Kajian Akbar Bersama Ustaz Subki Al-Bughury
"Sempurnakan Sholatmu, Allah Akan Sempurnakan Hidupmu". Demikian tema yang diambil dalam Kajian Akbar yang diselenggarakan oleh Forkom Dakwah Jamiyyah Al Azhar Kembangan yang menghadirkan Ustaz Subki Al-Bughury, pada hari Kamis 21 September 2023, bertempat di Masjid Al Azhar Kembangan, Jakarta Barat.
3. Mukaffar'anhu (diampuni dosanya)
4. Mutsabun (diberi pahala)
5. Muqarrab min Rabbihi (menghadapkan hati dan pikiran seutuhnya dihadapan Allah SWT).
Acara kajian yang rutin digelar oleh Forum Komunikasi Jamiyyah TK-SD-SMP Al Azhar Kembangan ini diadakan secara gratis dan terbuka untuk umum, yang dihadiri baik oleh orang tua murid maupun masyarakat sekitar masjid.
Alhamdulillah, acara yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai 11.30 ini berlangsung sukses, seru dan penuh ilmu, pun diselingi canda tawa dari pemateri Ustaz Subki yang memang punya gaya membawakan dakwahnya dengan jenaka.
Nah, bagaimana paparan tentang "Sempurnakan Sholatmu, Allah Akan Sempurnakan Hidupmu" dari Ustaz Subki?
Nah, bagaimana paparan tentang "Sempurnakan Sholatmu, Allah Akan Sempurnakan Hidupmu" dari Ustaz Subki?
Kajian Akbar Forkom Jamiyyah Al Azhar Kembangan
Mohammad Subki Al-Bughury atau lebih dikenal dengan Ustaz Subki al-Bughury yang lahir di Bogor, 07 September 1972 adalah penceramah yang begitu melekat di masyarakat karena cara ceramah yang membuat jamaah mudah memahami ilmu yang diselipkan di setiap tausiah. Ustaz yang kerap kali menyisipkan komedi saat berdakwah ini, sukses membuat jamaah tidak jenuh mendengarkan ceramah.
Karenanya, untuk kesempatan kali ini, Forkom Dakwah Jamiyyah Al Azhar Kembangan menghadirkan Ustaz Subki yang selain dikenal sebagai pendakwah juga ternama menjadi pengisi acara religi juga juri kompetisi di berbagai stasiun televisi.
FYI, Forkom Dakwah Jamiyyah Al Azhar Kembangan ini merupakan gabungan sie Dakwah dari Jamiyyah TK-SD-SMP Al Azhar Kembangan.
Jamiyyah Al Azhar sendiri adalah organisasi yang terdiri dari Orang Tua Murid Sekolah Islam Al Azhar, di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam - YPI Al Azhar, yang kini punya 215 sekolah TK/SD/SMP/SMA di seluruh Indonesia.
Yang mana Jamiyyah (yang di sekolah lain disebut Komite Sekolah) mempunyai peranan penting dalam mendukung kemajuan sekolah dengan kegiatan di antaranya: Kajian Akbar, Seminar Pendidikan, Dauroh Janaiz, Webinar, Tahsin, Merchandise & Kalender, Jumat Berkah, Wakaf Al-Quran, Bazaar, dan lainnya, juga mendukung kegiatan sekolah yang berkaitan dengan siswa.
Lalu, dana kegiatannya darimana?
Selain ada iuran Jamiyyah dari orang tua murid yang dibayarkan sekalian di awal tahun ajaran, Jamiyyah juga memperoleh dana dari penjualan merchandise dan kalender, penawaran iklan, pengadaan bazaar juga mendapatkan donasi dari donatur.
Kajian Akbar Bersama Ustaz Subki Al-Bughury
Nah, Kajian Akbar bersama Ustaz Subki Al-Bughury kali ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Jamiyyah SMPI Al Azhar 10, Ibu Teteh Kresnawaty. Lalu ada sambutan dari Kepala SMPI Al Azhar 10, Bapak Rachmad Setiawan, dan dilanjutkan sambutan dari Ketua Pengurus Yayasan Al Ikhwan Meruya, Ibu Sri Wuryatmi.
