Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bernostalgia ke Taman Narmada

Saya masih termangu di depan gerbang bertuliskan Taman Narmada yang ada di depan saya. Saya baru beranjak ketika suami mengingatkan untuk membeli tiket di loket yang ada di sisi kanannya. 

Tiket seharga 10.000 untuk dewasa dan 5.000 untuk anak-anak pun berpindah ke tangan saya. Segera, kami bertiga (suami, saya dan si bungsu) menapaki pintu berbarengan dengan dua atau tiga rombongan pengunjung yang sepertinya wisatawan setempat bukan yang jauh dari Ibukota seperti kami.

Ketika masuk area dalam, saya mengedarkan pandangan. Ada banyak hal yang berbeda dibandingkan dengan ketika pertama kali saya mengunjungi tempat ini. Ya, sekitar 27 tahun yang lalu saya pernah ke sini - setiap hari dalam seminggu - untuk sebuah penelitian terkait opini wisatawan dalam kegiatan kuliah kerja lapangan.

Saat itu saya datang berombongan bersama teman-teman dari Prodi Pariwisata Universitas Udayana Bali. Dan di bulan Juni setelah sekian dekade terlewati saya berada di Taman Narmada lagi, sebuah taman bersejarah yang dibangun oleh Raja Anak Agung Ngurah Karangasem pada tahun 1727 yang awalnya digunakan sebagai tempat peristirahatan serta upacara keagamaan.

Banyak hal yang bertambah, sebab Taman Narmada kini semakin indah. Meski, ada beberapa hal yang bikin saya agak kecewa.

Cagar Budaya Taman Narmada


Tentang Taman Narmada


Taman Narmada berada 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram (sekitar 50 km dari Sirkuit Mandalika) tepatnya berlokasi di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Narmada diambil dari kata Narmadanadi yang merupakan anak Sungai Gangga, sungai suci di India. Awalnya, nama tersebut diberikan kepada salah satu mata air yang membentuk kolam di taman, lalu lama-kelamaan, “narmada” menjadi sebutan bagi taman secara keseluruhan.

Nah...meski pernah melakukan penelitian di sini, saya ragu akan ingatan saya tentang kisahnya. Karenanya, ketika ada seorang staf pengelola menyapa menawarkan jasa pemandu wisata, saya pun mengiyakannya.

Ditemani pemandu kami pun mengelilingi area taman yang dikenal sebagai replika mini dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak yang memiliki nilai spiritual penting bagi masyarakat Hindu di Lombok.

Area asli taman sejatinya bermula dari pintu masuk yang berbentuk gapura. Setelah melewati gapura, ada sebuah tempat yang bernama Jabalkap yang merupakan halaman dari Taman Narmada. Di sini, terdapat dua kolam kembar dan dua bangsal yang berfungsi sebagai tempat penjagaan. Juga, dua buah gapura lain yang menghubungkan dengan tempat yang bernama Mukedas dimana terdapat bangunan yang pernah menjadi lokasi istirahat raja dan permaisuri yang dikenal dengan nama Balai Loji. 

Bangunan Balai Loji ini berbentuk seperti rumah, dengan serambi yang terbuka dengan 6 buah pancang, 4 jendela, dan satu pintu di tengah. Daun pintu dan jendela ini diberi ukiran-ukiran khas Kerajaan Mataram Lombok.

Masuk lebih ke dalam, terdapat gapura yang menghubungkan tempat tersebut dengan Pasarean dengan berbagai bangunan, salah satunya Balai Terang. Tempat ini terbuat dari kayu dan dulu digunakan sebagai tempat tidur raja dan permaisurinya. Dari jendela bangunan Balai Terang, terlihat pemandangan indah area Taman Narmada.

Kemudian di bagian lain taman, terdapat bangunan bernama Balai Petirtaan yang merupakan tempat pertemuan tiga sumber mata air, yaitu mata air Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air dari Balai Petirtaan dianggap suci dan berkhasiat menyembuhkan penyakit, selain juga bisa menjadikan awet muda. ( karena sudah merasa awet muda, saya tidak mencobanya🤭)

Nah, mengelilingi area selama hampir satu jam lamanya membuat saya menyimpulkan jika Taman Narmada masih berjaya menjadi destinasi perpaduan antara keindahan alam, sejarah, budaya dan keagamaan.
 
