Welcome July, Surprise Me!

 New month, new hope, new spirit! Welcome July, please be nice to me!

Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Juli di tahun ini. Berarti setengah tahun dari 2023 sudah kita lalui dengan segala suka, duka, tawa dan air mata...Eh, itu saya ya haha. Pasti berbeda dengan teman-teman. 

Namanya juga makhluk sosial yang berinteraksi dengan yang ada di depan belakang kanan dan kiri, wajar jika ada drama di sana-sini. Tapi, teteup dong ada banyak hal yang bisa kita syukuri setelah melalui setengah tahun yang luar biasa ini..

Jadi, bagaimanapun perjalananmu, mari ucapkan Alhamdulillah untuk yang sudah-sudah, dan semangat menempuh langkah baru yang Insya Allah lebih berkah! 

Bismillah!

Good Bye June, Welcome July!

Lalu, untuk setengah tahun berikutnya apa rencanamu? 

Kalau saya sih, sudah adaaaa... Bukan yang rencana gimana-gimana sih sebenarnya, cuma sekadar pengingat diri bahwa (khususnya) di bulan Juli ini saya ada rencana ini:

1. Nyiapin si Adik ke Polandia

Jadi anak bungsu saya - biasa dipanggil Adik - akan mengikuti XXXIII International Folklore Meetings Lublin 2023 di Lublin, Polandia awal bulan ini, selama 14 hari (termasuk perjalanan pulang pergi).

Bersama rombongan sekolahnya, si Adik dan tim akan menampilkan 7 tarian di mana anak laki-laki (9 orang) jadi pemusik gamelan, dan anak perempuan (19 orang) jadi penari. Tariannya sendiri ada 7, yaitu: Tokecang, Yapong, Greget Jawara, Enggang Balian, Tari Piring, Saman dan Kareppa. Oia, Adik akan main alat musik gendang dan suling (ganti-ganti).

Selama 7 hari penuh Adik dan grupnya akan berada di Polandia untuk mengikuti International Folklore Meeting/International Folklore Festival yang dalam bahasa Indonesia disebut Festival Cerita Rakyat. 

Kegiatan ini rutin digelar di kota-kota tertentu di berbagai negara, dan diikuti oleh peserta dari banyak negara di mana masing-masing peserta akan mengikuti pawai budaya, menampilkan budaya asal negaranya, juga mengikuti kegiatan kebersamaan yang bermisi budaya.

Lalu, 5 hari berikutnya, rombongan akan mengikuti West Europe Tour dengan rute: Prague, Munich, Salzburg, Venice, Milan, Engelberg, Lucernie, dan Zurich.

Sebuah pengalaman yang saya (dan keluarga) harapkan bakal berkesan bagi Adik dan seluruh peserta yang Insya Allah akan menambah wawasan, ilmu, juga insight baru untuk kehidupan mereka ke depan.

Semoga semua kegiatannya nanti berjalan lancar jaya, sehat selamat hingga tiba kembali di Indonesia. Aamiin...

2. Operasi Gigi Bungsu si Mas yang Kedua

Jadi, pada akhir bulan Mei, anak sulung saya -biasa dipanggil Mas- menjalani operasi gigi bungsu di Dental Aesthetic Clinic/Instalasi Gigi dan Mulut, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, bersama drg. Ahmad Zulkifli, Sp.BM

Jadi ceritanya, si Mas mengalami pertumbuhan gigi bungsu yang tumbuh tidak normal atau disebut dengan impaksi gigi. FYI, gigi bungsu memang terkadang bisa tumbuh hanya sebagian, miring ke depan atau ke belakang, melintang, atau tersangkut dengan gigi lainnya. 

Di mana ini dapat memicu rasa sakit yang tak kunjung hilang dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti kerusakan gigi, penyakit gusi, infeksi jaringan lunak gigi, infeksi bakteri di sekitar mulut, abses, atau kista gigi, sehingga dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi gigi bungsu.

Karenanya, dokter spesialis bedah mulut melakukan foto rontgen gigi untuk menentukan tindakan medis yang dapat membantu memvisualisasikan penyakit gigi dan jaringan di sekitarnya yang tidak dapat dilihat dengan pemeriksaan mulut sederhana.

Nah, setelah ada hasil foto rongen gigi dan diperiksa, diperlukan 2 tindakan operasi untuk 2 impaksi gigi di bagian kiri dan kanan. Di mana operasi gigi bungsu yang pertama sudah dilakukan pada Jumat, 27 Mei 2023, dan yang kedua sebenarnya sebulan setelahnya. Tapi, karena akhir bulan Juni ada libur panjang Iduladha which is, libur semua, jadi saya tunda nyiapin operasi gigi bungsu si Mas yang kedua di bulan Juli ini.