Agar tidak membosankan, di sela-sela acara dibagikan juga doorprize untuk 5 jamaah yang datangnya tercepat, pengundian belasan doorprize berdasarkan nomor kedatangan juga bingkisan untuk jamaah yang mengajukan/menjawab pertanyaan. MC acara, Ibu Nyimas Nur Aini, memandu acara yang juga dihadiri oleh Kepala TK Islam Al Azhar 9 dan Kepala SD Islam Al Azhar 8 dengan interaktif sehingga acara berjalan dengan menyenangkan.
Oia, sambil menantikan kedatangan Ustaz Subki, ada pesan yang disampaikan oleh Ibu Sri Wuryatni yang membekas di hati saya,
"Ada cara mengelola hati kita agar selalu taat dalam beribadah kepada Allah SWT, di antaranya jangan mengeluh dengan kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan apalagi baperan. Berikan yang terbaik untuk keluarga dan sesama dengan ikhlas, untuk mencapai hati yang mutmainnah, yakni jiwa yang ikhlas, yakin, dan beriman. Selalu kedepankan ketaatan pada Allah SWT dalam segala tindakan dan pengambilan keputusan”
Sungguh adem dengarnya, pas banget saya juga baru baca artikel seorang rekan blogger, Teh Okti - Blogger Cianjur, tentang mengambil keputusan yang tepat, yang jika disertai dengan ikhlas dan syukur, apa pun hasilnya, yakin bisa diterima dengan lapang dada.
Sempurnakan Sholatmu, Allah Akan Sempurnakan Hidupmu!
Nah, sebelum Ustaz Subki mengawali tausiah, acara dibuka dengan dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan saritilawah.
Membuka ceramah, Ustaz Subki mengupas keseharian junjungan kita Rasulullah SAW dengan segala keteladanan yang bisa kita jadikan panutan. Termasuk keteladanan Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah sholat!
Yang mana kalau orang sudah tahu, ilmu sholatnya jadi nikmat. Sholat akan terasa berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk, yaitu orang yang yakin akan bertemu Allah yang bagi mereka sholat itu ringan bahkan dinantikan. Ia yang selalu menunggu padahal waktu sholat belum tiba, sebab tak hanya sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT, baginya sholat dapat menggugurkan dosa.
Selanjutnya, terkait sholat, Ustaz Subki menyampaikan ayat, yakni Al Qur’an Surat 29 Ayat 45:
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Kemudian, Ustaz Subki mengingatkan kita pada Ibnul Qayyim dalam Al-Wabil al-Shayyib, hal. 21 yang menyebutkan bahwa manusia terbagi dalam 5 tingkatan sholatnya, yaitu :
1. Mu'aqab (disiksa)
Tingkatan orang yang menzalimi diri sendiri dan teledor dalam sholatnya. Ini adalah orang yang tidak menyempurnakan wudhunya, waktu pelaksanaannya, aturannya, syarat dan rukunnya. Ia meremehkan sholatnya dan berprinsip “yang penting sholat”. Misalnya seperti sering mengakhirkan waktu sholat serta tergesa-gesa dalam melaksanakannya. Sholat orang-orang yang seperti ini adalah sholatnya orang munafik, riya’ dan bukan untuk AllahSWT. Sehingga orang semacam ini akan mendapat siksa atas sholat yang dikerjakannya.
2. Muhasab (dihisab/diperhitungkan)
Orang yang menjaga waktu, aturan, dan rukun sholat serta kesempurnaan wudhunya secara lahir, tetapi teledor dalam memerangi bisikan godaan setan. Sholatnya sih secara lahiriah sudah baik, tapi pikirannya melayang-layang memikirkan hal-hal di luar sholat yang memecahkan konsentrasinya. Contohnya ketika baca takbir sambil mikir itu suara tukang bakso semoga berhenti di depan dulu, dari tadi ditunggu, eh giliran ditinggal sholat, dia lewaaat! Nah, orang yang selalu terbawa kepada pikiran dan bisikan godaan setan, akan dihisab atas keteledorannya.