Tak heran tempat ini masih populer di kalangan wisatawan karena keindahan arsitektur, nilai sejarah, dan peran pentingnya dalam kehidupan keagamaan masyarakat Hindu di Lombok. Terbukti dengan banyaknya rombongan wisatawan yang saya temui saat mengunjungi tempat ini yang tak hanya berasal dari Lombok saja tapi juga daerah lainnya.




Tips Mengunjungi Taman Narmada


Mengunjungi Taman Narmada memberikan perpaduan pengalaman antara menikmati keindahan alam, mempelajari sejarah dan budaya lokal, serta merasakan ketenangan spiritual. Rasanya tenang melihat hijaunya area, juga suara air mengalir di bawah sana. Apalagi saat di halaman Pura Kelasa dan duduk di bale bengongnya, menikmati taman dari ketinggian di tengah sejuknya udara, aslii rileeeks rasanya jiwa raga...

Tak heran memang taman yang menjadi replika Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak tersebut didesain oleh arsitek kerajaan sesuai perintah raja agar dapat menghadirkan nuansa Gunung Rinjani ke tengah kota.

Konon katanya, raja semakin tua dan tidak dapat lagi melakukan ritual kurban di puncak Rinjani. Maka dari itu, Taman Narmada ditata seperti bentuk gunung dengan sumber mata air yang mengaliri tiga kolam pada bagian bawah taman ini.

Senang sekali setelah beberapa dekade terlewati Taman Narmada makin terkelola, dengan adanya tambahan fasilitas seperti camping ground, flying fox dan kios-kios cinderamata.

Meski sayangnya ada perilaku masyarakat setempat yang bikin saya kecewa berat. Saya lihat dari kejauhan ada ibu-ibu yang nyuci baju di area kolam. Beneran nyuciiii...Duh kan air kolam jadi tercemari juga mengganggu pemandangan dan keindahan taman. Semoga ke depan ada penertiban, sebab area taman itu harusnya steril dari aktivitas warga sekitar yang tak berhubungan dengan kegiatan wisata. 

Well...meski begitu, Taman Narmada recommended jadi tujuan jika teman-teman bertandang ke Lombok terutama di Mataram.

Nah, untuk itu berikut adalah beberapa tips untuk mengunjungi Taman Wisata Narmada agar kunjunganmu lebih nyaman dan menyenangkan:

1. Waktu Terbaik Berkunjung 

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk, karena area taman cukup luas dan beraktivitas di bawah sinar matahari yang terik bisa membuatmu lelah. Juga sebaiknya berkunjung saat musim kemarau agar cuaca lebih mendukung untuk menikmati area terbuka.

2. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Mengingat taman ini memiliki area yang luas, pakailah pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Selain itu, sepatu yang nyaman juga penting untuk menjelajahi taman tanpa masalah. Tak lupa, gunakan sunblock dan kenakan topi untuk melindungi kulit dari sinar matahari langsung, terutama jika kamu datang di siang hari. Plus kacamata hitam sebagai pelindung tambahan

3. Bawa Air Minum

Karena aktivitas di luar ruangan dan cuaca yang mungkin panas, pastikan untuk membawa air minum agar tetap terhidrasi selama berjalan-jalan. Meski kamu juga bisa membeli minum atau makanan khas yang ada di warung makan di lokasi. Kabarnya tersedia menu plecing dan sate bulayak yang enak. (Saya sih skip jajan di area taman karena masih kekenyangan habis makan dari Rumah Makan Ayam Taliwang Irama 3 yang maknyus tenan!)

4. Hormati Aturan dan Adat Setempat

Beberapa area di Taman Narmada, seperti pura, adalah tempat suci. Pastikan untuk menghormati adat setempat dan patuhi aturan yang ada, seperti tidak berisik juga berpakaian sopan dan sesuai aturan saat memasuki areanya.

5. Siapkan Kamera

Taman Narmada memiliki banyak spot fotogenik, terutama dengan latar belakang alam dan arsitektur kuno yang indah. Jangan lupa mengabadikan momennya dan membagikannya di sosial media sehingga makin banyak yang akan mengunjunginya.

