Pembagian Rapor dan Puncak Tema P5
Alhamdulillah pembelajaran di SMA Islam Al Azhar 20 pada semester satu, berakhir sudah. Ditutup dengan pembagian rapor yang berisi laporan hasil belajar murid kepada orang tua atau wali murid, sekaligus Puncak Tema P5, yakni rangkaian kegiatan akhir dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada hari Sabtu 21 Desember 2024 lalu.
P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) adalah bagian dari Kurikulum Merdeka yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia yang bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan kompetensi dan karakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila, seperti yang tercantum dalam visi pendidikan nasional.Nah, rapotan sekalian Puncak Tema P5 di SMAI Al Azhar 20 berlangsung meriah!
Ada peragaan pernikahan adat Betawi, stan makanan kuliner khas sini, juga pameran rumah adat serta pertunjukan lenong, yang disiapkan oleh anak-anak kelas 10 ini dengan antusias sekali!!
Puncak Tema P5 Bertema Budaya Betawi
Pada Puncak Tema P5 Budaya Betawi kali ini murid kelas 10 SMAI Al Azhar 20 dibagi menjadi 6 kelompok dengan mengambil tema: Kearifan Lokal dan Kewirausahaan.
Kegiatan ini membuat anak-anak jadi mengenal budaya setempat yaitu Budaya Betawi, dan diharapkan bisa menumbuhkan rasa ikut memiliki dan menanamkan kebanggaan terhadap budaya masyarakat asli Jakarta ini.
Apalagi sadar atau tidak eksistensi Budaya Betawi saat ini semakin tergerus globalisasi serta persebaran multi kultural yang terjadi di Ibukota. Tentunya, hal tersebut perlu diantisipasi sejak dini supaya nilai kebudayaan Betawi yang ditanamkan leluhur dapat terjaga secara berkesinambungan.
Kemudian terkait tema, Kearifan Lokal dalam P5 adalah tema yang digunakan untuk mempelajari dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari dengan topik , antara lain: Kesenian, Makanan-Minuman Khas, Artefak budaya, Cerita Rakyat, dan Tradisi.
Nah, acara Puncak Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertajuk "Alba 20 Punya Gaye - Betawi Punya Budaye" ini menampilkan ragam kekayaan budaya Betawi melalui seni pertunjukan dan kuliner tradisional, seperti:
Sementara, tema Kewirausahaan P5 adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk melatih peserta didik dalam berwirausaha, seperti: Membuat produk yang memiliki nilai jual, Menjual produk yang dihasilkan, Mengelola modal dan anggaran, Menyusun strategi pemasaran, dan Mengunjungi perusahaan di luar sekolah.
Puncak Tema P5 SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan
1. Pakaian Adat Betawi
Murid dan guru mengenakan Pakaian Adat Betawi Pria: Baju Sadariah (baju koko), celana panjang hitam, sarung yang disampirkan, dan peci hitam, dan Pakaian Adat Betawi Wanita: kebaya encim dengan motif bunga-bunga dan kain batik khas Betawi.
Dengan Pakaian Adat Betawi ini murid dan guru terlihat berpenampilan istimewa. Sukaaa lihatnya!
2. Kesenian Tradisional Betawi
Acara dimulai dengan prosesi pemotongan pita oleh Kepala Sekolah SMAI Al Azhar 20, H. Sulardiyono sebagai tanda resmi dimulainya selebrasi P5.
Ditampilkan pula Pernikahan Adat Betawi, dimana mempelai memakai pakaian pengantin Betawi dengan hiasan kepala rias untuk wanita dan pakaian ala pangeran Arab untuk pria.
Alhamdulillah kegiatan Puncak Tema P5 SMA Islam Al Azhar 20 berjalan lancar. Projek yang dirancang agar fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan konteks sekolah masing-masing ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif, mengasah kreativitas, dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Acara dimulai dengan prosesi pemotongan pita oleh Kepala Sekolah SMAI Al Azhar 20, H. Sulardiyono sebagai tanda resmi dimulainya selebrasi P5.
Dimeriahkan dengan Ondel-Ondel: boneka besar yang menjadi ikon budaya Betawi, yang sering digunakan dalam acara adat dan perayaan serta diiringi Tanjidor, orkes musik khas Betawi dengan pengaruh budaya Eropa, yang menggunakan alat musik seperti trombone, terompet, dan klarinet. Oh ya, untuk ondel-ondel dan grup Tanjidor ini disewa dari grup kesenian setempat.