3. Mukaffar'anhu (diampuni dosanya)
Orang yang menjaga batas dan rukun sholat, yang berhasil melawan bisikan godaan setan dan kesibukan pikiran. Ia selalu berjuang melawan agar setan tidak mencuri sholatnya. Ia selalu waspada dalam sholat dan jihadnya. Telah dicapainya sholat yang baik secara lahiriah dan berusaha konsentrasi pada batiniah. Berusaha konsentrasi dan memahami gangguan-gangguan dan berusaha untuk terus dan terus menghempaskan. Kualitas sholat seperti ini bagaikan jihad melawan gangguan setan. Ia berusaha khusyu’ tetapi tidak memahami dan mentadabburi makna bacaan sholatnya. Meski ada pahala yang hilang, tetapi tingkatannya lebih baik daripada tingkatan yang kedua. Nah, orang seperti ini disebut mukaffar‘anhu (diampuni dosanya).
4. Mutsabun (diberi pahala)
Orang yang apabila berdiri melaksanakan sholat maka ia menyempurnakan haknya, rukunnya, dan tatacaranya. Hatinya hadir menjaga aturan dan hak sholat agar tidak ada sedikitpun yang terlewat. Seluruh kepentingannya terfokus kepada sholatnya agar ia tegakkan dengan sempurna. Hatinya benar-benar tenggelam dalam sholat dan seluruh ibadahya kepada Tuhannya. Mereka inilah yang akan mendapat pahala besar atas sholat dan ibadahnya.
5. Muqarrab min Rabbihi (menghadapkan hati dan pikiran seutuhnya dihadapan Allah SWT).
Orang yang telah menjalankan sholat dengan sebaik-baiknya seperti tingkatan keempat. Istimewanya, ia menaruh dan memposisikan hatinya di hadapan Allah Subhanahu wa Taala. Dengan hatinya, seolah-olah ia bisa melihat dan menyaksikan Allah di hadapannya, dekat dengannya, dan hatinya dipenuhi cinta dan pengagungan kepada-Nya. Seluruh godaan dan lintasan pikiran menghilang. Semua tabir yang menghalangi dirinya dari Rabbnya benar-benar terbuka. Perbedaan orang sholat semacam ini dengan yang lainnya seperti selisih jarak langit dan bumi. Orang ini benar-benar sibuk berinteraksi dengan Tuhannya dan merasakan kebahagiaan dalam sholatnya. Pada tingkatan ini, ruh seseorang ibarat seperti naik bermunajat kepada Allah dan meninggalkan jasadnya. Tidak ada lagi upaya menepis distraksi tetapi telah sampai pada tingkat menikmati ibadah kepada sang Illahi. Inilah para muqarrabiin (memiliki kedudukan tinggi dan dekat dengan Allah SWT).
Penutup
Well, dari lima tingkatan sholat tadi, dapat kita jadikan sebagai parameter kualitas sholat kita selama ini. Meski untuk mencapai tingkatan demi tingkatan sholat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, hal ini bukan pula menjadi alasan untuk meninggalkannya. Tidak ada hamba yang sempurna, namun diam mempertahankan kelalaian bukanlah alasan Allah SWT menciptakan manusia.
Tanpa terasa waktu berlalu dan berakhir sudah Kajian Akbar Forkom Dakwah Jamiyyah Al Azhar Kembangan kali ini. Nah, di penghujung acara, Ustaz Subki menutup dengan doa dan pesan buat semua, :
“Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang menjalankan shalat dengan sebaik-baiknya, mendapat pahala yang sempurna dan tentunya diridhoi-Nya di dunia akhirat." Aamiin...