6. Akses ke Lokasi

Taman Narmada terletak sekitar 10 kilometer dari Mataram, jadi pastikan dirimu merencanakan transportasi dengan baik. Kamu bisa menggunakan taksi, kendaraan pribadi, atau menyewa motor jika ingin lebih fleksibel saat berkunjung.

7. Jaga Kebersihan Area

"Take nothing but pictures, leave nothing but footprints". Jaga kebersihan area Taman Narmada dengan membuang sampah pada tempatnya, dan tidak merusaknya, apalagi ikut-ikutan nyuci di sana, jangan yadekya!



Akhirnya saya pun meninggalkan Taman Narmada untuk bernostalgia ke tempat lainnya.

Yuk, teman-teman, kita tambah bekal pengetahuan akan sejarah sebuah tempat yang harus terus dilestarikan di antaranya dengan mengunjungi Taman Narmada, agar keindahan, cerita, dan nilai luhurnya bisa dinikmati hingga generasi selanjutnya.

Oh ya, yang terbaru saya baca berita pada Agustus lalu bahwa Situs Cagar Budaya Taman Narmada disepakati akan menjalani pemugaran oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Pemugaran dilakukan terhadap beberapa bangunan yang ada di situs cagar budaya ini. 

Semoga dengan pemugaran nanti bisa menambah daya tarik wisatawan datang ke Cagar Budaya Taman Narmada ini. Semoga juga dengan tips-tips tadi, kunjunganmu ke Taman Narmada lebih maksimal dan penuh kenangan...😍


Selamat Berwisata

Dian Restu Agustina



Dian Restu Agustina
Dian Restu Agustina Hi! I'm Dian! A wife and mother of two. Blogger living in Jakarta. Traveler at heart. Drinker of coffee

47 komentar untuk "Bernostalgia ke Taman Narmada"

  1. Berarti sekalian bernostalgia ketika kembali ke Taman Narmada ya, Mbak. Buat saya kalau ada kesempatan ke sana memang enaknya pakai tour guide. Jadi bisa tau sejarahnya juga sekalian menikmati suasana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal kalau lihat foto-fotonya kayak yang rapi dan bersih gitu tamannya. Ternyata dipakai buat mencuci. Mana cuci baju pula. Kebayang itu deterjennya mencemari kolam. Semoga aja ada larangan tegas.

      Hapus
  2. nostalgia yang menyenangkan loh mba, kembali ke Taman Narmada bersama keluarga tercinta juga menciptakan memori manis terbaru

    BalasHapus
  3. Wah lupa tahun berapa pernah ke Taman Narmada, kayaknya 2013 atau 2014, otw cari fotonya, kapan ya ke sana lagi, dulu bagus banget, bersih meskipun waktu aku dan adikku berkunjung masih agak sepi, tapi bersih dan masuk ke dalam terasa banget kesakralannya, semoga sampai sekarang masih terjaga.

    BalasHapus
  4. Bisa membayangkan perasaan Mak Dian saat bernostalgia di Tamana Narmada Lombok Barat.
    Itu jugalah yang sering aku lalkukan saat mudik ke Sumatera Utara.
    Nostalgia masa lalu pun otomatis bermain-main di hati.

    BalasHapus
  5. Kok boleh ya mencuci di situ, apa memang sudah biasa mencuci disana? Lama lama rusak tamannya jika digunakan untuk mencuci. Sayang ya, semoga ada larangan mencuci disitu ke depannya.

    BalasHapus
  6. Agak kurang familiar aku dengan Taman Narmada ternyata ada di Lombok ya, namanya diambil dari anak sungai Gangga. Jadi tau deh sejarahnya sedikit dari tulisan mbak Dian.
    Ada replika Gunung Rinjaninya juga ya mbak , semoga aku bisa ke Gunung Rinjaninya beneran nanti.
    Bisa aku bayangkan nilai sejarah dari tempat ini apalagi untuk umat Hindu di sana ya.
    Paling enak ke san akalau gak musim hujan ya jadi bisa menikmati suasana