Dan karena, ini sudah yang kedua, deg-degannya sudah enggak ada. Tapi meski begitu, tentu doanya operasi gigi bungsu yang kedua nanti juga sukses tanpa kendala seperti halnya yang pertama. Aamiin.

3.  21st Anniversary

Saya dan suami menikah pada bulan Juli 2002. Artinya tahun ini pernikahan kami sudah 21 tahun usianya...

Sebuah usia yang menurut Kompilasi Hukum Islam sebagai batas umur anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa (sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan). Atau menurut Pasal 330 KUHPerdata: dewasa yaitu telah berusia 21 tahun atau telah menikah.

Jadi, kalau diibaratkan manusia usia pernikahan saya sudah masuk kategori dewasa. Meski, masih panjaaaang perjalanan, semoga ke depan terlampaui silver anniversary, golden anniversary, diamond anniversary (seperti pernikahan Bapak Ibu saya) dan seterusnya.

Aamiin, Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

Nah, aslinya sih saya dan suami (juga ke anak-anak) terbiasa tidak merayakan ulang tahun. Bahkan anak-anak sejak kecil ultahnya enggak pernah kami rayakan dengan ngadain pesta/undangan. 

Biasanya saya dan Bapaknya belikan mereka hadiah (sesuai usia tentunya) lalu kami makan bersama sekeluarga. Kadang makan dengan menu istimewa di rumah atau pergi ke restoran yang boleh dipilih oleh yang bersangkutan. Jadi sekeluarga saja ngerayainnya sebagai simbol syukur dan doa agar berkah usia. 

Karenanya, di momen 21st anniversary ini, rencananya juga tak ada perayaan yang istimewa. Makan berempat kemana gitu saja atau staycation boleh juga, mengingat libur sekolah kali ini kami enggak kemana-mana, sebab Adik padat jadwal latihannya.

Lalu biasanya saya dan suami mengulang lagi cerita jodoh pasti bertemu versi kami yang hanya jumpa 3 kali, bersanding di pelaminan dan melewati perjalanan selama 21 tahun ini. Sebagai pengingat diri bahwa masih butuh perjuangan untuk menjaga keutuhan pernikahan ini. Apalagi di depan sana masih banyak persimpangan yang harus dilewati, tikungan tajam yang musti ditaklukkan, belum lagi jurang menganga di kiri kanan yang membutuhkan kehati-hatian saat menyeberang.

Tapi kami tetap berusaha dan berdoa, semoga bisa terus melewatinya, tumbuh dewasa berdua, menua bersama, menjalani pernikahan yang sakinah, mawaddah, warahmah, hingga tiba saatnya Tuhan memisahkan saat memanggil kami pulang pada-Nya.

Hello July, Surprise Me!

Well, awal bulan sering kali dianggap sebagai kesempatan untuk memulai kembali, menetapkan tujuan baru, dan mengejar mimpi. Di sini ada beberapa harapan yang bisa kita miliki untuk membuka awal bulan yang baru:

✔Kesehatan: semoga kita dapat menjaga kesehatan fisik dan mental dengan jadwalkan waktu olahraga, makan makanan bergizi, tidur cukup, dan lakukan kegiatan yang membantu jaga keseimbangan hidup kita.

✔Produktivitas: semoga Juli ini menjadi bulan produktif bagi kita. Jangan lupa tetapkan tujuan dan lakukan langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Bikin jadwal yang efisien dan manfaatkan waktu dengan bijak.

✔Bertumbuh dan Berkembang: isi bulan ini dengan bertumbuh dan berkembang sebagai individu. Cari peluang untuk belajar hal-hal baru. Terbuka pada pengalaman baru dan berusaha menjadi versi terbaik dari dirimu.

✔Hubungan: berusaha jaga hubungan dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Luangkan waktu untuk berkabar, berkumpul, berbagi cerita, dan memberikan dukungan satu sama lainnya. 

✔Keterampilan dan Karir: asah keterampilan dan majukan karier. Tetapkan tujuan yang spesifik dalam pekerjaan atau bisnis dan cari peluang untuk berkembang melalui pelatihan, proyek baru, atau networking.

✔Keseimbangan Hidup: yuk, jaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi dengan memberikan waktu yang cukup untuk setiap aspek kehidupan kita!

Baiklah, ingat..ingat.. harapan-harapan ini adalah panduan, dan apa yang menjadi prioritas masing-masing dari kita itu individual sifatnya. Jadi, tetaplah berfokus dan berkomitmen pada tujuan kamu, dan gunakan awal bulan yang baru sebagai kesempatan untuk mewujudkan impian dan cita-citamu. 

Selamat menjalani bulan yang baru! Semoga sukses selalu!💖

Salam Semangat

Dian Restu Agustina