Baiklah, sampai jumpa di Kajian Akbar berikutnya.....!😍
Salam Semangat
Dian Restu Agustina
Aku masih sering melayang pikirannya kalo salat. Masih jauh banget ya dari level tertinggi
BalasHapusmasyaallah mba, ini semacam reminder di kala semangat ibadah lagi turun banget nih, padahal butuh Allah banget banget
BalasHapusKompak selalu menghadirkan kajian di sekolah dan ada ustaz Subki ini. Mengingat materi shalat ini sesuatu yang sangat penting karna inilah yang pertama dihisab. Aku baru tahu ada empat tahapan ini. makasih remindernya ya mbaa
BalasHapusAmiin. Masya Allah tabarakallah mba Dian. Makasih ya udah ditulisin. Aku pernah kajian ustad Subki, waktu belum ada di tv rasanya saat itu ngantor di depan patung kuda huhu. Udah lama, zaman blm nikah, kesannya lucu dan mudah dimengertinya materinya beliau. Berkesan
BalasHapusmasyaAllah makasi ringkasannya mba dian. jadi tersentil untuk lebih baik lagi menjalankan ibadah shalat. barakallah
BalasHapusMemang bener ya mbak, shalat itu tiang agama. Kalo mau hidup baik, ya perbaiki dulu shalatnya. Jadi agak kesindir nih karena jujur saya sering banhet shalat tapi kurang kusyuk. Maklum lah saya kan full ngurus anak sendirian, kadang shat pun riweuh sama anak..huhu
BalasHapusAamiin~
BalasHapusAamiin ya Rabbal 'alamiin.
Barakallahu fiik atas rangkumannya, ka.
Jdi evaluasi dan muhasabah kembali, apa yang sudah kita lakukan saat menghadap Allah.
Apakah dengan niat yang lurus dan di waktu-waktu utama? Atau hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
Allahu yahdik.
Jangan mengeluh, jangan baperan. Duh ini serasa ketampol saya mbak, selama ini masih sering ngeluh aja kalau yang terjadi tak sesuai harapan.
BalasHapusWalau belum bisa menghadapkan pikiran sepenuhnya saat sholat, semoga kita semua minimal diterima sholatnya ya mbak. Jangan sampai deh dapat siksa karena sholatnya
mbaaaaa makasiii bangetttt Rangkumannyaaaa
BalasHapusbeneran jadi friendly reminder buat akuuu.
karena sholatku kdg cuma sebagai penggugur kewajiban semata.
Astaghfirullah 😰😴
Saat ini momen yang pas memang ya mengangkat kisah Rasulullah Saw. Meski sepanjang jaman kisah Beliau tak akan lekang dan selalu kita umat Rasul kenang namun bulan ini memang memiliki keistimewaan untuk beliau
BalasHapusterima kasih sudah diingatkan mbak, aku harus belajar untuk lebih khusu lagi nih kalo shalat karena pikiran suka mendadak melayang kesana kemari deh
BalasHapuspoint 1 nya langsung ngena banget, jadi sebuah tamparan pengen evaluasi dari sisi solat 5 waktu yg kewajiban sehari-hari ya Allah..
BalasHapusMasya Allah... Terima kasih mbak Dian, sudah dishare juga ini hasil kajian bersama Ustadz Subki. Jadi reminder juga untukku agar dapat mengevaluasi kembali apa yang sudah ku lakukan.
BalasHapusBersyukur sekali tentunya ya Mbak bisa hadir pada kajian ustadz Subki ini. Kita jadi diingatkan kembali tentang pentingnya sholat dan sampai pada tingkatan mana sholat kita. Semoga semakin hari ibadah sholat kita semakin baik dan naik tingkatannya. Aamiin.
BalasHapusWah aku suka juga dakwahnya Ustad Subki, tapi belum pernah ketemu secara langsung mbak. Salah satu ustdad yang dakwahnya adem dan bisa menyentuh banyak kalangan. Iya niiih, sholat tu ibaratnya tiangnya agama yaa, pokoknya nomor 1 sholat mau kamu banyak kesalahan kyk apa. InsyaAllah sambil belajar mengenai ilmunya saat tiangnya kuat maka sikap pun mengikuti.
BalasHapusTernyata ada tingkatan sholat kita ya mbak, masyaAllah. Kalau gak baca artikel ini, saya pasti tidak pernah tahu. Makasih sharing kegiatan kajian bersama ustaz subkinya ya mbak. Mencerahkan sekali. Barakallah
BalasHapusMasya Allah reminder banget, ketika sibuk banget kadang sholatnya ga tertib di awal waktu, padahal sholat membantu kita menyelesaikan sesuatu dan mencegah hal jelek yang mungkin bakal kita lakukan huhuhu
BalasHapus