    BalasHapus
  7. Ceritanya lagi nostalgia nih Mba, hehe. Kalo saya demen banget jalan2 ke tempat wisata alam dan juga yg bersejarah atau budaya kayak gini Mba, kayak dibawa ke masa lalu gitu, hihi. Setuju juga Mba soal menjaga kebersihan dimana pun kita berada, terutama di tempat2 wisata gini

    BalasHapus
  8. Bagus banget ya, tampak asri dilihatnya. AKu belum pernah ke sana, bahkan baru tahu dari tulisanmu ini, Mak. Semoga terjaga kebersihannya ya, sehingga bisa dinikmati semua anak-anak muda kelak

    BalasHapus
  9. Kembali ke Taman Narmada seperti pulang ke rumah. Keindahan alamnya yang mirip Gunung Rinjani bikin adem. Terus, sejarahnya yang kaya bikin kita makin menghargai budaya Lombok. Cocok banget buat yang mau cari ketenangan dan belajar sejarah.

    BalasHapus
  10. Kayaknya semua tentang lombok tuh indahh ya, pantes aja banyak wisatawan pengen ke sana.

    BalasHapus
  11. Seneng banget lihatnya mbak. Kalau healing ke Taman Narmada bawa keluarga pastinya bakal jadi liburan yang menyenangkan ya. Estetik juga untuk foto-foto.

    BalasHapus
  12. Saat aku sekeluarga main ke Lombok di tahun 2012, belum ngeh tuh sama Taman Narmada ini. Ternyata memang cukup jauh ya 50 km jaraknya dari Sirkuit Mandalika yang waktu itu belum ada. Itu kolamnya ada 3 ya. Yang satu seperti kolam olimpik. Unik banget ya seperti di Bali (ya memang mirip2 juga kan deketan hehehe). Mutah HTM nya 10K dan 5K aja udah happy berada di sini.

    BalasHapus
  13. Wah seru banget nostalgia ke Taman Narmada! Meski kecewa sedikit, tapi pemandangan dan sejarahnya tetap juara! Pengin mampir kalau ke Lombok nih! 😍

    BalasHapus
  14. Mengunjungi Taman Narmada sambil bernostalgia ya kak. Tiketnya murah sekali, hanya 10K dan 5K. Baca artikelnya jadi mengenal sejarah tempat wisata ini, menarik sekali. Sayangnya masih belum ada larangan untuk mencuci atau menggunakan kolam di taman ini, jadinya agak mengganggu pemandangan ya.

    BalasHapus
  15. Bisa jadi bucket list nih kalau ke Mandalika , ternyata ada taman secakep ini ya ,,view nya dari atas menarik banget

    BalasHapus
  16. baru tahu kalo di lombok, gak cuma ada mandalika doang. kapan2 mau juga ke sini.

    BalasHapus
  17. Indah ya Taman Narmada lumayan terawat juga segala isinya, sayangnya ada yang nyuci-nyuci bisa merusak kebersihan kolam yaa

    BalasHapus
  18. Baru tahu kalau di Lombok ada umat Hindu bahkan ada tempat seperti Taman Narmada. Kalau kisah dari Sungai Gangga kayak gitu, saya langsung nyambung, hahaha.

    Kalau ke sini memang haris pakai Tour Guide nih biar tahun sejarah lengkapnya.

    Walah, itu ibu-ibunya nyantai bener ya nyuci di situ, jadinya kan airnya kotor.

    BalasHapus
  19. Ah seru
    Jalan jalan ke cagar budaya itu menyenangkan ya mbak
    Semoga dengan adanya pemugaran, makin banyak wisatawan yang datang ke Taman Narmada

    BalasHapus
  20. Ah seru
    Jalan jalan ke cagar budaya itu menyenangkan ya mbak
    Semoga dengan adanya pemugaran, makin banyak wisatawan yang datang ke Taman Narmada

    BalasHapus
  21. Senang ya bisa berkunjung ke lokasi wisata seperti ini. Paket komplit. Wisata alam, budaya, religi. Jadi semakin banyak hal yang bisa dinikmati dan dimaknai.

    BalasHapus
  22. Duuh .. itu kenapa ada yang nyuci di area kolam? Sayang sekali, seharusnya masyarakat sekitar di edukasi, ya. Takutnya mengecewakan wisatawan yang berkunjung.