Kemudian ada pertunjukan Lenong, yaitu seni teater tradisional Betawi yang bersifat humoris, sering menampilkan cerita tentang kehidupan sehari-hari dengan pesan moral. Saat murid-murid tampil ngelenong, penonton (Orang Tua/Wali Murid) dibikin terkagum-kagum dengan penampilan mereka. Asli, kereeeen..sepadan sama latihannya yang intens!
3. Rumah Adat Betawi
Ada pameran karya miniatur Rumah Kebaya: Rumah tradisional Betawi yang berbentuk sederhana, dengan teras luas untuk menerima tamu, dindingnya terbuat dari kayu dan atapnya berbentuk pelana. Butuh waktu 1 bulan untuk pembuatan miniatur Rumah Kebaya ini, demikian dijelaskan saat kelompok ini presentasi.
Ada pameran karya miniatur Rumah Kebaya: Rumah tradisional Betawi yang berbentuk sederhana, dengan teras luas untuk menerima tamu, dindingnya terbuat dari kayu dan atapnya berbentuk pelana. Butuh waktu 1 bulan untuk pembuatan miniatur Rumah Kebaya ini, demikian dijelaskan saat kelompok ini presentasi.
4. Tradisi dan Upacara Adat
Upacara adat dibuka dengan tradisi Palang Pintu, tradisi dalam pernikahan adat Betawi, berupa adu pantun antara perwakilan mempelai pria dan wanita, yang diikuti dengan pencak silat. Dilanjutkan penyerahan Roti Buaya dari pihak mempelai pria sebagai simbol kesetiaan dan kemapanan dalam pernikahan dan rangkaian tradisi lainnya.
Anak-anak nampak bisa mendalami peran mereka yang bikin hadirin tertawa karena ada adegan dan dialog yang mengundang tawa.
5. Makanan Khas Betawi
Untuk makanan khas ada 2 stan jualan, selain untuk mengenalkan makanan khas Betawi, juga merupakan implementasi tema Kewirausahaan.
5. Makanan Khas Betawi
Untuk makanan khas ada 2 stan jualan, selain untuk mengenalkan makanan khas Betawi, juga merupakan implementasi tema Kewirausahaan.
Stan pertama, Warung Abah Nobi, yang dijual: Soto Betawi (soto dengan kuah santan yang gurih, berisi daging sapi dan jeroan) dengan harga Rp 25.000/porsi, dan Es Selendang Mayang (minuman tradisional khas Betawi yang terbuat dari tepung beras, sagu, santan, gula merah, dan es batu, memiliki rasa manis-gurih dan tekstur kenyal, yang dibandrol Rp 10.000/porsi.
Sementara, stan lainnya bernama LAMBE (Layanan Ambil Dewek) yang dagangannya: Kue Ape (jajanan tradisional khas Betawi yang berbentuk seperti panekuk, memiliki warna hijau pandan dan rasa manis gurih) Rp 5.000/porsi. Bir Pletok (minuman tradisional khas Betawi yang terbuat dari rempah-rempah, tidak mengandung alkohol dan memiliki rasa manis dan hangat), harganya Rp 15.000/botol. Juga, Asinan Betawi (sayuran segar yang diberi bumbu kacang dan cuka, sering disajikan dengan kerupuk), dengan harga Rp 20.000/porsi.
Semua menu makanan khas Betawi ini disiapkan dan dijual oleh anak-anak sendiri. Mereka katanya berlatih sekitar sebulan sampai bisa membuat racikan resep Soto Betawi, mampu mencetak Kue Ape dan meracik Bir Pletoknya. Salut saya pada semangatnya!!
Selain kuliner khas Betawi di atas disajikan pula Kerak Telor, makanan dari beras ketan, telur, dan kelapa parut yang dimasak dengan arang. Kalau yang ini penjual kerak telornya didatangkan ke sekolah dan seluruh hadirin dijamu panitia dan bisa mencicipinya gratis.
Alhamdulillah Pembagian Rapor dan Puncak Tema P5 Sukses!
Alhamdulillah kegiatan Puncak Tema P5 SMA Islam Al Azhar 20 berjalan lancar. Projek yang dirancang agar fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan konteks sekolah masing-masing ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif, mengasah kreativitas, dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah rangkaian acara P5 selesai, Orang Tua Murid diarahkan ke ruang kelas masing-masing untuk mengambil rapor semester 1. Kegiatan menjadi kesempatan bagi orang tua untuk berdiskusi langsung dengan wali kelas mengenai perkembangan akademik dan karakter anak-anak mereka dan menyiapkan Home Education Center yang terbaik bagi mereka.
