sumatera ini belum pernah icip. Hehehe
Ikan roa pun endemi sana ya kak. Belum bisa digantikan dengan ikan khas Sumatera sini. Beda pas diasapi..
Sukses untuk bukunya ya Mbak.
BalasHapusPernah dengar teman kalau sambal roa itu enak banget, ditambah makanan khas Gorontalo yang lain. Dijamin nagih. Dengernya saja bikin ngiler. Terus disini lihat banyak gambar makanannya. Jadi bikin tambah kepengin.
Waah Mbak Dian sudah icip2 kuliner Gorontalo ... makanan dari daerah asal ibu saya tuh, Mbak Dian :D
BalasHapusSaya suka banget dengan sambal roa .... bisa saya cuma makan nasi dengan sambal roa/.
Selamat atas tulisan yang sdauh dipublikasikan.. aduh kuliner Gorontalo asik asik ya.. jadi laper lihat foto fotonya
BalasHapusSuka batiknya Mba Dian. Cuantik. Aku baru sekali aja ke Gorontalo. Di sana jadi tahu sambal roa dan beli online, biasanya dari teman kantorku. Emang seenak itu sih.
BalasHapusSaya suka sambal Roa.
BalasHapusPernah dioleh-olehin pak suami ketika beliau tugas ke daerah Gorontalo.
Panada Gorontalo sama gak ya sama Panada di Medan? Ndak ada potonya.
Makanan lainnya saya belom kenal apalagi icip..
Informasi yang sangat lengkap nih, Mbak Dian .. seru banget ya peluncuran buku resep eh sekalian ada hidangan jadinya. Di akhir artikel ada harga dan cara pemesanan pula, makasih Mbak.
BalasHapusIndonesia kaya akan kuliner yang enak-enak sih menurut saya. Dan buku resep sangat bagus dan berguna bagi kita yang senang kuliner khas Indonesia. Selamat mba Dian atas peluncuran bukunya
BalasHapusya Allaah makanannya bikin ngiler semua lohh :((
BalasHapuspengen bangett aku tuh rasain sambal roa asli dari sana. dlu sempet beli sambal roa di kaleng gituu.. pengen yg asli dan seger gitu dari sana wkwk