    BalasHapus
  23. cakep ya mak taman Narmada ini.Sayangnya waktu berkunjung ke Lombok aku ga tahu ada wisata taman ini. kayaknya ini aku harus main ke Lombok lagi hahaha. apalagi wisatanya paket lengkap nih taman Narmada ini

    BalasHapus
  24. Duuh sayang banget kog ga dilarang ya masyarakat setempat nyuci2 disitu, kan jadi berkurang keindahannya 🥲

    BalasHapus
  25. Taman Narmada kayaknya makin cantik ya! Kangen deh sama suasana alamnya. Makasih tipsnya, siap-siap mau jalan-jalan ke sana

    BalasHapus
  26. Raja atau pertapa dulu memang sering menggunakan gunung atau tempat sepi lainnya seperti danau sebagai tempat mengasingkan diri agar bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan berkeliling ke Taman Narmada, jadi bisa menikmati banyak pemandangan cakeepp, mashaAllaa~

    BalasHapus
  27. Bagus tamannya
    Bisa jadi tempat spot foto keluarga atau komunitas
    Sayangnya butuh budget juga kalau ke sini
    Semoga next rombongan bisa

    BalasHapus
  28. Apakah selama pemugaran akan ditutup tamannya, Mbak? Kalau lihat dari fotonya memang terlihat masih terawat. Gak heran masih banyak yang suka ke sana. Karena tamannya memang indah

    BalasHapus
  29. Wah pas banget nih mbak. Saya 3 hari ini lagi bertugas di salah satu SMK di Narmada. Dan kemarin dalam perjalanan dari hotel di Mataram menuju sekolah, sempat di tunjukkan juga taman Narmada ini. Saya lihat sekilas tembok yang mengelilinginya, kok kayak nggak terawat. Terus pagar besi di gapura (yang pinggir jalan raya) kok tertutup. Ternyata di dalamnya luas dan bagus banget.

    Semoga nanti sore, selesai bertugas bisa mampir ke sana

    BalasHapus
  30. Sepakat sih semoga paska pemugaran nanti Taman Narmada makin bagus, nyaman dan terawat ya jadi bisa makin menarik perhatian pengunjung.

    BalasHapus
  31. bagus yaa mba tamannya, mesti jadi referensiku nih nanti kalo jalan-jalan ke sana, dan kalo lihat fotomu tuh kayanya kawasannya tertata rapi dan bersih ya mba, suka deh

    BalasHapus
  32. Jadi inget Taman Sari Yogya yang sekarang juga jadi indah,
    walau gak ngelihat ada yang nyuci sih :D
    Tapi ada benang merahnya, taman yang merupakan situs cagar budaya dibangun untuk memenuhi kebutuhan raja dan anggota keluarganya ya?

    BalasHapus
  33. Waduh kok bisa ada yang nyuci mbak? Warga yang bermukim atau penjaga atau tamu malah?
    Jangan sampe airnya berbuih2 deh yaa bikin tercemar dan jelek juga.
    Btw, tamannya terlihat lengang/sepi, enak deh tuh untuk explore...

    BalasHapus
  34. Menyiapkan kamera dengan memori yang besar wuuih harus banget deh, soalnya kan kalo ke tempat fotogenik itu bakalan banyak momen yang diabadikan baik dalam bentuk foto maupun video

    BalasHapus
  35. Wah seru nih liburan sembari nostalgia gini. Lama juga ya mbak sudah 27 tahun yang lalu kesananya. Aku juga suka mbak berwisata ke tempat yang dulu pernah dikunjungi gini

    BalasHapus
  36. Membaca ini kok tetiba mengingatkan saya akan Taman Soekasada, Karangasem dan Tirtagangga di Bali. Taman Narmada seperti gabungan dari keindahan keduanya. Taman yang luas, wisata air, lalu ada rangkaian jejak sejarah juga. Kapan ke Mataram, inshaAllah saya mampir ah. Surga penyuka photography banget ini sih.