Kegiatan pembagian rapor yang dikemas bersama puncak tema P5 ini menjadi momen spesial yang tidak hanya menguatkan hubungan antara sekolah, murid, dan orang tua, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Betawi yang ada di Indonesia. Alhamdulillah, SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan berhasil menyelenggarakan kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan membanggakan.
Kegiatan pembagian rapor yang dikemas bersama puncak tema P5 ini menjadi momen spesial yang tidak hanya menguatkan hubungan antara sekolah, murid, dan orang tua, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Betawi yang ada di Indonesia. Alhamdulillah, SMA Islam Al Azhar 20 Kembangan berhasil menyelenggarakan kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan membanggakan.
Oh ya, kalau di sekolah putra-putri teman-teman bagaimana?
Apakah juga ada acara Puncak Tema P5?
Kalau ada, semoga sukses juga ya...💞
Salam Semangat
Dian Restu Agustina
Alhamdulillah ya mba Puncak Tema P5 SMA Islam Al Azhar 20 berjalan lancar, proyeknya pun bisa fleksibel untuk dijalankan
BalasHapusBarakallahu untuk acara rapotan ini, karena gak hanya menyenangkan melihat hasil rapot para peserta didik aja ya, tetapi juga mereka makin mengenal akan kebudayaan Betawi. Dengan begitu sekaligus mendukung pelestarian budaya Betawi juga.
BalasHapusOndel ondel, lenong sama tanjidor itu khas banget ya Betawinya kuat banget
BalasHapusKulinernya yang saya suka asinan sama kerupuk kuningnya aja tuh
Seger kalau dimakan siang hari. Bikin ngantuk hilang. Hehehe
Keren, baru kelas 10, tapi karya-karya yang dihasilkan untuk tema p5 kearifan lokal keren banget. para orang tua tentu bangga dengan pencapaian ini. untuk tema kewirausahaan, produk yang dijual juga kuliner khas betawi.
BalasHapusSeruuu bangettt P5 tema Betawi ini. Dari pernikahan adat, makanan khas, sampai budaya tarian segala. Pihak sekolah dan orang tua murid kompak nih membuat proses belajar di P5 ini makin ceria nan komprehensif.
BalasHapusbtw, aku naksir gamismu mbaa. Elegan gitu apalagi biru my fav color. Hihi...
Menyenangkan banget kalau suasana sekolah punya kegiatan seperti itu. Kalau saya udah gak punya cerita tentang sekolah. Anak-anak udah pada kuliah. Paling sekarang sedang menikmati masa-masa libur kuliah :D
BalasHapusAlhamdulillah, turut lega dan happy acara pembagian rapor & puncak P5 berjalan lancar dan sukses. Salut banget sama segala effort dari anak-anak hingga pihak-pihak terkait. Jadi makin kenal budaya Betawi ya.
BalasHapusBagus banget sih secara keseluruhan, menginspirasi juga.
Acara2 kyk gini berasa serunyaa. Apalagi kesempatan bisa ketemu dan ngobrol lebih akrab juga antara murid, ortu, guru dll. Temanya tentang budaya Betawi yaa, berasa Setu Babakan dipindahin nih ke Al Azhar hehe. Ternyata selain belajar kearifan lokal/ budaya juga belajar kewirausahaan ya.
BalasHapusKalau di sekolah anakku juga ada acara sejenis annual gitu tiap triwulan, namanya pameran karya di sekolah. Secara garis besar mirip begitu acaranya, ada performance, jualan, pameran2. Setiap tahun ada tema budaya besar. Tahun ajaran ini temanya budaya Nusa Tenggara. Nanti akhir tahun akan ada pementasan skala nasional juga di Balai Sarbini.
mbak itu yang adat pernikahan nggak pakai akad kan? soalnya kaget banget sekarang ini pelajaran SMA kok ada praktik akad nikah segala padahal kan nggak harus segitunya ya
BalasHapusKalau kemarin tuh di sekolah si bungsu ini, sekilas aja, biar tahu rangkaiannya. Lebih ditonjolkan di palang pintu, tarian penyambut tamu, penjelasan baju dan makanan hidangan,...fokus ke adat
HapusKalau pas anak sulungku dulu (2 tahun lalu di SMA yang berbeda) - sampai ada undangan, pelaminan, hidangan, tamu-tamuan, ada cosplay petugas KUA, sungkem ortu dll...Hadeh, aku juga ga setuju kayak gitu