    BalasHapus
  37. Gak heran ya kalau Taman Narmada masih berjaya menjadi destinasi wisata di Lombok secara perpaduan antara keindahan alam, sejarah, budaya dan keagamaan nyabitu emang khas banget...

    Tak heran tempat ini masih populer di kalangan wisatawan karena keindahan arsitektur, nilai sejarah, dan peran pentingnya dalam kehidupan keagamaan masyarakat Hindu di Lombok masih terjaga. Kapan ke Mandalika, harus mampir ke sini juga nih

    BalasHapus
  38. masyaAllah cakep banget tamannya mba.. luas, adem gitu lihatnya.. belum pernah aku traveling ke lombok

    BalasHapus
  39. Lombok memang pantas jadi tempat wisata yang banyak digemari oleh wisatawan karena keindahan arsitektur, nilai sejarah, dan peran pentingnya dalam kehidupan keagamaan yang ada di sana.

    BalasHapus
  40. Aku pikir tadinya di Bali, ternyata di Lombok yaa. Walah itu ibu2 nyuci apa gak mendapatkan larangan dari pengelola tempat wisatanya? Atau jangan2 itu istri bapak pengelolanya hehe. Ooo jd begitu cerita mengapa taman ini tu berbentuk seperti puncak guningyaa. Pinter juga rajanya drpd capek melakukan persembahan di atas, kakau bisa di dataran rendah aja. Kyknya jg lebih efisien dr segi tenaga, waktu, dan bisa jadi biaya ya.
    Btw rnak kalau pakai jasa tour guide jadi tahu apa aja yang mungkin gk tertulis di website2 ttg lokais wisata ini ya

    BalasHapus
  41. Duuh aku ngebayangin kolamnya dikotori detergen kok ya jd kesel juga mba. 😣

    Amazed pas tahu taman ini dibangun dari thn 1700an 😱😱😱. Masih sangat baguuuus. Dan kliatan banget terawat.

    Kapankah aku bisa ke lombok yaa 😄. Padahal udah pengen kesana. Baru tahu kalo mba dian lulusan pariwisata udayana. Aku tuh dulu pengeeen banget masuk pariwisata dan perhotelan mba. Tp dilarang papa. Kayaknya dulu apapun jurusan study sampe kuliah pun diatur papa. Ga ada yg sesuai ama keinginan dan passionku.

    BalasHapus
  42. Oh di Lombok ada cagar budaya Taman Narmada. Selama ini taunya destinasi wisata Lombok cuma pantai dan sirkuit aja. Hehe. Ternyata ini tempatnya juga bersejarah bgt ya dr zaman kerajaan ²... Indonesia keren!

    BalasHapus
  43. Akhirnya Mba Dian berkunjung kembali ke Taman Narmada. Ingat banget waktu aku mengisahkan tentang Taman Narmada di blogku dulu, Mba Dian pernah bilang kalau one day pengen balik ke sini untuk bernostalgia dengan momen KKN semasa kuliah. And finally its happen ya, Mba. Suka banget baca cerita Mba Dian sepanjang berkeliling Taman Narmada ini.

    BalasHapus
  44. Saya turut lega dan berbahagia baca bahwa taman ini tetap eksis hingga kini, bahkan makin diperluas dan dipercantik. Keren. Terlebih sudah ada cawe-cawe pemerintah dalam pemeliharaannya.

    Soal ibu-ibu yang nyuci, mungkin dia nekad sebab gak nemu sumber mata air, padahal cuciannya sudah numpuk. NTB banyak yang kekeringan 'kan ya? Eeh aku malah ingin suuzon' jangan-jangan dia kerabat petugas taman. Jadinya dibiarin aja nyuci di situ. 🥴🎃

    BalasHapus
  45. Kangen sm mba dian... Baru tau juga nih mba Taman Narmada lagi, taman bersejarah yang dibangun oleh Raja Anak Agung Ngurah Karangasem next kalau ada rencana ke Bali mau mampir juga, sepertinya jarang terdengar ya...ada taman Narmada

    BalasHapus
  46. Wow, tempatnya Asri juga ya..sepertinya bakal betah berlama-lama mengeksplorasi Taman Narmada ini. Apalagi taman Narmada ini terhitung jarang terdengar wisatawan ya

    BalasHapus